Makalah Syariat Islam
Makalah Syariat Islam
Makalah Syariat Islam
Menjadi Cendekiawan Muslim. Jakarta: Yayasan Ukhuwah Ihsaniyah. Halaman: 26 Chodjim, Achmad. 2007. Syekh Siti Jenar: Makrifat dan Makna Kehidupan. Jakarta: Serambi. Halaman: 24 Dr. Kaelany HD., MA, Islam Agama Universal, (Jakarta: Midada Rahma Press, 2009). Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pengertian Ibadah dalam Islam, Ahlussunnah Palembang, diakses dari http://salafiunsri.blogspot.com/2009/06/pengertianibadah-dalam-islam1.html, pada tanggal 16 Oktober 2012 Ibadah dan Muamalah merupakan dua hal penting yang akan selalu ada ketika kita mencoba untuk mengenali lebih dalam mengenai agama Islam. Keduanya memiliki definisi yang berbeda dari segi pengertian dan fungsinya sendiri-sendiri. Kita sebagai seorang muslim dituntut untuk mengetahui, mengerti, melaksanakan atau mengamalkan apa-apa saja yang kita punya dan sudah kita ketahui terkait dua hal ini agar menjadi insan-Nya yang taqwa. Ibadah secara bahasa (etimologi) berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia, adapun pengertian dari ibadah, kita pun harus megetahaui apa itu muamalah. Berikut di bawah ini adalah pengertian Muamalah, dari kata ( ) yang merupakan istilah yang digunakan untuk mengungkapkan semua perbuatan yang dikehendaki mukallaf. muamalah mengikuti pola ( ) yang bermakna bergaul (.) Berdasarkan pengertian dari ibadah dan muamalah tadi, hubungannya dengan manusia adalah bahwa ibadah secara tidak langsung berarti ketundukkan kita sebagai seorang hamba serta sarana hubungan vertikal manusia kepada Tuhan pencipta alam semesta, Allah SWT. Muamalah pun berarti hubungan horizontal antar manusia dengan manusia yang sesuai dengan syariah. Manusia ditetapkan oleh Allah SWT sebagai makhluk paling mulia dan diutus ke muka Bumi sebagai pemimpin atau khalifah di muka bumi ini. Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa adanya manusia lainnya. Untuk itu, Allah telah menetapkan amal-amal yang harus dikerjakan manusia untuk manusia lainnya, dan memang sudah hakikat manusia untuk selalu berbuat dan berakhlak baik kepada dirinya sendiri maupun manusia lainnya. Contoh muamalah sangat lekat dalam kehidupan sehari-hari, bahkan pada saat kita menunaikan ibadah yang bersifat wajib, seperti shalat. Pada saat melakukan ibadah shalat, melakukan takbiratul ihram, kita melafadzkan takbir Allahu Akbar yang berarti Allah Maha Besar, suatu ucapan yang mengagungkan dan membesarkan nama Allah SWT, sehingga hal ini termasuk ibadah. Sedangkan ketika mengakhiri shalat kita mengucapkan salam yang memiliki arti semoga kamu selamat, rahmat, serta berkah Allah selalu menyertaimu. Ucapan ini dapat diartikan sebagai ucapan ibadah kepada sesama manusia karena ucapan tersebut ditujukan kepada sesama muslim. Dalam
1
rukun Islam juga terdapat ibadah zakat yang harus ditunaikan oleh seluruh umat Muslim yang mampu Selain itu, Islam juga mengenal sistem ekonomi yang berlandaskan syariat Islam yang mengharamkan riba sehingga tidak membebani orang-orang yang kurang mampu, sistem ekonomi ini dikenal dengan sebutan sistem ekonomi syariah atau sistem ekonomi muamalah. Contoh-contoh memperlihatkan bahwa ibadah muamalah tak dapat dilepaskan dan dipisahkan dari keseharian umat manusia. Selanjutnya, seorang manusia harus meningkatkan kualitas dari ibadah dan muamalah tadi. Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah, mengevaluasi diri sendiri, sejauh mana ibadah yang kita lakukan, apakah sudah baik dan sudah sesuai aturan-Nyakah atau belum. Setelah mengevaluasi, kita bisa buat suatu perencanaan apa-apa saja yang bisa mendukung untuk meningkatkan kualitas ibadah kita. Sebagai contoh, kalau sebelumnya kita hanya melakukan ibadah wajib saja seperti sholat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan lainnya, tetapi setelah melakukan evaluasi, kita bisa menambah rangkaian ibadah kita dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya yang mempunyai nilai-nilai yang lebih, seperti shalat Dhuha dan Tahajud. Semuanya pun membutuhkan niat dan tekad yang kuat untuk selalu memotivasi diri agar menjadi insan yang lebih baik di hadapan-Nya. Metode-metodenya pun disesuaikan atau tergantung dari manusia itu sendiri. Selanjutnya, mengenai hikmah beribadah tentu saja yang paling utama adalah mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selain itu, dengan beribadah, sesungguhnya membuat kita jauh dari perbuatan keji dan mungkar. Beribadah juga melatih agar kita dapat menahan hawa nafsu kita, lalu untuk senantiasa menyadari bahwa kita sebagai manusia tidak ada apaapa nya dibandingkan dengan Allah SWT. Beribadah disini tidak hanya beribadah dalam hal shalat, membaca Al-Quran, ataupun bersedekah saja. Pada dasarnya segala sesuatu yang baik dan berguna, apabila dijalani atas nama Allah SWT merupakan ibadah juga. Dari hal ini kemudian bias kita kaitkan kepada muamalah. Dalam hal bersyerikat dan bersosialisasi, tentu saja akan terdapat perbedaan pendapat dan terjadi tegangan. Namun, apabila semua dijalankan dengan lancar setelah dilatih oleh ibadah, tentu proses muamalah akan semakin baik dan mengacu menuju kebaikan, sikap jujur, tawaddu, ramah, pemaaf, dan pemikiran yang rasional, sehinga sudah sepatutnya menjadi tolak ukur kita dalam mengamalkan nilai-nilai muamalah kedalam kehidupan sosial kita sehari-hari. Dengan muamalah, secara tidak langsung kita sudah melaksanakan ibadah karena kita melaksanakan sesuatu yang baik, dan berdasarkan nama Allah SWT. Namun perlu diingat bahwa ibadah wajib tetap wajib hukumnya dilaksanakan. Karena dengan menegakkan tiang agama dengan menunaikan shalat, bertilawah Al-Quran, menunaikan zakat dan bersedekah, sesungguhnya hikmah utama yang kita akan raih adalah hati yang bersih dan jauh dari perbuatan keji dan mungkar dan mendapatkan ridho dan hidayah dari Allah SWT