Ribosom Inactivating Protein
Ribosom Inactivating Protein
Ribosom Inactivating Protein
(RIP TOXINS)
protein toxin yang bekerja pada RNA Nglikosidase dan menginaktifkan ribosom eukariotik.
Meskipun dapat menginaktifkan-ribosom, RIP tipe I tidak bersifat sitotoksik karena tidak memiliki cara untuk melakukan kontak dengan sel eukariotik.
RIP tipe I terdapat di dalam makanan seperti di dalam benih gandum yang banyak dikonsumsi oleh manusia maupun hewan.
RPI Tipe II, adalah sitotoksin yang poten. Karena salah satu rantainya (Rantai-B) berperan sebagai lektin, terikat ke galaktosida pada permukaan sel eukariotik dan memicu uptake toksin dengan cara endositosa. Saat berada di dalam sel, ikatan disulfide antara rantai-B dan rantai lainnya (rantai-A) akan tereduksi, melepaskan rantai-A yang akan menginaktifkan ribosom selular melalui aktivitas N-glikosidase. Rantai-A sama dengan RIP tipe I.
Ricin dan abrin: dua RIP tipe II yang sangat poten diteliti secara ekstensif untuk tujuan pengobatan karena dapat terkonyugasi dengan antibody dan digunakan sebagai bahan terapeutik sel-spesifik yaitu untuk pengobatan kanker.
Ricin dan abrin adalah contoh lektin. Lektin didefinisikan sebagai protein yang bukan suatu antibodi atau enzim, tetapi memiliki kemampuan untuk mengikatkan dirinya ke gula spesifik. Ikatannya adalah non kovalen dan gulanya dapat berupa gula bebas atau bagian dari molekul besar, misalnya yang terdapat pada membran. Lektin terdapat dalam tanaman-khususnya di dalam biji- tetapi juga terdapat di dalam mikroorganisme, berbagai organisme laut, dan dalam mamalia. Biji tanaman familia Fabacea kaya akan lektin.