Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

PROPOSAL Penelitian - 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

1

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica)


SEBAGAI ADITIF PAKAN TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT
BADAN (PBB) AYAM PEDAGING

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia banyak peternak percaya bahwa produksi ternak hampir tidak


mungkin berhasil tanpa penggunaan antibiotika sebagai perangsang pertumbuhan.
Oleh karena itu sejak tahun 1970-an pada saat peternakan mulai berkembang di
Indonesia, muncul penggunaan antibiotika sebagai pemacu pertumbuhan dan
untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Masalah yang timbul ialah
pemanfaatan antibiotika sebagai feed additive (imbuhan) walaupun aplikasi ini
bukan diterapkan pada manusia, namun penggunaan antibiotika untuk ternak ini
memiliki dampak terhadap kesehatan manusia (Soeharso dkk, 2010).
Dari berbagai sumber ilmiah ternyata penggunaan antibiotika yang tidak
memenuhi prosedur pengobatan sehingga dosis yang diberikan tidak mampu
membunuh bakteri pathogen, dapat menyebabkan mutasi kromosom pathogen.
Adanya pathogen yang bermutasi ini, menyebabkan fungsi antibiotika sebagai
growth promoter juga menurun. Sehingga perlu alternatif pemecahan masalah
diantaranya adalah sumber antibiotik dari herbal . Sehingga tanaman herbal dapat
dijadikan sebagai alternatif penggunaan antibiotic pada sistem pemeliharaan
ternak.
Tanaman herbal yang berpotensi berperan sebagai fitobiotik adalah
kelompok tanaman rimpang seperti kunyit (Curcuma domestica). Kunyit
merupakan salah satu tanaman rempah yang berasal dari wilayah Asia khususnya
Asia tenggara. Senyawa yang terkandung dalam tanaman kunyit adalah senyawa
kurkuminoid yang memberi warna kuning pada kunyit. Kurkuminoid ini
kebanyakan berupa kurkumin yang mempunyai kegunaan sebagai anti oksidan,
anti inflamasi, efek pencegah kanker, serta menurunkan resiko serangan jantung
2

(Rostiana, 2005). Kunyit mengandung beberapa senyawa aktif yang biasa


digunakan sebagai bahan baku farmasi, selain sebagai bahan baku obat juga
dipakai sebagai bumbu dapur dan zat pewarna alami. Tanaman ini mengahasilkan
rimpang berwarna kuning jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga
kecoklatan. Rimpang terdiri dari rimpang induk dan anak rimpang, rimpang induk
berbentuk bulat telur, disebut empu. Anak rimpang bentuknya seperti jari, panjang
rimpang 2-10 cm, diameter 1-2 cm (Rahardjo, 2005).

1.2. Perumusan Masalah

Zat warna kuning (kurkumin) kunyit, pada ternak dapat digunakan sebagai
bahan pakan tambahan yang dapat meningkatkan nafsu makan, meningkatkan
kerja organ pencernaan, merangsang dinding kantong empedu mengeluarkan
cairan empedu dan merangsang keluarnya getah pankreas yang mengandung
enzim amilase, lipase, dan protease yang berguna untuk meningkatkan pencernaan
bahan pakan seperti karbohidrat, lemak, dan protein, sehingga ternak menjadi
lebih sehat, mempertahankan daya tahan tubuh ternak, pertumbuhan dan
produktivitasnya optimal, meningkatkan efisiensi pakan, aroma karkas tidak amis.
Disamping itu minyak atsiri yang dikandung kunyit dapat mempercepat
pengosongan isi lambung (Sudarsono, 1996)

Berdasarkan uraian tersebut maka sebagai rumusan masalah yang harus


dipecahkan melalui penelitian yaitu :

1. Apakah penambahan ekstrak kunyit dalam pakan dapat meningkatkan


pertumbuhan bobot badan pada ternak ayam pedaging ?
2. Berapakah level pemberian ekstrak kunyit yang optimal ?
3

1.3. Hipotesis

1. Pemberian ekstrak kunyit dalam pakan dapat meningkatkan


pertumbuhan bobot badan ternak.
2. Semakin tinggi level pemberian ekstrak kunyit maka semakin tinggi
pula pertumbuhan bobot badan ternak.

1.4. Tujuan Penelitian

a. Mengoptimalkan pemanfaatan ekstrak kunyit sebagai pakan aditif


ternak yang murah dan mudah didapat.
b. Mengoptimalkan performa produksi melalui pemanfaatan ekstrak
kunyit sebagai peningkat pertumbuhan bobot badan ternak.

1.5. Manfaat penelitian

a. Memberikan informasi mengenai tanaman kunyit yang di ekstraksi


untuk tambahan pakan ayam pedaging.

b. Memberikan informasi mengenai hasil pemberian ekstrasi kunyit ke


dalam pakan terhadap pertumbuhan bobot badan ternak.

c. Memberikan alternatif bahan pakan local yang bermanfaat bagi


pertumbuhan ternak.
4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman kunyit berupa semak dengan tinggi 70 cm. Batang semu, tegak,
bulat, dan membentuk rimpang. Berwarna hijau kekuningan, daun tunggal dan
berbentuk lanset memanjang. Helai daun tiga sampai delapan. Ujung dan pangkal
daun runcing, tepi rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12 cm. Pertulangan daun
menyirip. Daun berwarna hijau pucat. Bunga majemuk, berambut, bersisik.
Panjang tangkai 16-40 cm. Panjang mahkota 3 cm, lebar 1cm, berwarna
kuning. Kelopak silindris, tipis dan berwarna ungu. Pangkal daun pelindung putih.
Akar berupa akar serabut dan berwarna coklat muda. Kunyit merupakan salah satu
tanaman obat potensial, selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai
bumbu dapur dan zat pewarna alami (Rostiana, 2005).

Rimpang kunyit mengandung berbagai zat aktif diantaranya minyak atsiri


yang terdiri atas monoterpen dan seskuiterpen dan kurkuminoid, protein, fosfor,
kalium, besi dan vitamin C. Senyawa utama yang terkandung dalam rimpang
kunyit adalah kurkuminioid dan minyak atsiri. Kandungan kurkuminoid berkisar
antar 3-5% yang terdiri dari kurkumin dan turunannya yaitu demetoksikurmin dan
bisdemetoksikutkumin. Kandungan minyak atsiri berkisar antara 2,5-6% yang
terdiri dari komponen artumeron, alfa dan betatumeron, tumerol, alfa atlanton,
beta kariofilen, dan linalol. Selain kurkuminoid dan minyak atsiri rimpang kunyit
mengandung senyawa lain seperti pati, lemak, protein, kamfer, resin, damar, gom,
kalsium fosfor, dan zat besi (Hartati, 2013)

Minyak atsiri pada kunyit dapat memberi efek anti mikroba dan kurkumin
sebagai anti inflamasi dan meningkatkan kerja organ pencernaan. Aktifitas
biologis kunyit berspektrum luas diantaranya adalah sebagai antioksidan,
antibakteri dan hipokolesteremik, mempunyai sifat kolagogum (peluruh empedu),
sehingga dapat meningkatkan penyerapan vitamin A, D, E dan K (Agustina,
2013). Ekstrak etanol rimpang kunyit memiliki aktivitas antibakteri terhadap
bakteri Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan
Salmonella typhosa (Himawan et.al., 2012).
5

Kunyit merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai aditif pakan


golongan fitobiotik pada ayam broiler. Kunyit diketahui memiliki efek
imunomodulator sehingga dapat membantu mengoptimalkan kondisi kesehatan
ayam broiler. Kandungan minyak atsiri tanaman kunyit juga diketahui memiliki
aktivitas antibakteri sehingga membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak
terhadap serangan bakteri pathogen. Erniasih dan Saraswati (2006) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa pemberian limbah padat kunyit sampai kadar
20% tidak menyebabkan ayam mengalami stress yang dapat berpengaruh terhadap
jumlah leukosit.
6

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Laily. 2013. Penggunaan Ramuan Herbal sebagai Feed Additive untuk
meningkatkan Performans Broiler. Lokakarya Nasional Inovasi Teknologi
dalam Mendukung Usaha Ternak Unggas Berdayasaing. JITV

Erniasih I dan Saraswati TR. 2006. Penambahan Limbah Padat Kunyit pada
Ransum Ayam dan Pengaruhnya terhadap Status Darah dan Hepar Ayam.
Buletin Anatomi dan Fisiologi. 17(2): 1-6

Hartati, S Y. 2013. Khasiat Kunyit sebagai Obat Tradisional dan Manfaat


Lainnya. Warta penelitian dan pengembangan Tanaman Indsutri. 19(2):5-9

Himawan HC, Surjana V, dan Prawira L. 2012. Karakterisasi dan Identifikasi


Komponen Kimia Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.) sebagai
Inhibitor Bakteri Patogen. Fitofarmaka. 2(2): 116-125

Rahardjo, 2005. Budidaya Tanaman Kunyit. Badan Penelitian dan Pengembangan


Peternakan. Sirkuler (11). Pp: 1-13

Rostiana, 2005. Budidaya Tanaman Jahe. Buletin Sirkuler (11). Pp: 1-13

Soeharsono H., Adriani L., Safitri R., Sjofjan O., Abdullah S., Rostika R.,
Lengkey H.A.W., and Musawwir A., 2010. Probiotik ; Basis Ilmiah,
Aplikasi, dan Aspek Praktis. Widya Padjadjaran. Bandung.

Sudarsono, 1996. Tanaman Kunyit Manfaat Khasiat Dan Kandungan Bagi


Kesehatan. Diakses dari http://warnadunia.com/. Diakses tanggal 27 Maret
2010.

Anda mungkin juga menyukai