Farmasi
Farmasi
Farmasi
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
MOTTO
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan PRAKERIN
C. Manfaat PRAKERIN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Apotek
B. Tugas dan Fungsi
C. Ketentuan Umum Peraturan Perundang-undangan Tentang Apotek
D. Persyaratan Apotek
E. Persyaratan Asisten Apoteker / AA
F. Tugas dab Tanggung Jawab Asisten Apoteker / AA
G. Pengelolaan Apotek
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengelolaan Obat
Pengelolaan Resep
Pengelolaan OWA (Obat Wajib Apotek)
Pengelolaan Narkotika dan Psikotropika
Pengelolaan Obat Bebas / OTR (Obat Tanpa Resep)
Pengelolaan Obat Rusak dan Kadaluarsa
Pengelolaan Administrasi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Denah LokasinApotek
Surat Pesanan Psikotropika
Surat Pesanan Narkotika
Surat Pesanan Narkotika (Bahan Baku)
Laporan Penggunaan Obat Narkotika (Sediaan Jadi)
Laporan Penggunaan Obat Narkotika (Bahan Baku)
Laporan Penggunaan Obat Psikotropika (Sediaan Jadi)
Laporan Penggunaan Obat Psikotropika (Bahan Baku)
Laporan Tenaga Kerja
Surat Pesanan / BPBA
Bukti Retur Barang
Kartu Stock dan Kartu Steling
Denah Ruang Apotek
Contoh Draft Copy Resep
Etiket Obat Dalam dan Obat Luar
Nota Penjualan Obat Bebas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Apotek
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.26 Tahun 1965 tentang
Apotek,Apotek merupakan suatu tempat tertentu,dimana dilakukan usaha-usaha dalam
bidang farmasi dan pekerjaan kefarmasian.Pengertian tersebut kemudian dirubah dengan
dikeluarkannya PP No. 25 tahun 1980 yang mendefinisikan bahwa Apotek adalah suatu
tempat tertentu,tempat untuk melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada
masyarakat.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No.922/Menkes/per/X/1993 ketentuan dan
tata cara pemberian izin Apotek,Apotek adalah suatu tempat dilakukannya pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi kepada masyarakat.Kemudian diperbaharui
lagi dengan KepMen RI No.1332/MENKES/SK/X/2002 pasal 1 ayat (a) tentang ketentuan
dan tata cara pemberian izin Apotek Apotek adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan penyaluran perbekalan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat.
Jadi secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Apotek adalah sebuah toko atau
suatu bisnis eceran yang komoditasnya (barang yang diperdagangkan) terdiri dari perbekalan
farmasi (obat dan bahan obat) dan perbeklan kesehatan (alat kesehatan).
B.Tugas dan Fungsi Apotek
Apotek secara umum mempunyai dua fungsi, yaitu :
1. Apotek erfungsi sebagai unit pelayanan kefarmasian
Sebagai unit yang melakukan pelayanan kefarmasian Apotek harus memiliki
tenaga kefarmasian yang terdiri atas Apoteker dan Asisten Apoteker. Apoteker
bertugas sebagai penanggung jawab Apotek untuk mengkoordinir pelayanan
kefarmasian kepada pelanggan Apotek.Apoteker bertugas melakukan pelayanan
informasi obat(PIO)Kepada masyarakat.Selain itu juga melakukan pemberian
Konseling,Informasi dan Edukasi(KIE) pada masyarakat.Hal ini berguna untuk
menghindari obat yang salah dan penyalahgunaan obat.Selanjutnya Asisten Apoteker
bertugas sebagai tenaga teknis untuk meracik obat.
2. Apotek berfungsi sebagai unit bisnis
Sebagai unit bisnis Apotek mengharuskan adanya Pemilik Sarana Apotek
(PSA) yang mengeluarkan modal pendirian Apotek. Modal yang telah dikeluarkan
tersebut dalam jangka waktu tertentu harus mengalami Break Event Point (BEP) atau
balik modal mengingat modal yang dikeluarkan pada saat pendirian Apotek cukup
besar.
C.Ketentuan Umum Peraturan Perundang-undangan tentang Apotek
Peraturan perundang-undangan tentang Apotek diatur dalam :
1. Permenkes No. 992/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Apotek.
2. KepMenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan Permenkes No.
922/Menkes/per/X?1993.
3. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
4. PerMenkes RI No. 917/Menkes/per/X/1993 tentang Wajib Daftar Obat Jadi.
5. UU RI No. 22 tahun 1997 tentang Narkotika.
6. Kepmenkes RI No. 2396/A/SK/VIII/86 tentang Tanda Khusus Obat Keras Daftar
G.
7. Kepmenkes RI No. 2380/ASK/VI83 tentang Tanda Khusus Obat Bebas Terdaftar.
8. Kepmenkes RI No. 347/menkes/SK/VII/90 tentang Obat Wajib Apotek(OWA)
9. Permenkes RI No. 688/menkes/per/VII/1997 tentang Peredaran Psikotropika.
10. UU No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.
11. Permenkes RI No. 27/menkes/per/I/1978 tentang Penyimpanan Narkotika.
12. UU No. 44 tahun 2009 tentang Perbekalan Kefarmasian.
13. Kepmenkes No. 679/Menkes/5/IV/2003 tentang Registrasi dan Izin Kerja AA.
c.Distribusi Obat
Distribusi obat dapat melalui 2 jalur, yaitu :
c.1 Penjualan/Distribusi Umum
Terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas dan OWA disertai dengan
informasi penjelasan secara profesional mengenai cara penggunaan obatnya.
Selain itu juga penjualan kosmetika ataupun bahan lain yang diperlukan untuk
praktikum pada sekolah dan instansi lain seperti vaselin, alkohol, dll.
c.2 Penjualan Resep
Penjualan Resep terdiri dari :
1. Resep Umum/Tunai
2. Resep Kredit (resep yang digunakan untuk karyawan yang bekerja di
instansi terkait yang sudah bekerja sama dengan Apotek).
3. Resep ASKES
Rese ini dibayar oleh PT. ASKES yang sudah bekerja sama dengan
Apotek/RS.
2.Pengelolaan Resep
a. Analis Resep
Dalam hal ini resep harus dicek keabsahan dan keasliannya, biasanya yang
diperhatikan adalah :
1. Keabsahan/kelengkapan Resep
Berhubungan dengan isi resep, yakni hal hal yang harus tercantum dalam sebuah
resep, agar suatu resep tersebut dianggap sah serta resep asli dokter.
Adapun keabsahan resep tersebut meliputi : nama, SIP dan alamat praktek dokter,
nomor telepon dokter, tanggal resep, nama obat beserta dosisnya, signature, nama
pasien serta umur dan alamat, paraf dokter.
2. Obat/isi resep
Obat dalam resep tersebut lazim atau tidak untuk diberikan pada pasien.
b. Penyimpanan
Resep disimpan menurut tanggal dan nomor penerimaan atau pembuatan resep
atau dapat pula disimpan menurut no. Urutnya. Resep yang mengandung
narkotika dan psikotropika harus dipisahkan dari yang lain dan ditandai garis
merah dibawah nama obatnya.
Resep disimpan 3 tahun.
Resep dapat dimusnahkan apabila telah disimpan lebih dari 3 tahun. Cara
pemusnahan resep adalah dengan cara dibakar. Berita acara rangkap 4 dan
ditandangani oleh AP dan seorang petugas Apotek. Berita acara memuat hari
dan tanggal pemusnahan, tanggal terawal dan terakhir resep serta berat resep
yang dimusnahkan dalam kg.
3. Pengelolaan OWA ( Obat Wajib Apotek )
Menurut Kepmenkes RI No. 347/Menkes/SK/VII/1990, tentang obat wajib Apotek
bahwa :
Obat wajib Apotek ( OWA ) adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep
dokter oleh Apoteker kepada pasien di Apotek. Oleh wajib Apotek dibagi menjadi
beberapa kelas :
a. Obat kelas terapi alat kontrasepsi
b. Obat saluran cerna
c. Obat mulut serta tenggorokan
pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi Apoteker dalam pekerjaan kefarmasian
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat dalam Kepmenkes No.
1072/Menkes/SK/2004 juga disebutkan bahwa Apotek juga harus memiliki :
1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien
2. Tempat untuk mendisplai pelayanan bagi pasien termasuk penempatan brosur/materi
informasi
3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi
serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien
4. Ruang Racikan
5. Keranjang sampah yang tersedia untuk staf maupun pasien
Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti,
akurat, etis, bijak dan terkini. Infoermasi sekurang kurangnya meliputi cara
pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
Selain itu dalam memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan
perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien
atau yang bersangkutran terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan
salah sediaan farmasi atau alat kesehatan lainnya.
I.Evaluasi Apotek
Apotek sebagai bentuk usaha, perlu dievaluasi secara periodik (setiap akhir tahun), untk
mengetahui rugi laba serta kemajuan Apotek. Umumnya yang dievaluasi adalah keuangan.
Keuangan merupakan faktor tertentu dalam kelancaran jalannya Apotek, maka perlu adanya
sistem kontrol dan pembagian tugas. Bagian keuangan mengkontrol penerimaan dan
pengeluaran uang di Apotek. Penerimaan berupa hasil perbekalan farmasi, sedangkan
pengeluaran uang berupa pembelanjaan untuk biaya biaya rutin di Apotek. Data keuangan
dapat digunakan untuk merencanakan manajemen dan pengembangan Apotek, mengetahui
posisi keuangan serta mengevaluasi perkembangan Apotek.
Evaluasi keuangan dilakukan dengan membuat analisa keuangan berupa laporan perhitungan
rugi laba dan neraca keuangan akhir tahun. Analisa keuangan dapat dijadikan dasar evaluasi
kemajuan Apotek meliputi :
1. Ratio Likuiditas
Ratio Likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar hutang
hutangnya pada tanggal pembayaran.
2. Ratio Leverage
Ratio Leverage mengukur sampai dimana perusahaan telah dibiayai oleh hutang.
3. Ratio Aktifitas
Ratio Aktifitas mengukur sampai dimana efektifnya suatu perusahaan menggunakan
sumber sumber dana.
4. Ratio Keuntungan
Ratio keuntungan ini dalam beberapa literatur sering juga digolongkan menjadi ratio
rehabilitas. Rasio ini memberikan jawaban yang terakhir mengenai efektivitas
management dari suatu perusahaan.
BAB III
TINJAUAN UMUM APOTEK
identik dengan mutu, sampai hari ini PT. Kimia Farma Tbk. Telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan pelayanan kesehatan di Indonesia yang kian makin berperan penting dalam
pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat Indonesia.
Di Indonesia terdapat lebih dari 366 Apotek Kimia Farma yang tersebar di seluruh
wilayah, termasuk juga Apotek Kimia Farma yang berada di Pekalongan (seperti yang telah
dijabarkan di atas) yang berada di nomor urut 16 yang biasa disebut KF 16, berada di Jalan
Imam Bonjol No. 32 yang dipimpin oleh seorang Apoteker bernama Drs. Supano, Apt.
Beserta Apoteker pendamping yang bernama Fina Hafiya, S.Farm.Apt. setelah mengalami
kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat maka didirikan lagi Apotek Kimia Farma
dengan nomor urut 323 dan biasa disebut KF 323 yang mendapat perijinan praktik pada
tanggal 13 Maret 2008. Apotek ini berada di Jalan Urip Sumoharjo No. 61 Pekalongan yang
dipimpin langsung oleh Lukman Supriyanto, S.Farm.Apt. Kedua Apotek Kimia Farma
Pekalongan ini hinggga saat ini mampu bertahan dan bersaing di dunia kefarmasian.
B. Tata Ruang Apotek
Tata ruang Apotek harus disesuaikan dengan keadaan atau ruangan Apotek agar
suasana di Apotek nyaman untuk pasien. Adapun pentataan ruang di Apotek Kimia
Farma adalah sebagai berikut :
1. Ruang tunggu yang nyaman
2. Ruang peracikan dan penyerahan obat
3. Ruang administrasi
4. Swalayan Farmasi untuk produk OTC atau HV
5. Tempat pencucian alat
6. Toilet
Apotek Kimia Farma juga menyediakan fasilitas serta perlengkapan
perlengkapan yang cukup seperti :
1. Kantin
2. Wartel
3. Tempat fotokopi
4. Televisi untuk pasien
5. Sumber air yang memenuhi persyaratan
6. Penerangan yang memadahi
7. Alat pemadam kebakaran
8. Papan nama yang memuat :
a. Nama Apotek
b. Nomor SIP
c. Nama Apoteker
d. Nomor SIA
e. Alamat Apotek
f. Nomor telepon Apotek
C. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam sebuah Apotek merupakan hal yang sangat penting,
karena dengan adanya struktur organisasi, maka manajemen Apotek akan
berjalan dengan lebih baik.
Secara global susunan organisasi Kimia Farma sebagai berikut :
Keterangan
BM
MAP
APING
AA
NON AA
: Bisnis Manager
: Manager Apotek Pelayanan
: Apoteker Pendamping
: Asisten Apoteker
: Non Asisten Apoteker
D. Pengelolaan Apotek
1. Pengelolaan Obat
Secara garis besar pengelolaan obat antara Kimia Farma 16 Pekalongan
dengan Kimia Farma 323 Pekalongan sama, yaitu dengan alur sebagai berikut :
a. Perencanaan
e.Distribusi Obat
Metode pendistribusian obat pada Apotek Kimia Farma adalah sebagai berikut :
1. Penjualan OTC/HV
Obat-obatan yang termasuk dalam OTC/HV ini diletakkan di swalayan
farmasi dengan tujuan agar para pelanggan dapat memilih obat sesuai dengan
keinginan mereka sendiri.
2. Penjualan Resep
Penjualan resep ini dibagi menjadi 2, yaitu resep tunai (untuk resep yang
berasal dari dokter). Resep kredit (bagi para pasien yang bekerja pada salah
satu instansi yang telah bekerja sama dengan Kimia Farma).
3. Penjualan Enggro
Merupakan penjualan obat antara Apotek dengan dokter ataupun instansi yang
terkait.
4. Swamedikasi
5. Droping antar Apotek
2.Penjualan Resep
a. Pengelolaan Resep Umum
pengelolaan resep di Apotek Kimia Farma meliputi pelayanan resep, penyimpanan dan
pemusnahan resep. Secara garis besar pengelolaan resep di Apotek Kimia Farma adalah
sebagai berikut :
1). Alur pelayanan resep
1.1 Resep datang dan diterima oleh AA/Apoteker
1.2 Resep dicek keabsahan dan keakuratan
1.3 Resep dihargai oleh bagian kasir
1.4 Pasien membayar resep
Resep yang telah disimpan lebih dari 3 tahun maka harus dimusnahkan
dengan memuat berita acara sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
3.Pengelolaan Administrasi
Pengelolaan administrasi di Apotek Kimia Farma dilakukan oleh karyawan
non AA yang diawasi langsung oleh APA. Pengelolaan administrasi tersebut meliputi laporan
keuangan yang dilakukan setiap hari / laporan harian yang dibagi menjadi 3 sift, yaitu pagi,
siang, dan malam dan setelah itu langsung dikirim ke BM Semarang.
Untuk administrasi yang lain menggunakan sistem online dan pesan barang
dan sebagainya dilakukan dengan komputerisasi. Tujuannya agar lebih dipermudah dan
mempercepat prosesnya.
4.Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Sumber daya yang dimaksud adalah seluruh karyawan Apotek dan sebagainya
atau biasa disebut personalia. Personalia merupakan sumber investasi, serta pengelolaan
secara efektif dapat membantu perkembangan suatu objek. Kimia Farma merupakan BUMN,
sehingga di dalamnya terdapat SDM yang berkualitas. Pengelolaan SDM di Apotek Kimia
Farma dimulai dari tanggung jawab dan tugas dari masing-masing sehingga mereka dapat
mengetahui dengan jelas tugas dari masing-masing karyawan. Karyawan Kimia Farma dalam
menjalankan tugasnya juga terdapat kepercayaan dari masing-masing karyawan dan
pimpinan.
E. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan PIO yang dilakukan di Apotek Kimia Farma dilakukan setiap saat
terutama saat penyerahan obat baik dengan obat resep maupun swamedikasi.
PIO ini dilakukan agar pasien tahu pasti tentang tata cara pemakaian obat,
kegunaan obat, obat yang berkualitas, efek samping yang mungkin terjadi
sehingga tidak mengakibatkan penyalahgunaan obat.
F. Laporan di Apotek
Laporan yang ada di Kimia Farma dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Laporan internal
2. Laporan eksternal
Ada beberapa yang termasuk dalam laporan internal yang ada di Apotek Kimia
Farma :
1. Laporan pembelian
2. Laporan penjualan
3. Laporan biaya
4. Laporan laba
Laporan itu dikerjakan atau dilaporkan pada BM Semarang yang
rangka harian dan juga mingguan sehingga akan mengetahui laba dan
juga ruginya.
Selain laporan internal ada juga laporan eksternal yang meliputi :
1. Laporan narkotika, psikotropika, OGB (Obat Generik Berlogo)
yang dilaporkan ke Dinas Kesehatan setempat.
2. Laporan perpajakan.
G. Strategi Pengembangan Apotek
Strategi-strategi khusus dalam pengembangan Apotek perlu dilakukan agar
setiap saat bisa berkembang dan mampu bertahan di dunia persaingan.
Adapun strategi yang dilakukan adalah :
1. Strategi secara internal
a. SDM menguasai segala permasalahan yang ada di Apotek.
b. Memperbaiki pelayanan Apotek dengan 3 S (Salam, Sapa, Sigap).
c. Pelayanan yang baik.
2. Strategi secara eksternal
a. Menjalin kerja sama dengan swasta/pemerintah
b. Membuka praktik dokter
c. Layanan Antar
d. Roadshow
BAB IV
PEMBAHASAN
Apotek Kimia Farma Pekalongan (Kimia Farma 16 dan Kimia Farma 323) merupakan
sarana pelayanan kesehatan yang melakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
perbekalan farmasi yang harus menyalurkan obat-obat yang diperlukan masyarakat secara
luas. Apotek memiliki tugas serta fungsi serta pengabdian profesi Apoteker yang telah
memiliki SIK dan mengucapkan sumpahjabatan sebagai Apoteker.
Sebagai institusi yang bergerak di bidang kesehatan Apotek memiliki 2 fungsi utama,
yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (non profit oriented), institusi bisnis (profit oriented)
dan bergerak di bidang sosial.
Apotek sebagai institusi sosial mengacu pada patient oriented yaitu membantu
masyarakat dalam memperoleh obat-obatan, berperan dalam menjaga, memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang baik
sehingga tercapai penggunaan obat yang efektif, aman dan rasional.
Apotek Kimia Farma merupakan Apotek pemerintah (BUMN) yang telah berdiri sejak
tahun 1971 merupakan didikan dari Belanda. Dalam jangka waktu yang lama Apotek ini
berkembang dengan pesat, perkembangan tersebut juga didukung dengan adanya faktor-faktor
sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
Lokasi strategis
Fasilitas Apotek
Karyawan / SDM
Persediaan obat
Pelayanan
A. Pengelolaan Apotek
1. Pengelolaan Obat
Apotek Kimia Farma dalam melakukan perencanaan pembelian obat
berdasarkan defecta serta BPBA yang disusun setiap minggunya. Selain itu
juga didasarkan pada konsumsi berdasar permintaan atau kebutuhan pasar serta
berdasarkan sifat penjualan obat tersebut, barang yang cepat laku (fast
mooving) atau lambat laku (slow mooving). Hal ini dilakukan agar barang
tidak menumpuk di gudang.
a. Pengadaan barang
Pengadaan barang di Apotek Kimia Farma sudah menggunakan cara yang
modern, hanya dengan mengentri BPBA lalu mengirimkannya melalui
email pada BM Semarang. Pengadaan atau pembelian akan dilakukan oleh
Asisten Apoteker yang diberi wewenang terhadap golongan obat masingmasing.
b. Penyimpanan
Pengaturan obat di Apotek Kimia Farma sangat rapi dan teratur. Karena
Apotek Kimia Farma mengutamakan kerapian. Penyimpanan barang
berdasarkan efek farmakologi obat serta disusun secara alfabetis. Apotek
Kimia Farma mempunyai gudang karena barang yang masuk langsung
diletakkan di masing-masing tempat. Untuk obat OTC/HV diletakkan di
swalayan farmasi sedangkan untuk obat keras diletakkan di rak ethical.
Jadi, secara garis besar cara penyimpanan barang atau obat di Apotek
Kimia sudah baik. Apotek Kimia Farma juga melakukan stock opname.
Stock opname ini dilakukan untuk menghitung seluruh aset obat-obatan
yang ada. Biasanya stock opname di Kimia Farma dilakukan triwulan
sekali dan pada akhir tahun. Pada stock opname ini akan dijumpai obatobatan yang sudah kadaluarsa dan rusak, sehingga dapat diketahui kerugian
yang diderita oleh Apotek.
c. Ditribusi obat
Sistem distribusi obat yang digunakan Apotek Kimia Farma adalah
gabungan antara sistem First in First out (FIFO) dan First Expired First Out
(FEFO) dengan metode ini dapat dihindari penumpukan barang yang
kadaluarsa.
2. Pengelolaan Resep
2.1 Resep umum
Pelayanan resep umum di Apotek Kimia Farma dianalisa keabsahannya dan
kelengkapannya. Hal ini untuk mengantisipasi apabila ada pemalsuan dalam
penulisan resep. Setiap hari resep yang telah diberi nomor urut kemudian
disimpan dan dipisahkan lembar resep yang mengandung narkotika dan
psikotropika pada tempat tersendiri serta dicatat guna untuk pelaporan
penggunaan narkotik ke dinas kesehatan kabupaten/kota, BPOM.
Resep yang ada disimpan selama 3 tahun sebelum akhirnya dimusnahkan.
Tujuan penyimpanan ini adalah untuk mengantisipasi apabila pasien
membutuhkan informasi tentang obat yang pernah dikonsumsinya
membutukan salinan resepnya, serta yang paling penting adalah untuk
mengantisipasi adanya keluhan dari pasien atas kemungkinan kekeliruan obat.
Tetapi untuk penyimpanan resep di Apotek Kimia Farma tidak pasti 3 tahun
tergantung dari banyaknya resep yang telah disimpan lalu dimusnahkan.
Pemusnahan resep di Apotek Kimia Farma sudah baik karena telah menjalani
prosedur dari menteri kesehatan.
2.2 Resep askes
Secara garis besar pengelolaan resep umum dengan resep askes sama. Namun
terdapat perbedaan sedikit. Resep askes, pasien tidak membayar pada Apotek,
melainkan resep askes yang masuk ke Apotek Kimia Farma dikirim ke PT.
Askes dengan menggunakan tagihan pada PT. Askes dan biasanya dilakukan 3
bulan sekali.
3. Pengelolaan Administrasi
Administrasi di Apotek Kimia Farma meliputi keuangan. Laporan keuangan harian
dibagi menjadi 3 shift yaitu pagi, sore dan malam. Kemudian dijumlah menjadi
satu dikirimkan pada BM Semarang pendapatan perhari dan masing masing
Apotek Kimia Farma.
Laporan laporan di Kimia Farma ataupun administrasi yang lainnya langsung
menggunakan online atau lewat email yang dikirim pada BM Semarang yaitu
dengan cara seperti ini mempermudah dalam melakukan laporan sehingga dapat
dilakukannya evaluasi.
4. Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Yang dimaksud SDM adalah para karyawan yang ada di Apotek Kimia Farma.
Dalam pelaksanaan kegiatan di Apotek karyawan merupakan aset usaha yang
sangat menentukan keberhasilan usaha, oleh karena itu para karyawan dikelola
dengan baik sehingga dapat mendukung kelancaran kegiatan dan pelayanan dan
dapat memberikan citra yang baik.
Dalam meningkatkan kualitas SDM (karyawan) baik AA maupun non AA, maka
karyawan diberi kesempatan untuk mengikuti seminar seminar baik yang
diadakan di Apotek maupun BM Semarang. Sehingga dapat meningkatkan
pengetahuan bagi karyawan.
B. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Secara keseluruhan pelayanan PIO di Apotek Kimia Far
C. Strategi Pengembangan Apotek
Berjalannya suatu Apotek juga didukung oleh suatu strategi pengembangan. Di
Apotek Kimia Farma terdapat banyak strategi baik intern maupun ekstern dan
yang paling di utamakan adalah keramahan dari para karyawan. Hal itu
menjadikan para pelanggan menyukai Apotek Kimia Farma karena pelayanan
yang sangat baik. Hal itu adalah salah satu strategi yang menjadikan Apotek
Kimia Farma semakin pesat dari dulu hingga sekarang.
1) marang
SENIN - JUMAT
Jam 18.00 selesai
SENIN - SABTU
Jam 17.00 20.00 WIB
SENIN SABTU
Jam 17.00 selesai
Jumat pagi Jam 11.00 WIB
Rabu pagi Jam 11.00 WIB
JUMAT
Jam 14.30 selesai
SENIN SABTU
Jam 18.00 selesai
SENIN SELASA
KAMIS JUMAT
Jam 17.00 selesai
SENIN SABTU
Pagi Jam 07.30 09.30 WIB
Sore Jam 17.00 20.00 WIB
SENIN SABTU
Jam 17.00 selesai
SENIN SABTU
Jam 17.00 selesai
SENIN SABTU
SENIN SABTU
MOTTO
1. Anda kuat karena mental Anda kuat, Anda lemah karena mental Anda lemah, Anda
sukses karena Anda mau sukses, Anda gagal karena Anda berbuat gagal.
2. Seseorang tidak mati dengan kepribadian yang sama seperti saat dilahirkan. Dengan
keuletan dan kemauan Ia dapat mengubah kepribadiannya menjadi sesuatu yang dapat
membantu keberhasilan.
3. Kesempurnaan mutlak memang tidak pernah tercapai, akan tetapi Anda telah
memupuk watak dalam berusaha mencapainya.
PERSEMBAHAN
Laporan ini Kami persembahkan untuk :
1. Ayah, Bunda beserta Saudara Kami tercinta di rumah yang selalu berdoa demi
kesuksesan Kami.
2. Teman senasib seperjuangan Angkatan II, Solidaritas Pharmasi Uno (SoPhaU).
3. Adik-adik kelas Kami tercinta.
4. Serta Bapak/Ibu Guru beserta seluruh karyawan SMK Muhammadiyah Karanganyar.