Bab V Sistem Pengisian (Charging System)
Bab V Sistem Pengisian (Charging System)
Bab V Sistem Pengisian (Charging System)
BAB V
SISTEM PENGISIAN (CHARGING SYSTEM)
a. Uraian
Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada
komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor starte, lampu-lampu
besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterei sangatlah terbatas,
sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.
Dengan demikian, baterei harus selalu terisi penuh agar dapat ensuplai kebutuhan
listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu pada
mobil diperluka sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterei selalu
terisi penuh.
Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk mengisi kembali
baterei dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat motor
hidup.
Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-
balik yang lebih baik dari pada dinamo yang menghasilkan arus searah dalam hal
tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak-balik yang
dihasilkan alternator harus disearahkan menjadi arus searah sebelum dikeluarkan.
45
b. Alternator
Fungsi alternatoruntuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari motor
menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor disalurkan sebuah puli, yang
memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik
bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet
listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang
menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang
memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan
rotor, stator dan diode.
2. Kipas (Pan)
Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.
3. Rotor
Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor terdapat
kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk membangkitkan kemagnetan.
Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua
slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik
kekumparan rotor.
46
Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan
kipas, sedangkan dibagian di bagian belakang terdapat slip ring.
4. Stator
Pada gambar diatas terlihat gambar kontruksi dari stator coil. Kumparan stator
adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-
ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori gambar
kontruksi stator. Kontruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase.
Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini disebut titik
netral (neutral point) atau bisaa disebut terminal “N”. pada bagian ujung kabel
lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga phase.
47
5. Diode (Rectifier)
Pada gambar diatas memperlihatkan kontruksi dan hubungan antara stator coil dan
diode. Ketiga ujung stator dihubungkan dengan kedua macam diode. Pada model
yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode
negatif (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar dari pada yang
negatif (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaannya lainnya yaitu strip
merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negatif.
Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh
stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga befungsi mencegah arus balik dari
baterei ke alternator.
b. Regulator
Tegangan listrik dari alternator tidak selalu konstan hasilnya. Karena hasil listrik
alternator tergantung pada kecepatan putaran motor, makin cepat putarannya makin
besar hasilnya demikian juga sebaliknya.
Rotor berfungsi sebagai magnet. Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet
listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yangmasuk kerotor coil
akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun akan
terpengaruh. Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik
yangmasuk kerotor coil.
Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk kedalam rotor coil
sehingga tegangna yang dihasilkan oleh alternator tetap konstan menurut harga yang
telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu regulator juga
48
berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan
secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan arus listrik.
Adapun ciri-ciri IC regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai
berikut :
a) Ukuran kecil dan output-nya tinggi
b) Tidak diperlukan penyetelan Voltage (tegangan)
c) Mempunyai sifat konpensasi temperatur untuk kontrol tegangan yang dimiliki
untuk pengisian baterei dan suplai ke lampu-lampu.
Bila kunci kontak diputar ke posisi ON, arus dari baterei akanmengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil. Pada waktu yang sama, arus baterei mengalir ke lampu
pengisian (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :
a. Arus yang ke field coil
Terminal (+)baterei fusible link kunci kontak (IG switch) sekering
Terminal terminal IG regulator point PL1 Point PL0
Terminal F Regulator terminal F alternator brush slip ring
rotor coil slip ring brush terminal E alternator massa
bodi
Akibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus ini
disebut arus medan (field current).
Catatan :
Bila gerakan P0 dengan voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P2, maka
pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama.
Sehingga arus tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk jelasnya
aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :
a. Tegangan Neutral.
Terminal N alternator terminal N regulator magnet coil dari
voltage relay terminal E regulator massa bodi.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat
menarik titik kontak P0 dari P1 dan selanjutnya P0 akan bersatu dengan P2. Dengan
demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.
52
d. Output Current
Terminal B alternator baterei dan beban massa bodi.
53
Bila putaran motor bertambah, voltage yang dihasilkan oleh kumparan stator naik,
dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regultor menjadi lebih kuat. Dengan
gaya tarik yang lebih kuat, field current yang kerotor akan mengalir terputus-putus
(intermittenly). Dengan kata lain, gerakan titk kontak PL0 dari voltage regulator
kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL2.
Catatan :
Bila gerakan titik kontak PL0 pada regulator berhubungan dengan titik kontal PL2, field
current akan dibatasi. Bagaimanapun juga, point P0 dari voltage relay tidak akan
terpisah dari point P2 sebab tegangan neutral terpeliharadalam sisa flux dari rotor.
Aliran arusnya asalah sebagai berikut :
a. Tegangan Netral (Voltage Neutral)
Terminal N alternator terminal N regulator magnet coil dari voltage relay
terminal E regulator massa bodi.
Arus ini juga sering dissebut neutral voltage.
54
b. Output Voltage
Terminal B alternator terminal B regulator point P2 Point P0
magnet coil dari N regulator .
Ini yang disebut dengan output voltage.
d. Output Current
Terminal B alternator baterei/load massa