Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Jurnal Fishe

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Nilai Darah

Blood Value
Eggy Triana Putri1)*, Reni Pusvitasari2) dan Wilfadri Putra3)
1)Laboratorium Fisiologi Hewan Jurusan Biologi FMIPA Universitas Andalas
*Koresponden: eggytp@gmail.com
ABSTRACT
A study on value of blood was conducted on Wednesday, 26th May 2015. This study
aimed to know a method for measured a standart blood value and to understand also
interpretation a a blood value appropriate a physiology concept. We used Sahli method,
PVC, MVC, MCH, MCHC method. The result showed that
Keywords : physiology, value, blood,
Pendahuluan

darah. Eritrosit berfungsi spesifik dalam

Darah merupakan suatu jaringan yang

pengangkutan oksigen (O2) dari paru-

bersifat cair terdiri dari sel-sel (pigmen-

paru

pigmen sel) yang terdapat secara bebas

pengangkutan

dalam medium yang bersifat seperti air,

dari jaringan ke paru-paru (Murray,

yaitu plasma.

1996)

Sel-sel dari pigmen-

ke

jaringan

tubuh

karbondioksida

dan
(CO2)

pigmen sel merupakan unsur-unsur

Leukosit adalah sel darah yang

darah yang disebut unsur jadi. Sel ini

mengandung inti, disebut juga sel darah

cukup besar sehingga dapat diamati

putih. Rata-rata jumlah leukosit dalam

dengan mikroskop biasa. Ada 3 tipe

darah manusia normal adalah 5000-

unsur jadi yaitu sel-sel darah merah

9000/mm3, bila jumlahnya lebih dari

(eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit),


dan keping-keping darah (trombosit).

10.000/mm3,

keadaan

ini

disebut

Diantara ketiga tipe tersebut unsur-

leukositosis, bila kurang dari 5000/mm3

unsur jadi tersebut sel darah merah

disebut leukopenia. (Effendi, 2003).

merupakan unsur yang paling banyak

menunjukan persentase zat padat dalam

jumlahnya (Kimball, 1998).


Eritrosit merupakan salah satu
komponen

seluler

yang

Hematokrit adalah nilai yang

menyusun

darah terhadap cairan darah. Dengan


demikian,

bila

terjadi

perembesan

cairan darah keluar dan pembuluh

hemositometer.

darah, sementara bagian padatnya tetap

selama

dalam pembuluh darah, akan membuat

dimikroskop dan hitung jumlah eritrosit

persentase zat padat darah terhadap

yang terlihat pada 5 kotak menengah

cairannya

hemositometer.

naik

sehingga

hematokritnya

juga

kadar

2-3

Dibiarkan
menit

lalu

sampel
diletakan

meningkat

(Hardjoeno, H. 2007).

Perhitungan Kuantitas Leukosit


Dilakukan pengambilan sampel darah

Metode Penelitian

sama dengan prosedur pada perhitungan

Menghitung Jumlah Sel Darah (Eritrosit

eritrosit. Selanjutnya disediakan pipet

Dan Leukosit)

thoma dati kit hemositometer, sampel

Perhitungan Kuantitas Eritrosit

darah diisap dengan pipet hingga skala

Dilakukan pengambilan sampel darah

0,5 lalu dihisap larutan turk secara hati-

dengan menggunakan jarum suntik

hati hingga mencapai skala 11. Pipet

yang telah dibilas dengan EDTA10%

dipegang secara horizontal lalu diaduk

dan dimasukan kedalam tabung sampel

pelan-pelan

darah yang juga telah dibilas EDTA.

beberapa kali hingga larutan homogen.

Selanjutnya disediakan pipet thoma dati

Disediakan hemositometer yang bersih,

kit hemositometer, sampel darah diisap

ditutup dengan kaca penutupnya hingga

dengan pipet hingga skala 0,5 lalu

saling berlekatan. Kemudian dipipetkan

dihisaplarutan hayem secara hati-hati

sampel dalam pipet thoma dengan

hingga mencapai skala 101. Pipet

kontrol ujung jari pada bagian pangkal

dipegang secara horizontal lalu diaduk

pipet dan dibiarkan larutan mengalir

pelan-pelan

memenuhi

dengan

digoyangkan

dengan

digoyangkan

ruangan

beberapa kali hingga larutan homogen.

hemositometer.

Disediakan hemositometer yang bersih,

selama

ditutup dengan kaca penutupnya hingga

dimikroskop dan hitung jumlah eritrosit

saling berlekatan. Kemudian dipipetkan

yang terlihat pada 4 kotak menengah

sampel dalam pipet thoma dengan

hemositometer.

2-3

Dibiarkan

dalam

menit

lalu

sampel
diletakan

kontrol ujung jari pada bagian pangkal


pipet dan dibiarkan larutan mengalir

Menghitung Nilai Hematokrit (Packed

memenuhi

Cell Volume, PCV)

ruangan

dalam

Pengambilan sampel darah dilakukan

hemometer dan jangan sampai ada

dengan

telah

gelembung udara. Catat waktu pertama

ditampung dalam tabung sampel darah.

memasukkan sampel ke dalam tabung.

Tabung hematokrit diisi hingga lebih

Pipet tersebut secara cermat dibilas

dari setengahnya, tetapi jangan sampai

dengan HCl yang ada di dalam tabung

penuh. Selanjutnya tutup salah satu

untuk membersihkan sisa sampel darah

lubang tabung dengan penutupnya dan

yang masih ada di dalamnya. Campuran

tempatkan pada sentrifus secara tepat

darah tersebut diaduk hingga homogen

(ujung yang ditutup mengarah keluar).

dan larutan menjadi coklat tua. Setelah

Lakukan sentrifugasi terhadap sampel

itu tambahakan aquades setetes demi

darah dengan kecepatan 10.000 rpm

setetes

selama 5 menit. Setelah disentrifus,

pengaduk dengan terus memperhatikan

tabung diangkat secara cermat dan

warna larutan hingga tercapai kesamaan

hitung

warna dengan warna standar yang ada

sampel

kadar

darah

yang

hematokrit

dengan

dan

aduk

dengan

batang

menggunakan skala hematokrit dan

pada

nyatakan dalam persen. Kemudian, data

warna larutan dengan warna standar

disajikan

harus dicapai dalam waktu 3-5 menit

dalam

bentuk

grafik

perbandingan antar spesies.

hemometer Sahli. Persamaan

setelah saat darah dan HCl bercampur


(saat memasukkan sampel darah ke

Menghitung Kadar Hemoglobin dengan

dalam

Metode Sahli

hemoglobin

Sampel darah hewan disediakan dan

menggunakan skala yang ada pada

ditampung dalam tabung sampel darah

tabung dalam satuan g/dl. Kemudian

yang

data disajikan dalam bentuk grafik

telah

Kemudian

dibilas
5

tetes

EDTA
HCl

10%.
0.1

tabung).

Bacalah

kadar

darah

dengan

perbandingan antar spesies.

dimasukkan ke dalam tabung pengencer


hemometer. Selanjutnya sampel darah

Analisis Indeks Absolut Darah

diisap

Analisis

dengan

menggunakan

pipet

indeks

absolut

darah

hemoglobin sampai garis tanda 20 ul

merupakan estimasi matematis tentang

(0,002 ml) dan sisa darah yang melekat

beberapa

di luar ujung pipet dihapus. Sampel

diformulasikan berdasarkan data hasil

darah

pengukuran-pengukuran

dialirkan

ke

dalam

tabung

aspek

nilai

darah

yang

kuantitas

eritrosit, kadar hemoglobin dan nilai


hematokrit.

grafik perbandingan kuantitas eritosit


6
SDM
(sel/mm)

Hasil dan Pembahasan

Menghitung Jumlah Sel Darah


Tabel 1. Perhitungan Kuantitas Eritrosit

0
Katak

Tikus

Mencit
No

Nomer kotak

1
2
3
4
5

I
II
III
IV
V
Jumlah

Jumlah eritrosit Dari praktikum yang telah dilaksanakan


terhitung
3
5
6
4
3
21

yang diperoleh hasil bahwa kuantitas


eritrosit pada mencit lebih banyak
dibandingkan

eritrosit pada katak.

Jumlah sel eritrosit pada tiap-tiap


spesies berbeda satu sama lainnya
(Legler, 1997). Kuantitas darah pada

SDM : Ne x P : 21 x 200 : 2,1 x 10


/mm

hewan dapat dipengaruhi oleh beberapa


faktor seperti umur, jenis kelamin,

0,02

0,02

bangsa,

penyakit,

temperatur

Tabel 2. Perhitungan Kuantitas Eritrosit

lingkungan,

Katak

kebuntingan dan kegiatan fisik (Apsari

No

Nomer kotak

1
2
3
4
5

I
II
III
IV
V
Jumlah

0,02
.

0,02

geografis,

Jumlah eritrosit dan Arta, 2010).


terhitung
10
10
17
6 No
9
52

SDM : Ne x P : 52 x 200 : 5,1 x 105


/mm3

keadaan

Tabel 3. Perhitungan Kuantitas Leukosit


Mencit
Nomer kotak
I
II
III
IV
Jumlah

Jumlah eritrosit
terhitung
21
23
2
3
49

SDP : Ni x P : 49 x 20 : 2,45 x 103 /mm3


0,4

0,4

Tabel 4. Perhitungan Kuantitas Leukosit

jumlah eritrosit, dimana jumlah leukosit

Katak

selalu lebih rendah daripada jumlah

No

Jumlah eritrosit eritosit (Bevelander dan Judith, 1979).

Nomer kotak

1
2
3
4

terhitung
121
163
210
153
674

I
II
III
IV
Jumlah

Menghitung nilai hematokrit


Tabel 5. Kadar Hemotokrit
Hewan
Katak
Mencit

Nilai Darah (% eritrosit)


16%
19%

SDP : Ni x P : 674 x 20 : 32,35 x 104


/mm3

0,4

0,4

Kadar Hematokrit (%)

grafik perbandingan kuantitas leukosit

20%

40
30

16%

SDP
(sel/mm)

20

14%
katak

10
0
katak

tikus

yang diperoleh hasil bahwa kuantitas


eritrosit pada mencit berkisar 2,45 x 103
hal ini kurang sesuai dengan literatur
Arrington (1972) bahwa jumlah leukosit
mencit

103/mm3.

Hal

berkisar
ini

tikus

Dari praktikum yang telah dilaksanakan

Dari praktikum yang telah dilaksanakan

pada

HTC (%)

18%

6,0-12,6
bisa

terjadi

dikarenakan kesalahan dalam proses


pempipetan dan pengamatan. Besarnya
jumlah leukosit selalu dipengaruhi oleh

yang diperoleh hasil bahwa kadar


hematokrit tikus lebih tinggi daripada
katak. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Frandson (1999) salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hematokrit adalah
jumlah sel darah merah. Maka dengan
tingginya

kuantitas

eritrosit

pada

mencit, kadar hematokrit juga akan


mengalami peningkatan.
Menghitung Kadar Hemoglobin

Kadar Hemoglobin
5.5
5
4.5
4
3.5
katak

Leucocytozon. Jurnal Veteriner


11(2) : 114-118.
Arrington, L. R. 1972. Introductory

Hb (g/dl)

Laboratory Animal Science, the


Breeding, Care and Management
of Experimental Animal. The

tikus

Interstate Printers and Publisers,


Inc. Denville.
Dari praktikum yang telah dilaksanakan

Bavelender, G. A. dan A. R. Judith.

yang diperoleh hasil bahwa kadar

1979.

hemoglobin tikus lebih tinggi daripada

Edisi 8. Erlangga, Jakarta.

katakhal ini sesuai dengan literatur

Effendi,

Dasar-dasar
Zukesti.

Histologi

2003.

Peranan

kosasih (1990) bahwa faktor yang

Leukosit Sebagai Anti Inflamasi

mempengaruhi hemoglobin adalah jenis

Alergik

kelamin, jumlah sel darah, ketinggian

library.usu.ac.id/download/fk/hist

tempat dan tingkat kesehatan.

ologi-zukesti2.pdf

Dalam

Tubuh.

Frandson, R. D. 1992 Anatomi dan


Analisis Indeks Absolut Darah

Fisiologi ternak. UGM Press.


Yogyakarta

Kesimpulan dan Saran

Hardjoeno H dkk. 2007. Interprestasi

Kesimpulan

hasil tes laboratorium diagnostik.

1. Nilai darah dapat diukur dengan


beberapa metode seperti SDM,
SDP, PVC, Sahli, dan Indeks
Absolut Darah
2. Semua nilai

darah

saling

memiliki keterkaitan satu sama


lainnya.

Makassar
Kimball,

1998.

Biologi.Jilid

II.

Erlangga. Jakarta
Kosasih. 1990. Biologi edisi ke lima.
Alumni. Bandung
Lagler, K. F. 1997. Ichthyology. Jhn

Daftar pustaka

Willey and Sons, Canada.

Apsari, Ida A. P dan I. M. D. Arta.


2010. Gambaran Darah Ayam
buras

Hasanuddin University Press :

yang

terinfeksi

Murray, Robert K et.al., 2003. Biokimia


Harper Edisi 25. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai