Pembibitan Kakao
Pembibitan Kakao
Pembibitan Kakao
Oleh
Kelompok 4
Riajeng Hanum Amalia
Triono
Wiwik Ferawati
Yenni Sofialita
Yuana Ariyanti
1214121184
1214121220
1214121229
1214121232
1214121236
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PETANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014
I. PENDAHULUAN
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan
yang terus mendapat perhatian untuk dikembangkan.kakao merupakan salah satu
komoditas unggulan nasional setelah tanaman karet, kelapa sawit, kopi, dan teh.
Kakao merupakan tanaman perkebunan yang paling terkenal dengan produk
turunannya, berupa coklat.Produk-produk ini dikonsumsi di seluruh dunia,
diminati karena rasa yang unik dan aroma yang tidak bisa digantikan oleh produk
tanaman lainnya.
Perkebunan kakao di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam kurun
waktu 20 tahun terakhir dan pada tahun 2007 areal perkebunan kakao di Indonesia
tercatat seluas 992.448 ha. Perkebunan kakao tersebut sebagian besar
(89,45%)dikelola oleh rakyat dan selebihnya (5,04%) perkebunan besar negara
serta (5,51%)perkebunan besar swasta. Dari segi kualitas, kakao Indonesia tidak
kalah dengan kakao dunia di mana bila dilakukan fermentasi dengan baik dapat
mencapai cita rasa setara dengan kakao berasal dari Ghana dan keunggulan kakao
Indonesia tidak mudah meleleh sehingga cocok bila dipakai untuk blending.
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam mengusahakan tanaman kakao
adalah penggunaan bibit unggul dan bermutu. Tanaman kakao merupakan
tanaman tahunan, karena itu kesalahan dalam pemakaian bibit akan berakibat
buruk dalam pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yang baik
tidak akan memberikan hasil yang diinginkan, sehingga modal yang dikeluarkan
tidak akan kembali karena adanya kerugian dalam usaha tani. Untuk menghindari
masalah tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan kakao yang baik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara pembibitan dan perawatan tanaman kakao dengan baik
2. Mengetahui pertumbuhan tanaman kakao dari penyemaian sama dengan
menjadi bibit
II. METODOLOGI
S1
33
S2
39
S3
35
S4
31
S5
35
S6
39
S7
33
S8
23,5
S9
34
S10
35,5
Persentase perkecambahan
Persen kecamabah=
X 100%
27
28
X 100% = 96%
3.2 Pembahasan
Pembibitan adalah suatu kegiatan untuk menghasilkan atau memproduksi bibit.
Kegiatan yang dilakukan dalam pembibitan terdiri dari perencanaan pembibitan,
pembangunan persemaian, penyiapan media bibit, perlakuan pendahuluan
terhadap benih sebelum disemaikan, penyemaian benih, penyapihan bibit,
pemeliharaan bibit, pengepakan dan pengangkutan bibit serta administrasi
pembibitan.
Dalam pembibitan kakao harus menggunakan benih yang baik yang dapat
diperoleh dari buah terpilih dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Buah sudah masak dengan kriteria sudah mengalami perubahan warna yakni
bila muda berwarna hijau sudah berubah menjadi kuning dan yang muda
merah sudah berwarna oranye atau jingga.
2. Dompolan biji sudah terlepas dari kulit buah.
3. Buah dipetik dari batang utama atau cabang primer.
4. Bebas dari serangan hama dan penyakit.
5. Ukuran buah sedang.
Dalam praktikum biji kakao yang ditanam memiliki persen perkecambahan yaitu
96% karena dari 28 biji yang ditanam hanya 27 biji yang berkecambahn. 1 biji
tidak berkecambah dikarenakan biji tersebut mengalami pembusukan.
Penyemaian biji kakao dilakukan di Laboratorium Lapang Terpada UNILA.
Median yang digunakan dalam penyemaian ini adalah campuran tanah dengan
pasir. Media dicampur pasir agar akar dapat tumbuh dengan baik karena struktur
pasir yang porus sehingga pertumbuhan akar tanaman kakao bias baik dan juga air
yang diberika bias langsung masuk ke dalam karena pori pasir yang besar. Setelah
biji berkecambah bibit kakao dipindahkan kedalam polybag secara individu untuk
menjadikan bibit yang kuat ditanam di lahan sesuai dengan kriteria yang telah ada.
Pertumbuhan bibit kakao dari masing- masing tanaman kakao tidak berbeda jauh
atau pertumbuhannya cukup seragam kerena dilihat dari tinggi tanamannya beda
tinggi tanaman tidak berbeda jauh.
Tanaman kakao dapat diperbanyak dengan cara generatif ataupun vegetatif. Pada
praktikum yang dilakukan kali ini tanaman kakao diperbanyak dengan cara
generatif yaitu dengan menggunakan biji kakao yang telah dipilih dari klon-klon
induk terpilih.
IV. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapt disimpulkan sebagai berikut:
1. Pertumbuhan bibit kakao tidak berbeda jauh antar tanaman, hal ini dilihat dari
tinggi tanaman kakao
2. Pemeliharaan yang dilakukan dalam pembibitan tanaman kakaoini adalah
penyiraman dan pengendalian gulma
3. Media yang digunakan sebagai tempat untuk penyemaian adlah campuran pasir
dan tanah
4. Persentase perkecambahan biji kakao yang disemai yaitu sebesar 96%
5. Biji kakao yang tidak berkecambahn dikarenakan biji tersebut menbusuk.
DAFTAR PUSTAKA