Untuk LKP Grain Size
Untuk LKP Grain Size
Untuk LKP Grain Size
HARI/TGL : NIM :
1. Latar Belakang
Sedimen pantai adalah material sedimen yang diendapkan di pantai. Progradasi
(sedimentasi) adalah proses perkembangan gisik atau gosong ke arah laut melalui
pengendapan sedimen yang dibawa oleh hanyutan litoral (Setiyono, 1996) Berdasarkan
ukuran butirnya, sedimen pantai dapat berkisar dari sedimen berukuran butir lempung
sampai gravel. Berdasarkan material sedimen penyusun pada suatu endapan mencerminkan
tingkat energi yang ada dilinkungan tersebut. Semakin besar ukuran butir material sedimen,
menunjukkan energi yang bekerja semakin tinggi. Dan sebaliknya, semakin kecil ukuran
butir sedimen, menunjukkan energi yang bekerja semakin lemah.
Ukuran butir merupakan hal yang sangat mendasar dalam partikel sedimen, trasportasi,
dan pengendapan. Analisis ukuran butir sedimen merupakan hal yang penting karena
memberikan petunjuk asal sedimen transportasi dan kondisi pengendapannya. Berdasarkan
hal tersebut diatas, maka dilakukanlah kegiatan lapangan kemudian dilanjutkan dngan
praktikum ukuran butir sedimen.
Materail sedimen yang dijumpai dilapangan mempunyai bentuk dan ukuran yang
berbeda-beda. Oleh karena itu dilakukan praktikum sedimentologi acara Ukuran Butir
Sedimen untuk mengetahui tingkat ukuran dan bentuk butir dari hasil analisa
laboratorium.
4. Teori Ringkas
Ukuran butir merupakan sifat dasar dari batuan sedimen silisiklastik dan merupakan
salah satu sifat yang sangat penting dalam pemerian batuan tersebut. Tiga aspek yang perlu
diperhatikan dalam pemerian ukuran butir sedimen, yaitu 1) teknik pengukuran ukuran
butir sedimen, 2) metode penyajian data ukuran butir 3) kegunaan data ukuran butir. Dalam
batuan sedimen klastik, salah satu klasifikasi yang didasarkan atas ukuran butir sedimen
adalah klasifikasi yang pertama kali diperkenalkan oleh Udden (1898) dan dimodifikasi
oleh Wenworth (1922).
mean: harga rata-rata arimatik dari semua ukuran butir suatu sampel
median: merupakan titk tengah (midpoint) dari distribusi ukuran butir. Harga median
merupakan diameter persent 50 dari grafik kumulatif, jika sekumpulan data
mempunyai jumlah genap, maka median adalah rata-rata aritmatik dari bagian
tengah darinya.
mode: adalah frekuensi ukuran butir terbanyak dari suatu populasi sedimen
standard deviation: akar kuadrat penyimpangan tentang mean pada satu set data
skewness:ketidaknormalan (ketidaksimetrisan) suatu populasi sedimen.
kurtosis: keruncingan atau kedataran suatu grafik frekuensi.
Konsep sphericity pertama kali diperkenalkan oleh Wadell (1932) yang
mendefinisikan sphericity sebagai rasio matematik dari diameter bola dengan volume yang
sama sebagai partikel dari diameter terkecil yang membatasi bentuk dari partikel.
Dl : Diameter long
Di : Diameter intermedied
Menurut Zinggs nilai dari sphericity dapat dilihat dari perbandingan sumbu
terpendek menengah dan diameter terpanjang dengan formula sebagai berikut :
Ds/Dl > 2/3 dan Di/Dl > 2/3 Spheroidal (Equant)
Ds/Dl < 2/3 dan Di/Dl > 2/3 Disk tabular
Ds/Dl > 2/3 dan Di/Dl < 2/3 Roller
Ds/Dl < 2/3 dan Di/Dl < 2/3 Triaxial, Bladed
Dl Di Ds
3 6
S= 3 2
D L
6
S= 3 Di Ds
L2
d. Metode Crumbein
Metode ini memodifikasi konsep dari WEDELL (1932), yaitu dengan rumus
S = 3LS/L2
5. Prosedur kerja
a. Sampel yang telah diambil dilapangn (dalam keadaan basah) dikeringkan dengan
mesin oven
b. Sampel yang sudah kering selanjutnya diquartering, dimana sampel dikeluarkan
dari kantongan dan dibentuk gunung, yang kemudian dibagi menjadi 4
bagian/kuadran. Pada kuadran yang berseberangan digabung menjadi satu,
quartering dilakukan sampai diperoleh berat sampel yang diinginkan, yaitu 100
gram
c. Penimbangan sampel untuk dianalisa, diusahakan berat sampel merupakan bilangan
bulat untuk memudahkan perhitungan, Pengayakan digunakan satu set ayakan yang
diinginkan dan mesin pengayak
d. Ambil satu set ayakan dan yakinkan ayakan tersebut tersusun dengan baik, bukaan
terkecil ada di bawah dan yang besar di atas. Catatan ayakan memiliki nomer yang
berbeda, tergantung dari skala ukurannya. Yang sangat umum adalah US Standard
Sieve Mesh, opening in millimeters (micrometers), opening in inches, and Phi
Scale; see table below. Tempatkan pan pada bagian terbawah dari ayakan.
Tuangkan sampel kebagian paling atas ayakan dan tutup ayakan di bagian paling
atas ayakan
e. Mesin dijalankan selama kurang lebih 15 menit sampai sampel benar-benar
terpisahkan. Setelah itu sampel yang tertampung pada ayakan dikeluarkan dari
ayakan dengan hati-hati, jangan sampai berhamburan. Hal ini untuk mendapatkan
data yang akurat
f. Tiap ayakan ditimbang kembali bersama dengan sampel yang tertampung dengan
menggunakan timbangan digital dan catat beratnya pada form yang sudah
disiapkan.
g. Data hasil pengayakan selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel dan grafik seperti
grafik histogram, grafik frekuansi, dan grafik kumulatif
h. Dari grafik kumulatif ditentukan harga persentilnya untuk perhitungan selanjutnya
i. Dari grafik yang dihasilkan dilakukan interpretasi mengenai nama sedimen, sortasi,
dll.
j. Untuk pengamatan sphericity, ukuran untuk material dibagi menjadi 3 penyajian
data yaitu sumbu terpanjang, menengah, dan terpendek
k. Mengolah data dengan metode Zingg, Sneed, dan Folk dan Wadell
6. Presentase Data
Data hasil dari analisa ukuran butir yang dilakukan dengan pengayakan dibuat dalam
bentuk histogram, kurva kumulatif, atau kurva frekuensi, grafik semilog, serta beberapa
parameter statistik, yaitu mean, standar deviasi, skewness, kurtosis. Untuk pengamatan
sphericity dilakukan perhitungan diameter setiap material sedimen, mengolah data dengan
metode Zingg, Sneed dan Folk dan Wadell.
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
HARI/TGL : NIM :
Grafik Semilog
Nama : Nim :
PRAKTIKUM SEDIMENTOLOGI
HARI/TGL : NIM :
1) Metode Zinggs
Metode Zinggs
No No Smpl Ds/Di Di/Dl Bentuk Material
1
2
3
4
5
2) Metode Crumbein
Metode Crumbein
No No Smpl S = 3LS/L2
1
2
3
4
5
Material
1
2
3
4
5
4) Metode Wedell
8. Pembahasan