Taspen
Taspen
Taspen
PENDAHULUAN
prosedur
pembayaran
(PERSERO)
pensiun
oleh
PT. TASPEN
Bagi Perusahaan
Untuk membantu dalam melaksanakan proses pembayaran pensiun para
nasabahnya.
Bagi Penulis
Untuk mempelajari tentang prosedur pemberian pensiun bagi para PNS.
di
PT.
TASPEN
(PERSERO),
kemudian
data
Tabel 1.1
TAHAP
I
PROSEDUR
KE-1
Tahap Persiapan
1. Mengambil surat izin kerja praktek
2. Mencari tempat kerja praktek
3. Menentukan tempat kerja praktek
II
Tahap Pelaksanaan
1. Mengajukan surat
permohonan
KE-2
MINGGU
KE-3 KE-4
KE-5
kerja praktek
2. Meminta
surat
pengantar
ke
perusahaan
3. Kerja praktek di perusahaan
4. Penyusunan laporan kerja praktek
III
Tahap Pelaporan
1. Menyiapkan laporan kerja praktek
2. Bimbingan kerja praktek
3. Penyempurnaan laporan
kerja
praktek
4. Penggandaan laporan kerja praktek
Waktu Penelitian
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1
yang lebih dikenal oleh masyarakat peserta yaitu PT. TASPEN (PERSERO)
adalah suatu Badan Hukum Milik Negara yang mendapat kepercayaan dari
pemerintah untuk mengelola Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana
Pensiun Tabungan Hari Tua.
PT. TASPEN (PERSERO) didirikan berdasarkan hasil konferensi di
Jakarta pada tanggal 25-26 Juli 1960 yang diikuti oleh seluruh kepala urusan
kepegawaian dari seluruh departemen yang ada di Indonesia. Dalam konferensi
tersebut, para peserta menyadari bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah
sebagai Unsur Aparatur Negara dan Abdi Masyarakat dipandang penting dalam
melaksanakan tugas- tugas pemerintah guna tercapainya pembangunan nasional.
Oleh karenanya ketenangan dalam bekerja merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam melaksanakan tugas tugasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam konferensi telah membahas
konsep perlunya dibentuk suatu badan yang dapat memberikan jaminan sosial
bagi PNS beserta keluarganya. Sebagai hasil dari konferensi tersebut telah
dituangkan ke dalam Keputusan Menteri Pertama RI No. 380/MP/1960 tanggal 25
Agustus 1960, yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial
sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya disaat mengakhiri
pengabdiannya kepada negara. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.15 tahun 1963 pada tanggal 17 April 1963 dibentuklah badan yang diberi
nama Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau PN.
TASPEN yang memiliki kantor di JL. Merdeka No.64 Bandung.
Dalam perjalanannya, PN. TASPEN mengalami peningkatan kinerja yang
sangat baik, karena dipandang perlu oleh pemerintah untuk dilakukan penyesuaian
bentuk Badan Hukum, sehingga pada tanggal 18 November 1970 berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 794/MK/IV/1970 PN.
TASPEN berubah menjadi PERUM TASPEN. Terakhir mengingat fungsi dan
tugas
TASPEN
yang
semakin
strategis
untuk
mendukung
tercapainya
untuk
Program
Pembayaran
Pensiun
PNS
yang
semula
Visi
Menjadi pengelola dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang
terpercaya.
Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan
stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan
integritas dan etika yang tinggi.
PT. TASPEN (PERSERO) berusaha melaksanakan visi dan misi tersebut
peserta. Adapun hal tersebut disebutkan dalam 5 nilai utama PT. TASPEN
(PERSERO) yaitu:
TUMBUH
ETIKA
PROFESIONAL
Mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar.
AKUNTABILITAS
1
Dapat dipercaya.
INTEGRITAS
1
2.2
10
a.
2.
b.
a.
b.
Pelayanankeuangan.
c.
d.
11
1.
2.
3.
4.
2.
3.
4.
5.
6.
koreksi
dan pencegahan
pelayanan.
12
guna memperbaiki
mutu
2.
3.
4.
5.
6.
2.
3.
4.
13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
2.
14
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
6.
2.
15
3.
4.
Penyelenggaraan
kegiatan
akuntansi
dan
penyusunan
laporan
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
16
1.
Pengoperasian
Sistem
dan
Teknologi
Informasi
yang
telah
3.
4.
m. Fungsional Pengendali
1.
2.
3.
4.
5.
2.
17
2.
3.
4.
adalah
Belanja
18
Pensiun,
Unfunded Liability
Asuransi Dwiguna
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan
keuangan bagi peserta pada saat mencapai usia pensiun ataupun bagi ahli
warisnya pada saat peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.
Para peserta Program Asuransi Dwiguna juga memperoleh Asuransi
Kematian tanpa harus menambah iuaran. Program Asuransi Kematian adalah
suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta apabila
istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada ahli waris peserta apabila peserta
meninggal dunia. Jadi asuransi kematian merupakan asuransi jiwa seumur hidup
bagi Pegawai Negeri Sipil dan istri atau suami, kecuali bagi janda/ duda Pegawai
Negeri Sipil dan istri atau suami, yang menikah lagi. Sedangkan bagi anak
asuransi kematian merupakan asuransi yang berjangka yang belum mencapai usia
21 tahun atau 25 tahun bagi yang sudah menikah dan masih belajar secara formal.
Selain itu bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia
pensiun atau bukan karena menginggal dunia akan memperoleh pembayaran
sekaligus dalam bentuk Asuransi Nilai Tunai.
19
b.
Pejabat Negara
c.
Pegawai BUMN/BUMD
kepada peserta yang ingin membatasi kewajiban iurannya. Program ini juga telah
diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.
20
2. Program Pensiun
Program Pensiun adalah suatau program yang bertujuan untuk
memberikan jaminan hari tua kepada Pegawai Negeri Sipil sebagai penghargaan
atas jasa- jasa dan pengabdiannya kepada negara sebagaimana ditetapkan dalam
Undang- Undang No.11 Tahun 1969 tentang pemberian Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pensiun Janda/ Duda Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu menurut Donald E. Kieso dalam bukunya Intermediate
Accounting seri ke- 8 menyebutkan bahwa:
Program pensiun (pension plan) adalah sebuah perjanjian
yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan
memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan
setelah mereka pensiun atas jasa- jasa yang mereka berikan
ketika masih bekerja.
b.
Pejabat Negara.
c.
d.
e.
21
b.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
22
e.
b.
c.
23
Peserta Taspen
Para peserta PT. TASPEN (PERSERO) terbagi menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri dari:
a. Pusat
b. Daerah Otonom
2. Pejabat Negara, terdiri dari:
A. Eksekutif
a. Presiden dan Wakil Presiden
b. Menteri
c. Duta besar
d. Gubernur dan Wakil Gubernur
e. Bupati dan Wakil Bupati
f. Walikota dan Wakil Walikota
g. Gubernur BI
B. Non Eksekutif
a. Ketua dan Wakil Ketua MPR
b. Ketua, Wakil, dan Anggota DPR
c. Ketua, Wakil, dan Anggota BPK
d. Ketua, Wakil, dan Anggota DPA
e. Ketua, Wakil, dan Anggota MA
f. Ketua, Wakil, dan Anggota MK
24
25
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
3.1
3.2
26
2.
3.
Mendengarkan
arahan
dari
pembimbing
di
PT.
TASPEN
(PERSERO).
3.3
27
Menurut
PSAK
No.
18
tntang
Akuntansi
Dana
Pensiun,
menyebutkan bahwa:
Dana pensiun adalah suatu lembaga yang mendapatkan
kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program
pensiun yang harus dikelola secara benar dan professional.
Menurut Undang- Undang No. 77 tahun 2000 pasal 1 ayat 2 tentang
penerima pensiun disebutkan bahwa:
Penerima dana pensiun antara lain: Pensiunan Pegawai Negeri;
Pensiunan Pejabat Negara; Pensiunan Hakim; Penerima
Tunjangan Veteran Penerima Tunjangan Kehormatan Anggota
Komite Nasional Indonesia Pusat; dan Penerima Tunjangan
Penghargaan Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan.
Pegawai
Negeri
Sipil
sebesar
4,75%
dari
28
nilai
tunai
iuran
pensiun.
Tabel 1.2
TABEL RUMUS PERHITUNGAN HAK PESERTA
PERIODE
RUMUS
DASAR HUKUM
01 April
1985
SK Menteri Kuangan RI
s.d.
( 0,435 x MI + 0,10 N/12 ) xNo.113/KMK.011/1987 Tgl 04
30 Juni 1991
THP
Maret 1987
01
Juli
1991
s.d.
( 0,55 x MI ) x THP
31 Desember 2001
SK Menteri Keuangan RI
No.45/KMK.013/1992 Tgl 14
Januari 1992
01 Januari 2002
SK Menteri Keuangan RI
s.d.
(0,60 x MI1 x P1)+(0,60 x MI2No.478/KMK.06/02
Tgl. 19
Sekarang
x (P2-P1))
November 2002
P1
: Pembayaran 1
MI 2 : Masa Iuran 2
P2
: Pembayaran 2
29
: Masa Kerja
= 3C
PENSIUN POKOK
= Rp. 1.915.900
KODE JIWA
= 1100
= Rp. 1.915.900
= Rp.
191.590
3. Tunjangan Anak (@ 2 %)
= Rp.
38.318
(2% X Penpok)
= Rp.
83.160
(2 X Rp.41.580,-)
= Rp.
47.729
6. Pembulatan
= Rp.
Jumlah Kotor
(10 % X Penpok)
99 +
= Rp 2.276.706
B. POTONGAN-POTONGAN
1. PPh Pasal 21
= Rp. 47.729-
2. Asuransi Kesehatan
3. Lain-lain
= Rp.
0,-
4. Sewa Rumah
= Rp.
0,-
Jumlah Potongan
C. JUMLAH DIBAYARKAN
= Rp. 89.878
= Rp. 2.186.828,-
30
3.3.2
Mengisi formulir
Peserta pensiun akan diberikan beberapa lembar formulir untuk diisi,
yaitu:
1.
2.
B.
Melampirkan
Setelah mengisi formulir yang diberikan, para peserta pensiun
diwajibkan mengembalikan formulir tersebut dengan melampirkan:
1.
2.
3.
4.
5.
31
6.
7.
8.
9.
10.
C.
D.
32
2.
3.
Setelah
ditanda
tangani
oleh
bagian
otorisator,
maka
5.
33
2.
Pensiun bulanan
3.
Mendapatkan Asuransi
Kematian
(Askem)
apabila
B.
34
Prosedur Pembayaran
Selain beberapa hal di atas, ada pula hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam pengajuan klim, diantaranya adalah:
a. Apabila pembayaran dilakukan secara langsung di kantor Taspen,
harus memperlihatkan:
1. Asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
2. Asli Surat Keputusan (SK) Pensiun.
b. Apabila pembayaran tidak langsung (transfer), harus melampirkan
fotocopy Buku Rekening Bank yang amsih aktif, dan nama di buku
itu harus sama dengan nama yang ada di SK Pensiun.
c. Bagi anak yang tertunjang berusia 21 s/d 25 tahun, agar
melampirkan:
1.
2.
35
bank
yang
bekerjasama
dengan
PT.
TASPEN
(PERSERO).
2. Pos
3. Kantor Cabang Utama Bandung
4. Bagian Administrasi Keuangan
5. Kasir/ Teller
6. Bagian Verifikasi
7. Bagian klim.
Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian
pensiun pada PT. TASPEN (PERSERO) adalah sebagai berikut:
1.
2.
36
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang prosedur pembayaran pensiun pada PT.
37
Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan sebagai implikasi
pelaksanaan
aktivitasnya,
perusahaan
harus
dapat
38
DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. Intermediate Accounting .
8 th Edition. New York: John Wiley & Sons, 1995.
FASB. Accounting Standards. Original Pronouncements. As of June 1985. New
York : Mc Graw- Hill, 1985.
Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
www.scribd.com/doc/6605292/PSAK-18-Dana-Pensiun
www.theceli.com/dokumen/produk/1992/uu11-1992.htm
www.taspen.com
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/kepmen_dp/index.htm
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/regulasi_terkait_dp/kep3332
001.pdf
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/regulasi_terkait_dp/PSAK
%2018%20Akuntansi%20Dana%20Pensiun.pdf
39
http://perpus.menpan.go.id/perundangan/PP_No_77_th_2000.pdf
http://www.pajak.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=75&lgkp=oyes&idp=13369
http://www.anggaran.depkeu.go.id/peraturan/PMK
%2071%202008%20PengembalianNilaiTunaiIuranPensiun.pdf
40