Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Temukan jutaan ebook, buku audio, dan banyak lagi dengan uji coba gratis

Mulai dari $11.99/bulan setelah uji coba. Batalkan kapan saja.

Skandal Bulan Madu Nabella
Skandal Bulan Madu Nabella
Skandal Bulan Madu Nabella
eBook82 halaman40 menit

Skandal Bulan Madu Nabella

Penilaian: 3.5 dari 5 bintang

3.5/5

()

Baca pratinjau

Tentang eBuku ini

Aku diajak Fuad temanku menemaninya ke Bali. Fuad yang baru saja menikah dengan Nabella, hendak berbulan madu sekaligus menyelesaikan urusan bisnis. Tak disangka, terjadi sesuatu antara aku dan Nabella, yang berawal ketika kami dijamu masakan Jepang beserta minuman sake oleh Matsumoto, rekan bisnis Fuad.

 

Apa sebenarnya yang terjadi antara aku dan Nabella, istri temanku itu? Ikuti kisahnya...
 

BahasaBahasa indonesia
Tanggal rilis14 Sep 2021
ISBN9798201685911
Skandal Bulan Madu Nabella

Baca buku lainnya dari Enny Arrow

Terkait dengan Skandal Bulan Madu Nabella

E-book terkait

Romansa untuk Anda

Lihat Selengkapnya

Kategori terkait

Ulasan untuk Skandal Bulan Madu Nabella

Penilaian: 3.391304347826087 dari 5 bintang
3.5/5

23 rating0 ulasan

Apa pendapat Anda?

Ketuk untuk memberi peringkat

Ulasan minimal harus 10 kata

    Pratinjau buku

    Skandal Bulan Madu Nabella - Enny Arrow

    Diterbitkan Oleh

    EnnyArrow Digitals

    Hak Cipta Dilindungi Undang-undang

    Sebagaimana diceritakan Ardian Prihartono

    berdasarkan pengalamannya yang benar-benar terjadi

    1

    INI kisahku dengan Nabella. Kisah yang mendebarkan dan hingga sekarang aku masih tak percaya kalau itu benar-benar terjadi. Namun itu memang terjadi.

    Namaku Ardian Prihartono. Sebagian temanku memanggilku Ardi, ada juga yang menyapaku dengan sebutan ‘Ian. Aku berumur 26 tahun dan belum menikah.

    Aku punya teman dekat bernama Fuad Suryadie. Fuad merupakan salah satu pengusaha yang sukses di usia yang belia. Dia sudah punya perusahaan sendiri ketika berusia 24 tahun. Kini, di usia 26 tahun, Fuad tergolong sudah mapan.

    Karena merasa sudah mapan, Fuad kemudian melamar Nabella, yang selang dua tahun terakhir menjadi kekasihnya. Karena masih suasana Covid, pernikahan Fuad dan Nabella berlangsung sederhana dan hanya dihadiri kerabat dan teman dekat.

    Mulai besok, aku dan Bella akan ke Bali, mau bulan madu. Kamu ikut ya? Fuad berkata kepadaku tak lama setelah ijab kabul selesai.

    Aku mengerutkan keningku mendengar ajakannya. Kamu mau bulan madu kok ngajak aku? Gimana sih?

    Fuad tersenyum mendengar pertanyaanku.

    Gini Ian, nanti di Bali aku akan ketemu beberapa rekanan penting, beberapa di antaranya dari luar negeri, seperti pak Matsumoto dari Jepang. Aku gak ingin Bella merasa bosan jika ditinggal dan kalau ada kamu dia bisa punya teman, Fuad menjawab panjang lebar.

    Aku mengangguk perlahan meski belum sepenuhnya yakin dengan apa yang aku dengar. Karena aku dan Fuad berteman dekat, otomatis aku juga dekat dengan Nabella. Tidak seakrab Fuad tentu saja karena sejak awal Nabella menjaga jarak yang tegas ketika bergaul denganku.

    Nabella adalah perempuan yang dibesarkan dengan budaya Betawi. Sepanjang yang aku tahu, ayah Nabella adalah Betawi asli sementara ibunya kombinasi Aceh dan Arab.

    Memiliki darah Betawi-Aceh-Arab membuat Nabella memiliki kecantikan unik dan khas. Dia memiliki sepasang mata yang menyorot lembut dengan hidung mancung.

    Nabella dibesarkan dalam keluarga dengan basis religi yang kuat. Itu sebabnya Nabella, sepanjang yang aku amati, merupakan gadis cantik yang sangat santun.

    Ketika menjadi pacar Fuad, Nabella sudah mengenakan pakaian sopan yang tertutup dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mengenakan baju yang sangat sopan justru membuat kecantikan Nabella menjadi lebih menonjol.

    Terus Bella-nya sendiri setuju gak? Aku kembali bertanya.

    Awalnya sih dia seperti gak suka jika kamu ikutan, tapi setelah aku jelaskan kayaknya dia oke-oke aja, Fuad menjawab.

    Rencananya berapa lama kita akan ke Bali?

    Mungkin sekitar dua minggu, jawab Fuad. Mungkin juga lebih, tergantung perkembangan negosiasi dengan sejumlah pihak yang akan aku temui. Emang kenapa? Pekerjaan kamu aman kan? Fuad balik bertanya.

    Kerjaanku sih aman, jawabku. Karena Covid kita kerja dari rumah. Yang penting aku harus mengikuti meeting via Zoom, biasanya pagi atau sore. Jadi sepanjang ada internet gak masalah.

    Oke sip, kalo gitu bentar lagi selesai dari sini aku booking tiket dan hotel...

    2

    AH Bali. Selalu menyenangkan bisa ke Bali. Ini bukan yang pertama aku ke Bali. Mungkin sudah lebih dari sepuluh kali aku ke Bali. Namun tetap menyenangkan bisa kembali berkunjung ke Pulau Dewata ini.

    Setelah melalui serangkaian pemeriksaan rutin terkait Covid, seperti memperlihatkan surat keterangan negatif Covid, juga menunjukkan sertifikat vaksin, kami, aku, Fuad dan Nabella bisa meninggalkan bandara.

    Kami kemudian mengarah ke sebuah hotel di Denpasar. Matahari sudah hampir terbenam di sebelah barat ketika kami tiba di hotel.

    Nanti sebentar sekitar pukul tujuh malam kita ke restoran Jepang ya? Aku mau ketemu pak Matsumoto, kata Fuad sambil menatapku.

    Aku juga ikutan? Aku bertanya.

    Emang kenapa? Kamu gak cocok dengan masakan Jepang? Kalau gak cocok ada masakan indonesia juga kok, kata Fuad.

    Bukan soal makanannya sih, kataku. "Aku hanya ragu apakah aku harus

    Menikmati pratinjau?
    Halaman 1 dari 1