Jagung
Jagung
Jagung
id
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan
tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga
(inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga
betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara
batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat
menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga
betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu
tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan
jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada
bunga betinanya (protandri) ( Budiman, 2012).
Bunga betina jagung tersusun berupa "tongkol" yang terbungkus
oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya
adalah kelamin betina itu sendiri. Bentuk biji jagung manis pada waktu
masak, keriput dan transparan ( Budiman, 2012).
4. Kandungan gizi
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada
endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh
bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa
campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar
atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak
berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan
sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin
lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.
Kandungan gizi jagung per 100 gram bahan adalah :
Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
commit to user
Ferrum : 2,4 mg
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B : 0,38 mg
Air : 12 gr
Jagung manis mengandung kadar gula yang relatif tinggi, karena
itu biasanya dipungut muda untuk dibakar atau direbus. Ciri dari jenis ini
adalah bila masak bijinya menjadi keriput dan bermanfaat sebagai bahan
makanan, makanan ternak, bahan baku pengisi obat dan lain-lain
(Harizamrry, 2007).
5. Pemanfaatan
Selain sebagai bahan pangan dan bahan pakan, saat ini jagung juga
dijadikan sumber energi alternatif. Lebih dari itu, sari pati jagung dapat di
ubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama
plastik. Salah satu perusahaan di jepang telah mencampur polimer jagung
dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap di pasarkan
( Budiman, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
melalui parit diantara barisan jagung atau menggunakan pompa air bila
kesulitan air ( Budiman, 2012).
8. Pemupukkan
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk menghasilkan produksi
jagung manis. Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung
manis dapat ditempuh dengan pemberian pupuk dan pengaturan jarak
tanam. Pupuk terbagi menjadi dua macam yaitu pupuk organik dan pupuk
anorganik (Rahmi dan Jumiati, 2003).
Pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran antara ZA : SP-36 :
KCL dengan perbandingan dosis perhektar adalah 280 : 210 : 35.
Pemupukan pupuk campuran ini dilakukan dalam tiga aplikasi berturut-
turut adalah :
Umur 10 hari dengan dosis ZA : SP-36 : KCL adalah 70 : 110 : 35
yang diaplikasikan dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang dan di
tutup lagi.
Umur 15 hari dengan dosis ZA : SP-36 : adalah 70 : 70 yang
diaplikasikan dengan cara tugal 10 cm dari lubang tanam dan ditutup
lagi.
Umur 45 hari dengan dosis ZA sebanyak 140 kg yang diaplikasikan
dengan di gejik pada jarak 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi
( Budiman, 2012).
9. Hama dan penyakit
a. Hama dan pengendalianya
1) Lalat bibit (Atherigona exigua S.)
Gejala serangan hama ini pada saat tanaman berumur 7 14 hst
dengan gejala daun berubah menjadi kekuning-kuningan, disekitar
gigitan atau bagian yang diserang mengalami pembusukan,
akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi
kerdil atau mati.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
10. Panen
Panen jagung manis dilakukan sekitar umur 60 80 hari, dimana
saat tersebut buah tanaman sudah dikatakan masak secara fisiologis
dengan ciri-ciri daun dan kelobot sudah mengering ( menguning), bila
klobot dibuka biji sudah tanpak kisut 100%, serta ada black layer pada
daerah titik tumbuh.
Teknis panen dapat dilakukan sebagai berikut :
Kelobot pembungkus buah dikupas dengan cara disobek dengan
tangan.
Seleksi buah, dengan cara dipisahkan antara buah normal dengan yang
masih muda serta busuk. Buah yang dipisahkan untuk kemudian
dijemur dahulu. Sedangkan yang busuk dibuang dan tidak perlu di
kirim ke pabrik.
Buah buah normal dimasukkan kedalam zak- zak yang sudah
disiapkan, kemudian di timbang dan dikirim ke pabrik.
Menentukan saat panen yang tepat sehingga kadar gula maksimum
sangat penting. Soalnya, panen awal atau lambat akan menurunkan kadar
gula dalam biji. Waktu panen tidak hanya faktor umur tetapi juga varietas,
ketinggian tempat, dan musim. Di dataran rendah (100-300 m) panen lebih
cepat, sekitar umur 60 hari. Sedangkan dataran menengah (400-700 m)
berkisar umur 70 hari. Bila musim hujan, dipastikan panen mundur sampai
75 hari, sebaliknya sewaktu kemarau lebih cepat, 65 hari. Dipastikan hasil
panen buah jagung manis yang bisa 20 25 ton/ha itu berkualitas baik
( Budiman, 2012).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
Panen jagung manis sebaiknya dilakukan pada pagi hari saat udara
masih sejuk karena udara panas cenderung dapat mengurangi kandungan
gula pada biji jagung. Untuk mempertahankan kadar gula lebih lama,
setelah panen dari kebun harus segera masuk ke ruang pendingin pada
temperature 1 5 derajad celcius, ini akan mempertahankan kemanisan
jagung hingga 10 hari. Akan lebih baik setelah panen jagung langsung
dibawa ke ruang pendingin dan langsung dilakukan penyortiran
( Anonim,2013)a.
C. Analisis Usaha Tani
Menurut Supriono (2009) analisis usaha tani dilakukan untuk
mengetahui kelayakan usaha, beberapa hal yang dibahas dalam analisis ini
adalah:
a. Biaya tetap
Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh
perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai dengan tingkatan
tertentu.
2) Pada biaya tetap, biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding
terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume
kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan
semakin tinggi biaya satuan.
b. Biaya variabel
Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut :
1) Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding
(proporsional) dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar
volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin
rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel.
2) Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume
kegiatan, jadi biaya semakin konstan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
c. Penerimaan
Menurut Soekartawi (1995), penerimaan adalah perkalian antara
produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi
berhubungan negatif dengan harga, artinya harga akan turun ketika
produksi berlebihan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut :
TR = Q x Pq
Keterangan :
TR = Total penerimaan (Rp)
Q = Jumlah produk
Pq = Harga produk (Rp)
d. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan
dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan,
selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian merupakan hasil dari
perhitungan berkala. Hal ini akan diketahui secara pasti saat perusahaan
menghentikan kegiatannya dan dilakukan likuidasi
(Soemarso, 2005 : 230).
Tujuan dari pelaku ekonomi adalah memaksimumkan utility.
Produsen memaksimumkan utility dengan cara memaksimumkan
keuntungan. Keuntungan (Jl) merupakan hasil pengurangan dari
penerimaan (revenue) dengan biaya (cost). Penerimaan merupakan hasil
perkalian antara jumlah produk (Q) dengan harga produk (P). Jika
dirumaskan yaitu :
=RC
= (Q x P) C
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
e. R/C Ratio
R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan ukuran perbandingan
antara penerimaan dengan biaya operasional. R/C Ratio dihitung untuk
menentukan kelayakan suatu usaha. R/C Ratio lebih dari satu maka usaha
ini layak untuk dijalankan. Rumus R/C Ratio adalah total penerimaan
dibagi total biaya produksi. Rumusnya yaitu :
R/C Ratio =
F. B/C Ratio
B/C Ratio (Benefit Cost Ratio) biasanya digunakan untuk
mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang
diperoleh, yaitu dengan cara membandingkan antara keuntungan dengan
total biaya yang dikeluarkan. B/C Ratio lebih dari satu maka usaha ini
berarti untung dan layak untuk dijalankan. Rumus B/C Ratio adalah
keuntungan dibagi total biaya. Rumus B/C Ratio adalah :
B/C Ratio =
commit to user