Batuan Granodiorit
Batuan Granodiorit
Batuan Granodiorit
BATUAN GRANODIORIT
Granodiorit adalah
batuan
beku
dalam,
menyerupai
granit.
Granodiorit
dapat
digunakan untuk pengeras jalan, pondasi, dan lainlain. Granodiorit banyak terdapat di alam dalam
bentuk batolit, stock, sill dan retas. (asam)
2. BATUAN TUFF
Tuff dari bahasa italia Tufo adalah jenis
batu yang terdiri dari dari konsolidasi abu vulkanik
yang dikeluarkan dari lubang ventilasi selama
letusaan gunung berapi. Tuff kadang-kadang
disebut tufa, terutama bila digunakan sebagai bahan
bangunan, meskipun tufa juga mengacu pada batu
yang sangat berbeda.
Batu Tuff yang memiliki kenampakan warna yaitu putih terang, struktur
batuannya berlapis, derajat kristalisasinya holohyalin dimana
komposisi
3. BATU
GAMPING
TERUMBU/CORAL
Batu koral merupakan hasil alam yang
ditambang dari pesisir pantai. Seperti halnya pasir
pantai, batu pun juga terdapat di pantai. Itulah
sebabnya, penamaan koral diambil berdasarkan
nama daerah dimana batu itu ditambang. Seperti
misalnya Kupang, Irian, Alor, Ambon, Lampung dan Bengkulu. Ukurannya
bermacam-macam, biasanya berkisar antara 1-5 cm, dengan warna yang beraneka
pula. Ada warna putih, merah hati, hijau, dan hitam.
4. BATUAN LAPILLI
Batu Lapili memiliki kenampakan warna
yaitu : hitam, struktur batuannya massive dan
derajat
kristalisasinya
hipokristalin
dimana
5. BATUAN ANDESIT/ANDESIT
Andesit temasuk batuan beku vulkanik, sehingga penurunan suhu pada
lava yang sangat cepat, oleh sebab itu kristal yang terbentuk tidak sempurna.
Andesit banyak terdapat sebagai lava dan terjadi akibat intrusi sekunder sebagai
dike. Komposisi mineralogi batuan andesit mirip dengan batuan diorit, dimana
pada andesit lebih banyak kuarsa dan plagioklas dari jenis andesin.
Batuan andesit teksturnya fanerik halus atau afanitik karena ukuran
butirnya terlihat secara megaskopis halus atau hampir tidak bisa dilihat dengan
mata telanjang.
Andesit merupakan suatu jenis batuan
beku vulkanik dengan komposisi antara dan
tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada
lingkungan
subduksi
tektonik
di
wilayah
dalam
breksi
gunung
api.
adalah
feldspar,
kuarsa,
obsidian,
Batu gamping kristalin merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang
terbentuk dari batuan sediment seperti yang kita kira, batuan sedimen terbentuk
dari batuan sedimen, tidak juga terbentuk dari clay dan sand, melainkan batuan ini
terbentuk dari batu-batuan bahkan juga terbentuk dari kerangka calcite yang
berasal dari organisme microscopic di laut yang
dangkal.
Sehingga
sebagian
perlapisan
batu
gelap
pada
bagian
atas
batuan
ini
mengandung sejumlah besar fraksi dari silika yang terbentuk dari kerangka
mikrofosil, sehingga dimana lapisan pada bagian ini lebih tahan terhadap cuaca
8. BATUAN FOSIL KAYU
Batuan fosil kayu yang membatu adalah sejenis fosil, yaitu fosil kayu
dimana semua bahan organiknya telah digantikan
oleh mineral biasanya sejenis silikat, seperti
quartz), dengan struktur kayu tetap terjaga. Proses
fosil terjadi di bawah tanah, ketika kayu terkubur
di bawah lapisan sedimen. Air yang banyak
mengandung mineral masuk ke dalam sel-sel
tanaman dan sementara lignin dan selulosa
membusuk, mereka digantikan oleh batu.
9. BOM PROKLASTIK
Komposisi
batuan
piroklastik
dibagi
menjadi 4 yaitu :
a. Mineral Sialis
Didalam Mineral sialis terdapat :
- Kuarsa (Si02) : ditemuka hanya pada batuan gunung api yang kaya
kandungan silica atau bersifat asam.
silica.
b. Mineral Ferromagnesian : merupakan kelompok mieral yang kaya
kandungan Fe dan Mg silikat yang kadang-kadang disusul oleh Ca
silikat. Mineral tersebut berupa :
- Piroksen : Mineral penting dalam batuan gunung api.
- Olivine : Merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium
-
Sebagai
granit
dengan
butiran mineral sangat besar. Apabila jumlah mineral plagioklas melebihi jumlah
mineral feldspar kalium, batuan ini disebut granodiorit. Dan dengan berkurangnya
jumlah mineral kuarsa, batuan menjadi sianit. Granit sering digunakan untuk
pondasi galangan kapal, dermaga, pengeras jalan dan bahan bangunan lainnya.
Batu granit dapat dipoles untuk lantai dan dekorasi karena mempunyai variasi
warna yang indah.
merupakan proses penimbunan sisa-sisa hewan atau tumbuhan yang terakumulasi dalam
sedimen atau endapan endapan baik yang mengalami pengawetan secara menyeluruh,
sebagian ataupun jejaknya saja. Adapun bahan bahan yang berperan dalam proses
fosilisasi diantaranya silika, kalsiumkarbonat, FeO, MnO dan FeS.