Pengertian Dividen Payout Ratio
Pengertian Dividen Payout Ratio
Pengertian Dividen Payout Ratio
Dividend Payout Ratio adalah rasio antara dividen yang dibayarkan sebuah perusahaan
(dalam satu tahun buku) dibagi dengan keuntungan bersih perusahaan (net income), pada
tahun buku tersebut. Misal: Perusahaan ABCD laba bersih 2010 adalah Rp1 miliar akan
membagikan Rp300 juta sebagai dividen. Dividend Payout Ratio adalah 30% (300 juta dibagi
1 miliar).
Dividen Yeild adalah rasio antara dividen per saham (dalam satu tahun buku) dengan harga
saham (dividen/harga saham), dinyatakana dalam persentase.
Cum-Dividend Date atau dengan dividen adalah hari terakhir (dalam satu hari perdagangan)
sebelum ex-dividend, dimaksudkan sebagai hari terakhir kepemilikan saham yang diakui
untuk mendapat dividen. Bila kita tetap memegang saham tersebut hingga pasar saham tutup,
maka kita akan mendapatkan dividen. Bila kita memiliki saham tersebut bertahun-tahun tapi
pada hari cum-dividend kita menjualnya, maka kita tidak akan mendapatkan dividen.
Ex-Dividend Date atau diluar dividen adalah hari yang tidak termasuk mendapatkan dividen.
Biasanya satu hari bursa setelah cum-dividend. Bila kita membeli saham pada hari exdividend tidak akan mendapatkan dividen.
Recording Date atau batas hari pencatatan kepemilikan saham dalam rekening efek,
biasanya tiga hari kerja setelah cum-dividend date.
Pay/Distribution Date atau hari dividen akan dibayarkan ke rekening efek. Untuk skema di
BEI, pembayaran dividen dilakukan melalui KSEI, kemudian KSEI akan mentransfer uang
dividen tersebut melalui biro administrasi efek ke rekening kita masing-masing di sekuritas.
Untuk mendapatkan pembayaran kita tidak perlu melakukan apa-apa, kecuali untuk orang
asing dan entitas khusus bila hal itu diatur oleh BEI.
Contoh: saham ARNA, mengumumkan tentang tata cara pembagian dividen mereka. Dari
data mereka:
Recording Data adalah hari pencatatan kepemilikan saham, biasanya setelah 3 hari
kerja setelah transaksi.
Pembayaran dividen 20 Juni 2011, pada hari tersebut uang dividen akan dibayar di
rekening kita.
PENGERTIAN EKSPANSI
Pengertian ekspansi menurut Bambang Riyanto, menerangkan bahwa Ekspansi
dimaksudkan sebagai perluasan modal, baik perluasan modal kerja saja, atau modal kerja dan
modal tetap, yang digunakan secara tetap dan terus-menerus didalam perusahaan.
Ekspansi perusahaan di sebut juga dengan perluasan perusahaan. hal ini diperlukan oleh suatu
perusahaan untuk mencapai efisiensi, menjadi lebih kompetitif, serta untuk meningkatkan
keuntungan atau profit perusahaan.
Ekspansi adalah memperbesar perusahaan baik dengan jalan mendirikan usaha baru dengan
produk baru ataupun produk yang sudah ada ditempat lain ataupun juga meningkatkan
produksi barang yang telah diproduksi.
Deskripsi ekspansi :
1 aktivitas memperbesar/memperluas usaha yang ditandai dengan penciptaan pasar baru,
perluasan fasilitas, perekrutan pegawai, dan lain-lain;
2 peningkatan aktivitas ekonomi dan pertumbuhan dunia usaha (expansion)
PENGERTIAN ASET LANCAR
Aset lancar (Inggris: current asset) dalam akuntansi adalah jenis aset yang dapat digunakan
dalam jangka waktu dekat, biasanya satu tahun. Contoh aset lancar antara lain
adalah kas, piutang, investasi jangka pendek, persediaan, dan beban dibayar di muka. Pada
suatu neraca, aset biasanya dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar.
Perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar disebut sebagai rasio lancar. Nilai ini
sering digunakan sebagai tolok ukur likuiditas suatu perusahaan, yaitu kemampuan
perusahaan untuk dapat memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
memperoleh keringanan dalam perlakuan pajak. Kecuali tanah atau lahan, aset tetap
merupakan subyek dari depresiasi atau penyusutan.
PENGERTIAN FINANCIAL PROJECT
Project finance merupakan salah satu pendekatan untuk mengoptimalkan return suatu proyek
investasi. Pendanaan investasi suatu proyek dengan skema project financing ini berbeda
dengan skema pinjaman konvensional dan dipandang lebih
memiliki advantages dibandingkan dengan conventional lending. Memahami perbedaan dan
kemampuan untuk mengimplementasikannya antara project finance dan coventional
lending sangat penting bagi perusahaan yang melakukan investasi suatu proyek. Namun
demikian, implementasi project financing dalam prakteknya tidaklah mudah, karena
menyangkut lintas disiplin yang harus dikuasai.
Hal hal yang harus dikuasai tersebut antara lain adalah
1.
2.
3.
langkah-langkah apa saja yang harus dilalui dalam pendanaan suatu proyek?;
Bagaimana strategi pendanaan yang paling efisien?;
bagaimana aspek akuntansi dan pajak dalam pendanaan proyek serta bagaimana
strategi efisiensi pajak tanpa melanggar peraturan yang berlaku?;
4.
bagaimana mengelola resiko yang terkandung dalam proyek tersebut? serta pihakpihak mana saja yang terlibat dalam proyek?
Pelatihan ini akan membahas pengertian modern of project financing, analisa dan proses
alokasi risiko-risiko proyek, sumber-sumber pendanaan proyek, strategi efisiensi pajak, serta
metode evaluasi proyek. Dengan menggunakan metode pelatihan classical lecture dan case
discussion diharapkan para peserta dapat aktif berpartisipasi sehingga memiliki pemahaman
yang mendalam baik secara konseptual maupun implementasinya.
PENGERTIAN REKAPITULASI
1. ringkasan; ikhtisar
2. ringkasan isi atau ikhtisar pada akhir laporan atau akhir hitungan
3. pembuatan rincian data yang bercampur aduk menurut kelompok utama
PENGERTIAN LIKUIDASI
Likuidasi adalah pembubaran perusahaan oleh likuidator dan sekaligus pemberesan dengan
cara melakukan penjualan harta perusahaan, penagihan piutang, pelunasan utang, dan
penyelesaian sisa harta atau utang di antara para pemilik.[1]
Dalam hal syarat pembubaran perusahaan telah terpenuhi, maka proses likuidasi diawali
dengan ditunjuknya seorang atau lebih likuidator.[2] Jika tidak ditentukan likuidator dalam
proses likuidasi tersebut maka direksi bertindak sebagai likuidator.[2] Dalam praktiknya
likuidator yang ditunjuk bisa orang profesional yang ahli di bidangnya (dalam arti seseorang
di luar struktur manajemen perusahaan), namun banyak juga likuidator yang ditunjuk adalah
direksi dari perusahaan tersebut.[2] Dalam melakukan tugasnya likuidator diberikan
kewenangan luas termasuk membentuk tim likuidator dan menunjuk konsultan-konsultan
lainnya guna membantu proses likuidasi.[2]
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa likuidasi dilakukan dalam rangka pembubaran
badan hukum.[2] Sedangkan kepailitan, tidak dilakukan dalam rangka pembubaran badan
hukum, dan tidak berakibat pada bubarnya badan hukum yang dipailitkan tersebut