Armavia
Armavia (bahasa Armenia: Արմավիա) adalah sebuah maskapai penerbangan dengan kantor pusat di lantai dasar Zvartnots International Airport di Zvartnots, Armenia, dekat Yerevan.[1] Maskapai ini melayani penumpang internasional dari Yerevan ke kota tujuan di Eropa dan Asia. Basis utamanya adalah di Zvartnots International Airport.[2]
 | |||||||
| |||||||
| Didirikan | 1996 | ||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Berhenti beroperasi | 2013 | ||||||
| Penghubung | Zvartnots Int'l Airport | ||||||
| Armada | 9 (+2 orders, 2 options) | ||||||
| Tujuan | 45 | ||||||
| Perusahaan induk | Aviafin (70%) | ||||||
| Kantor pusat | Zvartnots Int'l Airport Zvartnots, Armenia | ||||||
| Tokoh utama | Norayr Beluyan | ||||||
| Situs web | http://www.armavia.am | ||||||
Pada 29 Maret 2013, Armavia mengumumkan keputusan untuk memulai prosedur kepailitan dan berhenti beroperasi pada 1 April 2013.[3]
Sejarah
suntingPerusahaan Armavia didirikan pada tahun 1996, tetapi penerbangan komersial menuju Rusia dan Turki baru dimulai tahun 2001. Tahun 2002, aliansi strategis dibentuk dengan maskapai Rusia S7 Airlines yang membeli 50% saham Armavia dari perusahaan "Chernomoravia" menjadi di bawah perusahaan "Aviafin" dengan registrasi Armenia namun dengan pimpinan S7 Airlines sebagai pemilik. Kemudian, perusahaan ini menambah 18% saham dari perusahaan Mika Armenia Trading yang dimiliki pebisnis terkenal Armenia Mikhail Baghdasarov. Kontrak investasi antara S7 Airlines dan Armavia ditandatangani pada 14 maret 2003, yang menyatakan bahwa 68% saham Armavia dimiliki oleh S7 Airlines, dan sisanya sebanyak 32% dimiliki oleh Mika Armenia Trading.
Pada tahun 2003, Armavia mengambil alih penerbangan Armenian Airlines yang bangkrut. Pada tahun 2005, Mika Armenia Trading milik Mikhail Baghdasarov membeli 68% saham dari S7 dan menjadi pemilik Armavia dengan kepemilikan saham 100%. Tahun 2005, maskapai tersebut membawa 513,800 penumpang dengan lebih dari 550 orang sebagai pegawai. Keuntungan pada tahun 2005 meningkat hingga mencapai $90 juta. Pada tahun 2007, maskapai tersebut membawa 572,300 penumpang dengan penerbangan reguler dan charter, meningkat 21% dibandingkan tahun 2006.[4]
Tujuan
sunting
Pada tahun 2004, Maskapai penerbangan nasional resmi Armenian Airlines dinyatakan bangkrut dan konsekuensinya Armavia mengambil alih banyak penerbangannya, tidak termasuk penerbangan Eropa, yang dilayani oleh maskapai Armenia yang lain, Armenian International Airways (Հայկական միջազգային ավիաուղիներ). Perusahaan ini kemudian dinyatakan bangkrut tahun 2005, dan Armavia mengambil alih penerbangan Eropa dan menjadi maskapai penerbangan nasional Armenia.
Tahun 2008, Armavia memulai layanan penerbangan ke Marseille. tahun 2009, Armavia mengadakan penerbangan ke Berlin, Zurich, Roma, Batumi, Kharkiv dan Bahrain.
In 2010, Armavia akan mengadakan penerbangan ke Larnaca, Arkhangelsk, Tel Aviv, Rimini, Delhi, Barcelona, Teheran dan Warsawa.
Perjanjian Codeshare
suntingArmavia memiliki perjanjian codeshare dengan maskapai berikut:
Armada
sunting
| Aircraft | Total | Orders | Options | Passengers | Notes |
|---|---|---|---|---|---|
| Airbus A319 | 4 | 0 | 0 | 134 | 1 pesawat digunakan untuk pemerintah Armenia (konfigurasi VIP) |
| Airbus A320-200 | 3 | 0 | 0 | 148-164 | |
| Bombardier CRJ200 | 1 | 0 | 0 | 50 | |
| Yakovlev Yak-42D | 1 | 0 | 0 | 27 | Konfigurasi VIP |
| Sukhoi Superjet 100 | 0 | 2 | 2 | 96 | masuk operasi: musim dingin 2010 Launch customer[5] |
| Total | 9 | 2 | 2 |
Usia rata-rata armada barat milik Armavia, pada Oktober 2009, adalah 7.1 tahun.[6]
Pranala luar
sunting- Official website Diarsipkan 2010-07-12 di Wayback Machine. (English)
Referensi
sunting- ^ "Head office." Armavia. Retrieved on 3 May 2010.
- ^ Flight International 27 March 2007
- ^ "Armenia's flag carrier airline Armavia launches bankruptcy proceedings". Associated Press. 29 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-12. Diakses tanggal 29 March 2013.
- ^ Armavia passenger statistics for 2007
- ^ Armavia will be launch customer for Sukhoi Superjet 100
- ^ Armavia Airbus & Boeing fleet age