Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Rangkuman Bab 1-4 Kls X Agama Islam

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui

opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwer
Tugas Agama Islam
tyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
Rangkuman Bab I-IV

dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
11/26/2010

Adhi Maheza Nugroho


cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
X-4
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbn
mqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrty
uiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdf
ghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadiran Allah


swt., atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga buku ini dapat terselesaikan tepat waktu
untuk memenuhi syarat tertentu.
Buku ini disusun sesuai buku Panduan
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas X
Untuk SMA karangan Ajat Sudrajat dkk dengan
penerbit Mediatama dan Penuntun Belajar Kreatif
karangan Abdullah S. Ag. dengan penerbit Arya
Duta.
Penyusun berupaya semaksimal mungkin
untuk memuat semua inti dari buku-buku tersebut
untuk bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Jakarta, November 2010

Penyusun
Daftar Isi
Kata pengantar…………………………………………………………………….i
Daftar isi……………………………………………………………………………..ii
Bab 1 Kajian Al-Qur’an tentang Manusia dan
Tugasnya…………………………………………………………………….1
Surah Al-Baqarah (2) ayat 30………………………………….1
Surah Al-Mu’minûn (23) Ayat 12-14……………………….2
Surah Aż-Żâriyât (51) Ayat 56………………………………….2
Surah An-Nahl (16) Ayat 78…………………………………….3
Bab II Kajian Al-Qur’an tentang Keikhlasan dalam
Beribadah…………..…………………………………………….….4
Bab III Beriman kepada Allah dan Asmaul Husna…………….6
Pengertian……………………………………………………………..6
Sifat-sifat Allah……………………………………………………….6
Asmaul Husna…………………………………………………………7
Hikmah Mengenal Sifat-sifat dan Nama-nama Allah
dan Perilaku yang Harus Ditampilkan……………………..8
Bab IV Husnuzan kepada Allah, Diri Sendiri, dan Sesama
Manusia……………………………………………………………….9
Pengertian………………………………………………………………9
Macam-macam Husnuzan………………………………………9
Hikmah Memiliki Sifat Husnuzan…………………………….9
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..10
Bab I
Kajian Al-Qur’an tentang Manusia dan
Tugasnya

1. Surah Al-Baqarah (2) Ayat 30


“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku
hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau
hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana,
sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia
berfirman, “Sesungghnya, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(Q.S. al-Baqarah (2): 30)

Kesimpulan Arti Surah Al-Baqarah (2) Ayat 30 dan Perilaku


yang Harus Ditampilkan
Beberapa kesimpulan dari Surah Al-Baqarah (2) ayat 30 adalah:
1. Allah menciptakan manusia untk dijadikan sebagai khalifah (wakil Allah) di bumi.
2. Sebagai khalifah, manusia harus melakukan kekhalifahannya di bumi untuk menjaga
kelestarian ciptaan-Nya, mengembangkan-Nya serta memakmurkan-Nya.
3. Untuk membekali manusia sebagai khalifah di bumi, Allah swt. Memberikan pengajaran
kepada manusia tentang kebenaran dalam segala ciptaan-Nya, sehingga manusia
mampu melaksanakan tugas yang berat tersebut.
4. Untuk itulah kita karus berusaha membekali diri kita dengan mempelajari berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga kita dapat menjalankan fungsi kekhalifahan dengan sebaik-
baiknya. Kita dapat melakukan fungsi tersebut sesuai drngan kemampuan dan status
kita masing-masing, tentu saja harus memerhatikan semua aturan yang sudah dibuat
oleh Allah.
5. Malaikat menyangsikan tugas kekhalifahan itu dapat dilaksanakan oleh manusia, karena
menurut malaikat dirinyalah yang lebih berhak memikul tugas tersebut dengan bukti dia
selalu bertasbih dan memuji-Nya.
6. Dalam kenyataannya, kebanyakan manusia banyak yang melakukan penyimpangan dari
aturan yang dibuat oleh Allah. Manusia banyak melakukan kejahatan seperti merusak
dan suka menumpahkan darah di bumi.

2. Surah Al-Mu’minûn (23) Ayat 12-14


“Dan sesungguhnya, kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikan air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta
yang paling baik.” (Q.S. al- Mu’minûn (23): 12-14)

Kesimpulan Arti Al-Mu’minûn (23) Ayat 12-14 dan Perilaku


yang Harus Ditampilkan
Pada arti Al-Mu’minûn (23) ayat 12-14 tertera tahapan-tahapan terbentuknya manusia,
ini adalah beberapa kesimpulan dari Surah Al-Mu’minûn (23) ayat 12-14:
1. Ayat 12 mejelaskan unsur penciptaan manusia setelah Adam (mansia pertama), yakni
saripati tanah.
2. Ayat 13 kemudian melanjutkan penjelasan bahwa dari saripati tanah itulah Allah
menjadikan sperma di tempat yang terjaga, yakni air mani pada laki-laki dan sel telur
pada perempuan.
3. Pada ayat 14 terurai proses penciptaan manusia dari air mani yang menjadi segumpal
daging hingga tulang belulang yang terbungkus daging yang setelah itu ditiupkan ruh
oleh Allah dan lahir sebagai bayi di dunia.
4. Di akhir ayat 14 Allah menyatakan bahwa Dia Mahasuci dan juga sebagai Pencipta yang
paling baik.
5. Dengan adanya keterangan-keterangan di atas, kita harus senantiasa bersyukur kepada
Allah yang telah memberikan kesempatan hidup hingga detik ini. Tidak lupa terhadap
orang tua yang telah melahirkan dan menjaga kita hingga sekarang. Kita harus
menjalankan perintah-perintah Allah dan juga orang tua tanpa menyimpang dengan
ketentuan Allah. Dengan adanya kelahiran maka pasti ada kematian yang menjadi
kelemahan manusia, keterangan-keterangan di atas menyadarkan kita akan bekal masa
depan dan menjauhi rasa sombong.

3. Surah Aż-Żâriyât (51) Ayat 56


“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
kepada-Ku.” (Q.S. aż-Żâriyât (51): 56)
Kesimpulan Arti Aż-Żâriyât (51) Ayat 56 dan Perilaku yang
Harus Ditampilkan
Dalam surah Aż-Żâriyât (51) ayat 56 terdapat beberapa arti penting, termasuk:
1. Allah swt. Meciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya.
2. Meskipun ada banyak perbedaan antara jin dan manusia, namun keduanya memiliki
tugas yang sama sebagai makhluk Allah, yaitu menyembah kepada-Nya.
3. Bagi manusia, menyembah Allah merupakan tugas yang paling penting, di samping
kenjadi khalifah.
4. Kita tidak boleh meninggalkan ibadah kepada Allah, melakukannyapun harus didasari
dengan niat yang ikhlas. Tanpa itu, ibadah kita akan sia-sia.

4. Surah An-Nahl (16) Ayat 78


“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan,
dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” (Q.S. an-Nahl (16): 78)

Kesimpulan Arti An-Nahl (16) Ayat 78 dan Perilaku yang


Harus Ditampilkan
Pada surah An-Nahl (16) ayat 78 terdapat beberapa kesimpulan seperti:
1. Manusia lahir dengan tidak mengetahui apapun, karena itu ketika kita menjadi orang
yang pintar, berhasil, terkenal, kita tidak boleh sombong (takabur).
2. Dengan anugerah Allah kita memiliki tiga potensi dasar yang kemudian dapat
dikembangkan menjadi mimpi yang kita inginkan. Tiga potensi dasar itu diwajibkan
untuk dipakai untuk menjadi khalifah, dan terlebih untuk beribadah.
3. Dengan adanya tiga potensial tersebut, manusia diharusakan untuk bersyukur,
walaupun Allah menyatakan bahwa sebagian besar manusia tidak pandai bersyukur.
Bab II
Kajian Al-Qur’an tentang Keikhlasan
dalam Beribadah
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya salatku, ibadahku,hidupku, dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuha seluruh alam. Tidak ada sekutu bagi-
Nya; dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang
yang pertama-tama berserah diri (muslim)”.” (Q.S. al-An’âm (6): 162-163)

“Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas


menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah
agama yang lurus (benar).” (Q.S. al-Bayyinah (98): 5)

Kesimpulan Arti Potongan-potongan Ayat Mengenai


Keiklasan Beribadah dan Perilaku yang Harus Ditampilkan
Pada surah Al-An’âm (6): 162-163 dapat diambil beberapa kesimpulan seperti:
1. Allah memerintahkan kepada umat-Nya agar ibadahnya murni terhadap kepada-Nya,
tidak dibolehkan kepada selain-Nya.
2. Aktivitas ibadah meliputi semua perikehidupan manusia yang menyangkut semua
aktivitas dalam bentuk ibadah khusus seperti salat, puasa, zakat dan haji, maupun
aktivitas manusia dalam berhubungan dengan sesamanya (muamalah), seperti dalam
berdagang, berpolitik, berkeluarga, dan sebagainya.
3. Tidak ada sesuatupun yang berhak menerima peribadahan (disembah) oleh manusia
selain Allah.
4. Oleh karena itu, kita harus berusaha menjadikan semua aktivitas sebagai ibadah kepada
Allah. Dengan niat ini, semua yang kita kerjakan tidak sia-sia, tetapi akan bernilai ibadah.

Pada surah al-Bayyinah (98): 5 ada kesimpulan-kesimpulan yang bisa dijadikan


pembelajaran, seperti:
1. Allah memerintahkan kepada manusia hanya untuk beribadah kepada-Nya.
2. Ibadah kepada Allah harus dilakukan dengan ikhlas dan lurus, dalam arti harus benar-
benar memurnikan jiwanya hanya tertuju kepada Allah.
3. Dalam rangka memurnikan ketaatan kepada Allah, manusia juga diperintahkan
melaksanakan salat dan menunaikan zakat, sehingga akan terwujud agama yang lurus.
4. Dalam melakukan ibadah kepada Allah harus mengikuti aturan-aturan yang dibuar oleh
syariat (Allah dan Rasul-Nya)
5. Untuk itulah kita hatus berusaha untuk selalu ikhlas dalam setiap ibadah yang kita
lakukan. Janganlah kita menyia-nyiakan ibadah yang kita lakukan karena tidak diniatkan
dengan ikhlas, tetapi ada tendensinya atau karena ingin dipuji dan dilihat orang (riya).
Bab III
Beriman kepada Allah dan Asmaul
Husna
1. Pengertian
Iman kepada Allah adalah meyakini bahwa Allah adalah Ilâh (Tuhan) yang benar. Hanya
kepada Allah kita menyembah dan meminta tolong. Allah adalah pencipta alam dan
yang mengaturnya. Keyakinan akan Allah Yang Maha Esa (tauhid) adalah titik pusat
iman. Selain mempercayai adanya Allah, kita juga harus memahami sifat-sifat
kesempurnaan-Nya.

2. Sifat-sifat Allah
No. Sifat Arti Mustahil Arti
Nafsiyah 1 Wujud Ada Adam Tidak ada
Sabilyah 2 Qidam Terdahulu Hudus Baru
3 Baqa Kekal Fana Lenyap/binasa
4 Mukhalafatu Berbeda dengan Mumasalatu Serupa dengan
lihawadis makhluk-Nya lilhawadisi makhluk-Nya
5 Qiyamuhu binafsihi Berdiri sendiri Adamul qiami Membutuhkan yang lain
binafsihi
6 Wahdaniyah Maha Esa Ta’addud Berbilang
Ma’ani 7 Qudrat Berkuasa Ajzun Lemah
8 Iradat Berkehendak Karahah Terpaksa
9 Ilmu Mengetahui Jahlun Bodoh
10 Hayat Hidup Maut Mati
11 Sama’ Mendengar Asamma Tuli
12 Basar Melihat A’ma Buta
13 Kalam Berfirman Bukmun Bisu
Ma’nawiyah 14 Qadiran Mahakuasa ‘Ajizan Mahalemah
15 Muridan Maha berhekendak Karihan Maha terpaksa
16 ‘Aliman Maha mengetahui Jahilan Mahabodoh
17 Hayyan Mahahidup Mayyatin Mahamati
18 Sami’an Maha mendengar Assama Mahatuli
19 Basiran Maha melihat A’ma Mahabuta
20 Mutakalliman Maha berfirman Abkam Mahabisu
3. Asmaul Husna
Asmaul Husna berasal dari kata asma/ism yang berarti nama dan kata al husna yang
berarti baik. Jadi Asmaul Husna adalah nama-nama yang bagus atau yang terbaik yang
dimiliki Allah sebagai bkti akan keagungan-Nya.
Berikut ini adalah 99 Asmamaul Husna selengkapnya:
No. Nama No. Nama No. Nama
1. Ar Rahman 34. Al Gaffur 67. Al Ahad
2. Ar Rahim 35. Asy Syakur 68. As Samad
3. Al Malik 36. Al ‘Aliyy 69. Al Qadir
4. Al Quddus 37. Al Kabir 70. Al Muqtadir
5. As Salam 38. Al Hafidz 71. Al Muqaddim
6. Al Mukmin 39. Al Muqit 72. Al Muakkhir
7. Al Muhaimin 40. Al Hasib 73. Al Awal
8. Al ‘Aziz 41. Al Jail 74. Al Akhir
9. Al Jabbar 42. Al Karim 75. Az Zahir
10. Al Mutakabbir 43. Ar Raqib 76. Al Batin
11. Al Khaliq 44. Al Mujib 77. Al Waliyy
12. Al Bari’ 45. Al Wasi’ 78. Al Muta’ali
13. Al Musawwir 46. Al Hakim 79. Al Barru
14. Al Gaffar 47. Al Wadud 80. Al Tawwab
15. Al Qahhar 48. Al Majid 81. Al Muntaqim
16. Al Wahhab 49. Al Ba’is 82. Al Afuw
17. Ar Razaq 50. Asy Syahid 83. Ar Rauf
18. Al Fattah 51. Al Haqq 84. Malikul Mulki
19. Al ‘Alim 52. Al Wakil 85. Zul Jalali wal Ikhram
20. Al Qabid 53. Al Qawiyyu 86. Al Muqsit
21. Al Basit 54. Al Matin 87. Al Jami’
22. Al Khafid 55. Al Waliyyu 88. Al Ganiyyu
23. Al Rafi’ 56. Al Hamid 89. Al Mugni
24. Al Mu’izz 57. Al Muhsiy 90. Al Mani’
25. Al Muzill 58. Al Mubdi’u 91. Ad Darru
26. Al Sami’ 59. Al Mu’id 92. An Nafi’
27. Al Basir 60. Al Muhyi 93. An Nur
28. Al Hakam 61. Al Mumit 94. Al Hadi
29. Al Adlu 62. Al Hayyu 95. Al Badi’
30. Al Latif 63. Al Qayyum 96. Al Baqi
31. Al Khabir 64. Al Wajib 97. Al Warisu
32. Al Halim 65. Al Majid 98. Ar Rasyid
33. Al ‘Azim 66. Al Wahid 99. As Sabur
4. Hikmah Mengenal Sifat-sifat dan Nama-nama Allah
dan Perilaku yang Harus Ditampilkan
a) Menyadari bahwa manusai adalah makhluk yang lemah
b) Berupaya untuk menjadi orang yang kuat dan pandai
c) Bersikap sabar, kasih sayang dan pemaaf
d) Berupaya menjadi kreatif
Bab IV
Husnuzan kepada Allah, Diri Sendiri,
dan Sesama Manusia

1. Pengertian
Husnuzan berasal dari kata husnu az-zan yang berarti berbaik sangka. Husnu berakar dri kata
hasana yang artinya baik atau berbuat baik dan zan berarti dugaan, perkiraan, pikiran, atau
pendapat. Berbeda dengan su’uzan atau berburuk sangka. Orang yang bersu’uzan adalah orang
yang suka berburuk sangka tanpa alasan yang jelas. Sebaliknya orang yang berhusnuzan adalah
orang yang selalu berpikir positif dan tidak pernah berburuk sangka.

2. Macam-macam Husnuzan
a) Huznuzan kepada Allah
Meyakini bahwa Allah benar-benar Maha Esa (tauhid)
Bertakwa kepada Allah
Beribadah dan berdoa hanya kepada Allah
Berserah diri kepada Allah (tawakal)
Menerima dengan ikhlas semua keputusan Allah
b) Husnuzan kepada Orang Lain
Husnuzan kepada diri sendiri
 Bersikap gigih
 Bersikap inisiatif
 Rela berkorban

3. Hikmah Memiliki Sifat Husnuzan:


a) Hidup menjadi tenang, tentram, dan damai;
b) Hati menjadi selalu terjaga kebersihannya;
c) Menumbuhkan sikap tulus, ikhlas, dan sabar;
d) Memacu untuk lebih kreatif dalam hidupnya;
e) Menumbuhakan sikap optimis dan tidak putus asa; dan
f) Senantiasa bersyukur atas segala karunia Allah sekecil
apapun.
Daftar Pustaka
Abdullah, S. Ag. .Penuntun Belajar Kreatif Agama Islam Kelas X
semester 1. Depok: Arya Duta.
Ajat Sudrajat, 2007. Panduan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam Kelas X Untuk SMA. Surakarta: Mediatama. Cet. Ke-2.

Anda mungkin juga menyukai