LAPORAN Evaluasi Ponek 2013
LAPORAN Evaluasi Ponek 2013
LAPORAN Evaluasi Ponek 2013
I.
PENDAHULUAN
Menurut data USAID, angka kematian ibu saat ini adalah 228 per 100.000 kelahiran.
Data menunjukkan bahwa secara nasional, 44% kematian ibu terjadi di rumah sakit,
sehingga kualitas pelayanan pencegahan
ditingkatkan Sementara lebih dari 80.000 bayi baru lahir meninggal setiap tahun di
negara ini pada usia satu bulan pertama akibat berbagai kondisi yang sebenarnya bisa
diberi perawatan, seperti lahir prematur, sesak napas saat lahir, dan keracunan darah saat
lahir.
WHO mengeluarkan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development
Goals) pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait
dengan kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990
menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015
adalah mengurangi sampai risiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per
100.000 kelahiran hidup.
Dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, maka Pemerintah menyelenggarakan Program
Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi ( RSSIB) Program ini berisi 10 langkah paripurna
untuk melindungi ibu dan bayi. Program ini adalah wujud keperdulian pemerintah,
swasta dan masyarakat dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir.
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi merupakan rumah sakit swasta yang memiliki
komitment penuh untuk melaksanakan RSSIB. Hal ini tidak lepas dari semangat Gerakan
Muhammadiyah
sebagai
Penolong
Kesengsaraan
Oemum.
Dengan
LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
untuk melihat derajat kualitas kesehatan penduduk suatu negara. Indonesia merupakan
salah satu negara yang masih tinggi angka kematian ibu dan bayi terutama diwilayah
Asia. Pada tahun 2002/2003 AKI : 307/100.000 Kelahiran Hidup. Kemudian SDKI pada
tahun 2007 AKI Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Untuk derajat
kesehatan bayi, survei 2002-2003 Angka Kematian Bayi sebesar 35 per 1000 kelahiran
hidup
Beberapa penyebab tingginya Angka Kematian Ibu adalah perdarahan (28%), eklamsi
(24%), infeksi (11%), komplikasi puerperium (8%), partus macet (5%), dan sisanya
adalah abortus dan lain lain. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu
hamil , pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial
ekonomi keluarga, dan kebijakan politik, merupakan hal hal yang mempengaruhi angka
kematian Ibu.
Sementara penyebab kematian pada bayi baru lahir adalah BBLR (40,4%), asfiksia
(24,6%), dan infeksi (10%). Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan, merujuk, dan mengobati.
Tingginya keadaan tersebut diakibatkan oleh penyebab utama kematian yang sebenarnya
dapat dicegah melalui pendekatan deteksi dini dan peata laksanaan yang tepat untuk ibu
dan bayi.
Mengingat kematian bayi mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu, maka
proses persalinan dan perawatan bayi harus dilakukan dengan sistem terpadu di tingkat
nasional dan regional. Untuk itu sangat diperlukan upaya bersama
meningkatan
pelayanan perawatan ibu baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat terutama
suami/keluarga.
Selaras dengan 8 tujuan pembangunan millennium ( Millennium Development Goals)
pada tahun 2015, 2 diantaranya mempunyai sasaran dan indikator yang terkait dengan
kesehatan ibu, bayi dan anak, yaitu :
1. Mengurangi angka kematian bayi dan balita sebesar 2/3 dari AKB pada tahun 1990
menjadi 20 dari 25/1000 kelahiran hidup.
2. Meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015
adalah mengurangi sampai resiko jumlah kematian ibu, yaitu menjadi 125 per 100.000
kelahiran hidup.
Dari hasil beberapa survei yang dilakukan , AKI telah menunjukkan penurunan dari
waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan
millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Komprehensif (PONEK) di Rumah Sakit dan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergency Dasar (PONED) di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 Jam merupakan bagian dari sistem rujukan dalam pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal, yang sangat berperan dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir.
Kunci keberhasilan PONEK adalah ketersediaan tenaga kesehatan yang sesuai
kompetensi, prasarana,sarana dan manajemen yang handal.
Untuk mendukung peningkatan kualitas harapan hidup ibu dan bayi, sekaligus
mendukung upaya Pemerintah dalam memperbaiki pelayanan kesehatan khususnya untuk
kaum perempuan, maka RSI Pondok Kopi ikut mengiplementasikan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (PONEK) 24 jam .
Selaras dengan visi DepKes RI yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat.
Serta mendukung gerakan sayang ibu dan sayang bayi.
Terlebih dengan dicanangkannya RSI Pondok Kopi memiliki program unggulan Tumbuh
Kembang, dimana setiap ibu hamil akan dioptimalkan kesejahteraannya, penanganan
pada proses persalinannya, kemudian menstimulasi perkembangan bayi sehingga dapat
bertumbuh dan berkembang secara optimal.
II.
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka kematian maternal neonatal
Pondok Kopi
B. Tujuan Khusus
1. Menurunkan kematian Ibu dengan kasus Perdarahan, PEB/Eklampsia dan Sepsis
2. Menurunkan angka kematian bayi dengan BBLR, Aspiksia dan Infeksi
C. Program Kerja
1. Peningkatan Asuhan & Pelayanan Keperawatan
2. Optimalisasi Coetumer service Relation ship
3. Peningkatan kompetensi ketenagaan.
4. Meningkatkan komunikasi internal & eksternal
5. Peningkatan Loyalitas pelanggan
6. Peningkatan Efektifitas & Efisiensi (Cost Efectivnes)
I.
NO
1
EVALUASI PELAYANAN
SASARAN
Keramahan
PROGRAM
Setiap petugas selalu
INDIKATOR
TARGET
HASIL
KET
Komplain
100%
95%
Tercapai
pemberian
memberikan
terhadap
diatas target
pelayanan
pelayanan
yang
melalui
kepada pelanggan
penerapan 3S
ekternal dalam
ditetapkan
memberikan pelayanan
Setiap staf annas II selalu
senyum ,salam dan sapa
setiap berinteraksi
2
Kecepatan
terhadap
2 menit
2 mnt
Tercapai
sesuai target
dalam
dibutuhkan pasien
respon time
memberikan
pelayanan
Peningkatan
pelayanan
pasien
Perawat senantiasa :
pasien baru
Menyambut
In patient
100%
100%
service
Tercapai
sesuai yang
dengan ramah
diteapkan ,
Memperkenalkan
sesuai hasil
diri
monitoring
Mengorientasikan
standart
lingkungan
mutu In
Patient
Menginformasika
Service
n rencana dan
tindak lanjut
program perawat
4
Penerapan
dan dokter
Penerapan komunikasi
komunikasi
asertif
Komplain
2%
1%
Tercapai
diatas target
petugas
karena
Penerapan
komunikasi
Terlaksana
selling
komplain di identifikasi
selling
diatas target,
Relation
relationship
dimana
ship
via telpon
dalam
pelaksanaan
komplain diberikan
dilakukan
pelayanan pendaftaran
perubahan
strategi
saat kontrol
seluruh
95%
98 %
Tercapai
pasien
pulang
dilakukan
RC
Tercapai
6
Pelaksanaa
Terlaksana
say hello
1 melakukan interaksi
say hello
secara
setiap hari
kontinue
therapeutic maupun
100%
90%
89 %
Penerapan
Terlaksana
penkes
Pen kes
tercapai
keperawatan
keperawatan sesuai
sesuai kasus
dikarenakan
Belum
kesadaran
sesuai
petugas
wewenang
Setiap pasien
terhadap
dan tanggung
mendapatkan informasi
pentingnya
jawab
informasi
perawat
bagi mutu
dilakukan
pelayanan
Melakukan modifikasi
Perawat
metode
metode overan
penanggung
diatas target,
overan
Melaksanakan metode
jawab
kesadaran
memahami
terhadap hal
Perawat Pj
dan
ini dirasakan
mengoverkan di
menguasai
penting
papan dengan
kondisi
karena
difasilitatori oleh
pasien
perawat PJ
90%
98 %
blm optimal
Tercapai
Walk around
Ka tim
dituntut
Penerima overan
untuk
melakukan validsi
menguasai
ketika ronde
kondisi
dengan
pasien
Optimali
pengecekn kardek
Pelaksanaan audit interna Pelaksanaan 90%
sasi
pendokume
tercapai,
penerapan
ntasian
karena
pendokument
kali
sesui IK
tingginya
80%
asian Asuhan
10
Blm
mobilitas
keperawa
Pembinaan dan
pelayanan
tan
pengarahan
lgsg ke
ketidaksesuaian
pasien dan
Penerapan
pendokumentasin
Pelaksanaan shering
Pelaksanaan 90 %
Knowledge
knowledge keperawatan
knowledge
rendahnya
manajemen
managemen
kesadaran
t sesuai
minat baca
jadwal
staf annas
Pelaksanaan Breaking
75 %
agenda rapat
Msh
II.dan
1minggu sekali
kurang
motivasi
11
Pengurangan
pengadaan
motion
Stok idie
2%
1%
diatas
stock slow
motion
atasan
Tercapai
standart
dengan
minimal
memperketat
stok dan
Pemantauan/monitoring
amprahan
berdasar
standar
12
Efisiensi
Mematikan AC ruangan
Penurunan
3%
minimal
Program
pemakaian
biaya
terlaksana
overhead
08.00 WIB
pemakaian
sesuai
telp,listrik
rencana,
Monitoring penggunaan
dan air
untuk
annas2
efesiensi
dengan pemasangan
biaya tidak
himbauan efesiensi
bisa
penggunaan air
dievaluasi
per unit
Mematikan listrik
kerja.
Maintenance
hari
Koordinasi pelaporan
Kalibrasi
alat medis
alat medis
perbaikan
sesuai
masih sering
kerusakan
jadwal
tertunda,
95%
93 %
Penyelsaian
kalibrasi
14
Koordinasi program
dilaksanakan
sesuai
Pelaksanaan
Identifikasi kebutuhan
Stok alkes
program.
Tercapai
standart
dan obat
diatas
sesuai
standart
minimal
95%
97%
alkes medis
Menyusun standar
standar
dengan
ruangan
minimal
memperketat
stok dan
15
Optimalisasi
amprahan
berdasar
minimal
standar
Pembuatan jadwal
minimal
Tercapai
Overan alat
90%
94 %
system
overan alat
overan alat
antar shif
diatas target
terlaksana
dengan
penerapan
reward dan
phunistmen
Pemberlakuan reward
dan phunismen
Tercapai
16
Program
Sosialisasi program
Terlaksana
kartu poin
(KPR)
program
reward
(KPR)
100%
reward
Pelaksanaan program
sesuai
jadual (feb-
maret)
pelaksanaan program
17
Pemantauan
(KPR)
Identifikasi kinerja staf
Kinerja staf
kinerja staf
melalui audit
terpantau
tercapai,
pelaksanaan pelayanan
dalam BCP
karena
(Buku
tingginya
Catatan
mobilitas
Pegawai)
pelayanan
18
95%
90%
Blm
lgsg ke
pasien dan
Supervisi
Pelaksanaan audit
Terlaksana
agenda rapat
Blm
pelaksanaan
dokumentasi asuhan
supervisi
tercapai,
Asuhan
keperawatan
askep setiap
karena
2mgg sekali
tingginya
keperawa
tan
90%
80 %
Pelaksanaan supervisi
mobilitas
langsung terhadap
pelayanan
lgsg ke
pasien dan
19
KIE ruangan
Terlaksana
ruangan
setiap bulan
95%
80 %
agenda rapat
KIE ruangan
terlaksana 2
bln
sekali,info
disampaikan
jadwal
setiap
selesai
overan mlm
ke pagi
sesuai
kebutuhan.
II.
PENGEMBANGAN STAFF
EVALUASI KOMPETENSI
BIDAN ANNISA I
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
JENIS KOMPETENSI
Asuhan Persalinan Normal
Manajemen Laktasi
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
PONEK
PONED
Contrasepsi teknikal Update
Perawatan Metoda kanguru
Costumer service excelente
Baitul Arqom
Pendidikan DIII Kebidanan
Pendidikan D IV Kebidanan
Resusitasi neonatus
BHD
JML
25
23
18
7
14
14
9
27
27
21
3
18
27
92.5
85.1
66,7
25
58,3
58,3
37,5
100
100
83,3
12,5
66,7
100
KETERANGAN
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
in house training
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
EVALUASI KOMPETENSI
DOKTER DAN PERAWAT IGD
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
JENIS KOMPETENSI
Manajemen Laktasi
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
PONEK
Costumer service excelente
Baitul Arqom
Pendidikan D IV Kebidanan
Resusitasi neonatus
BHD
ACLS
BTCLS
JML
2
3
2
4
11
3
5
17
16
17
KETERANGAN
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari sisi kompetensi tenaga IGD dalam
pelayanan Emergency Maternal Neonatal sudah terpenuhi, akan tetapi perlu ditingkatkan
update klinisnya dengan penilaian kompetensi secara berkelanjutan dan pelaksanaan
drilling emergency
EVALUASI KOMPETENSI
KETENAGAAN SCN /NICU
NO
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
JENIS KOMPETENSI
Manajemen Laktasi
Kegawat Daruratan Maternal Neonatal
PONEK
PONED
Contrasepsi teknikal Update
Perawatan Metoda kanguru
Costumer service excelente
Baitul Arqom
Perawatan BBLR
Pendidikan DIII Keperawatan
NICU
Resusitasi neonatus
BHD
JML
KETERANGAN
23
18
7
14
14
9
27
27
85.1
66,7
25
58,3
58,3
37,5
100
100
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
in house training
Sertifikasi
Sertifikasi
21
3
18
27
83,3
12,5
66,7
100
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
Sertifikasi
KOMPOSISI KETENAGAAN
ANNISA I
Jumlah bidan : 27
NO KATAGORI
1
2
3
4
JUMLAH
MAGANG
PKWT
TETAP
MASA KERJA:
0
1
26
0
4%
96%
1 - 3 Th
4 - 6 Th
7 - 9 Th
> 10 Th
3
3
4
17
11.1
11.1
14.8
63.0
Keterangan
I. RELATIONSHIP CARE
Kegiatan ini baru dijalankan per September 2009, data yang diperoleh
adalah :
1. Jumlah pasien yang dikonsulkan : 65 Orang
2. Jumlah pasien yang datang
: 18 Orang
NO BULAN
JML
JML
PERSALINAN
ANC
JML
%
PNC
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
73
74
74
61
62
87
87
65
85
89
77
58
892
99
103
95
91
115
87
97
110
98
110
83
90
1179
73,3%
71,8%
77,8%
67,0%
52,9%
100%
89,6%
59,0%
86,7%
80,8%
92,7%
64,4%
75,6%
70
66
60
59
60
62
82
61
68
83
60
50
781
95,9%
89,1%
81,0%
96,7%
96,7%
71,2%
94,2%
93,8%
80,0%
93,2%
77,9%
86,2%
87,5%
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
KUNJUNGAN BUTEKI
25
35
29
28
21
41
54
16
42
86
39
50
466
KUNJUNGAN NIFAS
46
31
29
28
21
41
46
16
42
86
39
35
460
NO
BULAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
KUNJUNGAN
K1
K3 + K4
K4
SELURUHNYA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
99
103
95
91
115
86
97
110
98
110
83
90
1177
318
233
246
201
188
239
81
160
211
205
277
236
2592
233
290
231
209
268
256
234
250
312
250
208
243
2984
REKAPITULASI PERSALINAN
TAHUN 2013
VE /
NO
1
2
3
4
5
6
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
SPONTAN
26
21
26
23
21
32
FE
2
2
3
7
JUMLAH
SC
45
48
47
38
38
48
PERSALINAN
73
71
73
61
61
87
650
626
569
501
571
581
412
520
621
565
568
569
6753
7
8
9
10
11
12
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
27
29
35
36
29
28
333
3
4
2
5
1
4
33
34
32
48
48
47
26
499
64
65
85
89
77
58
865
Jumlah SC masih menempati posisi tertinggi dari jumlah persalinan yang ada,
yaitu 57,6 %, dibandingkan dengan persalinan normal yang menempati urutan kedua
Yaitu 38,5 %, dan vakum/forsep urutan terakhir yaitu 3,9 %.
Tingginya angka SC ini dikarenakan RSIJPK merupakansalah satu pusat rujukan bagi
BPS, Klinik, RS lain disekitar pondok kopi. Selain dikarenakan adanya kerjasama
dengan jaminan yang dimilikai klien.
REKAPITULASI PENYULUHAN
DI RUANGAN ANNISA 1
TAHUN 2013
PERSENTASE
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
(%)
86,3
87,3
82,1
85,2
93,4
97,7
96,8
93,8
95,2
10 OKTOBER
11 NOPEMBER
12 DESEMBER
JUMLAH
85
70
54
791
89
77
58
865
95,5
90,9
93,1
91,4
Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah Pasien tersuluh yang dilakukan di An-Nisa I
pelaksanaan penyuluhan termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksanaan pelaksanaan 91,4 %.
Yang tidak tersuluh adalah 8,6 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu tidak
tidak memungkinkan dilakukan penyuluhn , seperti ibu di rawat di ICU , dll.
REKAPITULASI IMD
TAHUN 2013
JUMLAH
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
PERSALINAN
73
71
73
61
61
87
64
65
85
89
77
58
864
IMD
68
68
70
56
57
84
60
62
82
87
75
55
824
%
93,1%
95,7%
95,8%
91,8%
93,4%
96,5%
93,7%
95,4%
96,4%
97,7%
97,4%
94,8%
95,3%
pelaksanaan IMD termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan IMD 95,3 %.
Yang tidak dilakukan IMD adalah 4,7 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak
memungkinkan dilakukan IMD, seperti kondisi ibu syok, ibu Eklampsia, ibu perdarahan
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
PERSALINAN
73
71
73
61
61
87
64
65
85
89
77
58
864
RAWAT GABUNG
70
69
71
59
59
85
62
63
82
86
75
56
837
PERSENTASE ( % )
95,8%
97,1%
97,2%
96,7%
96,7%
97,7%
96,8%
96,9%
96,4%
96,6%
97,4 %
96,5%
96,8%
Dilihat dari jumlah persalinan dan jumlah pelaksanaan Rawat Gabung yang dilakukan di An-Nisa I
pelaksanaan rawat gabung termasuk berhasil, yaitu rata - rata pelaksannan RG 96,8 %.
Yang tidak dilakukan adalah 3,2 %, ini dikarenakan karena kondisi ibu dan ibu tidak memungkinkan
dilakukan rg, seperti ibu di rawat di ICU atau bayi pindah SCN
NO BULAN
JUMLAH
SENAM
ANC
HAMIL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
99
103
95
91
115
87
97
110
98
110
83
90
1178
69
71
64
64
75
62
69
71
69
75
64
65
818
69,7%
68,9%
67,4%
70,3%
65,2%
71,3%
7,11%
64,5%
70,4%
68,2%
77,1%
7,22%
69,4%
NO
1
2
3
4
5
BULAN
JANUARI
FEBRUARI
MARET
APRIL
MEI
JUMLAH
SENAM
PERSALINAN
73
71
73
61
61
NIFAS
60
59
58
50
52
%
82,2%
83,1%
79,4%
81,9%
85,2%
6
7
8
9
10
11
12
JUNI
JULI
AGUSTUS
SEPTEMBER
OKTOBER
NOPEMBER
DESEMBER
JUMLAH
87
64
65
85
89
77
58
864
73
53
55
73
76
64
48
721
83,9%
82,8%
84,6%
85,8%
85,3%
83,1%
82,7%
83,4%
Pelaksanaan senam nifas tercapai 83,4 %, sisanya sebesar 16,4 % tidak bisa melakukan
senam nifas, karena pasien sudah pulang pada 24 jam.
PELAYANAN KEBIDANAN
TAHUN 2013
NO
JENIS TINDAKAN
JML
PASIEN
1.
TINDAKAN
KURETASE
2.
PARTUS
3.
SC
INDIKASI
SPONTAN
VE/FE
HAP
PEB
CPD
RESTI
KPD
204
333
33
10
39
102
19
50
RUJUKAN
NON
RUJUKAN
193
284
26
8
34
100
19
38
KETERANGAN
RUJUKAN
11
49
7
2
5
2
0
12
FETAL DISTRES
SUNGSANG
MALPOSISI
BEKAS SC
PTM
LAIN LAIN
4
5
6
7
8
9
10
LAPARATOMI
HAP/HPP
PEB
HEG
KONTRAKSI
AB IMMINENS
LAIN LAIN
TOTAL
44
36
34
100
43
24
109
26
11
77
24
51
163
1983
40
24
33
100
35
20
109
11
9
76
22
50
149
1380
4
12
1
0
8
4
0
15
2
1
2
1
14
152
k tercapai karena :
a. Pasien yang datang tidak sesuai dengan jumlah pasien yang dikonsukan
b. Pasien yang dikonsulkan tidak sesuai dengan jumlah pasien pulang.
Hal ini disebabkan :
1. Petugas ruangan tidak konfirmasi kembali ke poliklinik bahwa pasien
telah didaftarkan.
2. Pasien diinformasikan untuk didaftar, tapi lupa.
3. Pasien Lupa ke RS.
4. Pada setiap ruangan , mempunyai kesepakatan yang berbeda ,
ditentukan oleh Kelas I,II ,III. Dan yang dilakukan RC hanya psien
yang berpotensi konflik saja.
Rencana Tindak lanjut :
Ruangan tetap melakukan IIRC, kemudian dilaporkan ke Kantor
perawatan melalui buku komunikasi, rekapitulasi dilakukan di kantor
perawatan oleh petugas dan dipoliklinik dilakukan pencatatanpada apsien
yang sudah didaftarkan tetapi tidak datang, berikutnya data tersebut akan
direkapitulasi kembali di kantor perawatan.