Neraca Kakao Jadi
Neraca Kakao Jadi
Neraca Kakao Jadi
dengan waktu sangrai antara -35 menit tergantung pada jumlah biji
kakao yang disangrai dan kadar airnya Untuk mencegah biji kakao menjadi
gosong, maka dilakukan pendinginan sekitar 8- menit
3 Pemisahan Biji Dan Kulit Dari Lembaga
Biji kakao yang telah disangrai kemudian dipecah untuk memisahkan kulit
dengan inti biji Karena inti biji bersiIat elastis, pecahan biji mempunyai
ukuran yang relatiI besar dan seragam Sebaliknya kulit biji bersiIat rapuh
mempunyai ukuran yang lebih halus Dengan perbedaan ukuran Iisik yang
mencolok, keduanya mudah dipisahkan menggunakan hembusan kipas
Pecahan biji yang lebih berat akan tertampung dibawah, sedang pecahan
kuliat yang halus dan ringan akan terisap ke dalam kantong sistem penyaring
udara
Komponan biji kakao yang berguna untuk bahan pangan adalah daging biji
(nib), sedang kulit biji merupakan limbah yang saat ini banyak dimanIaatkan
sebagai campuran bahan pakan ternak
Kulit dan lembaga merupakan komponen biji yang sulit dihaluskan, karena
itu perlu dipisahkan dari biji Untuk memisahkan biji dari kulit dan lembaga,
biji kakao dipecah kemudian dipisahkan secara mekanis menggunakan mesin
penampi Pemisahan ini cukup sulit karena biasanya kulit keping biji masih
mengandung kulit sekitar ,5
Pemastaan
Agar biji kakao dapat digunakan sebagai bahan baku makanan dan
minuman, maka keping biji yang semua berbentuk butiran padat kasar harus
dihancurkan dengan mesin penggiling sampai ukuran tertentu ( 2 m) dan
menjadi bentuk pasta kental atau serbuk Proses penghancuran ini sangat
menentukan kehalusan partikel coklat dalam makanan Proses penghancuran
atau pemastaan kakao dilakukan dalam 2 tahap, yaitu : penghancuran untuk
merubah biji kakao padat menjadi pasta dengan kehalusan butiran ~ m
dengan menggunakan mesin pemasta, dan proses pelumatan dengan alat
penghalus pasta atau reIiner untuk menghasilkan kehalusan pasta dengan
ukuran partikel 2 m Proses pelumatan ini dilakukan secara berulang-
ulang, dimana pasta yang dihasilkan pada proses ini dapat langsung
digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai jenis makanan, roti, kue atau
permen coklat
5 Pasta oklat
Pasta coklat atau cocoa mass atau cocoa paste dibuat dari biji kakao kering
melalui beberapa tahapan proses sehingga biji kakao yang semula padat
menjadi bentuk cair atau semi cair Pasta coklat dapat diproses lebuh lanjut
menjadi lemak dan bubuk coklat yang merupakan bahan baku pembuatan
produk makanan dan minuman
Pecahan-pecahan inti biji hasil penyangraian didingankan dan dilumatkan
(dihaluskan) Proses pelumatan dilakukan dua atau tiga tingkat, diawali
dengan menggunakan mesin pelumat tipe silinder atau pemasta kasar,
kemudian diikuti dengan pelumatan lanjut dengan silinder berputar sampai
diperoleh pasta coklat dengan kehalusan tertentu Selama proses pelumatan,
suhu pasta dikontrol sedemikian rupa sehingga proses sangrai lanjut Iase cair
tidak berlangsung Setelah proses pelumatan selesai, pasta yang terbentuk
disimpan dalam wadah yang higienis
6 Lemak oklat
Lemak kakao diperoleh dengan cara mengepres partikel-partikel biji
kakao Randemen lemak yang diperoleh dari pengempaan sangat dipengrauhi
suhu, inti biji, kadar air, ukuran partikel inti biji, kadar protein inti biji,
tekanan kempa dan waktu pengempaan Lemak kakao akan relatiI mudah
dikempa pada suhu antara -5
; t -35 menit
; t pendinginan 8- menit ;
kadar air ,7
Pemisahan kulit
Daging biji (nib)
Pemastaan
Kehalusan ~ m ; Ukuran
partikel 2 m
Pasta coklat
Pengempakan
T -5
; Kadar Air ;
Ukuran Partikel 75 m
Lemak coklat Bungkil coklat
Kulit Biji
Penggilingan
Pengayakan
Lolos 2 mesh
Bubuk coklat
DIAGRAM ALIR KUANTITATIF PENGOLAHAN LEMAK COKLAT
DAN BUBUK COKLAT
()
(93)
(8,9)
(8,)
(39,) (,)
Kulit Biji
Biji Kakao Kering
Penyortiran
Penyangraian
Pemisahan kulit
Daging biji (nib)
Pemastaan
Pasta coklat
Pengempakan
Lemak coklat Bungkil coklat
Air (7)
Pemastaan I
losses (,5)
losses (2,9)
Penggilingan
Pengayakan
Bubuk coklat
Pemastaan II
Losses (,3)
Losses (,25)
Losses (7,339)
NERACA MASSA
Penyangraian
Air 7
Biji coklat Biji coklat
6 kg 88 kg
Air 7
Lemak 5
Lainnya 3
Massa biji coklat setelah penyangraian 6 (7 x 6)
6 kg 2 kg
88 kg
2 Pemisahan Biji dan Kulit Lembaga
Susut(kulit lembaga) 3
Biji coklat Biji coklat
88 kg 295,6 kg
Massa yang susut saat pemastaan
13
100
88 kg
93, kg
Biji coklat hasil pemisahaan biji dengan kulit lembaga
massa biji coklat massa susut
88 kg 93, kg
295,6 kg
Penyangraian
Biji coklat
3 Pemastaan
Pemastaan dilakukan dalam 2 tahap yaitu pemastaan kasar dan pemastaan
halus
Susut ,5
Biji coklat Pasta kasar
295,6 kg 288,872 kg
Massa susut saat pemastaan kasar
0,5
100
295,6 kg
6,728 kg
Pasta kasar yang dihasilkan massa biji coklat massa susut
295,6 kg 6,728 kg
288,872 kg
Susut ,5
Pasta kasar Pasta halus
288,872 kg 286,676 kg
Massa susut saat pemastaan halus
0,5
100
288,872 kg
6,36 kg
Pasta halus yang dihasilkan massa pasta kasar massa susut
288,872 kg 6,36 kg
286,676 kg
Pemastaan kasar
Pemastaan halus
Pengempaan
Lemak coklat
6256,22827 kg
Pasta halus Bungkil
286,676 kg 656,23936 kg
Dengan menggunakan perbandingan dari jurnal, dari kg biji coklat
diperoleh pasta halus 8, kg yang terdiri dari lemak 39, kg dan
bungkil , kg
Maka:
39,8 a b
8, 39, ,
a lemak coklat
b bungkil
a
12816,46764
80,10
x 39, 6256,22827 lemak
b
12816,46764
80,10
x , 626,23936 bungkil
- Jadi lemak coklat sebesar 6585,53 kg dan bungkil yang
dihasilkan sebesar 695,5 kg
5 Penggilingan
Susut ,5
EIisiensi mesin penyangrai sebesar 85
Jadi :
m kakao 6 kg
b kakao ,99 kkal/kg
27
t2 ,5
Q m c AT kkal ,868 KJ
6 kg ,99 kkal/K
(,5
27
)
88 kkal
9758,9 KJoule
EIisiensi 85
85
100
x 9758,9 KJ
9965,2 KJ
TUGAS PERANANGAN PABRIK I
PT KLAT NUSANTARA
Lemak oklat dan Bubuk oklat
leh:
Fitri Mey Irmawati H9933
Greta hristiIani A H9939
Jaya Handika H99
Kahiyang Ayu H995
ILMU DAN TEKNLGI PANGAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2