Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Taspen

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kerja Praktek


Perkembangan dunia perekonomian saat ini sangat mempengaruhi pola
pikir individu untuk bekerja lebih giat guna mendapatkan penghasilan yang
sebesar- besarnya yang nantinya akan menjamin individu tersebut terlepas dari
masalah keberuntungannya. Sebagian orang pun mencari pekerjaan yang dapat
memberikan tunjangan- tunjangan lain diluar penghasilan pokoknya perbulan.
Pegawai Negeri Sipil atau yang lebih kita kenal dengan PNS adalah salah satu
kelompok pekerja yang merupakan abdi negara yang menjadi tanggungan
pemerintah dalam hal penggajian, tunjangan, dan juga dana pensiun. Maka dari itu
tidak sedikit pula orang- orang yang berminat menjadi PNS. Selain itu para PNS
pun tidak perlu khawatir dalam hal penggajian, karena mereka bukan digaji oleh
perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja, melainkan gaji para PNS telah
masuk dalam APBN setiap bulannya.
Selain mendapatkan gaji yang telah diatur dalam APBN, para PNS pun
memiliki penghasilan pasca pensiun yang biasa disebut dana pensiun. Dana
pensiun merupakan potongan dari penghasilan PNS tiap bulannya selama yang
bersangkutan masih dalam ikatan pekerjaan sebagai seorang PNS. Selain itu pula
PNS akan mendapatkan asuransi kesehatan (ASKES). Potongan yang diambil dar
penghasilannya sebesar 10%, dengan rincian 8% diurus oleh PT. TASPEN

(PERSERO) untuk dijadikan dana pensiun, 2% diurus oleh asuransi kesehatan


bagi PNS serta keluarganya.
Pemberian dana pensiun bagi PNS pun tidak selalu lancar. Terkadang ada
beberapa kendala dalam hal pembayarannya. Masalah- masalah yang ada
dikarenakan pembayaran pensiun tidak hanya secara tunai, melainkan melaui cek
pos, dan melalui rekening dari bank- bank yang telah bekerja sama dengan PT.
TASPEN (PERSERO). Beberapa masalah itu diantaranya adalah: keterlambatan
penerimaan karena kesalahan pencantuman alamat dari nasabah (bila melalui cek
pos), kesalahan penginputan nomor rekening nasabah (bila melalui bank). Untuk
pembayaran melalui bank, biasanya bila terjadi kegagalan pembayaran uang akan
dikembalikan ke PT. TASPEN (PERSERO), kemudian akan dilakukan retur.
Berdasarkan alasan tersebut diatas, penulis tertarik untuk membuat laporan
kerja praktek dengan judul: Prosedur Pembayaran Pensiun pada PT.
TASPEN (PERSERO) KCU BANDUNG

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari kerja praktek adalah untuk mengetahui prosedur yang harus
dilalui para nasabah untuk mendapatkan uang pensiunnya.
Sedangkan tujuan dari kerja praktek ini adalah untuk:
1. Mengetahui cara pengitungan dana pensiun yang diperoleh setiap
nasabah.
2. Mengetahui

prosedur

pembayaran

(PERSERO)

pensiun

oleh

PT. TASPEN

1.3 Kegunaan Kerja Praktek


Hasil yang diharapkan dari kerja praktek ini dapat memberikan manfaat
bagi semua pihak yang terkait dan membutuhkannya. Adapun manfaat yang dapat
diperoleh, yaitu:
1

Bagi Perusahaan
Untuk membantu dalam melaksanakan proses pembayaran pensiun para
nasabahnya.

Bagi Penulis
Untuk mempelajari tentang prosedur pemberian pensiun bagi para PNS.

Bagi Pihak Lain


Dapat memperoleh masukan guna pengembangan kurikulum yang sesuai
dan dapat sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.

1.4 Metode Kerja Praktek


Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, penulis melaksanakan kerja
praktek dengan menggunakan metode Block Release, yaitu suatu penelitian yang
dilaksanakan pada waktu tertentu. Penyusunan laporan kerja praktek ini tentunya
memerlukan pengumpulan data. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. Field Research (Studi Lapangan)

Data yang diperoleh dalam penelitian dilapangan ini untuk melihat


kenyataan yang sebenarnya dari masalah yang diteliti dengan cara sebagai
berikut:
a. Observasi
Mengadakan penelitian dengan mengunjungi, mengamati, serta
mengikuti secara langsung jalannya kegiatan instansi, dalam hal ini
penulis melakukan kuliah kerja praktek pada bagian Administrasi
Keuangan

di

PT.

TASPEN

(PERSERO),

kemudian

data

dikumpulkan dana dianalisis.


b. Wawancara
Melakukan wawancara dengan para pegawai bagian administrasi
keuangan yang berpedoman pada daftar pertanyaan, amupun secara
bebas sesuai dengan masukan yang diberikan.
2. Library Research (Studi Kepustakaan)
Penelitian kepustakaan ini ialah pengumpulan data dengan cara
mempelajari berbagai literature, buku, hasil penelitian yang sejenis dan
media lain yang mempunyai kaitan dengan masalah dan tema penelitian.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan teori yang mendukung
masalah dalam pembuatan penelitian ini, selain itu untuk memperoleh
pengetahuan secara teoritis tentang akuntansi perbankan.

1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek


Lokasi kerja praktek dilaksanakan pada PT. TASPEN (PERSERO) yang
beralamat di Jl. PH Mustofa No. 78 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan kerja
praktek dilakukan mulai tanggal 10 Agustus sampai dengan 4 September 2009.

Tabel 1.1

TAHAP
I

PROSEDUR

KE-1

Tahap Persiapan
1. Mengambil surat izin kerja praktek
2. Mencari tempat kerja praktek
3. Menentukan tempat kerja praktek

II

Tahap Pelaksanaan
1. Mengajukan surat

permohonan

KE-2

MINGGU
KE-3 KE-4

KE-5

kerja praktek
2. Meminta

surat

pengantar

ke

perusahaan
3. Kerja praktek di perusahaan
4. Penyusunan laporan kerja praktek
III

Tahap Pelaporan
1. Menyiapkan laporan kerja praktek
2. Bimbingan kerja praktek
3. Penyempurnaan laporan

kerja

praktek
4. Penggandaan laporan kerja praktek

Waktu Penelitian

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

Sejarah Singkat Perusahaan


PT. DANA TABUNGAN DAN ASURANSI PEGAWAI NEGERI atau

yang lebih dikenal oleh masyarakat peserta yaitu PT. TASPEN (PERSERO)
adalah suatu Badan Hukum Milik Negara yang mendapat kepercayaan dari
pemerintah untuk mengelola Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil termasuk Dana
Pensiun Tabungan Hari Tua.
PT. TASPEN (PERSERO) didirikan berdasarkan hasil konferensi di
Jakarta pada tanggal 25-26 Juli 1960 yang diikuti oleh seluruh kepala urusan
kepegawaian dari seluruh departemen yang ada di Indonesia. Dalam konferensi
tersebut, para peserta menyadari bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah

sebagai Unsur Aparatur Negara dan Abdi Masyarakat dipandang penting dalam
melaksanakan tugas- tugas pemerintah guna tercapainya pembangunan nasional.
Oleh karenanya ketenangan dalam bekerja merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam melaksanakan tugas tugasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam konferensi telah membahas
konsep perlunya dibentuk suatu badan yang dapat memberikan jaminan sosial
bagi PNS beserta keluarganya. Sebagai hasil dari konferensi tersebut telah
dituangkan ke dalam Keputusan Menteri Pertama RI No. 380/MP/1960 tanggal 25
Agustus 1960, yang antara lain menetapkan perlunya pembentukan jaminan sosial
sebagai bekal bagi pegawai negeri dan keluarganya disaat mengakhiri
pengabdiannya kepada negara. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah
No.15 tahun 1963 pada tanggal 17 April 1963 dibentuklah badan yang diberi
nama Perusahaan Negara Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau PN.
TASPEN yang memiliki kantor di JL. Merdeka No.64 Bandung.
Dalam perjalanannya, PN. TASPEN mengalami peningkatan kinerja yang
sangat baik, karena dipandang perlu oleh pemerintah untuk dilakukan penyesuaian
bentuk Badan Hukum, sehingga pada tanggal 18 November 1970 berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 794/MK/IV/1970 PN.
TASPEN berubah menjadi PERUM TASPEN. Terakhir mengingat fungsi dan
tugas

TASPEN

yang

semakin

strategis

untuk

mendukung

tercapainya

pembangunan nasional, khususnya dunia perasuransian dan perekonomian


nasional, maka berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26/1981 tanggal 30 Juli
1981 PERUM TASPEN berubah status Badan Hukum menjadi PT. TASPEN

(PERSERO) yang kantor pusatnya beralamat di Jl. Letjend. Soeprapto-Cempaka


Putih Jakarta Pusat.
Sesuai Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1981 tentang Asuransi Sosial
PNS maka lingkip usaha PT. TASPEN terdiri dari Program Tabungan Hari Tua
(THT) dan Pensiun. Program THT telah dilaksanakan sejak pendirian TASPEN.
Sedangkan

untuk

Program

Pembayaran

Pensiun

PNS

yang

semula

diselenggarakan oleh Dirjen Anggaran telah dialihkan kepada PT. TASPEN


(PERSERO) secara bertahap sejak tahun 1987. Penyelenggaraan pembayaran
Program Pensiun secara nasional dilakukan sejak tahun 1990.

2.1.1 Visi dan Misi PT. TASPEN (PERSERO)


1

Visi
Menjadi pengelola dana Pensiun dan THT serta jaminan sosial lainnya yang
terpercaya.

Misi
Mewujudkan manfaat dan pelayanan yang semakin baik bagi peserta dan
stakeholder lainnya secara profesional dan akuntabel, berlandaskan
integritas dan etika yang tinggi.
PT. TASPEN (PERSERO) berusaha melaksanakan visi dan misi tersebut

secara baik dan konsisten.


Selain itu PT. TASPEN (PERSERO) dalam hubungannya dengan para
peserta dan stakeholder, memiliki pedoman atau acuan dalam bertindak melayani

peserta. Adapun hal tersebut disebutkan dalam 5 nilai utama PT. TASPEN
(PERSERO) yaitu:
TUMBUH

Menumbuh kembangkan perusahaan sesuai dengan visi dan misi


TASPEN.

Mengembangkan diri dan mampu mengikuti tuntutan perubahan yang


menjadi baik karena tuntutan lingkungan internal dan eksternal.

Berpikir positif dan konstruktif serta bertindak produktif tanpa


keinginan untuk berbuat yang kontra produktif.

Senantiasa meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan kepada peserta.

ETIKA

Menjunjung standar etika yang tinggi dalam berinteraksi antar sesama


rekan kerja maupun dalam memberikan kepada peserta.

Ramah dan rendah hati.

Menjaga rahasia dan citra perusahaan.

Menghargai dan menghormati sesama rekan kerja maupun peserta.

PROFESIONAL

Mengatakan yang salah itu salah dan yang benar itu benar.

Mengerjakan dan mengelola pekerjaannya serta melayani perserta


TASPEN dengan tepat.

Menyelesaikan setiap masalah dengan memberikan solusi yang tepat


berdasarkan kompetensinya.

Mampu melaksanakan komunikasi lisan maupun tertulis secara baik


dan benar.

AKUNTABILITAS
1

Setiap pekerjaan dapat ditelusuri prosesnya berdasarkan sistem dan


prosedur kerja.

Dapat dipercaya.

Bertanggung jawab dan tidak melemparkan kesalahannya kepada orang


lain.

Tuntas dalam melaksanakan semua pekerjaan dan tugasnya secara baik


dan benar.

INTEGRITAS
1

Jujur (tidak bohong).

Konsisten dengan apa yang diucapkan dan apa yang dijalankan.

Disiplin dan taat dengan semua ketentuan dan peraturan TASPEN.

Dedikasi kepada tugas dan kewajiban serta loyal kepada TASPEN


sebagai perusahaan pengelola Dana Pensiun dan THT.

2.2

Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan

10

Setiap perusahaan mengharapkan agar tujuannya tercapai dengan baik.


Oleh karena itu segala bentuk kegiatan perusahaan harus direncanakan dan
dijalankan dengan baik. Hal itu akan terjadi jika manajemen di dalam perusahaan
tersusun dengan rapi dan terdapat struktur organisasi.
Struktur organisasi mencerminkan garis wewenang dan tanggung jawab
dari masing- masing bagian dan hubungan bagian yang satu dengan yang lainnya,
serta merupaan kerangka kerja operasional perusahaan yang direncanakan,
dilaksanakan, dikendalikan, dan diawasi dalam mencapai keseluruhan tujuan
perusahaan. Struktur organisasi PT. TASPEN (PERSERO) KCU BANDUNG
dapat dilihat pada lampiran, adapun uraian tugas dari struktur tersebut adalah
sebagai berikut:

a.

Kepala Kantor Cabang Utama


1.

Pembinaan yang dapat mendukung mutu pelayanan demi kepuasan


peserta dan karyawan Kantor Cabang Utama Bandung dan Kantor
Cabang di wilayahnya, yang meliputi:

2.

b.

a.

Pengolahan sistem dan teknologi informasi.

b.

Pelayanankeuangan.

c.

Audit Mutu Internal.

d.

Personalia dan Umum.

Pelaksanaan delegasi wewenang dari kantor pusat.

Wakil Kepala Kantor Cabang Utama

11

1.

Perencanaan dan pengendalian kegiatan Kantor Cabang Utama.

2.

Pengelolaan kegiatan operasional Kantor Cabang Utama.

3.

Penyelenggaraan tugas yang dapat mendukung mutu pelayanan demi


kepuasan peserta untuk Kantor Cabang Utama, meliputi: tinjauan
manajemen, audit mutu internal, tindakan koreksi & pencegahan,
kontrol dokumen dalam data, teknik statistic, dan pengendalian catatan
mutu.

4.

Pembinaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan unit kerjanya.

c. Kepala Bidang Pelayanan


1.

Perencanaan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan dan


pemasaran.

2.

Pengelolaan kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian Data


Peserta Program TASPEN.

3.

Persetujuan atas keabsahan dan pembayaran manfaat klim yang


diajukan.

4.

Penetapan besarnya premi peserta Program TASPEN.

5.

Pengelolaan kegiata pelayanan sesuai dengan prosedur yang


ditetapkan, verifikasi dan pelaporan kepada Manajemen kantor
Cabang.

6.

Tindak lanjut terhadap keluhan pelayanan yang diterima dengan


tindakan

koreksi

dan pencegahan

pelayanan.

12

guna memperbaiki

mutu

d. Kepala Seksi Data Peserta dan Pemasaran


1.

Administrasi dan pemeliharaan data peserta Program TASPEN.

2.

Penyajian data peserta Program Asuransi dan Program Pensiun di


kantor cabang yang akurat.

3.

Koordinasi pengiriman/ penerimaan data ke/dari Kantor Pusat dan


Kantor Cabang dan/ atau instansi terkait.

4.

Analisis dan pengendalian data peserta Program TASPEN penetapan


besarnya tagihan premi peserta Program TASPEN.

5.

Koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pemasaran atas produk


Program TASPEN.

6.

Penyelengaraan kegiatan pertanggungan dari calon peserta program


TASPEN.

e. Kepala Seksi Penetapan Klim


1.

Pengesahan kebenaran pengajuan klim manfaat Program TASPEN.

2.

Penyelenggaraan perhitungan hak peserta sesuai dengan ketentuan


yang berlaku.

3.

Pelayanan pembayaran klim Pensiun dan Asuransi.

4.

Penetapan besarnya klim manfaat Program TASPEN.

f. Kepala Bidang Personalia dan Umum

13

1.

Pengelolaan kegiatan pengadaan barang dan jasa pendistribusian ke


unit- unit kerja di lingkungan Kantor Cabang sesuai kebutuhan unit
kerja.

2.

Koordinasi dan evaluasi pengelolaan fasilitas- fasilitas kerja di


Kantor Cabang.

3.

Pengelolaan kegiatan Kesekertariatan, Kehumasan, dan Keamanan,


Kearsipan, Pendidikan dan Latihan serta Non Kedinasan lainnya.

4.

Penyelenggaraan administrasi daftar gaji dan kompensasi lainnya


serta penyelesaian kewajiban pajak yang berlaku.

5.

Penyelenggaraan kegiatan pembinaan dan administrative PKBL di


wilayahnya.

6.

Penyelenggaraan Kualifikasi Rekanan terhadap rekanan baru dan


entry database rekanan ke dalam daftar rekanan mampu.

7.

Evaluasi Rekanan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun anggaran.

8.

Dokumentasi terhadap seluruh kegiatan sistem mutu yang telah


disepakati.

g. Kepala Seksi Personalia


1.

Penyelenggaraan kegiatan admnistrasi personalia Kantor Cabang serta


penetapan pemberian fasilitas bagi karyawan dan keluarganya.

2.

Penyimpanan dan pemeliharaan keakuratan serta kerahasiaan data /


dosir karyawan.

14

3.

Koordinasi pembayaran hak- hak karywan di Kantor Cabang (gaji,


tunjangan, penggantian biaya- biaya, dll).

4.

Penyelenggaraan pendidikan dan latihan, pembinaan mental karyawan,


olahraga, dan kegiatan non kedinasan lainnya.

5.

Penyusunan daftar gaji dan kompensasi lainnya serta pajak


penghasilan.

h. Kepala Seksi Umum


1.

Penyelenggaraan kegiatan Kesekertariatan, Kehumasan, dan Kearsipan


di Kantor Cabang.

2.

Koordinasi pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan atas assets


perusahaan di Kantor Cabang.

3.

Pengendalian, pengadaan, penyimpanan, inventarisasi, distribusi


peralatan kantor, dan computer di Kantor Cabang.

4.

Pengelolaan kegiatan operasional dan administrasi PKBL.

5.

Penyelenggaraan tertib administrasi aktiva.

6.

Pelaksanaan kegiatan pengamanan karyawan dan assets perusahaan di


Kantor Cabang.

i. Kepala Bidang Keuangan


1.

Perencanaan dan pengendalian fungsi- fungsi keuangan di Kantor


Cabang.

2.

Perencanaan dan pengendalian anggaran di Kantor Cabang.

15

3.

Penyelenggaraan kegiatan perbendaharaan Kantor Cabang.

4.

Penyelenggaraan

kegiatan

akuntansi

dan

penyusunan

laporan

keuangan Kantor Cabang.

j. Kepala Seksi Kas


1.

Perencanaan dan pengendalian penerimaan dan pengeluaran (cash


flow) Kantor Cabang.

2.

Penerimaan dan pembayran atas perintah Kepala Bidang Keuangan.

3.

Verifikasi sebagai langkah pre- audit transaksi keuangan di Kantor


Cabang.

4.

Penyimpanan uang dan surat- surat berharga.

5.

Penagihan premi di Kantor Cabang.

k. Kepala Seksi Administrasi Keuangan


1.

Penyusunan laporan keuangan dan laporan manajemen keuangan


Kantor Cabang.

2.

Penyelenggaraan administrasi aktiva tetap Kantor Cabang.

3.

Rekonsiliasi bank dan penegcekan terhadap catatan pembukuan


Program Taspen.

4.

Kajian dan analisis laporan keuangan Kantr Cabang.

l. Kepala Bidang Sistem Informasi

16

1.

Pengoperasian

Sistem

dan

Teknologi

Informasi

yang

telah

dikembangkan oleh Kantor Pusat serta evaluasi untuk kebutuhan


penyempurnaan.
2.

Pengelolaan assets TI yang terdistribusi di Kantor Cabang.

3.

Penyusunan prosedur penggunaan, pengoperasian serta pemeliharaan


computer dan kelengkapannya.

4.

Pengolahan data Kantor Cabang di wilayahnya.

m. Fungsional Pengendali
1.

Rencana kerja pengendalian mutu operasional Kantor Cabang.

2.

Koordinasi Audit Mutu Internal (Opening Meeting, Pelaksana Audit,


dan Closing Meeting).

3.

Penelitian analisa penilaian dan pengujian terhadap sistem dan


prosedur.

4.

Penelitian, analisa penilaian atas penyimpangan kegiatan operasional


serta penyampaian saran- saran perbaikan.

5.

Penyusunan laporan bulanan kepada Kepala Kantor Cabang Utama


dengan tembusan kepada Direktur Utama.

n. Fungsional Database Administrator


1.

Pengelolaan back-up recovery data di Kantor Cabang.

2.

Pengecekan intergritas data di Kantor Cabang.

17

o. Fungsional System Admnistrator


1.

Pemeliharaan terhadap sistem computer yang digunakan di Kantor


Cabang.

2.

Penyelesaian masalah yng berhubungan dengan sistem computer yang


digunakan di Kantor Cabang.

3.

Penyelenggaraan operasional layanan dukungan TI di Kantor Cabang.

4.

Pengelolaan performansi/ kapsitas layanan dukungan TI di Kantor


Cabang.

2.3 Aspek Kegiatan Usaha


PT. TASPEN (PERSERO) mengacu ruang lingkup usahanya pada
Peraturan Pemerintah No. 25/1981 dan Peraturan Pemerintah No. 26/1981 yaitu
sebagai penyelenggara Asuransi Sosial, termasuk Dana Pensiun dan Tabungan
Hari Tua (THT), bagi Pegawai Negeri Sipil dan BUMN/BUMD.
Selain itu menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor 65/PMK.02/2008 pasal 1 ayat (1) tentang tata cara perhitungan,
penyediaan pencairan dan pertanggung jawaban dana APBN yang kegiatannya
dilaksanakan oleh PT. TASPEN (PERSERO), menyebutkan bahwa:
Dana APBN yang kegiatannya dilaksanakan oleh PT Taspen
(Persero)

adalah

Belanja

18

Pensiun,

Unfunded Liability

Tabungan Hari Tua, Cadangan Perubahan Sharing dan Biaya


Cetak Dapem.

1. Program Tabungan Hari Tua (THT)


Program Tabungan Hari Tua (THT) adalah suatu Program Asuransi
Dwiguna yang dikaitkan dengan usia Pensiun ditambah dengan Asuransi
Kematian

Asuransi Dwiguna
Asuransi Dwiguna adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan

keuangan bagi peserta pada saat mencapai usia pensiun ataupun bagi ahli
warisnya pada saat peserta meninggal dunia sebelum mencapai usia pensiun.
Para peserta Program Asuransi Dwiguna juga memperoleh Asuransi
Kematian tanpa harus menambah iuaran. Program Asuransi Kematian adalah
suatu jenis asuransi yang memberikan jaminan keuangan kepada peserta apabila
istri/suami/anak meninggal dunia atau kepada ahli waris peserta apabila peserta
meninggal dunia. Jadi asuransi kematian merupakan asuransi jiwa seumur hidup
bagi Pegawai Negeri Sipil dan istri atau suami, kecuali bagi janda/ duda Pegawai
Negeri Sipil dan istri atau suami, yang menikah lagi. Sedangkan bagi anak
asuransi kematian merupakan asuransi yang berjangka yang belum mencapai usia
21 tahun atau 25 tahun bagi yang sudah menikah dan masih belajar secara formal.
Selain itu bagi peserta yang berhenti bekerja sebelum mencapai usia
pensiun atau bukan karena menginggal dunia akan memperoleh pembayaran
sekaligus dalam bentuk Asuransi Nilai Tunai.

19

Setiap peserta Program Asuransi Dwiguna diwajibkan membayar iuran


sebesar 3.25% dari penghasilan sebulan (gaji, tunjangan istri dan tunjangan anak)
kepada PT. TASPEN (PERSERO).

Peserta Program Tabungan Hari Tua


a.

Pegawai Negeri Sipil, kecuali Pegawai Negeri Sipil


Departemen Hankam

b.

Pejabat Negara

c.

Pegawai BUMN/BUMD

Asuransi Multiguna Sejahtera


Program Asuransi Multiguna Sejahtera adalah pengembangan dari

Asuransi Dwiguna dengan penambahan manfaat bagi peserta berupa manfaat


berkala, disamping manfaat THT dan manfaat nilai tunai. Besarnya manfaat
berkala disesuaikan dengan kemampuan masing- masing peserta. Program ini
telah diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.

Asuransi Ekaguna Sejahtera


Program Asuransi Ekaguna Sejahtera menawarkan manfaat THT saja

kepada peserta yang ingin membatasi kewajiban iurannya. Program ini juga telah
diikuti oleh pegawai beberapa BUMN/BUMD.

20

2. Program Pensiun
Program Pensiun adalah suatau program yang bertujuan untuk
memberikan jaminan hari tua kepada Pegawai Negeri Sipil sebagai penghargaan
atas jasa- jasa dan pengabdiannya kepada negara sebagaimana ditetapkan dalam
Undang- Undang No.11 Tahun 1969 tentang pemberian Pensiun Pegawai Negeri
Sipil dan Pensiun Janda/ Duda Pegawai Negeri Sipil.
Selain itu menurut Donald E. Kieso dalam bukunya Intermediate
Accounting seri ke- 8 menyebutkan bahwa:
Program pensiun (pension plan) adalah sebuah perjanjian
yang menetapkan bahwa pemberi kerja atau majikan
memberikan tunjangan (pembayaran) kepada para karyawan
setelah mereka pensiun atas jasa- jasa yang mereka berikan
ketika masih bekerja.

Peserta Program Pensiun


a.

Pegawai Negeri Sipil.

b.

Pejabat Negara.

c.

Penerima pensiun TNI/POLRI yang pensiun sebelum 1 April 1989.

d.

Penerima tunjangan Veteran RI.

e.

Penerima tunjangan perintis Kemerdekaan Republik Indonesia/


Komite Nasional Indonesia Pusat.

Kewajiban Peserta Program Pensiun


a.

Membayar iuran sebesar 4,75% dari penghasilan (gaji pokok +


tunjangan istri dan anak).

21

b.

Memberi keterangan data diri dan keluarganya.

Hak Peserta Program Pensiun


a.

Pembayaran Pensiun Diri Sendiri.

b.

Pembayaran Pensiun Janda/ Duda/ Yatim Piatu.

c.

Pembayaran Pensiun Orang Tua.

d.

Pembayaran Uang Duka Wafat.

e.

Pembayaran Pensiun Terusan.

a.

Pensiun Diri Sendiri


Pensiun Diri Sendiri adalah pembayaran hak pensiun kepada diri
Pegawai Negeri (pegawai yang bersangkutan) yang berhenti karena
pensiun sebagai mana ditetapkan dalam ketentuan dan perundangundangan.

b.

Pembayaran Pensiun Janda/ Duda/ Yatim Piatu


Pensiun Janda/ Duda/ Yatim Piatu adalah pembayaran hak pensiun
diberikan kepada istri/ suami/ anak yang sah menurut ketentuan dan
perundang- undangan yang berlaku, karena penerima pensiun diri
sendiri meninggal dunia.

c.

Pembayaran Pensiun Orang Tua


Pensiun Orang Tua adalah pembayaran hak pensiun dibayarkan
kepada Orang Tua Pegawai Negeri Sipil, akibat pegawai yang

22

bersangkutan meninggal dunia dengan hak pensiun dan pegawai


tersebut tidak memiliki istri/ suami/ anak, sebagaimana ditetapkan
dalam ketentuan dan perundang-undangan.
d.

Pembayaran Uang Duka Wafat


Uang Duka Wafat adalah pembayaran hak pensiun kepada ahli waris
(istri/ suami/ anak) sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan dan
perundang- undangan, akibat penerima peserta pensiun meninggal
dunia.

e.

Pembayaran Pensiun Terusan


Pensiun Terusan adalah pembayaran hak pensiun kepada istri/ suami/
anak sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan dan perundangundangan, akibat penerima pensiun meninggal dunia:
a.

Pensiun PNS/ Pejabat Negara/ Tunjangan Veteran diberikan


selama 4 (empat) bulan berturut- turut.

b.

Pensiun Duta Besar diberikan selama 2 (dua) bulan berturutturut.

c.

Pensiun ABRI diberikan selama 6 (enam) bulan berturut- turut,


bagi yang memiliki bintang jasa (Gerilya, Sewindu, Kartika
Ekapaksi, dan Nararya) diberikan selama 12 (dua belas) bulan
berturut- turut.

23

Peserta Taspen
Para peserta PT. TASPEN (PERSERO) terbagi menjadi 3 (tiga)
bagian, yaitu:
1. Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri dari:
a. Pusat
b. Daerah Otonom
2. Pejabat Negara, terdiri dari:
A. Eksekutif
a. Presiden dan Wakil Presiden
b. Menteri
c. Duta besar
d. Gubernur dan Wakil Gubernur
e. Bupati dan Wakil Bupati
f. Walikota dan Wakil Walikota
g. Gubernur BI
B. Non Eksekutif
a. Ketua dan Wakil Ketua MPR
b. Ketua, Wakil, dan Anggota DPR
c. Ketua, Wakil, dan Anggota BPK
d. Ketua, Wakil, dan Anggota DPA
e. Ketua, Wakil, dan Anggota MA
f. Ketua, Wakil, dan Anggota MK

24

3. Pegawai BUMN, terdiri dari:


a. PN. DAMRI
b. PT. INHUTANI
c. Perum Garam
d. PT. KAI
e. PT. PLN
f. PT. Telkom
g. Perum Pegadaian
h. PT. TABA Bukit Asam
i. PT. Pelabuhan ratu IV
j. PT. Pengerukan Indonesia
k. PT. POSINDO
l. PT. TASPEN (PERSERO).

25

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1

Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek


Pada bidang pelaksanaan kerja praktek ini penulis ditempatkan pada

bagian Administrasi Keuangan. Dalam pelaksanaannya tersebut penulis diberikan


pengarahan dan informasi mengenai kegiatan perusahaan terutama di bidang
Administrasi Keuangan yang mempunyai tugas pokok mengurusi laporan
keuangan, mengurus administrasi voucher pembayaran pensiun, THT, serta
operasional instansi.

3.2

Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

26

Pelaksanaan kerja praktek pada bagian akuntansi dilaksanakan kurang


lebih 3 minggu mulai dari tanggal 10 Agustus 2009 sampai dengan 4 September
2009. Selama melaksanakan kerja praktek pada PT. TASPEN (PERSERO),
penulis ditempatkan pada bagian Administrasi Keuangan, dimana bagian ini
mempunyai fungsi dan peranan yang sangat penting. Penulis diberikan
kesempatan unutk membantu mengerjakan pekerjaan- pekerjaan yang ada,
diantaranya:
1.

Melakukan proses pembukuan terhadap bukti- bukti transaksi baik


bukti penerimaan kas maupun pengeluaran kas secara manual.

2.

Melakukan proses input data yang berupa voucher memorial, THT,


dan asuransi secara terkomputerisasi.

3.

Mendengarkan

arahan

dari

pembimbing

di

PT.

TASPEN

(PERSERO).

3.3

Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek


3.3.1

Perhitungan Pembayaran Dana Pensiun


Sebelum dijelaskan mengenai prosedur dana pensiun, terlebih dahulu

harus dijelaskan mengenai pengertian dan kebijakan- kebijakan mengenai


dana pensiun.
Menurut Undang- Undang No. 11 tahun 1992 pasal 1 tentang dana
pensiun disebutkan bahwa:
Dana pensiun adalah suatu lembaga yang mandiri dan
mendapatkan kepercayaan untuk mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.

27

Menurut

PSAK

No.

18

tntang

Akuntansi

Dana

Pensiun,

menyebutkan bahwa:
Dana pensiun adalah suatu lembaga yang mendapatkan
kepercayaan untuk mengelola dana milik peserta program
pensiun yang harus dikelola secara benar dan professional.
Menurut Undang- Undang No. 77 tahun 2000 pasal 1 ayat 2 tentang
penerima pensiun disebutkan bahwa:
Penerima dana pensiun antara lain: Pensiunan Pegawai Negeri;
Pensiunan Pejabat Negara; Pensiunan Hakim; Penerima
Tunjangan Veteran Penerima Tunjangan Kehormatan Anggota
Komite Nasional Indonesia Pusat; dan Penerima Tunjangan
Penghargaan Perintis Pergerakan Kebangsaan/Kemerdekaan.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor


71/PMK.02/2008 pasal 1 tentang pengembalian nilai tunai iuran pensiun
pegawai negeri sipil yang diberhentikan tanpa hak pensiun, menyebutkan
bahwa:
Iuran pensiun adalah sejumlah uang yang dipotong dari
penghasilan

Pegawai

Negeri

Sipil

sebesar

4,75%

dari

penghasilan yang akan digunakan untuk penyelenggaraan


program pensiun Pegawai Negeri Sipil.
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
71/PMK.02/2008 pasal 2 ayat (1) tentang pengembalian nilai tunai iuran

28

pensiun pegawai negeri sipil yang diberhentikan tanpa hak pensiun,


menyebutkan bahwa:
Pegawai Negeri Sipil yang diberhentikan tanpa hak pensiun
baik dengan hormat maupun tidak dengan hormat berhak atas
pengembalian

nilai

tunai

iuran

pensiun.

Berikut ini adalah ilustrasi pembayaran pensiun bagi Pegawai


Negeri Sipil golongan 3/C adalah sebagai berikut:

Tabel 1.2
TABEL RUMUS PERHITUNGAN HAK PESERTA

PERIODE

RUMUS

DASAR HUKUM

01 April
1985
SK Menteri Kuangan RI
s.d.
( 0,435 x MI + 0,10 N/12 ) xNo.113/KMK.011/1987 Tgl 04
30 Juni 1991
THP
Maret 1987
01
Juli
1991
s.d.
( 0,55 x MI ) x THP
31 Desember 2001

SK Menteri Keuangan RI
No.45/KMK.013/1992 Tgl 14
Januari 1992

01 Januari 2002
SK Menteri Keuangan RI
s.d.
(0,60 x MI1 x P1)+(0,60 x MI2No.478/KMK.06/02
Tgl. 19
Sekarang
x (P2-P1))
November 2002

Penjelasan: MI 1 : Masa Iuran 1

P1

: Pembayaran 1

MI 2 : Masa Iuran 2

P2

: Pembayaran 2

29

: Masa Kerja

THP : Total Hitung Penghasilan

ILUSTRASI PEMBAYARAN PENSIUN


GOLONGAN

= 3C

PENSIUN POKOK

= Rp. 1.915.900

KODE JIWA

= 1100

A. PERINCIAN HAK PENSIUN


1. Pensiun Pokok

= Rp. 1.915.900

2. Tunjangan Istri (10 %)

= Rp.

191.590

3. Tunjangan Anak (@ 2 %)

= Rp.

38.318

(2% X Penpok)

4. Tunj.Beras (@ Rp. 41.580

= Rp.

83.160

(2 X Rp.41.580,-)

5. Tunj.Khusus PPh Pasal 21

= Rp.

47.729

6. Pembulatan

= Rp.
Jumlah Kotor

(10 % X Penpok)

99 +

= Rp 2.276.706

B. POTONGAN-POTONGAN
1. PPh Pasal 21

= Rp. 47.729-

2. Asuransi Kesehatan

= Rp. 42.149 ,- (Penpok + Tunj.Istri


+Tunj.Anak)

3. Lain-lain

= Rp.

0,-

4. Sewa Rumah

= Rp.

0,-

Jumlah Potongan
C. JUMLAH DIBAYARKAN

= Rp. 89.878
= Rp. 2.186.828,-

30

3.3.2

Prosedur Pembayaran Pensiun


Prosedur pemberian pensiun adalah langkah- langkah yang harus

dilakukan oleh nasabah Taspen untuk mengambil uang pensiunnya. Dalam


hal ini terdapat tiga cara pengambilan uang pensiun dalam Taspen, yaitu:
secara langsung (datang ke PT. TASPEN (PERSERO), transfer via bank
(bank- bank yang bekerja sama dengan Taspen), via cek pos. Dalam
pemberian pensiun secara langsung ada syarat- syarat yang ahrus dipenuhi
terlebih dahulu, diantaranya:
A.

Mengisi formulir
Peserta pensiun akan diberikan beberapa lembar formulir untuk diisi,
yaitu:
1.

SP4A ( Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Pertama)


model formulir A.

2.
B.

SP3R ( Surat Pernyataan Pembayaran Pensiun Rekening).

Melampirkan
Setelah mengisi formulir yang diberikan, para peserta pensiun
diwajibkan mengembalikan formulir tersebut dengan melampirkan:
1.

Asli tembusan SK Pensiun ber-pas photo.

2.

Asli & lembar II SKPP definitif dari Pemda.

3.

Fotocopy SK capeg dilegalisir instantsi.

4.

Fotocopy karpeg dan KPT ( Kartu Peserta Taspen).

5.

Pas photo pemohon terbaru ukuran 3 x 4 cm, 3 (tiga) lembar.

31

6.

Pas photo istri/ suami terbaru ukuran 3 x 4 cm, 1 (satu) lembar.

7.

Asli surat keterangan masih sekolah/ kuliah terbaru untuk anak


berusia 21 s/d 25 tahun.

8.

Fotocopy KTP pemohon.

9.

Surat keterangan penghasilan apabila istri/ suami pegawai negeri/


pensiunan.

10.

Fotocopy nomor rekening bank atas nama sendiri sesuai pensiun


apabila pembayaran melalui bank.

C.

Membawa SK asli pensiun.


Peserta pensiun wajib membawa SK asli pensiun dari instansi tempat
dia bekerja sebagai bukti otentik bahwa yang bersangkutan memang
benar- benar telah pensiun.

D.

Pengajuan berkas rangkap 2 (dua)


Berkas- berkas yang telah dilengkapi wajib dibuat rangkap 2 (dua)
sebagai dokumentasi bagi pihak peserta yang bersangkutan maupun
bagi pihak PT. TASPEN (PERSERO).

Setelah peserta melengkapi dokumen- dokumen tersebut, maka


peserta pensiun dapat langsung mengambil pensiunnya dengan cara:
1.

Menuju bagian customer service, karena pada bagian ini


kelengkapan dokumen akan diperiksa dan diteliti, selanjutnya
akan dilakukan rekam data, setelah itu baru dilakukan
perhitungan yang kemudian diserahkan ke bagian verifikasi.

32

2.

Pada bagian verifikasi, berkas yang ada kembali diperiksa


apakah layak untuk ditindak lanjuti atau tidak, jika tidak akan
kembali dilakukan penelitian, jika ya maka berkas trsebut
langsung diserahkan ke bagian otorisator.

3.

Setelah

ditanda

tangani

oleh

bagian

otorisator,

maka

pencetakan voucher pembayaran dapat dilakukan.


4.

Voucher yang telah dicetak akan ditanda tangani pada bagian


pengesahan.

5.

Setelah disahkan voucher tersebut diberikan kepada bagian


kasir, yang selanjutnya akan dibayarkan ke peserta pensiun.

Kewajiban Peserta Pensiun


Beberapa kewajiban bagi para peserta program pensiun, diantaranya:
1. Membayar iuran sebesar 4,75 % dari penghasilan (aktif)
2. Menyampaikan data kepesertaan & keluarganya
3. Menyampaikan data mutasi apabila:
a. isteri / suami meninggal dunia atau cerai / kawin lagi
b. anak usia tertunjang meninggal dunia / kawin / bekerja
c. perubahan alamat / tempat tinggal.
4. Mengisi formulir DPCP (Daftar Perseorangan Calon Pensiun)
melalui instansi untuk proses penerbitan SK Pensiun oleh BKN.

33

Hak dan Kewajiban Penerima Pensiun


A.

Hak penerima pensiun


1.

Mendapatkan Tabungan Hari Tua (THT)

2.

Pensiun bulanan

3.

Mendapatkan Asuransi

Kematian

(Askem)

apabila

keluarga (Suami/ Isteri/ Anak) mengalami kejasian meninggal


dunia
4.

Apabila penerima pensiun meninggal dunia, ahli waris


mendapatkan: Uang Duka Wafat (UDW) dan Asuransi
Kematian (ASKEM), pensiun terusan selama 4 bulan bagi
pensiunan sipil, 6 bulan bagi pensinan ABRI, 12 / 18 bulan
bagi pensiunan ABRI yang mendapatkan Bintang Jasa, dan
terhitung bulan selanjutnya mendapat pensiun Janda / Duda /
Anak.

B.

Kewajiban penerima pensiun


1. Mengisi dan menyerahkan SPTB (Surat Pengesahan Tanda
Bukti) diri setiap tahun ganjil
2. Menyerahkan Surat Keterangan Sekolah setiap tahun ajaran
baru bagi anak usia 21 s/d 25 tahun, belum bekerja atau belum
menikah.

34

3. Menyampaikan perubahan data pensiunan dan keluarganya


apabila terjadi perubahan alamat, kelahiran / kematian,
pernikahan / perceraian.

Prosedur Pembayaran
Selain beberapa hal di atas, ada pula hal- hal yang perlu
diperhatikan dalam pengajuan klim, diantaranya adalah:
a. Apabila pembayaran dilakukan secara langsung di kantor Taspen,
harus memperlihatkan:
1. Asli Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
2. Asli Surat Keputusan (SK) Pensiun.
b. Apabila pembayaran tidak langsung (transfer), harus melampirkan
fotocopy Buku Rekening Bank yang amsih aktif, dan nama di buku
itu harus sama dengan nama yang ada di SK Pensiun.
c. Bagi anak yang tertunjang berusia 21 s/d 25 tahun, agar
melampirkan:
1.

Surat keterangan sekolah yang msih berlaku sesuai tahun


ajaran dengan catatan yang bersangkutan tidak menerima
beasiswa.

2.

Surat keterangan belum menikah/ belum bekerja dari Lurah/


Kepala Desa.

35

Bagian- bagian yang terkait dalam pemberian pensiun


Dalam hal pemberian pensiun bagi para nasabah, ada beberapa
bagian utama yang sangat terkait dalam proses tersebut, yaitu:
1. Bank-

bank

yang

bekerjasama

dengan

PT.

TASPEN

(PERSERO).
2. Pos
3. Kantor Cabang Utama Bandung
4. Bagian Administrasi Keuangan
5. Kasir/ Teller
6. Bagian Verifikasi
7. Bagian klim.

Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian
pensiun pada PT. TASPEN (PERSERO) adalah sebagai berikut:
1.

Jurnal pengeluaran kas. Catatan akuntansi ini digunakan untuk


mencatat transaksi secara tunai ataupun kredit.

2.

Jurnal umum. Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat


semua transaksi yang terjadi selama periode akuntansi tertentu.

36

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang prosedur pembayaran pensiun pada PT.

TASPEN (PERSERO), dapat diambil kesimpulan bahwa prosedur yang dapat


dilakukan terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:
1. Perhitungan besarnya pensiun yang diterima mengacu pada tabel
perhitungan yang dibuat berdasarkan kepada SK Menteri Keuangan
Republik Indonesia
2. Prosedur pembayarannya dimulai dari penyerahan berkas ke bagian
customer service, lalu dilanjutkan ke bagian verifikasi, setelah itu
ditanda tangani oleh bagian otorisator, setelah ditanda tangani baru
voucher pembayarannya dapat dicetak, setelah pencetakan voucher mka

37

vaoucher tersebut diserahkan ke bagian penegsahan untuk disahkan, lalu


voucher tersebut diserahkan ke bagian kasir yang akhirnya akan
dibayarkan pensiunnya kepada peserta pensiun.

Setelah pembayaran berhasil dilakukan , kewajiban dari PT. TASPEN


(PERSERO) selanjutnya hanyalah membayarkan uang pensiunnya setiap bulan,
namun ada hal yang perlu diperhatika oleh nasabah, apabila terjadi perubahan
mutasi atau usia anak (sebagai tunjangan) sudah memasuki batas waktu
pemberian tunjangan, maka diwajibkan untuk melaporkannya segera.
4.2

Saran
Adapun beberapa saran yang dapat penulis sampaikan sebagai implikasi

dari hasil penelitian, yaitu:


1. Dalam

pelaksanaan

aktivitasnya,

perusahaan

harus

dapat

memaksimalkan penggunaan sistem komputerisasinya seperti software,


hardware, dan brainware agar proses yang dilakukan bisa lebih efisien
dan efektif dari segi waktu.
2. Penggunaan computer dalam peng-inputan data akan lebih membantu
para karyawan, sehingga akan lebih memudahkan pengarsipan. Untuk
itu diperlukan pihak- pihak yang menguasai tentang software yang
digunakan oleh perusahaan.

38

DAFTAR PUSTAKA
Kieso, Donald E; Jerry J. Weygandt, Terry D. Warfield. Intermediate Accounting .
8 th Edition. New York: John Wiley & Sons, 1995.
FASB. Accounting Standards. Original Pronouncements. As of June 1985. New
York : Mc Graw- Hill, 1985.
Zaki Baridwan. 2000. Intermediate Accounting. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
www.scribd.com/doc/6605292/PSAK-18-Dana-Pensiun
www.theceli.com/dokumen/produk/1992/uu11-1992.htm
www.taspen.com
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/kepmen_dp/index.htm
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/regulasi_terkait_dp/kep3332
001.pdf
http://www.bapepam.go.id/dana_pensiun/regulasi_dp/regulasi_terkait_dp/PSAK
%2018%20Akuntansi%20Dana%20Pensiun.pdf

39

http://perpus.menpan.go.id/perundangan/PP_No_77_th_2000.pdf
http://www.pajak.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=75&lgkp=oyes&idp=13369
http://www.anggaran.depkeu.go.id/peraturan/PMK
%2071%202008%20PengembalianNilaiTunaiIuranPensiun.pdf

40

Anda mungkin juga menyukai