Chlorophyta
Chlorophyta
Chlorophyta
BAB I
MATERI PEMBELAJARAN
1.1
Indikator Pencapaian
Mahasiswa dapat mengenal ciri-ciri CHLOROPHYTA (Ganggang hijau) secara
umum.
1.2
Tujuan Pembelajaran
1.3
1.4
c. Sel senobium yaitu, koloni yang mempunyai jumlah sel tertentu sehingga
mempunyai bentuk yang relatif tetap. Contoh: Volvox, Pandorina;
d. Koloni tak beraturan, contoh: Tetraspora;
e. Filamen
Tak bercabang, contoh: Ulotrix, Oedogonium;
Bercabang, contoh: Cladophora, Pithophora (Saptasari, dkk., 2007).
1.5
1.6
pirenoid
dan
jenis
yang
demikian
ini
merupakan
golongan
sel generatif dijumpai alat gerak. Flagel dihubungkan dengan struktur yang sangat
halus disebut aparatus neuromotor, merupakan granula pada pangkal dari tiap
flagela disebut blepharoplas. Granula tersebut masing-masing dihubungkan oleh
benang yang letaknya melintang disebut paradesmosa (Saptasari, dkk., 2007).
Sedangkan pada pergerakan dengan sekresi lendir disebabkan adanya stimulus
cahaya yang diduga oleh adanya sekresi lendir melalui porus dinding sel pada
bagian apikal dari sel. Selama pergerakan ke depan bagian kutub berayun dari
satu sisi ke sisi yang lain sehingga lendir bagian yang belakang seperti berkelokkelok (Saptasari, dkk., 2007).
1.8
umumnya
dengan
spora,
oleh
karena
itu
sering
disebut
isogami,
anisogami,
dan
oogami.
Pada
tipe
isogami
merupakan
dibuahi merupakan satu-satunya sel diploid; sedang kesemua struktur lain pada
tumbuhan tersebut meliputi filamen, zoospora aseksual, gamet, dan spora-spora
yang terbentuk sesudah meiosis, termasuk generasi gametofit (Tjitrosomo, 1983).
1.10 Klasifikasi CHLOROPHYTA (Ganggang hijau)
Menurut Smith (1995) kelas Chlorophyceae terdiri dari 10 bangsa adalah sebagai
berikut:
i.
Volvocales
ii.
Tetraspora
iii.
Ulotrichales
iv.
Oedogonales
v.
Ulvales
(Saptasari, dkk., 2007).
vi.
vii.
viii.
ix.
x.
Schizogonales
Chlorococales
Siphonales
Siphonocladales
Zygnematales
Page 4
BAB II
KESIMPULAN
Chlorophyceae (Alga hijau) merupakan alga yang mempunyai bentuk sangat
beragam, yang sering dijumpai adalah bentuk filamen (seperti benang) dengan septa
atau tanpa septa, dan berbentuk lembaran. Alga hijau mempunyai dinding sel yang
tersusun dari selulosa, dan sel-sel tersebut mengandung vakuola yang dilapisi oleh
sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat kloroplas yang mengandung klorofil a dan b
serta karotenoid.
Alga ini sebagian besar hidup di air tawar dan bersifat kosmopolit, ada juga yang
hidup di air laut yang dangkal, sebagian juga ada yang hidup pada daerah akuatik seperti
pada tanah yang tergenang air, air yang mengalir (air sungai dan air selokan) serta pada
kulit pohon yang lembab. Ada dua tipe pergerakan fototaksis pada Chlorophyta yakni,
pergerakan dengan flagela dan sekresi lendir.
Pada alga hijau menghasilkan cadangan makanan berupa amilum, adapun reproduksi
alga ini terjadi secara vegetatif dengan fragmentasi dan aseksual (pembentukan
zoospora) serta seksual (isogami, anisogami, & oogami). Ada dua fase pergiliran generasi
pada alga ini yakni, fase diploid dan fase haploid. Kemudian peranan alga ini sangat
banyak dalam kehidupan sehari-hari, contoh: sebagai produsen dalam ekosistem.
Page 5
DAFTAR PUSTAKA
Kimball, J., W. 1992. Biologi Jilid 3. Jakarta : Erlangga.
Romimohtarto, K., & Juwana, S. 2001. Biologi Laut. Jakarta : Djambatan.
Saptari, M., dkk. 2007. Botani Tumbuhan Bertalus Alga. Malang.
Tjitrosoepomo, G. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Tjitrosomo, S. S. 1983. Botani Umum 3. Bandung : Angkasa Bandung.
Page 6