Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Coats Disease

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

Penyakit Coats atau Coats disease adalah suatu penyakit yang ditandai oleh
adanya telangiektasis dan aneurisma pembuluh darah retina disertai dengan eksudat
intraretina maupun subretina pada satu mata.
1!
A"alnya penyakit Coats yang
diperkenalkan pertama kali oleh #eorge Coats pada tahun 1$%& mempunyai meni'estasi
klinik yang hampir sama dengan aneurisma Leber yaitu berupa abnormalitas pembuluh
darah retina.
1(
)eese kemudian berpendapat bah"a talangiektasis pembuluh darah retina
*Aneurisma Leber+ yang dapat menyebabkan eksudasi retina progresi' dan ablasio retina
disebut dengan penyakit Coats.
1(
Pre,alensi penyakit Coats belum pernah dilaporkan hingga saat ini karena
termasuk penyakit yang -arang ter-adi. .hields
/
melaporkan -umlah penyakit Coats yang
terdiagnosa di Wills Eye Hospital0 Amerika sebesar 11% kasus0 dengan usia yang
ber,ariasi dari 1 bulan hingga !2 tahun namun ratarata berusia 1 hingga 11 tahun. Laki
laki lebih banyak menderita penyakit Coats daripada perempuan dengan perbandingan
231.
1!
Penyakit Coats ter-adi pada salah satu mata atau unilateral dengan persentase
sebesar $1 4.
/1
Penyakit Coats tidak dipengaruhi oleh ras maupun 'aktor herediter.
1!
Penyebab pasti penyakit Coats belum diketahui hingga saat ini namun terdapat
dugaan bah"a penyebabnya adalah kelainan primer dari ,askuler retina terutama di
peri'er. #ambaran histopatologi yang menun-ukkan adanya beberapa sel endotel atau
perisit yang hilang. menyebabkan ter-adinya disorganisasi0 dilatasi0 aneurisma dan
telangiektasis. Abnormalitas tersebut akan mengganggu permeabilitas kapiler sehingga
akan ter-adi eksudasi. Dugaan adanya teori gangguan transpor kolesterol0 endokrin dan
teori keterlibatan gen NDP dalam patogenesis penyakit Coats -uga pernah diungkapkan.
!
5

6ani'estasi klinis penyakit Coats dibagi men-adi dua yaitu onset dini atau anak
usia 7 (% tahun dan de"asa 8 (% tahun. 9eluhan pada anakanak biasanya berupa
penurunan ta-am penglihatan0 strabismus dan leukokoria.
1!
Pemeriksaan segmen anterior
sebagian besar tidak memperlihatkan adanya kelainan.
1!
.hields mengklasi'ikasikan
kelainan segmen posterior men-adi lima stadium yaitu stadium pertama hanya berupa
telangiektasis pembuluh darah retina0 stadium kedua terdapat telengiektasis dan eksudat0
1
stadium ketiga terdapat ablasio retina eksudati'0 stadium keempat ter-adi ablasio retina
total dan glukoma sekunder0 stadium kelima merupakan stadium paling akhir dari
penyakit Coats.
/1

Diagnosis penyakit Coats ditegakkan berdasarkan anamnesis0 mani'estasi klinis0
pemeriksaan dengan biomikroskopi0 o'talmoskop direk dan indirek. Pemeriksaan
penun-ang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah angiogra'i
'luoresen 'undus *::A+0 ultrasonogra'i dan C;s<an.
1!0$
Diagnosis banding penyakit
Coats yang paling penting adalah retinoblastoma. Penatalaksaan penyakit Coats
berdasarkan stadiumnya dapat berupa obser,asi0 'otokoagulasi0 krioterapi0 drainase <airan
subretina dan enukleasi.
1!01111
Prognosis ber,ariasi tergantung pada tiap stadiumnya.
/101!
Penderita dengan penyakit Coats sering didiagnosis dengan retinoblastoma
padahal penatalaksanaan kedua penyakit tersebut sangat berbeda. =leh karena itu0
pengetahun tentang gambaran klinik0 penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan
penyakit Coats harus dapat lebih dipahami untuk menghindari kesalahan diagnosis dan
terapi dengan penyakit lain terutama retinoblastoma. Alasan itulah yang men-adi dasar
penulis untuk membuat sari pustaka ini.
(
ANA;=6>
)etina merupakan lapisan tipis0 yang melapisi (?2 bagian dalam dinding posterior
bola mata. )etina membentang dari sara' optik di bagian posterior hingga ora serrata di
bagian anterior0 yang kemudian akan berlan-ut men-adi epitel badan siliar. )etina terbagi
dua se<ara garis besar yaitu lapisan epitel pigmen dan lapisan sensoris.
151&

Lapisan epitel pigmen retina *)etinal Pigment Epithelium ? )PE+ adalah selapis
sel epitel kuboid yang tersusun heksagonal. .elsel epitel ini mendukung dan
mempertahankan 'ungsi segmen luar sel 'otoreseptor. .edangkan lapisan sensoris retina
terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan sel 'otoreseptor0 lapisan glia dan lapisan ,askuler.
Lapisan sel 'otoreseptor terbagi men-adi segmen luar0 silium0 segmen dalam yang terdiri
dari sel ellipsoid dan myoid0 serabut luar sel batang@ badan sel0 dan serabut dalam sel
batang yang akan berakhir pada u-ung sinaps. Lapisan glia terdiri atas selsel 6uller yang
tersusun ,ertikal. Lapisan ,askuler retina ber'ungsi sebagai sa"ar darah retina0 yang
berasal dari beberapa <abang arteri retina sentralis.
151&
Pada penyakit Coats -aringan anatomi yang terlibat terutama adalah -aringan
,askuler retina dan sa"ar darah retina. Aaringan ,askuler retina berasal dari arteri retina
sentralis0 arteri silioretina dan koriokapilaris. Arteri retina sentralis yang berdiameter %02
mm akan ber-alan bersamasama ,ena retina sentralis dan beberapa sara' simpatis di
dalam papil sara' optik. .etelah menembus papil sara' optik0 arteri retina sentralis akan
ber<abang ke superior dan in'erior yang selan-utnya akan ber<abang lagi ke bagian nasal
dan temporal. Cabang<abang arteri retina sentralis akan ber-alan pada lapisan serabut
sara' retina. Cabang<abang arteri tersebut akan terus ber-alan ke ba"ah dan membentuk
-aringan-aringan kapiler atau pleBus. ;erdapat dua pleBus yaitu inner plexus yang
terletak di lapisan sel ganglion dan outer pleBus yang terletak di lapisan inti dalam
*gambar 1+. Arteri silioretina yang terletak di dekat papil sara' optik merupakan
anastomosis antara koroid dan retina. 9oriokapilaris berisi pembuluh darah kapiler yang
membentuk -aringan padat dan terbentang dari diskus optikus sampai dengan ora serata.
151&
9apiler retina terdiri dari sel endotel yang berbentuk sirkum'erensial dan saling
dilekatkan oleh -aringan ikat zonulae occludentes. Aaringan ikat antar endotel tersebut
2
membentuk sa"ar darah retina dalam *inner blood retinal barrier+. .el endotel akan
diselubungi oleh basal lamina0 perisit0 makro'ag peri,askuler dan mikroglia *gambar 1+.
.edangkan sa"ar darah retina luar *outer blood retinal barrier+ dibentuk oleh selsel )PE
yang saling terikat -aringan ikat.
151&

#ambar 1. Penampang ,askularisasi retina
1&
EC 3 Endothelial Cell0 PC6 3 Perivascular Macrophage0
6# 3 6ikroglia0 P 3 Perisit
PA;=#ENE.>.
Penyebab pasti penyakit Coats belum diketahui hingga saat ini. Namun diduga
penyebab penyakit Coats adalah sebagai kelainan primer dari ,askuler. #ambaran
histopatologi menun-ukkan hilangnya sebagian sel endotel dan perisit yang akan
menyebabkan disorganisasi mural0 dilatasi aneurisma dan telangiektasis pada pembuluh
darah retina.
$01$
Hal ini akan berakibat pada rusaknya struktur dan 'ungsi sa"ar darah
retina berupa gangguan permeabilitas pembuluh darah sehingga ter-adi eksudasi masi'
subretina maupun intraretina. Eksudasi masi' tersebut berupa kristal kolesterol0 makro'ag
yang berisi lemak *lipid-laden macrophage+ dan sedikit eritrosit.
1$

/
Dugaan adanya kelainan endokrin -uga pernah diungkapkan sebagai penyebab
penyakit Coats karena adanya persamaan histologik antara endotel membran basalis
penyakit Coats dengan diabetes dan kehamilan yang terkait penyakit ,askuler.
1(
Duke
dan Doods mengemukakan adanya peran abnormalitas lipid dalam patogenesis penyakit
Coats. Ela<k dkk
5
menganalisa mata yang dienukleasi pada penderita penyakit Coats dan
mendapatkan hasil adanya mutasi missense gen NDP di lokasi kromosom Fp11./. 6utasi
gen tersebut akan mengakibatkan de'isiensi protein norrin yang merupakan 'aktor penting
,askulogenesis retina.
6AN>:E.;A.> 9L>N>.
6ani'estasi klinik penyakit Coats terbagi men-adi dua yaitu onset dini *early
onset+ anak usia 7 (% tahun dan onset de"asa 8 (% tahun. Pada anakanak mani'estasi
klinisnya lebih parah dibandingkan de"asa.
120&
9eluhan pada pasien de"asa biasanya
bersi'at asimtomatis0 tidak ada leukokoria dan tidak ada penurunan ,isus.
&
Pada umumnya
keluhan penurunan ta-am penglihatan pada pasien de"asa ter-adi setelah diagnosis
ditegakkan.
&
.edangkan pada anakanak0 keluhan penurunan ta-am penglihatan paling
sering ter-adi selain strabismus dan lekokoria.
/1
=nset de"asa sering dihubungkan
dengan hiperkolesterolemi namun hal ini tidak ter-adi pada pasien anakanak.
&
Penyakit
Coats dilaporkan pernah ter-adi pada "anita ,egetarian dimana kadar kolesterol dan
terigliseridanya sangat rendah.Ciardella
Pemeriksaan klinis menun-ukkan $% 4 segmen anterior yang normal0 namun
dapat pula ter-adi udem kornea0 bentukan lemak di dalam bilik mata depan0
neo,askularisasi iris dan pendangkalan sudut bilik mata depan.
1!
.egmen posterior
menggambarkan adanya telengiektasis retina berupa dilatasi kapiler0 kapiler yang
berkelokkelok dan bergerombol membentuk filigreelike appearance disertai dengan
aneurisma.
&
Adanya abnormalitas ,askuler retina tersebut menyebabkan eksudasi
ber"arna kekuningan karena terdiri dari kristal kolesterol0 makro'ag yang berisi lemak
*lipid-laden macrophage+ dan sedikit eritrosit.
/1
Deposisi lemak biasanya bersi'at masi'
dan di'us pada onset anakanak *gambar (+ sedangkan pada pasien de"asa deposisi
lemaknya bersi'at lokal dan terbatas.
&
9hurana dkk
(1
melaporkan adanya nodul sub'o,ea
1
pada beberapa kasus penyakit Coats. Nodul tersebut merupakan nodul 'ibrotik hasil
resolusi eksudat makula setelah terapi telengiektasis retina. *gambar 2+


#ambar (. ;elengiektasis dan eksudat masi'
/
#ambar 2. Nodul 'ibrotik sub'o,ea
(1
.hields
1
mengklasi'ikasikan gambaran klinis penyakit Coats men-adi lima
stadium agar dapat menentukan terapi dan prognosisnya. .tadium pertama hanya berupa
telangiektasia retina yaitu gambaran anomali kapiler retina. .tadium kedua menun-ukkan
telangiektasia retina dan eksudasi. Eksudasi ini dibedakan lagi berdasarkan lokasinya
yaitu eksudasi ekstra'o,eal *stadium (A+ dan eksudasi 'o,eal *stadium (E+. .tadium
ketiga terdiri dari stadium 2A yaitu gambaran ablasio retina eksudati' subtotal dimana
stadium 2A dibagi lagi men-adi daerah ekstra'o,ea dan daerah 'o,ea0 sedangkan pada
stadium 2E ter-adi ablasio retina eksudati' total. .tadium keempat menun-ukkan adanya
ablasio retina total disertai dengan komplikasi glaukoma sekunder. .tadium kelima
merupakan stadium akhir penyakit Coats yaitu berupa kebutaan *No Light
Per<eption?NLP+ biasanya disertai dengan ptisis bulbi.
D>A#N=.>.
Diagnosis penyakit Coats ditegakkan melalui anamnesis0 mani'estasi klinis0
pemeriksaan dengan slitlamp biomikroskopi0 o'talmoskop direk dan indirek. Pemeriksaan
penun-ang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis adalah angiogra'i
'luoresen 'undus *::A+0 ultrasonogra'i *U.#+ dan sitologi.
1!

!
#ambaran ::A pada pasien de"asa dan anakanak menun-ukkan gambaran yang
sama yaitu pelebaran pembuluh darah berupa dilatasi aneurisma sakular *light-bulb
appearance+0 telangiektasis dan kebo<oran pada daerah tersebut *gambar /+. .elain itu0
::A -uga dapat ber'ungsi menentukan lokasi kebo<oran ,askuler sehingga berguna
dalam terapi 'otokoagulasi maupun krioterapi. Ultrasonogra'i *U.#+ memberi gambaran
adanya ablasio retina eksudati' disertai dengan spike di daerah intraretina maupun
subretina karena adanya eksudat *gambar 1+. Pemeriksaan sitologi dari <airan subretina
menun-ukkan adanya kristal kolesterol0 makro'ag berisi lemak dan pigmen serta sedikit
eritrosit.

#ambar /. #ambaran 'luoresin angiogra'i
$
#ambar 1. #ambaran U.#
/


D>A#N=.>. EAND>N#
Diagnosis banding penyakit Coats berdasarkan ge-ala klinis yang hampir sama
yaitu penurunan ta-am penglihatan dan lekokoria adalah retinoblastoma0 persistent
hiperplasti< primary ,itreous *PHPC+0 retinopathy o' prematurity *)=P+0 katarak
kongenital dan penyakit Norrie. .edangkan diagnosis banding lain berdasarkan gambaran
'undus yaitu oklusi pembuluh ,ena retina0 diabetik retinopati0 penyakit Eales0 idiopathic
uxtafoveal telangiectasia.
1!01%

Anamnesis penyakit Coats tidak didapatkan adanya ri"ayat penyakit seperti ini
pada keluarga0 sedangkan pada retinoblastoma terdapat ri"ayat penyakit keluarga.
Pemeriksaan segmen anterior pada umumnya memberikan gambaran yang normal pada
penyakit Coats dan retinoblastoma namun beberapa kasus penyakit Coats menun-ukkan
5
gambaran kolesterolosis segmen anterior. .edangkan retinoblastoma tipe endo'itik dapat
menun-ukkan adanya pseudohipopion.
6ani'estasi klinis segmen posterior merupakan gambaran yang penting dalam
membedakan kedua penyakit tersebut. Pada retinoblastoma terdapat bentukan selsel
in'lamasi ber"arna putih dan berkelompok membentuk sno!balls0 sedangkan ,itreus
-ernih pada penyakit Coats. Eksudasi retina ber"arna kekuningan yang kadang disertai
dengan kristal kolesterol terdapat pada penyakit Coats.
Pemeriksaan penun-ang seperti U.#0 C; s<an dan 6)> sangat membantu dalam
membedakan penyakit Coats dengan retinoblastoma. Pada retinoblastoma0 U.# akan
memberi gambaran adanya massa intraokuler di ba"ah ablasio retina dan kemungkinan
adanya hiperkalsi'ikasi. C; s<an -uga memberikan gambaran hiperkalsi'ikasi pada area
intraokuler tumor. 6)> menun-ukkan hiperintesitas ;1 dan hipointensitas ;( pada
retinoblastoma0 sedangkan proses eksudati' seperti penyakit Coats gambaran intensitas ;>
dan ;( adalah sama. Perbedaan penyakit Coats dengan retinoblastoma se<ara
keseluruhan dapat diringkas pada tabel 1
Feature Coats' Disease Retinoblastoma
6ean age at onset *y+ 1 1.1
6ale 5! 1%
:emale (/ 1%
Unilateral $1 !%
Eilateral 1 /%
:amily history o'
disease *4+
% 1%
Eye Findings
Anterior <hamber )are <holesterol <rystals )are "hite <ells "ith hypopyon
Presen<e o' iris
neo,as<ulariGation *4+
& 15
Catara<t Absent Absent
Citreous Clear Dhite0 'lu''y seeds
)etinal ,essels >rregular dilation "ith telangie<tasia
;ortuous0 but regular dilation to"ard a
mass
)emain ,isible throughout Disappear into tumor
&
<ourse

6ost <ommonly seen
in'erotemporally0
temporally0 and
superotemporally
=<<ur in Huadrant o' tumor
)etinal eBudation Present Absent
)etinal mass Absent Present
)etinal gliosis
Present0 o'ten 'orming a
subretinal mass
Absent
)etinos<hisis .ometimes present Absent
.ubretinal 'luid
Present0 golden yello" "ith
<holesterol
Present0 "ith 'aint "hite
'ree 'loating seeds
Diagnostic Testing
Ultrasonography )etinal deta<hment )etinal deta<hment
.ubretinal e<hoes are minimal or none .ubretinal e<hoes 'rom seeds

)are <al<i'i<ation at le,el o'
retinal pigment epithelium
Cal<i'i<ation "ithin retinal
tumor in $%4 o' <ases
Computed tomography )etinal deta<hment
)etinal deta<hment and
<al<i'ied retinal mass
6agneti< resonan<e
tomography
)etinal deta<hment
)etinal deta<hment "ith
enhan<ement o' retinal mass
;abel 1. Diagnosis banding dengan retinoblastoma
dikutip dari kepustakaan 1%
PENA;ALA9.ANAAN
Prinsip penatalaksanaan penyakit Coats adalah men<egah progresi'itas penyakit
dan mempertahankan ta-am penglihatan dengan terapi agresi' terhadap kebo<oran kapiler
retina untuk men<egah eksudasi daerah makula. .hields lebih lan-ut menguraikan
penatalaksanaan penyakit Coats berdasarkan stadiumnya. Penatalaksaan penyakit Coats
terdiri dari obser,asi0 laser 'otokoagulasi0 krioterapi dan tindakan bedah
=bser,asi dilakukan pada stadium 1 dan 1 karena pada stadium 1 hanya ter-adi
kelainan telangiektasia sa-a dan stadium 1 merupakan stadium akhir penyakit Coats
dimana sudah ter-adi kebutaan. ;indakan laser 'otokoagulasi dan krioterapi e'ekti' untuk
menghan<urkan telangiektasia ,askuler retina. .hields
1
berpendapat bah"a laser
'otokoagulasi terbatas hanya dilakukan pada stadium ( dan 2A0 sedangkan krioterapi
dapat dilakukan pada stadium (A0 (E0 2A dan 2E.
$
Penatalaksanaan bedah untuk melekatkan kembali lapisan retina pada )PE0 dapat
dilakukan dengan drainase <airan subretina0 pemasangan sabuk sklera atau scleral buckle0
,itrektomi dan silicon oil. Pada kasuskasus lan-ut dan berat IoshiGumi
1/
dkk
menyarankan tindakan ,itrektomi disertai drainase <airan subretina dan kolesterol0
diatermi intraokuler dengan laser 'otokoagulasi dan in-eksi silicon oil untuk melisis
telengiektasis ,askuler. .edangkan 9ranias dan 9rebs
(1
lebih agresi' dalam penanganan
stadium lan-ut penyakit Coats yaitu dengan melakukan ,itrektomi0 drainase <airan
subretina0 membrane peeling dan retinopeksi pneumatik. Enukleasi dilakukan atas
indikasi ge-ala nyeri akut pada mata baik oleh karena glaukoma neo,askuler maupun
dugaan adanya retinoblastoma. Pada umumnya enukleasi ini dilakukan pada stadium /.
/1

P)=#N=.>.
Prognosis penyakit Coats tergantung pada stadiumnya.
/1
.tadium 1 dan ( pada
umumnya baik bila eksudasi tidak terlalu meluas meskipun pada stadium (E terdapat
eksudat di daerah 'o,ea. .tadium 2 hingga stadium 1 mempunyai prognosis yang buruk
karena sudah ter-adi ablasio retina dan komplikasi lain seperti glaukoma sekunder.
Eudning dkk
1!
menyatakan bah"a prognosis ,isual penderita penyakit Coats tergantung
pada luasnya -aringan retina peri'er yang terlibat dan ada tidaknya ablasio retina.
1%
DA:;A) )UAU9AN
1. Halter AA. Coats disease. >n 3 )yan .A0 editor. )etina 2rd ed. .t Louis 3 CC 6osby @ (%%1. p.
1//15
(. )egillo CD0 Ero"n #C0 :lynn HD. Citreoretinal Disease the Essentials. Ne" Iork 3
;hieme @1$$$. p. 1$!(%%
2. Ameri<an A<ademy o' =phthalmology sta''. Easi< and <lini<al s<ien<e <ourse. )etina and
,itreous. .e<tion 1(. .an :ran<is<o3 LE=@ (%%1(%%!. p. (%21
/. .hields AA0 .hields CL0 Hona,ar .#0 Demir<i H. Clini<al ,ariations and <ompli<ations o' Coats
disease in 11% <ases 3 the (%%% .an'ord #i''ord 6emorial Le<ture. Am A =phthalmol. (%%1@12131!1
51
1. .hields AA0 .hields CL0 Hona,ar .#0 Demir<i H0 Cater A. Classi'i<ation and management o'
Coats disease 3 the (%%% Pro<tor Le<ture. Am A =phthalmol. (%%1@121315(&2
!. .ilodor .D0 Augsburger AA0 .hields AA0 ;asman D. Natural history and management o'
ad,an<ed Coats disease. =phthalmi< .urg 1$&&@ 3&$$2
5. Ela<k #C0 Per,een )0 Eonshek )0 Cahill 60 Clayton.mith A0 Lloyd >C0 et al. Coats disease o'
the retina * unilaterla retinal telangie<tasia +. Hum 6ol #enet 1$$$@&*11+3(%211
&. .mithen L60 Ero"n #C0 Eru<ker AA0 IannuGi LA0 9lais C60 .paide ):. Coats disease
diagnosed in adulthood. =phthalmology (%%1@11(31%5(&
$. ;arkkanen A0 Laatikainen L. Coats disease 3 <lini<al0 angiographi<0 histopathologi<al 'indings
and <lini<al management. Er A =phthalmol 1$&2@!535!!5!
1%. .hields AA0 .hields CL. Di''erentation o' Coats disease and retinoblastoma. A Pediatr
=phthalmol .tarbismus. (%%1@2&3(!(!
11. AleBandriou A0 .ta,rou P. Eilateral Coats disease 3 longterm 'ollo" up. A<ta =phthalmol
.<and (%%(@&%3$&1%%
1(. Patelli :0 Jumbo #0 :asolino #0 Di;iGio :60 )adi<e P. ;retment and out<ome o' eBudati,e
retinal deta<hment in Coats disease 3 a <ase report. .em =phthalmol (%%/@1$3115&
12. .ugimoto 60 .asoh 60 >to I0 6iyamura 60 U-i I0 Chu-o .. A <ase o' Coats disease "ith a
peeling o' prema<ular 'ibrosis a'ter photo<oagulation. A<ta =phtalmol .<and (%%(@&%3$!5
1/. IoshiGumi 6=0 9reiger AE0 Le"is H0 :oBman E0 Hakakha EA. Citre<tomy te<hniHues in late
stage Coatslike eBudati,e retinal deta<hment. Do< =phthalmol 1$$1@$%32&5$/
11. Char DH. Coats syndrome 3 long term 'ollo" up. Er A =phthalmol (%%%@&/325$
1!. Eudning A.0 Heon E0 #allie EL. Cisual prognosis o' Coats disease. AAAP=. 1$$&@( 321!$
15. Ameri<an A<ademy o' =phthalmology sta''. Easi< and <lini<al s<ien<e <ourse. :undamental and
Prin<iples o' =phthalmology. .e<tion (. .an :ran<is<o3 LE=@(%%1(%%!. p. !(520 5!&$
1&. :orrester AC0 Di<k AD0 6<6enamin P0 Lee D)0 editors. Anatomy o' the eye and orbit. >n 3 ;he
Eye Easi< .<ien<es and Pra<ti<e. London 3 Har<ourt Pub Ltd @ (%%(. p. (!210 25/1
1$. Aonas AE0 Holba<h L6. Clini<alpathologi< <orrelation in Coats disease. #rae'es Ar<h Clin
EBp =phthalmol (%%1@(2$31//1
(%. Ciardelle AP0 #ross N0 Angelilli A0 IanuGi L. Coats disease in ,egetarian 'emale. Er A
=phthalmol (%%/@&&3$5%1
(1. 9hurana )N0 .amuel 6A0 6urphree AL0 Loo )H0 ;a"ansy 9A. .ub'o,eal nodule in Coats
disease. Clin EBp =phthalmol (%%1@2232%1(
((. 9ranias #0 9rebs ;P. Ad,an<ed Coats disease su<<es'ully managed "ith ,itreoretinal surgery.
Eye (%%(@1!31%%1
11

1(

Anda mungkin juga menyukai