Modul7 9
Modul7 9
Modul7 9
PENDAHULUAN
BAB 7
AKUNTANSI HUBUNGAN KANTOR
PUSAT DAN CABANG
Oleh: Yuli Noor Kusumawati, SE, M.Si
PENDAHULUAN
Anak perusahaan tidak selalu sama bidang usahanya dengan perusahaan induknya,
misal Sinar Mas Group mempunyai anak perusahaan yang bergerak di bidang
agribisnis yaitu Simas Agrolestari, Simas asuransi bergerak di bidang asuransi, dan
lain-lain. Sedangkan agen adalah suatu perusahaan jasa yang dipercaya untuk
Perusahaan Pusat adalah perusahaan cikal bakal pertama suatu perusahaan berdiri
sampai berkembang dan juga merupakan pusat dari kegiatan usaha yang dijalankan.
1
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Perusahaan Pusat yang telah tumbuh dan berkembang akan membuka kantor cabang
di beberapa tempat kemudian kantor cabang ini akan beroperasi dengan segala
akan dibahas pada topik 1, kedua pencatatan dengan system desentralisasi akan di
Tujuan penyajian dan bahasan pada bab ini bagi mahasiswa adalah:
kantor cabang.
2. Mahasiswa tidak hanya mengerti tetapi juga memahami seluk beluk akuntansi
hubungan pusat-cabang.
2
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 1
kantor pengembangan/ perwakilan yang skala usahanya lebih kecil dan merupakan
bagian dari kantor pusat tersebar di daerah-daerah lain. Kantor cabang tidak sama
dengan kantor agen karena keduanya mempunyai persamaan dan perbedaan sebagai
berikut:
3
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Ada dua sistem yang digunakan dalam pencatatan sistem akuntansi hubungan
1. Sistem Sentralisasi
1. SISTEM SENTRALISASI
Di dalam sistem ini akuntansi kantor cabang diselenggarakan oleh kantor pusat,
jadi hampir mirip dengan pencatatan kantor agen dimana rugi-laba kantor agen
dipisahkan dari rugi-laba kantor pusat. Sistem ini cocok dipakai apabila kantor cabang
letaknya dekat dengan kantor pusat dan kegiatan kantor cabang masih terbatas/ kantor
Contoh Soal 1:
PT. TERRAMODA
Neraca
Per 31 Desember 1998
AKTIVA
- Kas Rp. 300.000.000
- Piutang Dagang Rp. 125.000.000
- Persediaan Rp. 225.000.000
- Aktiva tetap (Neto) Rp. 330.000.000
Total Aktiva Rp. 980.000.000
PASIVA
- Utang Dagang Rp. 150.000.000
- Modal Saham Rp. 480.000.000
- Laba ditahan Rp. 350.000.000
Total Pasiva Rp. 980.000.000
4
KODE MK / STEKPI / BAB 9
(perusahaan Cabang berdiri tahun 1999) yang dipimpin oleh Betty sebagai manajer
1. Kantor pusat mengirim kas sebesar Rp. 200.000 untuk pembukaan kantor
cabang.
2. Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 150.000 secara kredit.
275.000.
dagangan yang dijual tersebut masing-masing Rp. 1000.000 dan Rp. 400.000.
Rp. 500.000.
7. Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000
10. Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp.
15.000.
11. Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.
5
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Perintah:
Jawab Soal 1:
Pusat
Pusat
Pusat
6
KODE MK / STEKPI / BAB 9
sebagai berikut:
Penjualan Pusat dan HPP kantor Pusat Penjualan dan HPP kantor Cabang
6) Penagihan piutang dagang: Kantor Pusat Rp. 1300.000, Kantor Cabang Rp.
500.000.
7) Pengeluaran kas untuk membayar biaya komersial: Kantor Pusat Rp. 300.000
7
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Kas 300.000
Kas-kantor cabang 300.000
10) Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 45.000, Kantor cabang Rp. 15.000.
11) Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 120.000.
LATIHAN TOPIK 1
cabang.
8
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Kantor cabang membeli aktiva tetap senilai Rp. 80.000 secara kredit.
75.000.
Rp.60.000.
Rp.50.000.
Penyusutan aktiva tetap: kantor pusat Rp. 10.000, Kantor cabang Rp.
5.000.
Kantor pusat membagi deviden dalam bentuk kas sebesar Rp. 40.000.
Perintah:
9
KODE MK / STEKPI / BAB 9
7) Transaksi apa saja yang penjurnalannya oleh pusat namun dicatat dengan
RANGKUMAN
10
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 2
A. PENGERTIAN DESENTRALISASI
cabang sendiri. Namun bila dikehendaki oleh kantor pusat maka terdapat pos-pos
Rekening Koran Timbal Balik (R/K). Sehingga pencatatan setiap transaksi dalam
1. Transaksi antara kantor cabang dengan kantor pusat. Transaksi ini akan
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini
11
KODE MK / STEKPI / BAB 9
2. Transaksi antara kantor cabang dengan pihak ketiga. Transaksi ini tidak
mempengaruhi hubungan kantor cabang dengan kantor pusat sehingga transaksi ini
Pusat Cabang
Sistem Fisik:
Pusat Cabang
Sistem Prepertual
Pusat Cabang
12
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Pusat Cabang
Pusat Cabang
Pusat Cabang
Pusat Cabang
Dari keempat pasang jurnal tersebut diatas sebenarnya susunan rekening jurnalnya
sama, hanya dibalik saja antara Pusat dan Cabangnya (jurnal no. 1,2,3,5).
Sedangkan untuk jurnal no. 4 dan 6 berbeda karena transaksinya juga berbeda.
13
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Pusat Cabang
Sistem Fisik:
Pusat Cabang
Sistem Prepertual
Pusat Cabang
Pusat Cabang
14
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Pusat Cabang
Pusat Cabang
Pusat Cabang
maka akan dicatat seperti jurnal biasa, misal: pembelian secara kredit, penjualan
15
KODE MK / STEKPI / BAB 9
LATIHAN TOPIK 2
RANGKUMAN
16
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TES FORMATIF
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1) Berikut pernyataan yang benar mengenai kantor cabang adalah:
A. Kantor cabang merupakan wakil di daerah dari beberapa kantor pusat.
B. Struktur organisasi kantor cabang terpisah dan berbeda dengan kantor
pusat.
C. Kantor cabang memperoleh dana dari investasi menyeluruh oleh kantor
pusat.
D. Kantor cabang pada system desentralisasi tidak perlu bertanggungjawab
kepada kantor pusat.
2) Sistem pencatatan untuk hubungan pusat daerah dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:
A. Sentralistik dan Desentralistik
B. Sentralisasi dan Desentralisasi
C. Sentralistik dan Delegasi
D. Sistem kantor Cabang dan kantor Agen.
17
KODE MK / STEKPI / BAB 9
18
KODE MK / STEKPI / BAB 9
D. Pusat
Kas-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx
pusat
adalah:
A Cabang
Kas (utang) xxxx
B. Cabang
R/K- Ktr Pusat xxxx
D. Pusat
Kas-Ktr Cab xxxx
Persediaan brg dag xxxx
19
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif bab 7 yang
terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar.
Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda
dalam materi Kegiatan Belajar (Bab) 7.
Rumus
20
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Tes Formatif
1) C
2) B
3) A
4) B
5) D
6) B
7) C
8) B
9) B
10) D
21
KODE MK / STEKPI / BAB 9
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue
by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Cetakan ke-7, BPFE,
UGM, Yogyakarta.
Mosich, A.N and Larsen, E. John (1983), Modern Advanced Accounting, Edisi
ketiga, New York: Mc. Graw-Hill Book Company.
22
KODE MK PENDAHULUAN
/ STEKPI / BAB 9
BAB 8
REKONSILIASI DAN KONSOLIDASI LAPORAN
KEUANGAN KANTOR PUSAT DAN CABANG
Oleh: Yuli Noor Kusumawati, SE, MSi
PENDAHULUAN
S
etelah mempelajari mengenai hubungan pusat dan cabang mengenai
perbedaan maka harus kita analisa, namun apabila telah sama maka dapat dibuat suatu
pusat semua sehingga tidak ada perbedaan dan laporan keuangan dapat langsung
Di dalam bab ini akan dibahas mengenai rekonsiliasi pada topik satu dan
23
KODE MK / STEKPI / BAB 9
timbal-balik dan konsolidasi laporan keuangan dengan baik dan benar, maka
diharapkan:
keuangan.
24
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 1
Cabang, antara R/K kantor pusat dengan R/K kantor cabang tidak selalu sama
jumlahnya oleh karena itu sebelum membuat laporan keuangan konsolidasi harus
prosedur pengecekan, pembandingan dan analisa terhadap perbedaan atau selisih yang
BERIKUT:
25
KODE MK / STEKPI / BAB 9
pendebitan R/K kantor cabang, misal: laba kantor cabang yang belum
diakui kantor pusat, penagihan piutang kantor pusat oleh kantor cabang.
Rekening Rekening
Transaksi Kantor Kantor Keterangan
Cabang Pusat
Misal: D K
Saldo Awal 50.000.000 50.000.000 Sudah cocok
Pengiriman brg dag ke 28.000.000 26.000.000 Belum cocok (Cabang
cabang. mengkredit terlalu kecil.
Pembebanan biaya 4.000.000 2.000.000 Belum cocok (karena Pusat
pada cabang mendebet terlalu besar)
Pencatatan laba kantor 4.300.000 3.400.000 Belum cocok (karena Pusat
cabang mengakui laba cabang terlalu
kecil
Berdasarkan pengaruhnya terhadap R/K kantor cabang dan R/K kantor pusat
misalnya transaksi:
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor cabang telah dicatat terlalu besar
26
KODE MK / STEKPI / BAB 9
kantor pusat.
e) Pengakuan laba kantor cabang yang terlalu besar atau rugi yang terlalu
kecil.
b. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor cabang terlalu kecil, misalnya
transaksi:
b) Laba kantor cabang yang belum diakui atau diakui terlalu kecil oleh kantor
pusat.
c) Pembebanan biaya kepada kantor cabang yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor pusat.
d) Pengiriman aktiva dari kantor pusat ke kantor cabang yang terlalu kecil.
e) Pengiriman aktiva dari kantor cabang ke kantor pusat yang terlalu besar.
f) Rugi kantor cabang yang dicatat terlalu besar oleh kantor pusat.
c. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu besar, misalnya:
transaksi:
a) Penagihan piutang kantor cabang yang dilakukan oleh kantor pusat dicatat
terlalu besar.
b) Pengirirman barang dagangan dari kantor Pusat yang dinilai terlalu besar
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor Pusat telah dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang.
27
KODE MK / STEKPI / BAB 9
d) Pembebanan biaya kepada kantor Pusat yang dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang.
d. Penyebab yang berakibat saldo R/K kantor Pusat terlalu kecil, misalnya
transaksi:
a) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang masih dalam perjalanan
b) Pengiriman barang dagangan dari kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh
kantor cabang.
c) Pengiriman kas atau aktiva lain ke kantor pusat telah dicatat terlalu besar oleh
kantor cabang.
d) Pembebanan biaya oleh kantor pusat yang dicatat terlalu kecil oleh kantor
cabang.
terjadinya perbedaan.
28
KODE MK / STEKPI / BAB 9
LATIHAN TOPIK 1
4) Sebutkan transaksi pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor Pusat
terlalu besar !
5) Sebutkan transaksi pusat atau cabang yang menyebabkan R/K kantor Pusat
terlalu kecil !
RANGKUMAN
29
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 2
saldo rekening kantor pusat dengan kantor cabang setelah perbedaan antara saldo
antara rekening kantor cabang dengan kantor pusat tidak ada (atau telah
sebagai berikut:
30
KODE MK / STEKPI / BAB 9
yaitu:
No
SISTEM FISIK SISTEM PREPERTUAL
Pengiriman barang
ke ktr cabang XXX
Pengiriman barang
dari kantor pusat XXX
31
KODE MK / STEKPI / BAB 9
yang sesuai.
Konsolidasi, yaitu:
1. Neraca Saldo
32
KODE MK / STEKPI / BAB 9
33
KODE MK / STEKPI / BAB 9
34
KODE MK / STEKPI / BAB 9
LATIHAN TOPIK 2
RANGKUMAN
35
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TES FORMATIF
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1) Berikut ini mana yang benar tentang rekonsiliasi adalah:
A. Prosedur menganalisa perbedaan antara saldo rekening kantor pusat dengan
cabang pada system sentralisasi.
B. Prosedur pembandingan dan analisa terhadap perbedaan atau selisih
yang terjadi antara rekening timbal balik dengan rekening kantor
cabang.
C. Prosedur pengecekan, pembandingan dan analisa terhadap perbedaan atau
selisih yang terjadi antara rekening koran kantor pusat dan kantor cabang.
D. Prosedur pengecekan perbedaan antara saldo rekening kantor pusat dengan
cabang.
3) Berikut ini adalah transaksi pencatatan laba kantor cabang yang menyebabkan
rekening timbal balik yang dicatat terlalu besar oleh kantor Pusat:
A. Pusat salah catat terlalu besar.
B. Cabang salah catat terlalu kecil karena untuk antisipasi pembagian deviden.
C. Pusat salah catat terlalu kecil.
D. Ada laba yang ditahan oleh cabang.
36
KODE MK / STEKPI / BAB 9
A. Kantor Cabang
B. Kantor Cabang yang dipercaya kantor Pusat
C. KAP yang dipercaya kantor Pusat .
D. Kantor Pusat.
6) Perbedaan jurnal eliminasi antara system fisik dengan system perpetual adalah
sebagai berikut:
A. Eliminasi saldo rekening koran kantor cabang dan rekening koran kantor
pusat.
B. Eliminasi bunga yang diperhitungkan atas investasi kantor pusat ke kantor
cabang.
C. Eliminasi terhadap pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang.
D. Eliminasi terhadap pembelian aktiva oleh cabang yang diakui oleh pusat.
37
KODE MK / STEKPI / BAB 9
10) Berikut ini jurnal eliminasi dengan system fisik yang bersumber dari neraca
saldo, kecuali :
A Kas (utang) xxxx
R/K- Ktr Pusat xxxx
38
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Rumus
39
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Tes Formatif
1) C
2) B
3) A
4) D
5) B
6) D
7) B
8) A
9) B
10) A
40
KODE MK / STEKPI / BAB 9
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue
by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Cetakan ke-7, BPFE,
UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian
penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
41
KODE MK / STEKPI / BAB 9
PENDAHULUAN
BAB 9
MASALAH KHUSUS DALAM HUBUNGAN AKUNTANSI
KANTOR PUSAT CABANG DOMESTIK
MAUPUN LUAR NEGERI
Oleh: Yuli Noor Kusumawati, SE, M.Si
PENDAHULUAN
42
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Topik 1: Bab ini akan menjelaskan mengenai masalah khusus mengenai akuntansi
hubungan pusat-cabang di dalam negeri.
Topik 2: Bab ini akan menjelaskan mengenai masalah khusus mengenai akuntansi
Dengan mempelajari bab ini dan sajian topik bahasan dengan contoh soal dan
negeri.
dalam akuntansi hubungan kantor pusat dengan kantor cabang di luar negeri.
mata uang asing ke dalam mata uang domestik tersebut dengan metode-
transaksi yang dinyatakan di dalam mata uang asing yang dapat menimbulkan
43
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 1
Di dalam hubungan antara kantor pusat dengan kantor cabang sering kali terjadi
beberapa masalah selain yang telah dibicarakan dimuka. Masalah ini sering disebut
ke kantor cabang selalu di nota dan di catat berdasarka harga pokok. Pengiriman
barang dagangan dari kantor pusat ke kantor cabang tersebut akan dicatat oleh masing-
44
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Oleh kantor pusat kelebihan harga nota harga yang dibebankan pada kantor
Harga Atau Laba Kotor Belum Direalisir. Jadi waktu mengirim barang
Kantor cabang tidak akan mengetahui kalau harga nota yang dibebankan ole
kantor pusat tersebut adalah di atas harga pokok. Jadi kantor cabang akan
mencatat berdasarkan harga nota yang diterima. Jadi kantor cabang akan
45
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Agar laba atau rugi dari kantor cabang menunjukkan laba yang
oleh kantor cabang akan diperlakukan sebagai penambah laba dari kantor
Cadangan Kelebihan Harga dan rekening timbal balik yang lain harus
dieliminasi. Jadi jurnal eliminasi yang harus dibuat juga tergantung pada
46
KODE MK / STEKPI / BAB 9
adalah:
awal yaitu ;
47
KODE MK / STEKPI / BAB 9
persediaan akhir.
pusat dan kantor cabang. Dalam hal ini jurnal eliminasi yang diperlikan
adalah ;
48
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Persediaan (akhir).....................................xxx
pengiriman aktiva antar cabang atas perintah kantor pusat dikelompokkan menjadi
3, yaitu:
1. Pengiriman kas
berikut:
49
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Kas..............................................xxx
Kas..............................................xxx
c. Kantor pusat;
Pusat
Akibat transaksi ini hampir sama dengan akibat pengiriman kas antar kantor
fisik;
Biaya angkut............................................................xxx
Kas............................................................................xxx
50
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Kas.....................................................................xxx
fisik;
Biaya angkut.....................................................xxx
c. Kantor pusat;
51
KODE MK / STEKPI / BAB 9
transfer barang antar cabang yang dicatat berdasar harga pokok terjadi karena
transaksi ini terdapat cadangan kelebihan harga. Akibat transaksi ini selengkapnya
fisik;
Kas ..............................................................xxx
52
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Apabila pengiriman barang dari kantor pusat dicatat oleh kantor cabang
c. Kantor pusat
53
KODE MK / STEKPI / BAB 9
perpetual;
54
KODE MK / STEKPI / BAB 9
LATIHAN TOPIK 1
RANGKUMAN
55
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TOPIK 2
Apabila kantor cabang berada di luar negeri maka masalah khusus yang dihadapi
menjadi semakin komplek, yaitu yang berkenaan dengan penjabaran laporan keuangan
kantor cabang dari yang semula disajikan di dalam mata uang asing (dilihat dari kantor
pusat) ke dalam mata uang domestik yang digunakan oleh kantor pusat. Masalah ini
timbul karena kurs suatu mata uang terhadap mata uang lain selain mengalami
perubahan.
Di dalam menjabarkan laporan keuangan yang disajikan di dalam mata uang asing ke
dalam mata uang domestik tersebut terdapat beberapa metode antara lain ;
3. Current/Noncurrent method.
4. Monetary/Nonmonetary method.
5. Temporary method
56
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Di dalam metode ini ungtuk pemilihan tingkat kurs maka rekening laporan
Untuk rekening timbal balik akan dijabarkan berdasarkan kurs pada tanggal
Dalam metode ini sebelum laporan keuangan perusahaan anak dijabarkan ke dalam
mata uang domestik maka laporan keuangan tersebut harus dinilai kembali dari
mata uang non-fungsional ke dalam mata uang fungsional. Jadi setelah dinilai
3. Current/Noncurrent Method.
57
KODE MK / STEKPI / BAB 9
4. Monetary/Nonmonetary Method.
terjadinya.
5. Temporary Method.
a) Rekening neraca yang dinilai berdasar harga pokok historis akan dijabarkan
b) Rekening neraca yang dinilai berdasar nilai pasar atau dinilai di masa yang
58
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Keadaan akan menjadi lain apabila transaksi tersebut menimbulkan utang atau piutang
yang dinyatakan di dalam mata uang asing. Akuntansi terhadap transaksi yang
dinyatakan di dalam mata uang asing yang menimbulkan utang atau piutang dalam
Pada tanggal transaksi ini aktiva, utang, pendapatan atau biaya akan dicatat
Apabila kurs mengalami perubahan maka nilai piutang atau piutang yang
dinyatakan dalam mata uang asing tersebut nilainya didalam mata uang domestik
akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut harus diakui sebagai laba atau rugi,
yaitu :
59
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Apabila perusahaan mempunyai piutang yang dinyatakan dalam mata uang asing
maka pada tanggal jatuh tempo perusahaan akan menerima pelunasan yang
dinyatakan dalam mata uang asing. Selisih antara kas yang dinyatakan dalam mata
uang domestik dengan nilai buku piutang yang dilunasi akan diakui sebagai laba
Apabila kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing tersebut berbeda
dengan nilai buku utang maka selisihnya akan diakui sebagai laba atau rugi, yaitu :
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing melebihi nilai buku
Kas yang dikeluarkan untuk membeli mata uang asing lebih kecil daripada
seperti itu boleh dilakukan untuk selisih kurs yang terjadi karena devaluasi atau
transaksi SWAP.
LATIHAN TOPIK 2
60
KODE MK / STEKPI / BAB 9
RANGKUMAN
61
KODE MK / STEKPI / BAB 9
TES FORMATIF
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang
disediakan !
1. Berikut ini merupakan masalah khusus akuntansi hubungan kantor pusat-
kantor cabang di dalam negeri, kecuali:
A. Pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang di nota diatas
harga pokok.
B. Pengiriman barang dari kantor cabang ke kantor cabang atas perintah
kantor pusat di nota diatas harga pokok.
C. Perbedaan nilai aktiva yang dinilai dengan metode campuran
current/non-current rate method.
D. Pengiriman aktiva (kas) dari kantor pusat ke kantor cabang.
62
KODE MK / STEKPI / BAB 9
4. Pencatatan oleh kantor cabang dengan sistem fisik pada transaksi pengiriman
barang ke kantor cabang di nota atas dasar harga pokok adalah sebagai berikut:
A. Rekening koran kantor pusat xxxx
Pengiriman barang dagangan xxxx
B. Pengiriman barang dagangan dari pusat xxxx
Rekening koran kantor pusat xxxx
C. Pengiriman barang dagangan dari cabang xxxx
Rekening koran kantor cabang xxxx
D. Rekening koran kantor cabang xxxx
Pengiriman barang dagangan ktr cabang xxxx
63
KODE MK / STEKPI / BAB 9
A. Kas xxxx
Pengiriman barang dari kantor pusat xxxx
Biaya angkut xxxx
Rekening kantor pusat xxxx
64
KODE MK / STEKPI / BAB 9
8. Utang-piutang akibat transaksi dalam mata uang asing pada tanggal neraca
akan menimbulkan pengakuan laba atau rugi sebagai berikut, kecuali:
A. Nilai piutang bertambah diakui sebagai laba.
B. Nilai piutang berkurang diakui sebagai rugi.
C. Nilai utang bertambah diakui sebagai rugi.
D. Nilai utang berkurang diakui sebagai laba ditahan.
65
KODE MK / STEKPI / BAB 9
10. Berdasarkan informasi soal no. 9 maka jurnal yang dibuat oleh kantor
cabang penerima dengan metode prepetual adalah sebagai berikut:
A. Persediaan barang dagangan Rp. 7.875.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 7.875.000
B. Persediaan barang dagangan Rp. 6.555.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.555.000
C. Persediaan barang dagangan Rp. 6.520.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.520.000
D. Persediaan barang dagangan Rp. 6.470.000
Rekening koran kantor pusat Rp. 6.300.000
Biaya angkut Rp. 170.000
Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif yang terdapat
di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian
gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi
Kegiatan Belajar 2.
Rumus
66
KODE MK / STEKPI / BAB 9
Tes Formatif
1) C
2) A
3) D
4) B
5) C
6) A
7) C
8) D
9) B
10) A
67
KODE MK / STEKPI / BAB 9
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daftar Kepustakaan
Allan R. Drubin. (1999), Advanced Accounting, 5th edition, South Western, reissue
by Binarupa Aksara, Jakarta.
Beam, John (1998), Advanced Accounting, 5th edition, Prentice Hall, London, reissue
by Salemba Empat, Jakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 1, Cetakan ke-7,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Suparwoto, L (1999), Akuntansi Keuangan Lanjutan 1 buku 2, Cetakan ke-6,
BPFE, UGM, Yogyakarta.
Supriyono, RA dan Suparwoto (1986), Akuntansi Keuangan Dasar, bagian
penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta.
68