Kul Herbal k2
Kul Herbal k2
Kul Herbal k2
tumbuhan
ekstraksi
1. Infundasi
Adalah cara ektraksi dengan
menggunakan panas, sehingga
senyawa kimia yang tidak tahan
panas akan rusak.
Serbuk (1 bag) di + air (10 bag)
direbus dengan suhu 90 derajad
Celcius (dalam panci infus) selama
15 menit, disaring .
2. Maserasi
Cara ekstraksi dengan perendaman,
tidak ada pemanasan
Serbuk direndam dengan penyari
selama 3- 10 hari, sesekali diaduk,
kemudian disaring dan ampas dicuci
dengan penyari
3. Perkolasi
Ekstraksi dengan cara direndam dan
dialiri
Menggunakan perkolator ( wadah di
bagian atas terbuka dan bagian
bawah ada lubang kecil untuk
mengalirkan cairan dilengkapi
dengan kran untuk membuka dan
menutup aliran.
cara :
Serbuk dimasukkan perkolator
kemudian ditambah cairan penyari
sampai terendam, didiamkan 24 jam
kemudian kran dibuka agar cairan
mengalir, dan dari atas selalu
ditambahkan cairan penyari, sampai
semua senyawa kimia yang larut
dalam penyari tersebut habis.
4. Sokhletasi
Menggunakan alat sokhlet
Dengan cara pemanasan, membutuhkan
waktu tertentu sampai cairan penyari
berubah warna. Senyawa kimia yang tidak
tahan panas akan rusak.
Serbuk dimasukkan kantung kertas
kemudian dimasukkan alat sokhlet dan
ditambah penyari, dididihkan.
.
EKSTRAK
adalah sediaan kering, kental atau
cair yang dibuat dengan menyari
simplisia nabati atau hewani dengan
menggunakan penyari yang cocok ,
diluar pengaruh cahaya matahari.
Ekstrak kering sebagai bahan obat
dapat diformulasi menjadi kapsul,
tablet, sirup, salep
Standardisasi, dan
pengawasan mutu ekstrak
standardisasi
Standardisasi diartikan penetapan
mutu dengan cara membandingkan
terhadap baku pembanding
Standardisasi memungkinkan
pembandingan efektivitas klinis, efek
farmakologis, dan efek samping
Produk terstandarisasi menjamin
keamanan dan meningkatkan
kepercayaan terhadap obat herbal
1. ekstrak terstandardisasi
Ekstrak dengan kandungan zat aktif
(tunggal /banyak) yang diketahui.
Dapat distandardisasi menjadi kandungan aktif
yang jelas dan jumlah bahan aktifnya pasti.
Contoh ekstrak terstandar ;
1. ekstr. Panax ginseng C.A. Meyer (G 115)
2. ekstr. Ginkobiloba 40 mg setara
ginkoflavoglikosid 9,6 mg
3. ekstr. Echinacea (EFLA 894)
2. ekstrak terkuantifikasi
Ekstrak dengan kandungan yang memiliki
aktivitas terapeutik atau farmakologi
yang diketahui. Kelompok senyawa yang
diperkirakan memiliki aktivitas farmakologi
tidak diketahui.
Mengandung Kelompok senyawa tertentu
dan kelompok senyawa yang tidak diinginkan
telah dipisahkan . Ekstrak ginkgo biloba
mengandung flavonoid (glikosida flavon dan
flavanol), biflavonoid
3. Ekstrak lain
Ekstrak ini umumnya disepakati
aktif secara farmakologis. zat yang
memberikan aktivitas farmakologi
tidak diketahui
Contoh ekstrak echinacea.
Kandungan zat aktif tidak diketahui