Diktat Musik
Diktat Musik
Diktat Musik
DISUSUN OLEH:
1. Bambang Dwi W
2. Diah Wuri A.
3. Lia Amelia
4. Novia Fatmawati
5. Priti Dewi S.A
6. Rofita S
7. Widya Arum A.
Prinsip modal berasal dari musik "monofon", yaitu satu lagu saja atau satu melodi line yang
dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang. Dalam hal ini prinsip modal mirip dengan salah satu prinsip
dalam musik karawitan yaitu sistem pelog/salendro, karena tangga nada pelog/salendro lebih
berhubungan dengan karakter melodi yang monofon (horizontal) dan terdapat nada dasar juga sebagai
"pusat".
Perbedaan dengan prinsip modal di Eropa dapat ditemukan dalam rangka ketentuan interval, karena
di Indonesia tidak ada standardisasi jarak interval. Kenyataan ini bukan merupakan kekurangan
melainkan perbedaan yang berdasaran estetika musik (sejarah, tradisi budaya) yang berbeda.
Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui ciri ciri music modal yaitu :
Ternyata, terdapat beberapa budaya musik yang tetap mengembangkan prinsip pentatonis seperti
Indonesia misalnya. Sedangkan di Eropa, unsur-unsur pentatonis diubah melalui sistem tangga nada
modal. Padahal, karakter pentatonis masih sering muncul pada beberapa karya-karya musik Barat sebagai
simbol "paling alami".
Musik Tonal Adalah Sistem musik yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal, adanya
pusat nada yang di dengar atau dirasakan, artinya suatu rangkaian not tidak hanya memiliki hubungan
secara horizontal saja setiap not itu tidak berdiri sendiri, memiliki Tanga Nada Diatonis Mayor dan
Diatonis minor.
Adapaun pengertian lain menurut para ahli yaitu "Musik Tonal adalah musik yang terpadu dan
dimensi Musik disatukan jika mendalam merujuk ke sistem precompositional dihasilkan oleh prinsip
konstruktif tunggal yang berasal dari skala tipe dasar.
Itu adalah dimensi jika dapat tetap dibedakan dari yang memesan precompositional "(Pitt 1995,
299).dari definisi tersebut dapat kita cirikan bahwa music Tonal itu memandang bunyi secara horizontal
dan vertical,memiliki pusat nada,Menggunakan tangga nada diatonic mayor dan diatonic minor
5. MUSIK ATONAL
Atonal adalah jenis musik tanpa nada dan disonansi yang mungkin memiliki kesamaan tetapi
sebenarnya tidak sama. Sebenarnya, jika menganggap atonal bukan bagian dari musik agak kurang tepat.
Sebab musik tanpa nada sebenarnya sudah familiar digunakan terutama dalam sejarah musik dan
dipahami sebagai sebuah gerakan yang berbeda dimulai sekitar awal abad 20. Atonal sendiri saat itu
muncul karena adanya keakraban manusia terhadap nada namun tanpa dibumbui dengan perasaan.
Atonal mengajarkan kita untuk membuat musik berbumbu. Atonal juga ditengarai sebagai awal
munculnya musik klasik yang sudah terlihat geliatnya sejak abad 20. Saat itu musik-musik tanpa nada
banyak digunakan untuk acara peribadatan diberbagai gereja. Musik tanpa nada menjadi fenomena besar
selama awal abad 20 karena dipandang sebagai musik alternatif yang lebih harmonis.
Musik tanpa nada sebenarnya ditandai dengan sistem dan teori yang cukup mudah, yang nadanya
hanya berupa "tonal". awalnya banyak yang mencecar musik atonal karena dipandang tidak jelas, namun
seiring dengan banyaknya musisi atonal yang lahir lambat laun orang-orang pun mulai menyukai musik
ini. Ingin mengenal lebih jauh tentang musik ini? Pergilah ke Eropa karena di Indonesia belum banyak
musisi yang mengetahui musik ini. Musik atonal tidak mengikuti aturan baku atau tanpa memperhatikan
Tonal nada menggunakan tanggga nada kromatif.bisa kita katakana music Atonal ini music yang bersifat
spontanitas.
6. PERTUNJUKAN ORKESTRA
Orkestra adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama. Mereka biasanya
memainkan musik klasik. Orkestra adalah ensemble instrumental besar yang biasanya terdiri dari bagian-
bagian alat musik string (biola, viola, cello, double bass), brass (trompet), woodwind (alat musik tiup),
dan instrumen perkusi. Instrumen lain seperti piano dan celesta kadang-kadang dapat diikutsertakan
dalam orkestra ini.
Sedangkan penambahan alat musik elektrik setelah perkembangan orkestra pada saat ini seringkali
menampilkan harpa elektrik dan juga keyboard. Dalam Yunani kuno, orkestra berarti area antara tempat
duduk penonton dan panggung, yang digunakan oleh penyanyi koor dan pemain musik.
Kata orchestra dalam bahasa Yunani diterjemahkan sebagai tempat menari. Di beberapa teater,
istilah orchestra merujuk ke tempat-tempat duduk di depan panggung, atau yang sering disebut dengan
primafila atau platea. Tetapi istilah ini lebih tepat disebut dengan panggung atau aula konser.
Sebuah orkestra dengan komposisi pemain atau musisi berjumlah sekitar 50 musisi atau kurang
disebut dengan Chamber Orchestra, sedangkan orkestra dengan jumlah musisi sekitar 70-100 musisi
disebut dengan Symphony Orchestra atau bisa disebut dengan Philharmonic Orchestr.. Sebuah orkestra
biasanya dipimpin oleh seorang konduktor dengan mengatur tempo dan alunan irama musik melalui
gerakan tangan atau tubuhnya.
Sejarah Awal Orchestra
Orkestra pada awalnya terdiri dari kelompok-kelompok musisi kecil yang berkumpul untuk sebuah
acara festival, liburan atau pemakaman. Hal tersebut tidak sampai pada abad ke-11 komposisi sebuah
instrumen dimainkan dengan menghasilkan perbedaan nada dan oktaf. Sedangkan sebuah orkestra
moderen dimulai pada akhir abad ke-16, dimana pada saat itu seorang komposer menulis sheet atau
tabulature musik untuk sebuah kelompok pemain instrumen atau disebut orkestra. Sedangkan pada abad
ke-15 dan 16 di Itali, musik orkestra sering dikombinasikan dengan sebuah tarian dan dialog dalam
bentuk teater atau opera. Sehingga pada abad ke-17 sebuah musik sering dimainkan dalam bentuk
kelompok dan kombinasi, yang merupakan awal mula dengan munculnya permainan musik orkestra
moderen.
Pada abad ke-17 dan awal abad ke-18, sebuah kelompok pemain instrumen diambil dari pemilik-
pemilik bakat yang tersedia pada saat itu. Seperti seorang komposer Johan Sebastian Bach memegang
penuh atas hampir semua sumber daya musik di kota pada saat itu, sedangkan bagi
komposer Handel akan menyewa musisi-musisi terbaik yang bersedia bergabungdengannya. Pada saat itu
sebagian bangsawan mulai membuat rencana perjalanan untuk sebuah permainan orkestra. Diantara
mereka mulai menyewa musisi untuk membentuk sebuahensemble yang permanen. Seperti komposer
muda Joseph Haydn mulai memiliki anggota orkestra yang tetap dan mulai bekerja dengannya.
Sedangkan pada saat yang sama, seorangVirtuoso muda Wolfgang Amadeus Mozart menulis musik-
musik konserto dan bepergian dengan memamerkan keterampilan mereka. Dimana perjalanan mereka
lakukan dari kota ke kota, dengan mengatur konser sepanjang jalan. Sebuah
orkestra aristokrat (bangasawan) saling bekerja sama dalam waktu yang lama, sehingga memungkinkan
untuk ensemble orkestra terus meningkatkan keterampilan permainannya karena keterbiasaan tampil di
depan pubik.
Instrumen Orceshtra
1. Instrumen Gesek (Strings)
Pada sebuah orkestra, yang dianggap dalam kategori alat musik gesek (strings) adalah keluarga
biola/violin. Walau sebenarnya banyak alat musik gesek lain
yang dimainkan dengan atau tanpa menggunakan alat penggesek
(bow), yang dikenal dengan istilah chordophone.
Sedangkan pada jaman dahulu, senarnya terbuat dari usus domba. Namun semakin maju
perkembangan jaman, mengikuti kebutuhan lantangnya suara yang dikeluarkan, senar alat musik gesek
dibuat dari kawat perak dan kawat baja.
Macam-macam instrumen Strings :
a. Violin/Biola
Biola mampu mengekspresikan berbagai rasa dalam sebuah permainannya, dari mulai musik yang
sangat lembut hingga yang tegas. Semua berada pada kemampuan musisi yang menggunakannya.Tidak
ada catatan sejarah yang mengemukakan siapa orang yang menemukan biola, namun di awal
kemunculannya, seorang pembuat biola yang terkenal adalah Andrea Amati (1525 - 1611). Ia adalah
pendiri dari Cremonese School of Violin Making.
Pembuat instrumen jenis gesek yang paling ternama hingga saat ini adalah Antonio Stradivari
(1644 - 1737). Banyak alat musik yang dihasilkannya, hingga saat ini masih digunakan oleh berbagai
musisi dan berbagai orkestra ternama. Bahkan biola karya Stradivari tertua yang hingga saat ini masih
disimpan, berasal dari tahun 1666 (dibawah kepemilikian Fridart Foundation). Sebagian besar biola karya
Stradivari juga berada di museum - museum ternama, seperti Smithsonian Institution National Museum of
American History.
b. Viola
c.Cello
Karena Cello merupakan instrumen yang cukup besar, maka saat seorang musisi memainkan Cello,
ujung bagian bawah Cello menyentuh lantai, sementara badan Cello berada diantara kedua kaki
pemainnya.
Umumnya pemain Double Bass mengambil posisi duduk pada kursi tinggi, atau bisa juga berdiri,
karena tubuh Double Bass yang cukup tinggi dan besar, membutuhkan sanggahan yang juga lebih kuat.
Double Bass seringkali dimainkan dengan cara dipetik, atau juga dengan gesekan menggunakan bow (alat
geseknya). Double Bass merupakan instrumen yang sudah dangat tua, dan pada dasarnya tidak berubah
sejak ratusan tahun yang lalu.
e.Harpa
a. Flute
b. Oboe
Oboe dapat mengeluarkan suara khas yang lembut dan melankolis, dimainkan dengan cara ditiup
pada bagian ujung (mouthpiece). Nada yang dihasilkan sedikit lebih rendah jika dibandingkan
dengan Flute. Oboe jenis lain yang disebut Cor Anglais (atau English Horn) juga sering digunakan
dalam rangkaian orkestra. Cor Anglais memiliki nada yang lebih rendah (tenor) dibandingkan Oboe.
c.Clarinet
d. Bassoon
Bassoon memiliki bentuk yang unik, seperti pipa panjang dan memiliki lekukan dan banyak tuts. Ia
memiliki suara yang kaya dan vibrato yang lembut, cenderung mirip dengan suara vokal penyanyi
bernada bariton. Bassoon sudah cukup lama melengkapi rangkaian orkestra karena keragaman nada yang
mampu dihadirkan. Kata Bassoon sendiri mulai digunakan pada tahun 1613 di Perancis.
3. Instrumen Brass
Seperti namanya, keluarga alat musik brass adalah alat musik
tiup yang terbuat dari bahan kuningan. Keluarga
instrumen brass memiliki suara yang sangat dominan karena ia
mampu mengeluarkan suara yang sangat keras diantara jajaran alat
musik orkestra lainnya.
Berbeda dengan alat musik tiup keluarga woodwind yang
memiliki ujung tipis yang disisipkan ke dalam mulut untuk
meniupnya, membunyikan alat musik brass adalah dengan cara menempelkan bibir luar pada ujung
peniup yang lubangnya sedikit lebar. Alat musik brass pada dasarnya merupakan sebuah pipa yang sangat
panjang, dimana lubangnya melebar pada bagian akhir. Pipa alat musik Brass dibuat meliuk-liuk dalam
berbagai bentuk agar pemain dapat lebih mudah memegang dan menggunakannya. Beberapa alat musik
yang termasuk dalam keluarga brass adalah Terompet/Trumpet , French Horn, Trombone dan Tuba.
a. Terompet/Trumpet
Nenek moyang Terompet sudah ada sejak jaman Mesir
kuno, yang dibuktikan dari lukisan - lukisan dinding di makam
raja-raja Mesir kuno. Terompet kuno terbuat dari bahan perak atau
tembaga dengan panjang sekitar 50-60cm. Pada masa itu, Terompet
dianggap sebagai sesuatu yang sakral dan hanya dimainkan untuk menyembah dewa Osiris.
Terompet adalah alat musik yang paling kecil di dalam keluarga brass. Ia juga menyumbangkan
nada dengan pitch tertinggi diantara anggota keluarga lainnya. Suaranya bisa terdengar kencang dan
melengking.
Terompet masa kini terbuat dari bahan kuningan, yang bentuknya memiliki 2 lekukan. Jika lekukan
ini dibuat lurus, panjang Terompet bisa mencapai hampir 2 meter.Umumnya dalam sebuah orkestra
terdapat dua hingga empat pemain Terompet.
b. French Horn
Horn merupakan salah satu alat musik dengan bentuk yang
sangat unik diantara alat musik orkestra lainnya. Misalnya, tuts
pada Horn dioperasikan oleh tangan kiri dan cara memainkannya
dengan posisi terbalik, yaitu dengan corong yang mengeluarkan
suara menghadap ke belakang. Horn merupakan salah satu alat
musik yang cukup sulit untuk dimainkan.
French Horn, seperti namanya, berasal dari Perancis. Bentuknya yang berlika-liku membuatnya
terlihat begitu unik, dan jika seluruh pipa pada French Horn dibuat dalam posisi lurus, maka ia akan
berukuran sekitar 550 centimeter panjangnya. Umumnya dalam sebuah orkestra, akan ada dua hingga
delapan pemain French Horn.
c.Trombone
d. Tuba
Umumnya dalam sebuah orkestra, ada hanya satu orang pemain Tuba. Karena itulah, seorang
musisi Tuba juga harus memiliki pernapasan yang sangat baik, karena napas yang ia keluarkan
membutuhkan tenaga yang cukup kuat agar Tuba dapat mengeluarkan suara yang lantang dan harmonis
dengan alat orkestra lainnya.
4. Instrumen Perkusi
Beberapa alat musik perkusi memiliki nada dan suara yang dapat membunyikan not seperti pada
alat musik lain, contohnya alat musik perkusi Xylophone, Timpani atau Piano. Namun beberapa alat
musik perkusi tidak memiliki nada, contohnya alat musik Cymbals, Bass Drum, dan Castanets.
Alat musik perkusi bertanggung jawab dalam menentukan ritme dan ketukan dalam sebuah
aransemen. Berbeda dengan musisi lain dalam sebuah orkestra, pemain perkusi terkadang bertanggung
jawab untuk memainkan beberapa alat musik sekaligus.
Alat musik jenis perkusi yang paling umum digunakan dalam sebuah orkestra antara lain : Timpani,
Xylophone, Cymbals, Triangle, Snare Drum, Bass Drum, Tambourine, Maracas, Gong, Chimes,
Celesta dan Piano.
a. Timpani
Pada jaman dahulu, Timpani hanya berbentuk seperti mangkuk besar yang ditutup dengan kulit sapi
atau kambing diatasnya. Berbeda dengan Timpani yang digunakan sekarang ini yang telah memiliki
bingkai dan pedal, ia pun bisa berdiri dengan kokoh. Pemain Timpani dapat mengubah nada yang
dikeluarkan dengan cara menginjak pedal agar membuat penutup yang terbuat dari kulit (atau plastik)
tersebut lebih renggang ataupun tegang. Tingkat kerenggangan dari kulit penutup ini yang menentukan
tinggi rendahnya nada pada Timpani.Umumnya pada sebuah orkestra, terdapat empat
buah Timpani dengan berbagai ukuran yang dimainkan oleh satu musisi.
b. Xylophone
Xylophone adalah satu set perkusi yang terbuat dari kayu dengan posisi tersusun secara paralel.
Cara memainkannya adalah dengan dipukul menggunakan tongkat pemukul. Xylophone adalah alat
perkusi yang memiliki nada.
Xylophone modern yang digunakan saat ini terbuat dari kayu yang disusun menyerupai tuts piano.
Bagaimana suara yang dikeluarkan oleh Xylophone juga dapat ditentukan dengan alat pemukul yang
digunakan. Jika kepala pemukulnya keras, suaranya akan tajam, namun jika pemukulnya terbuat dari
bahan lembut, suaranya pun akan terdengar lebih lembut. Ada beberapa alat musik yang serupa
dengan Xylophone dan juga termasuk dalam keluarga perkusi. Alat musik tersebut antara lain
: Marimba (Xylophone yang berukuran lebih besar), Vibraphone, dan Glockenspiel.
Dalam sebuah orkestra biasanya seorang musisi Xylophone juga memainkan Glockenspiel, yang
merupakan versi kecil dari Xylophone.
c.Cymbals
Cymbals adalah jenis alat musik perkusi yang berbentuk seperti piring
yang sangat lebar, umumnya terbuat dari bahan perunggu (bronze).
Kadang Cymbals disebut sebagai alat musik yang menghasilkan suara paling
berisik dalam sebuah orkestra karena suaranya yang nyaring dan keras, tanpa
perlu ada tune atau setelan nada.
Cymbals sendiri terdiri dari beberapa ukuran, dimana semakin besar ukurannya, semakin rendah
suara yang dihasilkan. Cara memainkannya yaitu bisa dengan saling membenturkan dan menggesekkan
dua buah Cymbals secara bersamaan, ataupun dengan menggunakan tongkat (mallet). Berbagai cara dan
trik memainkan Cymbals yang dikuasai oleh seorang musisi dapat memberikan aksen yang bagus dalam
sebuah orkestra.
Umumnya hanya dibutuhkan satu pemain Cymbals dalam sebuah orkestra, dimana ia pun
memainkan alat musik perkusi lainnya.
d. Triangle
Awal mula Triangle adalah dari alat musik jenis folk (folk instrument), dan mulai menjadi salah
satu anggota keluarga alat musik orkestra sekitar tahun 1710 (Hamburg Opera). Triangle memiliki
beberapa ukuran dan ketebalan, dimana ukuran inilah yang menentukan suara yang dikeluarkan.
e. Snare Drum
Mirip dengan alat musik jenis perkusi lainnya, cara memainkan Snare Drum adalah dengan dipukul
dengan tongkat pemukul (drumstick). Dapat juga menggunakan tongkat kuas dan rute untuk suara yang
lebih lembut.
Posisi memukul, cara memukul dan bagaimana kekuatan yang dikeluarkan oleh pemain Snare
Drum, menentukan bagaimana kualitas suara yang dikeluarkan.
f. Bass Drum
Cara memainkannya dengan dipukul dengan menggunakan tongkat pemukul dengan bahan kepala
yang keras ataupun lembut. Tongkat pemukul, teknik, dan kekuatan yang disalurkan saat memukul Bass
Drum menentukan bagaimana suara yang dihasilkan, entah suara yang keras menggelegar ataupun suara
lembut dan dalam. Umumnya hanya terdapat satu Bass Drum dalam sebuah orkestra yang dimainkan oleh
seorang musisi, berbarengan dengan alat musik perkusi lain yang mungkin ia pegang.
g. Chimes
Chimes sendiri terbuat dari bahan logam berbentuk panjang dan kecil-kecil yang disusun sejajar,
dalam posisi digantung. Cara membunyikannya adalah menggunakan sebuah tongkat kecil dengan cara
disentuh ataupun dipukul.
h. Tubular Bells
Tubular Bells adalah alat musik dalam keluarga perkusi yang masih
punya hubungan dekat dengan Chimes. Suara yang dihasilkan pada dasarnya
mirip seperti bel gereja. Tubular Bells pertama kali dikenal pada tahun 1886
di Inggris. Tubular Bells terbuat dari bahan logam yang berbentuk tabung-
tabung dengan ukuran diameter sekitar 30-38mm. Semakin panjang
ukurannya, semakin rendah nada yang dihasilkan. Suara yang dihasilkan
sangat jelas dan memiliki resonansi yang baik.
i. Piano
Piano adalah salah satu alat musik yang paling umum dan dikenal
oleh semua orang. Piano masuk dalam kategori perkusi
berdasarkan cara memainkannya yang memukul atau menekan tuts
piano, namun pada dasarnya ia juga memiliki karakteristik alat
musik string (karena memiliki string/senar), namun cara
memainkannya tidak dengan dipetik ataupun digesek seperti alat musik string yang umum.
Piano memiliki total 88 tuts, yang masing-masing mengeluarkan nada berbeda dari sangat rendah
hingga sangat tinggi. Dalam sebuah orkestra, umumnya Piano yang memimpin suatu harmoni, dan
seringkali menjadi pemain solo.
Alat musik yang memiliki cara kerja seperti Piano sebenarnya sudah ada sejak tahun 1440. Namun
yang merupakan masa penting dalam sejarah Piano, adalah 19 Mei 1768, dimana Henry Walsh
memberikan pertunjukan solo Piano di Dublin, disusul dua minggu kemudian di Thatched House, St.
James Square, London, Christian Bach (yang merupakan anak dari J.S Bach) memberikan pertunjukan
Piano, menggunakan Square Piano. Umumnya hanya ada satu Piano dalam orkestra. Dalam orkestra
modern, seringkali peranan Piano diganti dengan keyboard elektrik.