EGDT
EGDT
EGDT
Jamalul Adil (0707101010010) Putri Hasria Sri Murni (0407101050014) Wulandary Sutrisno ( 0707101050067)
PENDAHULUAN
Goal-directed therapy: Suatu upaya sebagai resusitasi titik akhir dalam membantu klinisi kesehatan melakukan resusitasi pada pasien syok. Titik akhir dilakukan agar terdapat keseimbangan antara kebutuhan oksigen jaringan (oxygen demand) dan pengiriman oksigen sistemik (oxygen delivery) melalui perbaikan pada preload, afterload dan kontraktilitas
Early goal-directed therapy (EGDT) biasanya mengacu pada resusitasi spesifik pada pasien dengan sepsis berat atau syok septik sesegera mungkin setelah pasien masuk ke rumah sakit.
GDT/EGDT adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu guideline dalam pemberian cairan intravena, vasopressor/inotropik, serta tranfusi darah sesuai dengan parameter hemodinamik pasien.
Teknik ini telah terbukti meningkatkan hasil akhir (outcome) pasien, menurunkan angka mortalitas pada pasien, dan juga menurunkan lama rawatan pasien di rumah sakit.
PEMBAHASAN
Dari mana early goal-directed therapy (EGDT) berasal? EGDT dikenalkan oleh Emanuel P. Rivers, MD, MPH dalam New England Journal of Medicine (NEJM) pada tahun 2001. Penelitian tersebut dilakukan dengan uji coba acak terkontrol antara protokol untuk EGDT dengan terapi standar pada 263 pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan diagnosa sepsis berat atau syok septik dalam interval waktu 3 tahun.
Semua pasien yang tersebut terpasang central lined dan arterial lined. Dari penelitian tersebut, terlihat bahwa terdapat penurunan mortalitas sebesar 16,5% di rumah sakit untuk pasien dalam kelompok pengobatan EGDT (30% vs 46,5%; p = 0,009), dengan penurunan risiko relatif sebesar 32,3% (mortalitas 28 hari).
(EGDT)
Ada dua konsep utama yang mendukung penelitian Rivers.
Konsep Pertama
Konsep Kedua
SEPSIS
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas, takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan sirkulasi darah
DERAJAT SEPSIS
1. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), ditandai dengan 2 gejala sebagai berikut: a. Hyperthermia/hypothermia (>38,3C; <35,6C) b. Tachypneu (resp >20/menit) c. Tachycardia (pulse >100/menit) d. Leukocytosis >12.000/mm atau Leukopenia <4.000/mm e. 10% >cell imature 2. Sepsis yaitu infeksi disertai SIRS 3. Sepsis berat yaitu sepsis yang disertai MODS/MOF, hipotensi, oligouri bahkan anuria. 4. Syok septik adalah subset dari sepsis berat, yang didefinisikan sebagai hipotensi yang diinduksi sepsis dan menetap kendati telah mendapat resusitasi cairan, dan disertai hipoperfusi jaringan.
KESIMPULAN
EGDT telah terbukti meningkatkan kelangsungan hidup pasien dengan sepsis berat dan syok septik di unit gawat darurat, dan telah dianjurkan oleh Surviving Sepsis Campaign yang didukung oleh berbagai organisasi internasional multi spesialisasi.
EGDT menghasilkan pengurangan morbiditas, mortalitas, penggunaan vasopresor, dan konsumsi sumber daya pelayanan kesehatan yang signifikan. EGDT mengatur beberapa komponen inflamasi, yang digambarkan oleh membaiknya fungsi organ. Tujuan dalam protokol EGDT adalah perbaikan dari titik akhir.
TERIMA KASIH . . .