Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PKM P - Gunung Api

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PREDIKSI JANGKA PANJANG LETUSAN GUNUNG API DAN


IMPLIKASINYA BAGI MITIGASI BENCANA GEOLOGI : STUDI KASUS
GUNUNG GUNTUR, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT

BIDANG KEGIATAN:
PKM Penelitian

Diusulkan oleh:
Darmadi
Happy Christin N
M Indra Nugraha
Naufal Abdulbari
Lucy Kartikasari

12010084
12010046
12011
12011070
12011078

2010
2010
2011
2011
2011

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


2013

Pengesahan Usulan PKM Penelitian


1

Judul Kegiatan

Prediksi Jangka Panjang Letusan


Gunung Api dan Implikasinya Bagi
Mitigasi Bencana Geologi : Studi
Kasus Gunung Guntur, Kabupaten
Garut, Provinsi Jawa Barat

Bidang Kegiatan

PKM-P

Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email

:
:
:
:
:
:

Darmadi
12010084
Teknik geologi
Institut Tekonologi Bandung
Jl. Tubagus Ismail 8, No.62A
geosainsdarmadi@yahoo.com

Anggota pelaksana Kegiatan


/Penulis

Dosen pendamping
Nama Lengkap dan Gelar
NIP
Alamat Rumah dan No. Tel/HP
Biaya kegiatan total:
a. Dikti
b. Sumber lain

Jangka waktu pelaksanaan

5 orang

:
:
:

Dr.Eng.Mirzam Abdurrachman

:
:

Rp.

:
Bandung, 22 Oktober 2013

Menyetujui,
Ketua Jurusan

Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr.Ir. Budi Brahmantyo, M.Sc.


NIP : 19621219 199003 1 001

Darmadi
NIM : 12010084

Kepala Lembaga Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(Brian Yuliarto, Ph.D)


NIP. 197507272006041005

Dr.Eng.Mirzam Abdurrachman
NIP.

Daftar Isi
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Ringkasan
Bab 1 - Pendahuluan
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 3 Metode Penelitian
Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti
Lampiran 5. Nota Kesepahaman MOU atau Pernyataan Kesediaan dari
Mitra (apabila ada)

RINGKASAN
Kawasan sekitar Gunung Guntur tergolong padat penduduk dan memiliki potensi
bencana besar jika gunung tersebut meletus. Pada tahun 1800-1847, gunung Guntur merupakan
salah satu gunung yang letusannya menimbulkan dampak bencana yang sangat besar.
Berdasarkan data PVMBG sejarah letusan dan periodisasi letusan Gunung Guntur menunjukkan
interval letusan sekitar 40-50 tahun sekali. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa letusan
terakhir gunung ini terjadi pada tahun 1847 dan tidak meletus lagi sampai sekarang, hal ini
memerlukan perhatian khusus karena meleset jauh dari periodisasi letusan biasanya. Semakin
lama suatu gunung api tidak meletus, maka letusannya akan semakin dasyat dan volume material
yang akan dikeluarkan akan semakin besar.
Berdasarkan keadaan di atas, kami bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai
prediksi letusan Gunung Guntur di masa depan, menyelidiki volume letusan, serta mekanisme
mitigasi yang akan dilakukan. Menurut Simkin dan Siebert (1994; dalam Palumbo,1997)
berdasarkan frekuensi erupsi gunung api dan volume material letusan yang dikeluarkan dapat
diketahui bagaimana letusan gunung api di masa mendatang. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk dapat menyusun strategi
menghadapi bencana Gunung Guntur.
Dalam peneitian ini kami melakukan beberapa metode penelitiaan. Metode pertama
adalah Studi Pustaka yang dilakukan untuk mengumpulkan konsep-konsep dan teori-teori yang
mendasari munculnya hipotesa penulis. Survei dilakukn untuk melihat kondisi daerah penelitian.
Pemetaan geologi yang dibagi dua menjadi pemetaan batuan dan pemetaan geomorfologi.
Metode terakhir adalah analisis data sejarah letusan gunung Guntur menggunakan data sejarah
letusan dan hasil pemetaan lapangan yang akan membantu dalam menentukan trend dari
aktivitas letusan gunung api tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia terletak di daerah pertemuan tiga lempeng: Eurasia, Indo-Australia
dan Pasifik. Akibat dari tiga pertemuan lempeng tersebut mengahasilkan rangkaian gunung api
atau sering disebut dengan jalur Ring of Fire. Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana (PVMBG) Indonesa memiliki jumlah gunung api total 129 dengan gunung api aktif 76
dan gunung api tidak aktif 53. Salah satu gunung api aktif tersebut adalah Gunung Guntur.
Kawasan sekitar Gunung Guntur tergolong padat penduduk dan memiliki potensi
bencana besar jika gunung tersebut meletus. Pada tahun 1800-1847, gunung Guntur merupakan
salah satu gunung yang letusannya menimbulkan dampak bencana yang sangat besar.
Berdasarkan data PVMBG sejarah letusan dan periodisasi letusan Gunung Guntur menunjukkan
interval letusan sekitar 40-50 tahun sekali. Dari data tersebut dapat kita lihat bahwa letusan
terakhir gunung ini terjadi pada tahun 1847 dan tidak meletus lagi sampai sekarang, hal ini
memerlukan perhatian khusus karena meleset jauh dari periodisasi letusan biasanya. Semakin
lama suatu gunung api tidak meletus, maka letusannya akan semakin dasyat dan volume material
yang akan dikeluarkan akan semakin besar.
Di sisi lain Gunung Guntur terletak di kabupaten Garut yang merupakan salah satu roda
ekonomi Jawa Barat. Wilayah-wilayah rawan bencana di Propinsi Jawa Barat seperti Gunung
Guntur, Galunggung, dan Sesar Lembang pada tahun 2010 tercatat menyumbang sekitar Rp 205
triliun atau sepertiga dari total pendapatan Jawa Barat. Sumbangan yang terbesar adalah dari
sektor pertanian, di antaranya buah-buahan, sayuran, dan hasil peternakan. Lebih dari separuh
hasil pertanian tersebut dikirim ke Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, yang menjadikan Jawa
Barat sebagai salah satu daerah utama produksi pertanian Indonesia (Kompas, 21 Maret 2012).
Berdasarkan keadaan di atas, kami bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai
prediksi letusan Gunung Guntur di masa depan, menyelidiki volume letusan, serta mekanisme
mitigasi yang akan dilakukan. Menurut Simkin dan Siebert (1994; dalam Palumbo, 1997)
berdasarkan frekuensi erupsi gunung api dan volume material letusan yang dikeluarkan dapat
diketahui bagaimana letusan gunung api di masa mendatang. Dengan adanya penelitian ini
diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat untuk dapat menyusun strategi
menghadapi bencana Gunung Guntur.

BAB 2 - TINJAUAN PUSTAKA


Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari pustaka acuan serta menjadi landasan usulan kegiatan PKM. Tinjauan Pustaka bukan
kumpulan teori, namun merupakan rangkaian hasil yang sudah dikenali dan mempunyai sebuah
atau beberapa alur pikir tentang terjadinya suatu peristiwa ilmiah dari suatu topik ilmiah yang
akan dikaji atau diteliti.
Indonesia merupakan negara yang terletak pada pertemuan tiga lempeng besar dunia,
yaitu lempeng Pasifik, lempeng Australia, dan lempeng Eurasia. Karena hal ini maka Indonesia
menjadi negara yang kaya akan sumber energi dan juga kekayaan alam. Namun Indonesia juga
menjadi sebuah negara yang memiliki potensi bencana yang besar.
Salah satu potensi bencana yang ada di Indonesia adalah letusan gunung api. Gunung api
Indonesia sebagian besar terbentuk akibat adanya tumbukan antara lempeng samudra yang
menunjam di bawah lempeng benus, sehingga menghasilkan jalur-jalur magmatisme
disepanjang jalur tumbukan tersebut. Jalur magmatisme ini menjadikan Indonesia negara yang
memiliki jumlah gunung api sekitar 15% dari jumlah gunung api yang ada di dunia dan 79
diantaranya masih aktif hingga sekarang.
Salah satu dari gunung api aktif tersebut adalah gunung Guntur, yang terletak di Garut,
Jawa Barat. Berdasarkan data geologi diketahui bahwa sejarah pembentukan gunung Guntur
dimulai dari pembentukan Kaldera Kamojang yang merupakan produk tertua, diikuti oleh
pembentukan Kaldera Gandapura dan kemudian gunung Guntur sekarang yang merupakan
produk termuda di kompleks gunung Guntur (Suantika, 2009). Migrasi kegiatan vulkanik ini
dari yang tertua sampai termuda menyisakan kantong-kantong magma dan rekahan-rekahan
yang memanjang dimana kemudian muncul kerucut-kerucut gunung api. Gunung Guntur
merupakan gunungapi termuda dan paling aktif sampai sekarang (Purbawinata, 2010).
Erupsi gunung Guntur berlangsung beberapa kali secara periodik selama periode Kuarter
(1,81 juta tahun) lalu sehingga menghasilkan material vulkanik baik berupa breksi dan tuf yang
banyak mengandung kuarsa maupun lahar. Catatan kejadian erupsi tertua terjadi pada tahun
1690 dan catatan erupsi terakhir terjadi pada tahun 1847. Pada peta geologi gunung Guntur,
dapat dilihat bahwa endapan yang dihasilkan dari erupsi gunung api tersebut antara lain aliran
lava, jatuhan piroklastik, aliran piroklastik, longsoran gunung api, lahar, dan aluvial (Direktorat
Volkanologi Indonesia, 1998).

Gambar 1. Peta geologi gunung Guntur (sumber: Direktorat Vulkanologi Indonesia, 1998)

Gunung Guntur merupakan gunungapi tipe strato yang terjadi akibat erupsi
campuran sehingga menyebabkan lerengnya berlapis dan terdiri dari bermacammacam batuan antara lain batuan lava basaltis dan andesitis. Hasil erupsi tahun 1847
merupakan aliran lava teratas mengalir kearah selatan dan membentuk cabang pada
bagian ujungnya. Sedangkan hasil erupsi tahun 1840 mengalir kearah tenggara dan
berakhir di daerah Cipanas. Aliran ini membentuk tanggul lava pada bagian tepinya
dan cekung pada bagian tengahnya. Bagian tengah tampak berbongkah-bongkah
dengan sudut tajam dan bervesikular (Direktorat Vulkanologi Indonesia, 1998).
Letusan gunung Guntur terjadi berulang-ulang dalam tempo pendek yang
berlangsung paling lama 5 sampai 12 hari. Periode letusan berulang antara 1, 2, dan
3 tahun namun ada kalanya letusan terjadi setelah masa istirahat 6 dan 7 tahun.
Karakteristik dari letusan gunung Guntur adalah eksplosif (Purbawinata, 2010).
Berdasarkan sejarah letusannya Gunung Guntur pertama meletus pada tahun
1690 dan letusan terakhir pada tahun 1847. Letusan Gunung Guntur yang terbesar
terjadi pada tahun 1840 dimana lava yang keluar mengalir hingga Cipanas yang
berjarak 3 Km dari kawah Gunung Guntur.
Tercatat, sejak tahun 1690 hingga tahun 1847 gunung Guntur berkali-kali
meletus. Dalam kurun 47 tahun (1800-1847), gunung ini meletus sebanyak 21 kali.
Inilah wujud gunung yang pada tahun 1800-an digambarkan laksana guntur karena
gemuruh letusannya menyeramkan. Naturalis kelahiran Jerman, F Junghuhn (1850),
menggambarkan gunung ini sebagai gunung api teraktif di Jawa pada waktu itu
setelah Gunung Lamongan di Jawa Timur. Adapun Gunung Merapi menempati
urutan ketiga.

Tabel 1. Sejarah Letusan Gunung Guntur (Pemkab Garut, 2010)


Tahun
1690
1770
1777
1780
1800
1803
1807
1809
1815
1816
1818
1825
1827/182

Kegiatan
Letusan besar yang mengakibatkan kerusakan yang parah dan banyak
korban manusia.
Terjadi kegiatan, tidak ada keterangan lebih lanjut.
Terjadi letusan, keterangan jelas tidak ada
Terjadi letusan dengan aliran lava pijar
Terjadi letusan eksplosif pada tengah kawah, dengan aliran pijar (panjang
aliran tida diketahui)
Terjadi letusan pada tanggal 3-15 April pada pusat kawah. Bahan letusan
utama gas dan abu gunung api
Terjadi letusan dari 1-6 September
Terjadi letusan pada tanggal 9 Mei, tidak ada keterangan lebih lanjut
Letusan terjadi pada tanggal 15 Agustus di tenga kawah
Terjadi letusan tanggal 21 September di tengah kawah
Terjadi letusan pada tanggal 21-24 Oktober, letusan gas, abu gunung api
dan semburan hancuran lava pijar
Letusan terjadi pada tanggak 14 Juni yang menyebabkan hutan disekitar
gunung terbakar
Letusan terjadi pada tanggal 15 Mei dan 8 Juli

8
1829

Terjadi letusan yang menyebabkan beberapa kampung rusak dan banyak

1832
1833
1834

korban jiwa
Letusan terjadi pada tanggal 16 Januari dan 8-13 Agustus
Terjadi letusan tanggal 1 September
terjadi letusan pada bulan Desember
Pada tanggal 24 Mei, tampak tiang asap dan muncul api dari kawah,

1840

disusul aliran lava pijar ke arah Cipanas. Letusan disertai ledakan

1841

dahsyat dan lemparan bom culkani.


Letusan sangat besar terjadi pada tanggal 14 November, 400.000 batang
pohon kopi hancur
Letusan besar pada tanggal 4 Januari dan 25 November, terjadi letusan

1843

besar dengan suara guntur dahsyat disusul tiang asap hitam tebal dari

1847

kawah menjulang tinggi ke angkasa


Terjadi letusan gas dan abu pada tanggal 16 dan 17 Desember

Sampai saat ini, telah lebih dari 163 tahun (dari tahun 1847 hingga sekarang)
gunung Guntur ini belum meletus namun aktivitas vulkaniknya masih terjadi seperti
masih adanya gempa vulkanik, selain itu pada kawahnya masih mengeluarkan asap
sulfatara dan fumarol (Suantika, 2009). Berdasarkan pada hasil pemantauan aktivitas
kegempaan gunung Guntur dari pos PGA yang dilakukan pada tanggal 1 Juli- 5
September 2009 diketahui telah terjadi gempa vulkanik tipe-A dan tipe-B sebanyak

2 kali/hari sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas kegempaan gunung masih


dalam aktif normal (Ibrahim, 2011).
Mengingat bahaya yang pernah terjadi dari erupsi gunung guntur ini, maka kami
merasa perlu adanya tindakan mitigasi yang dilakukan untuk mengurangi resiko
bahaya yang dapat terjadi dari erupsi gunung Guntur. Salah satu cara yang akan
dilakukan adalah dengan melakukan prediksi jangka panjang jumlah material
keluaran yang dihasilkan berkaitan dengan waktu erupsi dan juga luas daerah yang
dapat terkena dampak dari erupsi ini. Prediksi jangka panjang letusan gunung api
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
letusan dari sebuah gunung api yang dapat memberikan dampak bahaya bagi daerah
tertentu. Metode yang dapat digunakan adalah metode Gumbel (1958; dalam
Palumbo, 1997) yang menghubungkan antara besarnya erupsi (m) dan jumlah
kejadian (N) yang dapat disusun menjadi

, dengan a dan b adalah

konstanta luas daerah yang terkena dampak bencana. Hasil yang dapat diperoleh dari
perhitungan ini adalah sebuah periode waktu.
Simkin dan Siebert (1994, dalam Palumbo 1997) mengatakan bahwa volume
keluaran dari suatu letusan gunung api akan dipengaruhi oleh waktu yang
dibutuhkan untuk meletus, sehingga semakin lama gunung api itu diam dan tidak
melakukan kegiatan apapun, maka gunung api tersebut sedang mengumpulkan
kekuatan besar yang pada saat meletus akan mengeluarkan material letusan yang
banyak yang dapat mengakibatkan kerusakan pada daerah yang lebih luas. Tetapi,
apabila gunung api tersebut meletus dalam waktu yang cepat, rentang letusan
pertama dan letusan berikutnya relatif dekat, maka volume material keluaran akan
sedikit.
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh suatu kurva hubungan antara waktu
dan juga volume keluaran yang dihasilkan. Sehingga dapat diprediksi seberapa besar
luas wilayah yang dapat terkena dampak dari letusan tersebut. Hasil terakhir yang
dapat diperoleh adalah bagaimana mitigasi yang dapat dilakukan untuk daerah yang
terkena bahaya.
Mitigasi di daerah yang memiliki potensi dampak bencana letusan gunung api
dapat berupa peta rawan bencana dan memberikan pencerdasan bagi warga tentang
bahaya bencana gunung api, dapat melalui media sosial ataupun pencerdasan
langsung dari para ahli, salah satunya dapat melalui seminar.
Mitigasi suatu daerah akan sangat dipengaruhi oleh tipe erupsi yang terjadi,
volume material yang akan dikeluarkan dan luasan daerah yang dapat terkena
dampak letusan tersebut. Untuk itu maka perlu adanya jalur penilaian tipe erupsi
tersebut, seperti terlihat pada gambar di bawah ini (Gambar 2).

Gambar 2. Jalur Mitigasi yang Dilakukan Berdasarkan Jenis Letusan


(Lockwood, dkk, 2010)
Apabila kita sudah mengetahui bagaimana tipe erupsi yang akan terjadi, maka
kita perlu melakukan langkah-langkah upaya mitigasi, seperti memberikan informasi
melalui media akan bahaya erupsi sehingga warga dapat lebih waspada dan tahu
bagaimana cara menyelamatkan diri sendiri.
Untuk mitigasi letusan gunung api inilah, penulis melakukan penelitian atas
erupsi gunung Guntur yang sudah lama tidak memperlihatkan aktifitasnya namun
tetap memiliki potensi bencana besar yang akan sangat merusak bila meletus.

BAB 3 - METODE PENELITIAN


Metode penelitian harus menjelaskan secara utuh tahapan penelitian yang akan
dilaksanakan, luaran, indikator capaian yang terukur di setiap tahapan, teknik
pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran, dan penyimpulan hasil
penelitian.
3.1 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitain ini adalah memberikan informasi
mengenai prediksi letusan jangka panjang sebuah gunungapi dan juga petunjuk
mitigasi bencana geologi berdasarkan studi kasus Gunung Guntur yang bisa
diaplikasikan untuk gunung api lainnya. Luaran lain adalah memberikan pengetahuan
ke masyarakat umum mengenai pentingnya prediksi letusan dan mitigasi bencana
gunung api untuk mengurangi dampak kerugian bagi masyarakat.
3.2 Tahapan Penelitian
Dari data-data yang telah didapat akan diolah untuk menampilkan grafik yang
menunjukkan antara tahun meletus vs volume ejekta, grafik tahun meletus vs VEI
(Volcanic Explosive Index), grafik VEI vs volume ejekta, grafik volume ejekta
vs interval meletus. Dari kesemua grafik diatas akan dianalisis untuk
menghasilkan suatu tabel prediksi jangka panjang interval tahun meletus gunung
beserta daerah-daerah yang akan kena dampak letusannya.
Kemudian untuk memudahkan penyampaian ke masyarakat akan dibuat suatu
peta yang menunjukkan prediksi wilayah yang terkena dampak letusan terhadap
waktu akan meletusnya Gunung Guntur beserta poster publikasinya yang dapat
disampaikan langsung kepada masyarakat ataupun melaui media. Dengan adanya
peta dan poster ini pihak pemerintah terkait seperti PVMBG masyarakat ataupun
media dapat memahami dengan baik dan mengakses dengan mudah mengenai
prediksi jangka panjang dari Gunung Guntur ini. Untuk lebih jelasnya rancangan
penelitian dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini (Gambar 3).

Gambar 3. Diagram Alir Rancangan Penelitian

Data dari studi pustaka


+ survey + pemetaan
lapangan

Grafik tahun
meletus vs
volume ejekta

Grafik tahun
meletus vs VEI

Grafik VEI vs
volume ejekta

Grafik volume
ejekta vs interval
tahun meletus

Tabel prediksi jangka panjang


interval tahun meletus beserta
daerah-daerah terkena
dampak letusan

Peta prediksi daerah terkena


dampak letusan terhadap waktu
akan meletus + poster
publikasi

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data


3.3.1 Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan konsep-konsep dan
teori-teori yang mendasari munculnya hipotesa dari penulis. Data yang
dikumpulkan berupa data Gunung Guntur, meliputi lokasi, morfologi, sejarah
letusan dan volume letusan serta data tentang mitigasi bencana gunung api.
Sumber yang dipakai berupa jurnal ilmiah, buku dan online literature.

3.3.2

Survei

Survei dilakukan pada daerah penelitian dengan tujuan untuk melihat


kondisi dari daerah penelitian sebagai bahan pertimbangan menentukan
metode yang lebih detail.
3.3.3

Pemetaan geologi
Pemetaan geologi dilakukan di daerah penelitian yang telah ditentukan
melalui survey sebelumnya. Pemetaan ini dibagi menjadi dua. Pertama,
pemetaan batuan dengan prinsip volkanostratigrafi. Keluaran dari metode ini
berupa peta persebaran batuan dan struktur. Kedua, analisa geomorfologi yang
akan menghasilkan peta geomorfologi daerah penelitian.

3.3.4

Analisis Data Sejarah Letusan Gunung Guntur


Data sejarah letusan suatu gunung api dapat digunakan sebagai dasar
untuk menentukan trend dari aktivitas letusan gunung api tersebut. Dengan
mengumpulkan dan menganalisis data letusan Gunung Guntur selama 323
tahun terakhir maka dapat diperkirakan kemungkinan aktivitas yang akan
terjadi selanjutnya. Data yang dianalisis berupa kekuatan letusan, siklus
erupsi, volume hasil erupsi, luas area bahaya dan arah sebaran material
piroklastik. Pendekatan yang digunakan dalam melakukan analisis ini adalah
pendekatan statistik dan probabilitas.

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya PKM-P


No
1
2
3
4

Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Perjalanan ke Gunung Semeru untuk pengambilan Survei dan
sampel
Lain-lain: asuransi, basecamp, trancing, penyusunan laporan,
pebuatan peta, komunikasi, dan penjilidan.
Jumlah

Biaya (Rp)
Rp2.570.000
Rp3.600.000
Rp2.600.000
Rp1.670.000
Rp10.440.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan penelitian ini akan dilakukan selama kurun waktu 4 bulan, dengan
uraian kegiatan utama berupa studi pustaka, survey dan pemetaan lapangan,
pengolahan data dan analisis serta terakhir penyajian data. Untuk kegiatan survey dan
pemetaan lapangan diutamakan pada akhir pekan (Jumat, Sabtu, Minggu), sehingga
waktu untuk kegiatan penelitian lebih kurang 60 jam/minggu. Berikut tabel waktu
pelaksanaan penelitian (Tabel 2).

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka disusun berdasarkan sistem nama dan tahun, dengan urutan abjad
nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang dikutip dalam
usulan penelitian yang dicantumkan di dalam daftar pustaka.
Dzierma, Yvone, dan Wehrmann, H., 20 Maret 2010, Eruption time series statistically
examined: Probabilities of future eruptions at Villarrica and Llaima Volcanoes,
Southern Volcanic Zone, Chile, Journal of Volcanology and Geothermal Research xxx
(2010) xxxxxx.
Hendrasto,
M.
2010.
Gunung
Guntur.
www.garutkab.go.id/galleries/pdf_link/sekilas/gunung_guntur.pdf. diakses pada
23 Maret 2013.
Lockwood, J, P, dan Hazlett, R, W., 2010, Volcanoes Global Perspective, WilleyBlackwell. United Kingdom.
Palumbo, A., 16 Januari 1997, Long-Term Forecasting of Large Volcanic Eruptions,
Journal of Volcanology and Geothermal Research 78 (1997) 179-183.
Topinka,Lyn.,20Volcanics.http://vulcan.wr.usgs.gov/Volcanoes/Indonesia/description_
indonesia_volcanics.html. diakses pada 23 Maret 2013.
Suantika, 2009, dalam koran yang ada di internet
Purbawinata, 2010
Direktorat Vulkanologi Indonesia
Pemkab Garut 2010
Ibrahim, 2011

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / HP

: Darmadi
: Laki-laki
: Teknik Geologi
: 12010084
: Sleman, 15 Desember 1991
: geosainsdarmadi@yahoo.com
: 085729848816

B. Riwayat Pendidikan
SD
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SDN
Ledoknangka
1998

SMP
SMP N 2 Turi

SMA
SMA N 8
Yogyakarta
IPA
2007

2004

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar
Annual International
Scholar Conference in
Taiwan

Pertemuan ilmiah
Ikatan Ahli Geologi
Indonesia

Judul Artikel Ilmiah


Investigation and alternative
Solution of Opak Flood in
Bantul, Special Province of
Yogyakarta
Analasis Terhadap Pembelokan
Muara Sungai Opak ketika
bermuara ke Samudera Hindia

Waktu dan
Tempat
Taichung, Taiwan ,
April 2013
Yogayakarta,
Oktober 2012

3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No

Jenis
Penghargaan

Institusi Pemberi
Penghargaan

Tahun

1 Juara 1 Paper
Contest

Himpunan Mahasiswa
Teknik Geofisika UPN
Yogayakarta

2013

2 Juara 1
Kompetisi Ide

Himpunan Mahasiswa
Teknik Geologi "GEA"
ITB

2013

3 Pemuda
Berprestasi
Propinsi DIY

Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
DIY

2013

4 Top 5 social
Global Youth Forum
Project
5 1st Special Award China Association for
Science and
Technology dalam
ajang INTEL
International Science
and Engineering Fair
6 Juara 1 Lomba
Lembaga Ilmu
Karya Ilmiah
Pengetahuan Indonesia
Remaja Tingkat
nasional

2012

7 Juara 2 Lomba
Karya Ilmiah
Remaja Tingkat
Nasional

Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia

2009

8 Medali Emas
Olimpiade Sains
Nasional bidang
kebumian tingkat
Nasional

Kementrian
Pendidikan Republik
Indonesia

2009

9 Juara 1
Olimpiade Sains
Nasional bidang
kebumian tingkat
DIY
10 Juara 1
Olimpiade Sains
Nasional bidang
kebumian tingkat
kota Yogyakarta

Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
DIY

2009

Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
kota Yogayakarta

2009

11 Medali Emas
Olimpiade Sains
Nasional bidang
kebumian tingkat
Nasional

Kementrian
Pendidikan Republik
Indonesia

2008

12 Juara 3
Olimpiade Sains
Nasioanl bidang
kebumiantingkat
DIY

Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olahraga
DIY

2008

2011

2011

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Bandung, 23 Oktober
2013
Pengusul,
Tanda tangan
( Nama Lengkap )

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan penunjang
Material

Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

SUB TOTAL (Rp)

Keterangan

2.570.000

2. Bahan Habis Pakai


Material

Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

SUB TOTAL (Rp)

Keterangan

3.600.000

3. Perjalanan
Material

Justifikasi
Perjalanan

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Keterangan

Perjalanan ke
tempat / kota
SUB TOTAL (Rp)

2.600.000

4. Lain-lain
Material

Justifikasi
Pemakaian

Kuantitas

Harga
Satuan (Rp)

Keterangan

Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp) 1.670.000
Total Keseluruhan (Rp) 10.440.000

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas


No
1
2
3
4
5

Nama / NIM
Darmadi/ 12010084
Christin/ 12010046
Indra/ 120110
Naufal/ 12011070
Lucy/ 12011078

Program
Studi
T. Geologi
T. Geologi
T. Geologi
T. Geologi
T. Geologi

Bidang
Ilmu

Alokasi
Waktu
(jam/minggu)

Uraian
Tugas

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti


KOP PERGURUAN TINGGI
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas

:
:
:
:

Darmadi
12010084
Teknik Geologi
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Dengan ini menyatakan bahwa usulan (Isi sesuai dengan bidang PKM) PKM
Penelitian saya dengan judul:
Prediksi Jangka Panjang Letusan Gunung Api dan Implikasinya Bagi Mitigasi
Bencana Geologi : Studi Kasus Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa
Barat yang diusulkan untuk tahun anggaran 2014 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Mengetahui
Kepala Lembaga Kemahasiswaan

Yang Menyatakan

Cap dan Tandatangan


Materai Rp 6.000
Tandatangan

(Brian Yuliarto, Ph.D)


197507272006041005

(Darmadi)
12010084

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / HP

: Lucy Kartikasari
: Perempuan
: Teknik Geologi
: 12011078
: Ngawi, 21 Oktober 1993
: lucy_kartikasari@yahoo.co.id
: 085736193325

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SD
SDN Gerih 4
1999-2005

SMP
SMPN 1 Geneng
2005-2008

SMA
SMAN 1 Ngawi
IPA
2008-2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Bandung, tgl-bln-thn

Pengusul,
Tanda tangan
( Lucy Kartikasari )
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / HP

Naufal Abdulbari
Laki-laki
Teknik Geologi
12011070
Jakarta, 22 Agustus 1993
abdulbarinaufal@gmail.com
085717059068

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SD
SDN Kaliabang
Tengah III Kota
Bekasi
1999 - 2005

SMP
SMPN 5 Kota
Bekasi
2005 - 2008

SMA
SMAN 4 Kota
Bekasi
IPA
2008- 2011

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian

Bandung, 23 Oktober 2013


Pengusul,
Tanda tangan
( Naufal Abdulbari )

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / HP

: Happy Christin Natalia


: Perempuan
: Teknik Geologi
: 12010046
: Cimahi, 29 Desember 1991
: christin.tian@gmail.com
: 082118063377

B. Riwayat Pendidikan
Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus

SD
SDN 1 Baruga
1998-2004

SMP
SMPN 6 Cimahi
2004-2007

SMA
SMAN 2 Cimahi
IPA
2007-2010

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Bandung, tgl-bln-thn
Pengusul,
Tanda tangan
( Happy Christin Natalia )

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)


Jenis Kelamin
Program Studi
NIM
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon / HP

: M. Indra Nugraha
: Laki-laki
: Teknik Geologi
: 120110
:
:
:

B. Riwayat Pendidikan
SD

SMP

SMA

Nama Instansi
Jurusan
Tahun Masuk - Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No

Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar

Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan
Tempat

1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian
Bandung, tgl-bln-thn
Pengusul,
Tanda tangan
( M. Indra Nugraha)

Anda mungkin juga menyukai