78 - Ahmad Sazali - Organ Pada Tumbuhan
78 - Ahmad Sazali - Organ Pada Tumbuhan
78 - Ahmad Sazali - Organ Pada Tumbuhan
STRUKTUR AKAR Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Rambut Akar.
Rambut akar atau bulubulu akar berbentuk serabut halus. Rambut akar terletak di dinding luar akar. Fungsi rambut akar adalah mencari jalan di antara butiran tanah. Hal inilah yang menyebabkan akar dapat menembus masuk ke dalam tanah. Selain itu, rambut akar juga berfungsi menyerap air dari dalam tanah. Tudung Akar. Tudung akar terletak di ujung akar. Bagian ini melindungi akar saat menembus tanah.
Akar dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu akar serabut dan akar tunggang.
1. Akar Serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil, tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar semacam ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping satu (monokotil). Misalnya kelapa, rumput, padi, jagung, dan tumbuhan hasil mencangkok.
2. Akar Tunggang
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Jenis akar ini dimiliki oleh tumbuhan berkeping dua (dikotil). Misalnya, kedelai, mangga, jeruk, dan melinjo. Ada beberapa akar khusus yang hanya terdapat pada tumbuhan tertentu, antara lain,
1.akar isap, contohnya akar benalu 2.akar tunjang, contohnya akar pandan 3. akar lekat, contohnya akar sirih 4.akar gantung, contohnya akar pohon beringin akar napas, contohnya akar pohon kayu api.
Fungsi Akar
Bagi tumbuhan, akar memiliki beberapa kegunaan, antara lain, untuk menyerap air dan zat hara, untuk menunjang berdirinya tumbuhan, serta untuk menyimpan cadangan makanan. a. Menyerap air dan zat hara (mineral). Tumbuhan memerlukan air dan zat hara untuk kelangsungan hidupnya. Untuk memperoleh kebutuhannya tersebut, tumbuhan menyerapnya dari dalam tanah dengan menggunakan akar. Oleh karena itu, sering dijumpai akar tumbuh memanjang menuju sumber yang banyak mengandung air.
Akar yang tertancap ke dalam tanah berfungsi seperti pondasi bangunan. Akar membuat tumbuhan dapat berdiri
kokoh di atas tanah. Oleh karena itu, tumbuhan dapat bertahan dari terjangan angin kencang dan hujan deras
c. Sebagai alat pernapasan. Selain menyerap air dan zat hara, akar juga menyerap udara dari dalam tanah. Hal ini mungkin dilakukan karena pada tanah terdapat pori-pori. Melalui pori-pori tersebut akar tumbuhan memperoleh udara dari dalam tanah
d. Sebagai penyimpan makanan cadangan. Pada tumbuhan tertentu, seperti ubi dan bengkoang, akar digunakan sebagai tempat menyimpan makanan cadangan. Biasanya, akar pada tumbuhan tersebut akan membesar seiring banyaknya makanan cadangan yang tersimpan. Makanan cadangan ini digunakan saat menghadapi musim kemarau atau ketika kesulitan mencari sumber makanan. Manusia juga sering menggunakan akar tumbuhan untuk keperluan hidupnya. Misalnya, sebagai sumber makanan, contohnya ubi kayu, ubi jalar, dan wortel; sebagai bahan obat-obatan, contohnya jahe, kunyit, dan akar pepaya; sebagai parfum, contohnya akar bit; sebagai bumbu, contohnya jahe, kunyit, dan laos.
ANATOMI AKAR
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap. c.Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar. Terdiri dari berbagai macam jaringan : - Persikel/Perikambium Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar. - Berkas Pembuluh Angkut/Vasis Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
* pada batang Dicotyledoneae muda pada lapisan kortex yang paling dalam terdapat 1 lapisan sel yang mengandung tepung/pati/amilum disebut seludang pati/sarung tepung/fluoterma dianggap sebagai batas antara korteks dan stele dianggap homolog dengan endodermis pada akar (Fahn Gb 96/h.314) 3. STELE : Sistem jaringan pengangkut Susunan berkas pengangkut pada batang merupakan penyebab terjadinya struktur anatomi batang. Susunan antara fluem dan xilem dapat membentuk berkas pengangkut dan dikatakan : - berkas pengangkut primer : bila tersusun oleh xilem dan fluem primer - berkas pengangkut sekunder : bila tersusun oelh xilem dan fluem sekunder. Teori Stele : Bahwa pada prinsipnya batang dan akar susunannya sama, yaitu stele ditengah dibungkus oleh korteks Berdasarkan letak berkas pengangkut dalam tubuh tumbuhan dan hubungannya dengan jaringan dasar, stele dibagi menjadi beberapa tipe : (Menurut pola penyebaran berkas pengangkut dan ada/tidaknya jendela daun). 1. Protostele Umumnya pada Pteridophyta dan beberapa tumbuhan air anggota Angiospermae a) Protostele haplostele : xilem merupakan lingkaran utuh/penuh tapa empulur dikelilingi floem Contoh : Rhynia, Selaginella b) Protostele aktinostele : xilem merupakan bagian yang berbentuk bintang, mempunyai jari jari yang keseluruhannya dikelilingi floem. Tidak ada empulur. Contoh : Psilotum c) Protostele plektostele : xilem di tengah membentuk lempengan-lempengan yang masih berhubungan, tanpa empulur, keseluruhannya dikelilingi floem. Contoh : Lycopodium d) Protostele campuran : xilem merupakan bagian yang terpisah-pisah dan masing-masing bagian dikelilingi oleh floem. 2. Sifonostele Stele berbentuk pita, tanpa jedela daun/kalau ada hanya kecil. Xilem di tengah, di tengah tengah stele terdapat empulur dan di luar xylem terdapat floem.
Berdasar pola penyebaran xilem dan floem dibedakan menjadi : b) Sifonostele ektoflois : bila floem hanya terdapat di sebelah luar silinder xilem. c) Sifonostele amfiflois (Solenostele) : floem terdapat baik di sebelah luar maupun sebelah dalam xilem (ada floem dalam). 3. Diktiostele Stele berbentuk pipa dengan jendela daun yang besar dan berhimpiotan, sehingga sistem jaringan pengankut tersusun seperti jala dan tiap segmen berupa berkas pengangkut konsentris. Contoh : pada Pteriophyta dan beberapa Dicotyledoneae 4. Eustele . Stele yang sistem jaringan pengangkutnya kolateral atau bikolateral dengan jendela daun dan jaringan interfasikuler tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Contoh : pada Gymnospermae & Dicotyledoneae 5. Ataktostele Stele dengan sistem jaringan pengangkut tersebar. Contoh : batang tumbuhan Monocotyledoneae (Zea mays, Saccharum sp, Oryza sp). Biasanya antara bagian kortex dan stele tidak dapat dibedakan, karena berkas pengangkut sampai di dekat epidermis. 6. Aktinostele Stele yang khusus terdapat pada akar, di mana berkas pengangkut-nya radial.
D. BUNGA
Bunga merupakan organ tumbuhan yang muncul hanya pada saat-saat tertentu saja yaitu jika tumbuhan telah mencapai usia tertentu. Struktur bunga terdiri: a. kelopak bunga (calyx) yaitu melindungi kuncup bunga b. mahkota bunga (corola) yaitu menarik perhatian serangga c. benang sari (stamen) yaitu penghasil serbuk sari d. putik (pistilum) yaitu penghasil gamet betina