Pemanis Makanan
Pemanis Makanan
Pemanis Makanan
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
PAPER
BAHAN TAMBAHAN MAKANAN- PEMANIS
OLEH:
AYUN DWI ASTUTI
N111 11 001
N111 11
MAKASSAR
2014
pembuatan,
pengolahan
penyiapan,
perlakuan,
pengepakan,
penggunaan
bahan
tambahan
pangan
adalah
dapat
kimia
sekaligus
merupakan
sumber
kalori
bagi
tubuh,
bahan
pemanis.
Masingmasing
pemanis
berbeda
mengandung berbagai caramel. Gula ini kurang manis karena adanya air
dalam Kristal.
Rumus kimia sukrosa: C12H22O11 merupakan suatu disakarida yang
dibentuk dari monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan
fruktosa. Senyawa ini dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh
tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti tumbuhan. Sukrosa atau gula
dapur diperoleh dari gula tebu atau gula bit
Pemanis Buatan
Pemanis buatan (sintesis) merupakan bahan tambahan yang dapat
memberikan rasa manis dalam makanan, tetapi tidak memiliki nilai
gizi(Yuliarti, 2007).
Sekalipun penggunaanya diizinkan, pemanis buatan dan juga bahan
kimia lain sesuai peraturan penggunaannya harus dibatasi. Alasannya,
meskipun pemanis buatan tersebut aman dikonsumsi dalam kadar kecil,
tetap saja dalam batas-batas tertentu akan menimbulkan bahaya bagi
kesehatan manusia maupun hewan yang mengkonsumsinya. Pembatasan
tersebut kita kenal dengan ADI (Acceptable Daily Intake) atau asupan harian
yang dapat diterima. ADI merupakan jumlah maksimal pemanis buatan
dalam mg/kg berat badan yang dapat dikonsumsi tiap hari selama hidup
tanpa menimbulkan efek yang merugikan kesehatan (Yuliarti, 2007).
penyebab utama kematian. Untuk orang yang kurang aktif secara fisik
disarankan untuk mengurangi masukan kalori perharinya. Pemanis sintesis
merupakan salah satu bahan pangan untuk mengurangi masukan kalori.
3. Sebagai penyalut obat. Beberapa obat mempunyai rasa yang tidak
menyenangkan, oleh karena itu untuk menutupi rasa yang tidak enak dari
obat tersebur biasanya dibuat tablet yang bersalut. Pemanis lebih sering
digunakan untuk menyalut obat karena umumnya bersifat higroskopis dan
tidak menggumpal.
4. Menghindari kerusakan gigi. Pada pangan seperti permen lebih
sering ditambahkan pemanis sintesis karena bahan permen ini mempunyai
rasa manis yang lebih tinggi dari gula, pemakaian dalam jumlah sedikit saja
sudah menimbulkan rasa manis yang diperlukan sehingga tidak merusak gigi.
5. Pada industri pangan, minuman, termasuk industri rokok, pemanis
sintesis dipergunakan dengan tujuan untuk menekan biaya produksi karena
pemanis sintesis ini selain mempunyai tingkat rasa manis yang lebih tinggi
juga harganya relatif murah dibandingkan dengan gula yang diproduksi
dialam.
Dampak Pemanis Buatan Terhadap Kesehatan
Penggunaan pemanis buatan yang semula hanya ditujukan pada
produk-produk khusus bagi penderita diabetes, saat ini penggunaannya
semakin meluas pada berbagai produk pangan secara umum. Beberapa
pemanis buatan bahkan tersedia untuk dapat langsung digunakan atau
ditambahkan langsung oleh konsumen kedalam makanan atau minuman
sebagai pengganti gula. Propaganda mengenai penggunaan pemanis buatan
umumnya dikaitkan dengan isu-isu kesehatan seperti: pengaturan berat
badan, pencegahan kerusakan gigi, dan bagi penderita diabetes dinyatakan
dapat mengontrol peningkatan kadar glukosa dalam darah. Namun demikian,
tidak selamanya penggunaan pemanis buatan tersebut aman bagi kesehatan
(Cahyadi, 2006).