Sistem Pengisian
Sistem Pengisian
Sistem Pengisian
PENDAHULUAN
A. Tujuan Pembuaatan Makalah
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat mengetahui fungsi dan cara
kerja komponen pengisian.
Tujuan secara umum adalah
1. Pembaca dapat mengetahui prinsip dasar sistem pengisian
2. Pembaca dapat mengenali nama dan cara kerja dari komponen-komponen
pengisian.
3. Pembaca dapat memahami diagram pengisian.
B. Struktur Materi
1. Uraian sistem pengisian
2. prinsip dasar
3. Konstruksi
4. Regulator
5. Sistem pengisian dengan regulator tipe kontak point
6. Alternator dengan IC regulator
7. Alternator dengan dioda netral
BAB II
PEMBAHASAN
1. Uraian sistem pengisian
1
2. Prinsip dasar
HUKUM FARADAY
Hukum Faraday berbunyi :
Bila sebuah konduktor digerakkan di dalam medan magnet, maka akan timbul arus induksi pada konduktor terse-but.
Galvanometer
Penghantar
membangkitkan
arus
Alternator
membangkitkan
arus
3. Konstruksi Alternator
Alternator berfungsi untuk merubah energi mekanik menjadi energi listrik.
7
Bearing
9
6
Bearing
Spacer
10&
11
4&
5
Spacer
1. Pulley
6
2. Cooling fan
4. Stator core
5. Stator coil
8 6. Brush (sikat)
9
7. Brush holder
8. Rectifier
1
0
1
1
1
ROTOR
2
medan magnet.
Rotor terdiri dari :
1. Rotor coil
4
2. Rotor core
3. Slip ring
4. Rotor shaft
1. STATOR
2
3. END FRAME
Drive end frame
Air flow
untuk
tempat
mengalirnya
udara
pendingin.
4. RECTIFIER
Rectifier berfungsi untuk merubah arus
AC menjadi arus DC
Rectifier terdiri dari 3 dioda positif, 3
dioda negatif, dan diode holder.
Diode holder berfungsi untuk meradiasikan panas dan mencegah dioda
Gambar 1.11 rectifier
panas.
Voltage regulator yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alter-nator tetap
konstan.
Voltage relay yang berfungsi untuk mematikan lampu CHG dan meng-hubungkan
arus ke voltage regulator.
6
Pegas
Armature
Core
N
High speed
contact
IG
E
Moveable contact
Low speed
contact
juga
masih
ke-cil,
regulator
(M)
belum
mampu
menarik P0.
Arus yang mengalir ke rotor coil
(F) melalui P1 P0
Saat kecepatan mesin naik arus yang dihasilkan alternator juga naik, sehingga yang mengalir ke voltage regulator juga naik, sehingga kemag-netan pada
voltage regulator (M) sudah mampu menarik P0 lepas dari P1.
Arus yang mengalir ke rotor coil (F) melalui tahanan (R), sehingga arus
yang dihasilkan alternator menjadi turun dan menyebabkan kemagnetan pada
voltage regulator (M) turun dan P0 kembali berhubungan dengan P1.
Kecepatan Sedang ke Tinggi
2. Fuse (sekering)
6. Alternator
3. CHG lamp
7. Terminal B
4. Voltage regulator
8. Fusible link
CARA KERJA
Kunci kontak ON mesin belum berputar
mbar
Gambar 1.17 cara kerja saat kunci on
Saat kunci kontak ON mesin belum berputar pada stator coil belum ada
tegangan induksi, sehingga terjadi aliran arus :
Battery KS fuse IG regulator a P1 F regulator F alternator rotor coil E alternator massa. (arus field)
Gambar
Gambar 1.19 cara kerja putaran sedang
Saat mesin hidup dengan putaran sedang pada stator coil terjadi tegangan
induksi, sehingga terjadi aliran arus :
N alternator N regulator C2 (voltage relay) E regulator massa.
(tegangan netral)
4
3
7
8
9
1
0
1
2
1
1
1
3
8. Brush (sikat)
9. Slip ring
3. Stator
10. Rectifier
4. Terminal B
5. Konektor
12. Rotor
6. IC regulator
13. Bearing
7. Brush spring
14. Pulley
Rotor
Pada beberapa jenis alternator, rotor ada
yang dijadikan satu dengan fan, sehingga
memungkinkan
ukuran
alter-nator
Rectifier
Rectifier pada alternator dengan IC regulator mempunyai konstruksi yang lebih
kompak
(kecil)
dibanding
deng-an
IC Regulator
IC regulator berfungsi untuk menjaga
tegangan output alternator agar tetap
konstan.
IC REGULATOR
Uraian
IC regulator mempunyai keuntungan :
Harganya mahal
Kurang tahan terhadap tegangan dan panas yang tinggi.
Ada dua cara pemasangan IC regulator :
1. Add on : IC regulator dipasang di luar alternator.
2. Built in : IC regulator dipasang di dalam alternator
13
Tegangan
output
belum
dapat
Tegangan
output
sudah
dapat
14
Tipe IC Regulator
IC Regulator Tipe A
Cara pemasangan IC regulator ke
alternator adalah add on.
Jenis IC regulator ini sekarang
sudah tidak digunakan lagi.
15
IC Regulator Tipe B
Cara pemasangan IC regulator ke
alternator adalah built in.
Jenis IC regulator ini digunakan
pada semua kendaraan Isuzu yang
menggunakan alternator dengan IC
regulator.
Battery fuse starter switch IG alternator dioda R IC regulator tahanan L IC regulator rotor coil F IC regulator Tr ON
E (massa).
17
IC Regulator Tipe M
Cara pemasangan IC regulator ke
alternator adalah built in.
Jenis IC regulator ini digunakan
pada kendaraan sedan.
19
20
Bila terminal S terlepas / terputus saat alternator sedang berputar, rangkaian MIC akan mendeteksi tidak ada input pada terminal S dan mematikan Tr2 dan
menyalakan Tr3 sehingga lampu CHG akan menyala untuk mempe-ringatkan
adanya ketidak-normalan.
Hubungan Ke terminal B Putus
Memperbesar ukuran.
Merubah hubungan stator ke Y.
Menambah netral point dioda.
22
Penambahan netral point dioda akan meningkatkan out put sebesar 10 15%
Cara Kerja
tegangan pada titik netral bukan hanya DC tetapi juga AC.
Tegangan AC timbul di N sebagai hasil dari tegangan harmonik ketiga yang
diinduksikan pada tiap phase oleh aliran output dan tepat pada phase yang sama.
Jadi tegangan pada titik netral lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan output,
arus akan mengalir melalui dioda yang dipasang antara titik netral serta terminal
output.
23
Gambar 1.40 skema saat tegangan titik netral turun di bawah 0 volt
(Pengisian,Fir/Hut,Training Center Astra Mobil,1998,hal. 19-33)
BAB III
SIMPULAN
Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi arus listrik ke battery dan
mensuplai arus listrik ke seluruh sistem kelistrikan setelah mesin hidup
Ada dua type sistem pengisian :
1. Generator yang berfungsi untuk menghasilkan arus searah (Direct Current)
digunakan awal tahun 60-an.
2. Alternator yang berfungsi untuk menghasilkan arus bolak-balik (Alternating
Current).
24
DAFTAR PUSTAKA
Fir/Hut,Training Center Astra Mobil,1998
Drs.daryanto,teknik Merawat AUTOMOBIL LENGKAP,CV. YRAMA
WIDYA,Bandung,2006
25