Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Sistem Pengisian

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

SISTEM

PENGISIAN
MESIN DIESEL
M.THORIQ HASAN
19.03.0619
PKB-C / SMT 2
APA ITU SISTEM PENGISIAN???
Sistem pengisian merupakan bagian dari sistem kelistrikan yang terdapat pada
kendaraan baik mobil ataupun sepeda motor, dimana sistem pengisian ini mensuply
kebutuhan listrik pada kendaraan.

Seperti di ketahui bahwa pada sebuah kendaraan terdapat sebuah komponen yang
berfungsi menyimpan arus listrik yaitu battery. Tetapi apa jadinya apabila battery itu
kehabisan listrik karena terpakai untuk kepeluan kendaraan, apakah kita harus
mengganti battery setiap battery kehabisan listrik? tentu tidak oleh karena itu di
perlukan sebuah sistem untuk mengisi kembali battery di saat battery telah lemah
atau kosong. Sistem ini di sebut sistem pengisian (Charging System).
FUNGSI DAN TIPE SISTEM PENGISIAN

FU N G S I TIPE

1. Mengisi arus listrik ke battery 1. Generator


2. Mensuplai arus listrik ke seluruh Untuk menghasilkan arus
sistem kelistrikan setelah mesin searah DC (Direct Current)
hidup digunakan awal tahun 60-an.
2. Alternator yang berfungsi untuk
menghasilkan arus bolak-balik
AC (Alternating Current).
M E N G A PA
MENGGUNAKAN
A LT E R N AT O R ? ? ?

Alasan penggunaan alternator :

1. Konstruksi lebih kecil dan


tahan lama.

2. Mampu menghasilkan arus

1. Kunci output saat kecepatan idle.

kontak
2. Battery
3. Alternato
KOMPONEN SISTEM PENGISIAN
1. Alternator
Untuk merubah energi gerak menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan merupakan
arus bolak-balik (AC), untuk merubah arus AC menjadi arus DC digunakan diode yang
dipasang menjadi satu bagian dengan alternator.
2. Regulator
Untuk mengatur tegangan dan arus yang dihasilkan alternator dengan cara mengatur
kemagnetan pada rotor altenator. Regulator juga berfungsi untuk mengatur hidup dan
matinya lampu indikator pengisian.
3. Sekering
Untuk memutus aliran listrik bila rangkaian dialiri arus berlebihan akibat hubungan
singkat.
4. Kunci kontak
Untuk menghubungkan atau memutus aliran ke lampu indicator dank e regulator. Aliran
listrik ke regulator diteruskan ke altenator berfungsi untuk menghasilkan magnet pada
altenator.
5. Baterai
Untuk menyimpan arus listrik dan stabilizer tegangan yang dihasilkan sistem pengisian.
PRINSIP DASAR
H U K U M TA N G A N K A N A N
HU KU M FA R A D AY (FLEMING)

Hukum Faraday berbunyi : Apabila sebuah penghantar bergerak keluar


Bila sebuah konduktor digerakkan di
memotong garis gaya magnet, maka gaya gerak
dalam medan magnet, maka akan timbul
listrik akan mengalir dari kanan ke kiri.
arus induksi pada konduktor tersebut.
Arah gaya gerak listrik dapat diketahui dengan

menggunakan hukum tangan kanan fleming

dimana, jari telunjuk menunjukkan arah fluksi

magnet, ibu jari menunjukkan arah gerakan

konduktor, dan jari tengah menunjukkan arah arus

induksi
BESARNYA GGL
Bila perubahan medan magnet berlangsung dengan cepat maka gaya gerak listrik yang

dibangkitkan pada kumparan akan semakin besar

Hubungan ini dapat dinyatakan dengan rumus :

E = N x d dt

E = Gaya gerak listrik yang dibangkitkan

N = Jumlah gulung

d = Perubahan flux magnet

dt = Waktu
PRINSIP
Bila pada generator DC sebuah penghantar dibentuk
KERJA
“U”, di ujung penghantar dipasang komutator, pada
ALTERNATOR
komutator menempel sikat. Sikat “A” merupakan sikat

positip dan sikat “B” adalah sikat negatip, maka pada

generator AC (altenator) kedua ujung penghantar

dihubungkan ke slip ring dan jenis sikat sudah tidak

jelas karena berubah ubah sesuai posisi penghantar.

Saat penghantar diputar maka penghantar tersebut

akan memotong medan magnet sehingga

menghasilkan induksi elektromagnetik. Arah arus yang

dihasilkan akan berubah-ubah, pada posisi (1) arah

arus menuju sikat “A”, namun pada posisi (2) arah arus

berubah menuju sikat “B”. Perubahan tersebut dapat


KO N S T R U K S
I
A LT E R N AT O R

1. Pulley
2. Cooling fan
3. Drive end
frame
4. Stator core
5. Stator coil
6. Brush (sikat)
7. Brush holder
8. Rectifier
9. Rear end frame
10.Rotor coil
11.Rotor core
PULLEY
Pulley berfungsi untuk
menerima te-naga mekanis
dari mesin untuk
memutarkan rotor.

Rasio pulley alternator


terhadap pulley mesin
adalah 1,8 – 2,2 : 1.
COOLING
FAN

Berfungsi untuk
mendinginkan
komponen altenator
yaitu diode maupun
kumparan pada
alternator.
END
FRAME

End frame berfungsi


untuk pemegang bagian-
bagian alternator. Pada
end frame terdapat
lubang venti-lasi untuk
tempat mengalirnya
udara pendingin.
STATOR
Stator berfungsi untuk
membangkitkan arus listrik
bolak-balik.

Stator terdiri dari :

1. Stator coil

2. Stator core
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar

maka akan terjadi gesekan antara slip ring dengan sikat,

sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat dengan slip ring

harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak
BRUSH
sikat dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.

Sikat berfungsi untuk


Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke mengalir arus listrik dari
regulator ke rotor coil. Pada
rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah.
altenator terdapat dua
Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan sikat, yaitu :
kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan
Sikat positip yang
altenator menurun. berhubungan dengan
terminal F alternator

Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke rotor Sikat negatip berhubungan
dengan bodi altenator dan
coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat
terminal E
menghasilkan listrik, tidak terjadi proses pengisian.
RECTIFIE
R
Rectifier berfungsi untuk
merubah arus AC menjadi
arus DC.

Rectifier terdiri dari


3 dioda positif
3 dioda negatif, dan diode
holder.

Diode holder berfungsi


untuk mera-diasikan panas
dan mencegah dioda panas.
ROTOR
Rotor berfungsi untuk
membangkitkan medan
magnet.

Rotor terdiri dari :

1. Rotor coil

2. Rotor core

3. Slip ring

4. Rotor shaft
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang

dihasilkan oleh altenator.


REGULATOR
Arus yang dihasilkan altenator sampai putaran 2000 rpm

sebesar 10 A atau kurang, namun saat beban lampu

dihidupkan maka arus yang dihasilkan pada putaran 2000 rpm

sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan

beban listriknya. Tegangan yang dihasilkan altenator dijaga

tetap stabil pada 13,8-14,8 Volt.

Regulator mekanik 6 terminal mempunyai terminal E, F, N, B,

IG dan L. Pada regulator ini terdiri dari dua bagian yaitu voltage

regulator yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan

pengisian dan voltage relay yang berfungsi untuk mengatur


Pada altenator terdapat 4 terminal 1. Terminal F berhubungan dengan
yaitu: sikat positip dan dihubungkan ke

1. Terminal B
terminal F regulator KO N S T R U K S I
Terminal output altenator yang 2. Terminal N berhubungan dengan A LT E R N AT O R
dihubungkan ke baterai, beban neutral stator coil, saat altenator
dan regulator terminal B. menghasilkan listrik maka
terminal N juga menghasilkan
2. Terminal E
Berhubungan dengan sikat listrik, listrik yang dihasilkan

negatip, bodi alternator dan terminal N dialirkan ke regulator


terminal N, untuk mematikan
terminal E regulator.
lampu indicator pengisian.

Pada regulator terdapat 6 terminal


mempunyai terminal B,E,F,N, IG dan
L. Empat dari 6 terminal tersebut
berhubungan dengan terminal
altenator yaitu B, E,F, N. Dua
terminal regulator yang lain yaitu
terminal IG dan L, berhubungan
dengan terminal IG kontak dan
lampu.
1. Field coil (rotor coil) mendapat arus listrik dari aki / battery sehingga pada
CARA
rotor coil timbul medan magnet. KERJA
2. Bila Alternator diputar oleh mesin maka medan magnet pada rotor coil

akan memotong gulungan konduktor pada stator coil, akibatnya akan

muncul arus listrik pada stator coil.

3. Tegangan bolak - balik yang keluar dari stator coil kemudian disearahkan

oleh diode sehingga menjadi arus searah.

4. Arus ini akan mengalir kedalam IC regulator agar tegangan yang

dihasilkan bisa tetap stabil di kisaran 14,2Volt dan tetap bisa mengisi

listrik di aki mobil.

5. Proses penstabilan tegangan listrik dilakukan oleh IC regulator adalah

dengan memanfaatkan dioda zener sebagai pemutus dan penghubung

tegangan di IC regulator

6. Ketika dioda Zener dalam posisi ON (mengalirkan listrik) maka arus listrik

yang mengalir ke Field coil (rotor coil terputus, efeknya tidak ada medan

magnet sehingga stator berhenti menghasilkan arus listrik

7. Terhentinya arus listrik dari stator coil akan menyebabkan tegangan yang

menuju dioda zener menjadi berkurang, akibatnya dioda zener kembali


CONTOH PENGGUNAAN ALTERNATOR
TERIMA KASIH 

P K T J J AYA ! ! !
SUMBER

http://rusyiam.blogspot.com/2011/03/sistem-pengisian-generator-ac.html
https://www.viarohidinthea.com/2014/11/sistem-pengisian.html
https://bacabrosur.blogspot.com/2017/10/alternator-mobil.html#Cara_Kerja_Al
ternator

Anda mungkin juga menyukai