Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MACAM-MACAM PENYAKIT

AKIBAT VIRUS
Di bawah ini ada beberapa penyakit- penyakit yang di sebabkan oleh virus yang
menyerang manusia dan hewan diantaranya yaitu;

A.MANUSIA

1. HEPATITIS
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).
Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan,
termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A,
hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut
( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang
kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).

a. Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan
pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu, rasa lelah, demam, diare, mual,
nyeri perut, mata kuning dan hilangnya nafsu makan. Gejala hilang sama sekali
setelah 6-12 minggu. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap
penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak
berlanjut ke hepatitis kronik. Masa inkubasi 30 hari.Penularan melalui makanan
atau minuman yang terkontaminasi feces pasien. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis
A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk
kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali.

b. Hepatitis B
Gejala mirip hepatitis A, mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual, muntah, rasa
lelah, mata kuning dan muntah serta demam. Penularan dapat melalui jarum suntik
atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah dan gigitan manusia.
Pengobatan dengan interferon alfa-2b dan lamivudine, serta imunoglobulin yang
mengandung antibodi terhadap hepatitis-B yang diberikan 14 hari setelah paparan.
Vaksin hepatitis B yang aman dan efektif sudah tersedia sejak beberapa tahun yang
lalu. Yang merupakan risiko tertular hepatitis B adalah pecandu narkotika, orang
yang mempunyai banyak pasangan seksual.

c. Hepatitis D
Virus ( HDV ) atau virus delta adalah virus yang unik, yang tidak lengkap dan untuk
replikasi memerlukan keberadaan virus hepatitis B. Penularan melalui hubungan
seksual, jarum suntik dan transfusi darah. Gejala penyakit hepatitis D bervariasi,
dapat muncul sebagai gejala yang ringan (ko-infeksi) atau amat progresif.

d. Hepatitis E
Gejala mirip hepatitis A, demam pegel linu, lelah, hilang nafsu makan dan sakit
perut. Penyakit yang akan sembuh sendiri ( self-limited ), keculai bila terjadi pada
kehamilan, khususnya trimester ketiga, dapat mematikan. Penularan melalui air
yang terkontaminasi feces.

e. Hepatitis F
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan. Saat ini para pakar belum sepakat hepatitis
F merupakan penyakit hepatitis yang terpisah.

f. Hepatitis G
Gejala serupa hepatitis C, seringkali infeksi bersamaan dengan hepatitis B dan/atau
C. Tidak menyebabkan hepatitis fulminan ataupun hepatitis kronik. Penularan
melalui transfusi darah jarum suntik. Semoga pengetahuan ini bisa berguna bagi
Anda dan dapat Anda teruskan kepada saudara ataupun teman Anda.
**Mencegah Kanker Hati
KANKER hati merupakan kanker yang sering dijumpai di Indonesia. Kanker ini
dihubungkan dengan infeksi Hepatitis B atau Hepatitis C. Artinya pada umumnya
penderita kanker hati pernah terinfeksi Hepatitis B atau C.
Penularan
penyakit ini ditularkan melalui cairan tubuh. Virus Hepatitis B dan Hepatitis C
dapat ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah.
Pada umumnya dewasa ini di negeri kita transfusi darah sudah aman, darah yang
akan diberikan diskrining Hepatitis B, Hepatitis C, dan HIV.
Gejala
penyakit Hepatitis, virus biasanya dimulai dengan demam, pegal otot, mual, mata
menjadi kuning, dan air seni berwarna kemerahan seperti air teh. Namun, tidak
semua orang mengalami gejala seperti itu.
Gejala Hepatitis C biasanya lebih ringan dibandingkan dengan Hepatitis A atau B.
Setelah terserang Hepatitis A pada umumnya penderita sembuh secara sempurna,
tidak ada yang menjadi kronik. Pada Hepatitis C penderita yang menjadi kronik
jauh lebih banyak. Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati
dan kanker hati. Hanya sebagian kecil saja penderita Hepatitis B yang berkembang
menjadi kanker hati. Begitu pula pada penderita Hepatitis C hanya sebagian yang
menjadi kanker hati. Biasanya diperlukan waktu 17 sampai dengan 20 tahun
seorang yang menderita Hepatitis C untuk berkembang menjadi sirosis hati atau
kanker hati.
Pengobatan
Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini
berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan
untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul). Namun
penggunaan obat-obat tersebut memerlukan pengawasan dokter.
Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai
sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar
berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan
tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker
hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara.
Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik
kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun
peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini.

2. LUPUS & HERPES SIMPLE


a. Apa Itu Lupus
SLE (Systemic Lupus Erythematosus) biasa disebut lupus saja sedangkan
penderitanya disebut ’Odapus’ .Penyakit lupus berasal dari bahasa latin yang berarti
serigala. Nama ini diambil karena gejala kemerah-merahan di wajah penderita
Lupus yang menyerupai gigitan serigala. Secara medis, SLE merupakan penyakit
sistem daya tahan tubuh atau kekebalan (autoimun). Pada penderita Lupus, antibodi
cenderung diproduksi berlebihan. Antibodi disini ibarat tentara di suatu negara yang
seharusnya melindungi rakyatnya (organ tubuh) dari musuh (penyakit) malah
bekerja salah arah, menyerang rakyatnya sendiri, merusak organ tubuh sendiri,
diantaranya : kulit, syaraf, otot persendian, mata, jantung, darah, hati, ginjal dan
paru-paru.
Penyebab Penyakit Lupus
Penyebab lupus yang sebenarnya belum diketahui. Dugaan sementara, lupus
disebabkan oleh kombinasi antara gen yang cacat dan faktor lingkungan, seperti
sinar matahari, stres, obat-obatan tertentu, hormon, infeksi dan virus tertentu.
Diduga, walaupun belum terbukti secara ilmiah, orang tua dapat mewariskan faktor
tertentu kepada keturunannya sehingga mereka rentan terhadap lupus.
Gejala Umum
Gejala umum dan gejala pada organ tertentu. Gejala umum yang sering ditemukan
di antaranya, penderita sering merasa lemah, kelelahan berlebihan, demam, dan
pegal-pegal. Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan menghilang ketika
tidak aktif.
Pengobatan
Dalam pengobatan lupus, ada dua kategori obat yang digunakan, yakni golongan
kortikosteroid dan golongan selain kortikosteroid.

b. Herves Simplex
Virus Herpes Simpleks adalah virus DNA yang dapat menyebabkan infeksi akut
pada kulit yang ditandai dengan adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit yang
sembab dan eritematosa pada daerah dekat mukokutan. Tipe Herves Simplex
Ada 2 tipe virus herpes simpleks yang sering menginfeksi yaitu HSV-Tipe I (Herpes
Simplex Virus Type I) dan HSV-Tipe II (Herpes Simplex Virus Type II). HSV-Tipe
I biasanya menginfeksi daerah mulut dan wajah (Oral Herpes), sedangkan HSV-
Tipe II biasanya menginfeksi daerah genital dan sekitar anus (Genital Herpes).
Penyebab
Penyebab utama herpes simpleks genitalis adalah virus herpes simpleks tipe II
(HSV-II), meskipun ada yang menyatakan bahwa herpes simpleks tipe I (HSV-I)
sebanyak kurang lebih 16,1% juga dapat menyebabkan herpes simpleks genitalis
akibat hubungan kelamin secara orogenital atau penularan melalui tangan. HSV-II
termasuk dalam DNA virus.
Pengobatan
Obat-obatan topikal sering dipakai seperti: povidon iodine, idoksuridin (IDU),
sitosin arabinosa atau sitarabin, adenine arabinosa atau vidarabin. Pelarut organik:
alkohol 70%, eter, timol 40%, dan klorofom. Obat-obatan antivirus seperti
Acyclovir diindikasikan dalam manajemen infeksi HSV primer dan pada pasien
dengan imunosupresif.

3. PNEUMONIA
Penyebab utama pneumonia virus adalah virus influenza (bedakan dengan bakteri
hemofilus influenza yang bukan penyebab penyakit influenza, tetapi bisa
menyebabkan pneumonia juga).  Kekerapan penyakit itu pada setiap golongan usia
berbeda, bergantung pada virus penyebabnya. Respiratory syncytial virus (RSV)
terbanyak pada anak balita. Sebaliknya virus varicella yang menyerang paru-paru
hanya bisa diderita oleh orang dewasa. Virus influenza tipe A sendiri bisa
menyerang kedua kelompok usia, namun orang dewasa lebih sering terserang virus
tersebut.. Penyakit itu sering ditemukan pada penderita penyakit jantung, paru-paru,
atau mereka yang sedang hamil.
Gejala
Gejala awal dari pneumonia akibat virus sama seperti gejala influenza, yaitu
demam, batuk kering, sakit kepala, nyeri otot, dan kelemahan. Dalam 12 hingga 36
jam penderita menjadi sesak, batuk lebih parah, dan berlendir sedikit. Terdapat
panas tinggi disertai membirunya bibir. Tipe pneumonia itu bisa ditumpangi dengan
infeksi pneumonia karena bakteri. Hal itu yang disebut dengan superinfeksi
bakterial. Salah satu tanda terjadi superinfeksi bakterial adalah keluarnya lendir
yang kental dan berwarna hijau atau merah tua.
Pengobatan
 Penderita pneumonia yang berusia muda bisa segera sembuh. Hal-hal yang
mempermudah penyembuhan adalah sistem pertahanan tubuh relatif baik,
infeksinya belum menyebar, dan tidak menderita penyakit lain terutama penyakit
kronis.Pada penderita yang muda dan “sehat”, pengobatan awal dengan antibiotik
bisa mempercepat pemulihan. Untuk pneumonia karena virus, meskipun saat ini
sudah tersedia preparat (obat) antivirus, belum luas digunakan berhubung harganya
yang relatif mahal. Untuk itu, pengobatan pada pneumonia karena virus biasanya
hanya bersifat supportive semata (tidak membunuh virusnya). Diharapkan
kekebalan tubuh bisa terbentuk untuk menangkal virusnya.Selain antibiotik, pasien
juga diberikan pengobatan supportive, seperti diet yang mendukung penyembuhan
dan pemulihan termasuk pembentukan sistem kekebalan tubuh serta oksigen untuk
meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Pada beberapa pasien, obat untuk
mengurangi nyeri dada dan mengurangi batuk keras juga diperlukan.

4. DEMAM BERDARAH
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit akibat virus Dengue yang ditularkan
melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Seseorang dapat tertular penyakit DBD
akibat terjangkit virus melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang memiliki ciri-ciri
berbadan hitam dengan bintik-bintik putih dan menggigit pada siang hari. Nyamuk
ini tinggal di dalam dan di sekitar rumah serta bersarang/bertelur di genangan air
yang bersih/jernih, senang hinggap pada pakaian yang bergantungan di kamar.
Nyamuk bertelur di permukaan air lalu berkembang menjadi jentik, pupa, akhirnya
menjadi nyamuk dewasa dalam waktu kira-kira 10 hari.

Gejala
biasanya dirasakan oleh penderita dalam waktu 7 hari setelah virus masuk ke dalam
tubuh melalui gigitan nyamuk berupa :
o Panas tinggi yang mendadak 2-7 hari
o Sakit kepala
o Mual
o Nyeri ulu hati
o Tanda-tanda perdarahan seperti :
o Bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang dengan penekanan
o Perdarahan dari hidung/mimisan
o Gusi berdarah
o Berak darah, muntah darah
o Pada kasus berat, kesadaran penderita semakin menurun, sesak nafas, tangan dan
kaki berkeringat dingin.
Pertolongan
o Memberi minum sebanyak mungkin
o Obat penurun panas, dapat dibantu dengan kompres
o Selanjutnya penderita segera di bawa ke dokter/Puskemas yang terdekat untuk
diperiksa. Bila diduga menderita Demam Berdarah, penderita akan dikirim ke RS
untuk dirawat.
Pencegahan
o Gerakan 3 M "Menguras, Menutup, Mengubur"
o Menguras. Bersihkan (kuras) tempat penyimpanan air (bak mandi, drum,dll)
sekurang-kurangnya 1x/minggu. Gantilah air di vas kembang, tempat minum
burung, perangkap semut dll sekurang-kurangnya 1x/minggu.
o Menutup. Tutuplah rapat-rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum
dll agar nyamuk tidak masuk dan berkembang biak di tempat itu.
o Mengubur. Kubur/buanglah barang-barang bekas seperti kaleng, ban, botol dll
yang dapat menampung air hujan agar tidak menjadi tempat berkembang biak
nyamuk.
o Untuk tempat yang tidak mungkin atau sulit dikuras, dapat dilakukan abatisasi
setiap 2-3 bulan sekali dengan menggunakan bubuk ABATE untuk membunuh
jentik-jentik nyamuk.
o Cara Penggunaan : Larutkan bubuk ABATE (dengan takaran 10 liter air = 1 gram
bubuk ABATE) dalam genangan air.
o Selama 3 bulan bila tempat penampungan air akan dibersihkan/diganti airnya,
hendaknya dinding tempat penampungan air tidak disikat.
o Air yang telah dibubuhi bubuk ABATE dengan takaran yang benar, tidak
membahayakan dan tetap aman bia air itu diminum.
o Penyemprotan/fogging untuk membunuh nyamuk dewasa

5. FLU BURUNG
Flu burung/bird flu (avian influenza) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi virus pada burung/unggas. Virus ini dapat ditemukan pada air liur, sekresi
pernafasan dan kotoran burung/unggas. Terdapat 15 subtipe virus flu burung namun
penyakit yang sering dibicarakan pada saat ini yang berasal dari infeksi virus H5N1.
Tingkat kematian akibat flu burung yang disebabkan virus ini pada manusia sangat
tinggi. Manusia dapat tertular flu burung jika terkena kontak dengan burung &
unggas yang sakit. Penyebaran penyakit flu burung jelas melintasi batas Negara
(pandemic.
Gejala
flu burung pada manusia menyerupai gejala flu pada umumnya seperti demam,
sakit kepala, nyeri otot, sakit tenggorokan dan batuk tetapi kondisi penderita sangat
cepat menurun drastis akibat peradangan di paru-paru (pneumonia). Pada keadaan
berat, kesadaran penderita semakin menurun, sesak nafas yang bila berlanjut
menjadi gagal nafas yang menyebabkan kematian.
-Demam (suhu badan diatas 38 C)
-Nyeri otot
-Lemas
-Tidak nafsu makan, muntah, diare, nyeri perut
-Sakit kepala
-Infeksi mata
-Batuk dan nyeri tenggorokan
-Peradangan paru-paru (pneumonia)

Sampai saat ini belum ditemukan obat yang spesifik untuk flu burung. Terapi yang
diberikan berupa anti virus seperti oseltamivir (Tamiflu©), antibiotik dan obat-
obatan yang bersifat suportif meredakan gejala batuk, sakit kepala dll.
Pencegahan
o Diri sendiri
o Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan istirahat cukup.
o Mengolah produk unggas/burung dengan memasak sampai matang (goreng, rebus,
panggang) karena virus H5N1 mati pada suhu tinggi tersebut.
o Rajin cuci tangan dengan sabun/cairan antiseptik
o Bersihkan permukaan dengan deterjen, cairan alkohol 70%, pemutih/khlorin 0.5%
o Gunakan penutup mulut dan hidung, sarung tangan dan sepatu boot bila
memasuki daerah yang telah terjangkit virus flu burung
o Amati dengan teliti kesehatan anda apabila telah melakukan kontak dengan
unggas/burung. Segera pergi ke pusat kesehatan terdekat bila timbul gejala demam,
infeksi mata, dan/atau kesulitan bernafas.
o Lingkungan
o Menjaga kebersihan lingkungan (khususnya kandang unggas dan burung)
o Menjauhkan kandang unggas (ayam, itik, dll) dari tempat tinggal
o Gunakan penutup hidung dan sarung tangan bila akan mengolah tanaman dengan
pupuk kandang
o Jangan membuang kotoran (jeroan, bulu ayam, dll) sembarangan tetapi dibungkus
plastik serta dibuang di tempat yang aman.
o Bersihkan makanan ternak/burung yang tercecer di tanah/lantai agar tidak
mengundang burung liar dating

Anda mungkin juga menyukai