Makalah HPLC
Makalah HPLC
Makalah HPLC
Pendahuluans
1. Sejarah singkat
Tswett adalah penemu kromatografi pada tahun 1903.
Perkembangan kromatografi antara lain:
a. kromatografi cair-padat (KCP).
b. Kemudian, pada akhir tahun 1930an dan pada awal tahun 1940an, cara ini
mulai berkembang.Dasar kromatografi lapis tipis (KLT) diletakkan oleh
Izmailov.
c. Schraiber pada tahun 1938, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada
tahun 1958. Karya Martin dan Synge yang pada tahun 1041 membuahkan
hadian Nobel, tidak hanya merevolusikan kromatografi cair, tetapi juga
secara umum meletakkan landasan bagi perkembangan kromatografi gas
dan kromatografi kertas.
d. Pada tahun 1952, Martindan
James
mempublikasikan
makalah
chromatography, High
Performance
exclusion
Liquid
chromatography,
dengan
memadukan
dasar
Liquid
kerja
HPLC
(High
Perfomance
Liquid
mengoperasikan
HPLC
(High
Perfomance
Liquid
Crhomatografi)
5. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dan definisi kromatografi cair kinerja tinggi
b. Untuk memahami prinsip dasar kerja HPLC (High Perfomance Liquid
Crhomatografi)
c. Untuk mengetahui cara kerja HPLC (High Perfomance Liquid Crhomatografi)
untuk menerapkannya dalam analisis instrumental bahan anorganik
d. Mampu menggunakan HPLC (High Perfomance Liquid Crhomatografi) dalam
analisis bahan anorganik dalam laboratorium khusus instrumen.
B. Isi
1. Pengertian HPLC
Kromatografi
cair
berperforma
tinggi (high
performance
liquid
chromatography, HPLC) merupakan salah satu teknik kromatografi untuk zat cair
yang biasanya disertai dengan tekanan tinggi.
2. Jenis-jenis HPLC
Pemisahan dengan HPLC dapat dilakukan dengan fase normal (jika fase
diamnya lebih polar dibanding dengan fase geraknya) atau fase terbalik (jika fase
diamnya kurang non polar dibanding dengan fase geraknya). Berdasarkan pada
kedua pemisahan ini, sering kali HPLC dikelompokkan menjadi HPLC fase normal
dan HPLC
fase
terbalik. Selain
klasifikasi
di
atas,
HPLC
juga
dapat
dikelompokkan berdasarkan pada sifat fase diam dan atau berdasarkan pada
mekanisme sorpsi solut, dengan jenis-jenis HPLC sebagai berikut:
e.
Kromatografi Adsorbsi
Prinsip kromatografi adsorpsi telah diketahui sebagaimana dalam
kromatografi kolom dan kromatografi lapis tipis. Pemisahan
kromatografi adsorbsi biasanya menggunakan fase normal dengan
menggunakan fase diam silika gel dan alumina, meskipun demikian
sekitar 90% kromatografi ini memakai silika sebagai fase diamnya.
Pada silika dan alumina terdapat gugus hidroksi yang akan berinteraksi
dengan solut. Gugus silanol pada silika mempunyai reaktifitas yang
berbeda, karenanya solut dapat terikat secara kuat sehingga dapat
f.
adalah
polistiren
resin. Kebanyakan
pemisahan
ion dengan fase gerak air, retensi puncak dipengaruhi oleh kadar garam
total atau kekuatan ionik serta oleh pH fase gerak. Kenaikan kadar
garam dalam fase gerak menurunkan retensi solut. Hal ini disebabkan
oleh penurunan kemampuan ion sampel bersaing dengan ion fase gerak
h.
i.
j.
antara solut dan fase diam seperti tipe kromatografi yang lain.
Kromatografi Afinitas
Dalam kasus ini, pemisahan terjadi karena interaksi-interaksi
biokimiawi yang sangat spesifik. Fase diam mengandung gugus-gugus
molekul yang hanya dapat menyerap sampel jika ada kondisi-kondisi
yang terkait dengan muatan dan sterik tertentu pada sampel yang
sesuai (sebagaimana dalam interaksi antara antigen dan antibodi).
Kromatografi jenis ini dapat digunakan untuk mengisolasi protein
(enzim) dari campuran yang sangat kompleks.
adalah
campuran
pelarut-pelarut
hidrokarbon
dengan pelarut yang terklorisasi atau menggunakan pelarutpelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase normal ini kurang
umum dibanding dengan fase terbalik
b.
Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang
mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni:
pompa harus inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum
dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, Teflon, dan
batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu
memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan
fase gerak dengan kecepatan alir 3 mL/menit. Untuk tujuan
preparatif, pompa yang digunakan harus mampu mengalirkan
fase gerak dengan kecepatan 20 mL/menit. Tujuan penggunaan
pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk
menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara
tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Ada 2
jenis pompa dalam HPLC yaitu: pompa dengan tekanan
konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan.
Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini
lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan tekanan
c.
konstan.
Tempat penyuntikan sampel
Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke
dalam fase gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju
kolom menggunakan alat penyuntik yang terbuat dari tembaga
tahan karat dan katup teflon yang dilengkapi dengan keluk
sampel (sample loop) internal atau eksternal.
d.
UV-Vis,
detektor
fluoresensi,
dan
elektrokimia.
sel
volume
yang
kecil
sehingga
mampu
Detektor
Sensitifitas
Kisaran
(g/ml)
linier
5 x 10-10
104
-10
Karakteristik
Absorbansi Uv-vis
Fotometer filter
Spektrofotometer
5 x 10
10
digunakan,
selektif
spektrometerphoto-
> 2 x 10-10
105
gugus-gugus
diode array
Fluoresensi
10-12
104
dan
terhadap
struktur-
5 x 10-7
104
Elektrokimia
Konduktimetri
Amperometri
10-8
-12
10
104
10
bergradien.
Hanya
sangat
bagus,
adanya
kontaminasi
elektroda.
gugus kromofor yang akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu. Di
samping itu, juga dikembangkan suatu metode untuk menghasilkan fluorofor
(senyawa yang mamapu berfluoresensi) sehingga dapat dideteksi dengan
fluorometri.
Suatu reaksi derivatisasi harus mempunyai syarat-syarat sebagai berikut,
yakni: produk yang dihasilkan harus mampu menyerap baik sinar ultraviolet atau
sinar tampak atau dapat membentuk senyawa berfluoresen sehingga dapat dideteksi
dengan spektrofluorometri; proses derivatisasi harus cepat dan menghasilkan
produk yang sebesar mungkin (100 %); produk hasil derivatisasi harus stabil
selama proses derivatisasi dan deteksi; serta sisa pereaksi untuk derivatisasi harus
tidakmenganggu pemisahan kromatografi.
Berbagai macam bahan penderivat telah tersedia antara lain :
Reagen
dengan UV-Vis
dideteksi
p-nitrobenzil-N,N-
Fluoresen
4-bromometil-7-
asetoksikumarin;
kolom
asam lemak;asam-
dinitrobenzil-N,N-
4-bromometil-7-
column
asam fosfat
diisopropilisourea (DNBDI); p-
metoksikumarin;
Alkohol
Asam-asam
kaboksilat;
asam-
(DNBC);
untuk
dapat
dengan
Aldehid; keton
hidroklorida
Prins
ip
dasar
Dansil hidrazin
(PNBA);
(post-
5.
1-
naftilisosianat (NIC-1).
p-nitrobenziloksiamin
setelah
derivatization).
4(Dabsyl-Cl);
atau
dimetilaminiazobenzen-4sulfinil
derivatization)
3,5-
dinitrobenziloksiamin
hidroklorida (DNBA);
Amin primer
Fluoresamin
o-ftalaldehid (OPA)
7-kloro-4-nitrobenzo-2-
3,5-dinitrobenzil
(DNBC);N-suksinimidil-p-
oksa-1,3-diazol
nitrofenilasetat
Cl);
klorida
(SNPA);N-
(NBD-
7-fluoro-4-
suksinimidil-3,5-
nitrobenzo-2-oksa-1,3-
dinitrofenilasetat (SDNPA); 4-
dimetilaminiazobenzen-4-
klorida
sulfinil
(Dabsyl-Cl);
1-
Asam-asam amino
naftilisosianat (NIC-1).
4-dimetilaminiazobenzen-4-
Fluoresamin
(peptida)
sulfinil (Dabsil-Cl)
o-ftalaldehid (OPA)
7-kloro-4-nitrobenzo-2oksa-1,3-diazol
Cl);
(NBD-
7-fluoro-4-
nitrobenzo-2-oksa-1,3diazol (NBD-F);
HPLC
Prinsip dasar dari HPLC adalah pemisahan analit-analit berdasarkan
kepolarannya. Adapun prinsip kerja dari alat HPLC adalah ketika suatu sampel
yang akan diuji diinjeksikan ke dalam kolom maka sampel tersebut kemudian akan
terurai dan terpisah menjadi senyawa-senyawa kimia ( analit ) sesuai dengan
perbedaan afinitasnya. Hasil pemisahan tersebut kemudian akan dideteksi oleh
Injeksi sampel
Injeksi sample seluruhnya dilakukan secara otomatis sehingga
tidak bisa mengetahui yang terjadi pada keadaan tingkat dasar.
Karena proses ini meliputi tekanan, tidak sama halnya dengan
b.
kromatografi gas.
Waktu retensi
Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui
kolom menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.Waktu
retensi diukur berdasarkan waktu dimana sampel diinjeksikan
sampai
sampel
menunjukkan
ketinggian
puncak
yang
c.
Detector
Ada beberapa cara untuk mendeteksi substansi yang telah
melewati kolom. Metode umum yang mudah dipakai untuk
menjelaskan yaitu penggunaan serapan ultra-violet.Banyak
senyawa-senyawa organik menyerap sinar UV dari beberapa
panjang gelombang.
Jumlah cahaya yang diserap akan bergantung pada jumlah
d.
.
Area yang berada dibawah puncak sebanding dengan jumlah X
yang melalui detektor, dan area ini dapat dihitung secara
otomatis melalui layar komputer.Area dihitung sebagai bagian
yang berwarna hijau dalam gambar (sangat sederhana).
7. Perawatan HPLC
Efisiensi pemisahan kolom HPLC tidak hanya tergantung pada kualitas kolom,
namun juga pada bagaimana kolom digunakan secara umum, kolom yang sering
digunakan adalah Silika. Kestabilan mekanik yang besar, sangat baik sifat
tidak
ada
batas
jangka
pendek,
kolom
dapat
1)
2)
3)
4)
5)
mL
6) Masukkan larutan sampel dan larutan standart kedalam waterbath selama 5 menit dan
sempurna gelembung yang ada didinding tabung hilang.
7) Pindahkan larutan sampel dan larutan standart ke dalam tabung effendorf dengan
menggunakan spuit 5 cc.
8) Masukkan larutan sampel dan larutan standart kedalam alat HPLC ( High Perfomance
Liquid Chromatography).
9) Tunggu hasilnya yang akan di tampilkan oleh detektor.
4. Pembahasan
Dari hasil praktikum diatas di dapati hasil yang gagal karena tidak di dapati
persamaan linear yang akan digunakan untuk menghitung kadar sampel
vitamin C. Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam melakukan
pengenceran (human error). Pada kurva yang di tampilkan di atas