Kecepatan Disolusi
Kecepatan Disolusi
Kecepatan Disolusi
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bidang farmasi berada dalam lingkup dunia kesehatan
yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan produk
kesehatan. Dalam bidang industri farmasi, perkembangan
teknologi farmasi sangat berperan aktif dalam peningkatan
kualitas obat-obatan. Hal ini banyak ditunjukkan dengan
banyaknya sediaan obat-obatan yang disesuaikan dengan
karasteriktik dari zat obat, kondisi pasien dan peningkatan
kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat
tanpa harus mengurangi atau mengganggu dari efek
farmakologis zat aktif obat (Effendi, 2004).
Seperti telah diketahui dari sediaan obat yang beredar
dan digunakan, tablet merupakan sediaan obat yang lebih
disukai oleh para dokter maupun pasien, dibandingkan
dengan bentuk sediaan lain. Hal ini disebabkan karena
disamping mudah cara pembuatan dan penggunaannya,
dosisnya lebih terjamin, relatif stabil dalam penyimpanan
karena tidak mudah teroksidasi oleh udara, transportasi dan
distribusinya tidak sulit sehingga mudah sampai kepada
pemakai.
Seorang formulator dalam industri farmasi harus bisa
membuat obat dengan kelarutan yang bagus saat obat
masuk ke dalam tubuh. Sehingga suatu tablet atau kapsul
yang telah dirancang dan telah dibuat harus diuji terlebih
dahulu sebelum dipasarkan. Terdapat beberapa uji yang
harus dilakukan setelah tablet selesai dicetak. Salah satunya
adalah uji disolusi tablet, dimana akan dilihat pelepasan
obat yang terjadi dalam tubuh apakah baik atau tidak.
zat,
dan
menerangkan
faktor-faktor
yang
faktor
pengadukan
menggunakan
alat
disolusi
prinsip
percobaan
ini
adalah
menentukan
melihat
absorbansi
spektrofotometer Uv-vis
dengan
menggunakan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1 Definisi Tablet
Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat
secara kompak cetak, dalam bentuk tabung pipih atau
sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung,
mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau
tanpa zat tambahan (Farmakope Indonesia Ed. III; 6).
2.1.2 Disolusi Tablet
Disolusi adalah proses pelarutan senyawa aktif
dari bentuk sediaan padat dalam media pelarut.
Sediaan obat yang harus diuji disolusinya adalah
bentuk padat atau semi padat yaitu tablet, kapsul dan
salep. Menginformasikan bahwa bentuk sediaan tablet
atau
kapsul
dapat
mengalami
disolusi,
setelah
yang
selanjutnya
menimbulkan
efek
Namun,
sebenarnya
uji
hancur
hanya
berhubungan
(kemanjuran)
dan
langsung
perbedaan
dengan
efikasi
bioavaibilitas
dari
baja
stainless
berbentuk
silinder
atau
di
tengah-tengahnya
ada
tempat
untuk
penangas
air
yang
sesuai
untuk
menjaga
lambung
dan
dalam
usus
halus.
Proses
disolusi,
tidak
dipengaruhi
oleh
a. Larutan
dari
zat
padat
pada
permukaan
langkah terakhir.
Adapun mekanisme
waktu
suatu
partikel
obat
mengalami
disolusi, molekul-molekul obat pada permukaan mulamula masuk ke dalam larutan menciptakan suatu
lapisan
jenuh
obat-larutan
yang
membungkus
adalah
cepat,
atau
jika
obat
diberikan
pada
kesanggupannya
pembatas
membran.
menembus
Tetapi,
jika
laju
pemberian
ora,
karena
batasan
waaktu
dan
mengitepretasi;
tingginya
pengukuran;
besarnya
biaya
yang
yang
nonesensial;
dan
keharusan
formulasi
dan
berbagai
metoda
beberapa
faktor
yang
dapat
suhu
kelarutan
umumnya
(Cs)
suatu
dapat
zat
yang
10
kT
6 r
Dimana:
D
: koefisien difusi
: suhu
: jari-jari molekul
: viskositas pelarut
2. Viskositas
Turunnya viskositas pelarut akan memperbesar
kecepatan disolusi suatu zat. Hal ini sesuai dengan
persamaan
Einstein.
menurunkan
Meningkatnya
viskositas
dan
suhu
juga
memperbesar
kecepatan disolusi.
3. pH Pelarut
Kelarutan zat aktif yang bersifat asam lemah
dan basa lemah dipengaruhi oleh pH pelarut. Suatu
senyawa asam lemah akan memiliki kelarutan
yang lebih besar pada pelarut dengan pH tinggi.
Demikian
dengan
senyawa
basa
lemah
akan
pH
rendah.
Hal
ini
sesuai
dengan
11
Jika
(H+)
kelarutan
zat
kecil
atau
akan
pH
besar
meningkat
maka
sehingga
Jika
(H+)
kelarutan
zat
besar
atau
akan
pH
kecil
meningkat
maka
sehingga
mempengaruhi
terjadinya
agregat
sehingga
disolusi
menyebabkan
(h).
tipisnya
Pengadukan
lapisan
yang
difusi
cepat
sehingga
12
setelah
diajukan
dalam
batasan-batasan
dituliskan sebagai
berikut (Martin,1993):
dm
Ds
dt = h (c3-t)
Atau:
dt
Ds
h = Vh (C3-C)
volume larutan.
13
Disintegrasi
Absorbsi
GRANUL ATAU
AGREGAT
OBAT LARUT
DALAM LARUTAN
(in vitro atau in
vivo)
(in vivo)
OBAT DALAM
DARAH, CAIRAN
TUBUH LAINNYA
DAN JARINGAN
Deagregasi
PARTIKELPARTIKEL
HALUS
H H
: Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna,
baunya khas dan menyebabkan rasa terbakar pada
14
praktis
bercampur
: Zat tambahan
Kegunaan
bakteri,
air
maupun
minyak
yang
menempel.
Penyimpanan
: Acidum Hydrochloridum
Nama lain
: Asam klorida
BM / RM
Pemerian
Kegunaan
Penyimpanan
Pemerian
Kelarutan
Stabilitas
Inkompatibilitas
alkohol.
: Ketokonazole harus dilindingi dari kelembaban
: Ketokonazole tidak kompatibel dengan obat-obat
yang dapat menguragi keasaman lambung, seperti
15
inhibitor
pompa
proton
karena
dapat
obat-oat
enzim
ketokonazole
yang
menghambat
menghambat
enzim
16
BAB III
METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
1. Botol vial
2. Disposeble
3. Gelas kimia
4. Gelas ukur
5. Labu disolusi
6. Lap halus
7. Lap kasar
8. Stirer tipe dayung
9. Spektrofotometer Uv-Vis
10.
Waterbath
3.1.2 Bahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
17
18
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
ppm
10
0,396
20
0,463
30
0,646
a= 0,25
b= 0,012
r = 0,966
y=
0,012x + 0,25
X
Sebelum
Dikoreksi
10,0
812,5
x
Sesuda
h
Dikorek
si
812,5
10
4,007
313,08
322,108
222 mg
62,9%
15
4,173
326,9
339,058
8
222 mg
65,5%
20
4,465
351,25
366,667
8
222 mg
60,5%
25
3,697
287,25
306,179
5
222 mg
72,5%
30
3,866
301,3
323,102
222 mg
68,7%
35
4,207
329,75
354,565
222 mg
62,5%
40
4,198
329
357,112
5
222 mg
62,1%
45
5,013
396,9
428,302
5
222 mg
51,8%
50
3,714
288,7
324,071
5
222 mg
68,5%
55
3,812
296,83
335,088
222 mg
66,2%
Konsentr
asi
Maksimu
m
%
Kadar
Terdisol
usi
222 mg
27,3%
19
5
60
10,0
812,5
Keterangan : A
853,726
8
26%
222 mg
= absorban
t = waktu
x = konsentrasi
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
5
10
15
20
25
30
35
Waktu (menit)
62,9
65,5
72,5 68,7
68,5
62,5 62,1
66,2
60,5
51,8
27,3
26%
40
45
50
55
60
20
= bx + a
10,0
= 0,012x + 0,025
10,0-0,25
= 0,012x
9,75
= 0,012x
9,75
= 0,012
= 812,5
2. C2 = t10
y
= bx + a
4,007
= 0,012x + 0,025
4,007-0,25
= 0,012x
3,757
= 0,012x
3,757
= 0,012
= 313,08
3. C3 = t15
y
= bx + a
4,173
= 0,012x + 0,025
4,173-0,25
= 0,012x
3,923
= 0,012x
3,923
= 0,012
= 326,9
4. C4 = t20
y
= bx + a
21
4,465
= 0,012x + 0,025
4,465-0,25
= 0,012x
4,215
= 0,012x
4,215
= 0,012
= 351,25
5. C5 = t25
y
= bx + a
3,697
= 0,012x + 0,025
3,697-0,25
= 0,012x
3,447
= 0,012x
3,447
= 0,012
= 287,25
6. C6 = t30
y
= bx + a
3,866
= 0,012x + 0,025
3,866-0,25
= 0,012x
3,616
= 0,012x
3,616
= 0,012
= 301,3
7. C7 = t35
y
= bx + a
4,207
= 0,012x + 0,025
4,207-0,25
= 0,012x
3,957
= 0,012x
3,957
= 0,012
= 329,75
22
8. C8 = t40
y
= bx + a
4,198
= 0,012x + 0,025
4,198-0,25
= 0,012x
3,948
= 0,012x
3,948
= 0,012
= 329
9. C9= t45
y
= bx + a
5,013
= 0,012x + 0,025
5,013-0,25
= 0,012x
4,763
= 0,012x
4,763
= 0,012
= 396,9
10.
C10 = t50
y
= bx + a
3,714
= 0,012x + 0,025
3,714-0,25
= 0,012x
3,464
= 0,012x
3,464
= 0,012
= 288,7
11.
C11 = t55
y
= bx + a
3,812
= 0,012x + 0,025
3,812-0,25
= 0,012x
3,562
= 0,012x
23
3,562
= 0,012
= 296,83
12.
C12 = t60
y
= bx + a
10,0
= 0,012x + 0,025
10,0-0,25
= 0,012x
9,75
= 0,012x
9,75
= 0,012
= 812,5
x C1
V medium
x2 = C2 +
x2
x2
x2
3. t
=
=
=
=
x3
x3
x3
x3
4. t
=
=
=
=
x4 =
10
x 812,5
313,08 + 900
313,08 + (9,028)
322,108
15 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V medium
V medium
C3 +
10
10
x 812,5
x 313,08
900
326,9 + 900
313,08 + (9,028 + 3,1308)
339,0588
20 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V
medium
V
medium
C4 +
+
V yang diambil
x C3
V medium
24
x4
x4
x4
5. t
=
=
=
=
x5 =
x5
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
351,25 + 900
351,25 + (9,028 + 3,1308 + 3,269)
366,6678
25 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V
medium
V
medium
C5 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
900
= 287,25 +
x5
x5
6. t
=
=
=
x6 =
X6
x6
10
x 351,25
900
V medium
V medium
C6 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
x C5
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
= 301,3 + 900
+
10
10
x 351,25
x 351,25
900
900
+ 3,5125)
x6 = 323,102
7. t
= 35 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V
medium
V
medium
x7 = C7 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
25
x7
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
900
= 329,75 +
x7
x7
8. t
x8
X8
X8
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
900
900
900
+ 3,5125 + 2,8725)
= 354,565
= 40 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V medium
V medium
= C8 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
+
V yang diambil
x C7
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
= 329 + 900
+
10
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
x 329,75
900
900
900
900
V
medium
V
medium
x9 = C9 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
+
V yang diambil
V yang diambil
x C7
x C8
V medium
V medium
26
X9
X9
X9
10.
x10
X10
X10
X10
11.
x11
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
= 396,9 + 900
+
10
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
x 329,75
900
900
900
900
10
x 329
900
V
medium
V
medium
= C10 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
+
V yang diambil
V yang diambil
x C7
x C8
V medium
V medium
V yang diambil
x C9
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
= 288,7 + 900
+
10
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
x 329,75
900
900
900
900
10
10
x 329
x 396,9
900
900
V
medium
V
medium
= C11 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
+
27
X11
V yang diambil
V yang diambil
x C7
x C8
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C9
x C10
V medium
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
900
= 296,83 +
X11
10
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
x 329,75
900
900
900
900
10
10
10
x 329
x 396,9
x 288,7
900
900
900
X11
12.
x12
X12
2,887)
= 335,0885
t
= 60 menit
V yang diambil
V yang diambil
x C1
x C2
V medium
V medium
= C12 +
+
V yang diambil
V yang diambil
x C3
x C4
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C5
x C6
V medium
V medium
+
V yang diambil
V yang diambil
x C7
x C8
V medium
V medium
V yang diambil
V yang diambil
x C9
x C10
V medium
V medium
V yang diambil
x C11
V medium
10
10
10
x 812,5
x 313,08
x 326,9
900
900
= 812,5 + 900
+
10
10
10
10
x 351,25
x 351,25
x 301,3
x 329,75
900
900
900
900
10
10
10
10
x 329
x 396,9
x 288,7
x 296,83
900
900
900
900
28
2,887 + 2,9683)
= 853,7268
29
7.t = 35 menit
222
% terdisolusi = 354,565 x 100%
= 62,6%
8.t = 40 menit
222
% terdisolusi = 357,1125 x 100%
= 62,1%
9.t = 45 menit
222
% terdisolusi = 428,3025 x 100%
= 51,8%
10.
t = 50 menit
222
% terdisolusi = 324,0715 x 100%
= 68,5%
11.
t = 55 menit
222
% terdisolusi = 335,0885 x 100%
= 66,2%
12.
t = 60 menit
222
% terdisolusi = 853,7268 x 100%
= 26%
4.2 Pembahasan
Disolusi obat adalah suatu proses pelarutan senyawa
aktif dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut.
Pelarutan suatu zat aktif sangat penting artinya karena
30
disolusi
sediaan
sangat
berpengaruh
dikandung
berpengaruh
oleh
terhadap
sediaan
obat
kecepatan
tertentu,
dan
dimana
besarnya
syarat
keseragaman
bobot
dari
tablet
31
32
dengan medium yang baru yang sama. Hal ini dimaksudkan agar pengujian
disolusi berada di bawah kondisi sink atau kondisi pengujian tanpa adanya
pengaruh gradien konsentrasi. Pengambilan dilakukan dengan menggunakan
spoid yang dihubungkan dengan filter holder. Filter holder bertujuan untuk
menghindari molekul-molekul ketokonazol yang tidak larut ikut terambil
yang dapat mempengaruhi hasil pengujian karena konsentrasinya dapat
berubah. Kemudian larutan yang diambil tersebut diukur kadarnya dengan
menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan persentase
kecepatan disolusi dari tablet ketokonazol adalah pada
menit ke-5 27,3%, menit ke-10 62,9%, menit ke-15 65,5%,
menit ke-20 60,5%, menit ke-25 72,5%, menit ke-30 68,7%,
menit ke-35 62,5%, menit ke-40 62,1%, menit ke-45 51,8%,
menit ke-50 68,5%, menit ke-55 66,2% dan menit ke-60
26%. Persentase kecepatan disolusi tablet ketokonazol
mengalami naik turun pada menit ke 5 hingga menit ke 60.
Persentase kecepatan disolusi maksimum terjadi pada menit
ke 25 dan dimenit berikutnya mengalami penurunan. Hal ini
dikarenakan konsentrasi larutan ketokonazol telah jenuh.
Larutan jenuh adalah larutan yang telah mengandung zat
terlarut dalam jumlah maksimal, sehingga tidak dapat
ditambahkan lagi zat terlarut. Pada keadaan ini terjadi
kesetimbangan antara solut yang larut dan yang tak larut
atau
kecepatan
pelarutan
sama
dengan
kecepatan
yang
diperlukan
untuk
menguji
disolusi
tablet
33
yang
dapat
mempengaruhi
nilai
dari
absorbansi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan
percobaan
yang
telah
dilakukan
menit ke-15
dapat
meningkatkan
kelarutan
tablet
ketokonazol
34