Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ami Rahmi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

1.

Pengertian musik :
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) musik ini bisa di definisikan seni
atau ilmu yang menyusun sebuah suara atau nada dalam urutan, kombinasi, dan
juga adanya hubungan temporal untuk menghasilkan suara yang memiliki
kesinabungan dan kesatuan.

Menurut pengertian bahwa musik ini ialah sebuah nada atau suara yang memang
disusun sedemikian rupa sehingga bisa mengandung irama yang indah, lagu, dan
keharmonisan terutama untuk suara yang dihasilkan atau diciptakan dari alat-alat
yang memang bisa menghasilkan sebuah irama.

Pendapat Jamalus mengenai musik ialah sebuah hasil karya seni berupa suara atau
bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang mengatakan pikiran dan perasaan
sang penciptanya melewati unsur-unsur pokok musik yakni irama, harmoni, melodi
dan juga bentuk-bentuk struktur lagu dan juga sebuah ekspresi sebagai suatu
kesatuan.

2. Pengertian music tradisional :


Musik Tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat yang diwariskan secara
turun temurun dan dipertahankan sebagai sarana hiburan. Musik tradisional
berkembang di suatu daerah tertentu dan menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi
khas daerah setempat.
1. 8 Unsur musik beserta pengertiannya :
1. Melodi
Melodi merupakan suatu kesatuan frase yang terdiri dari nada-nada yang
dengannya urutan, interval, dan tinggi rendah yng teratur. Di antara unsur-unsur
seni musik yang lain, melodi diannggap menjadi unsur yang menjadi daya tarik
musik itu sendiri. Adapun bagi atau bisa juga dikatakan untuk menghasilkan
melodi, para seniman musik umumnya mempergunakan perkusi ataupun alat
musik melodis lain-lainnya semisal piano, gitar, ataupun bonang.

2. Irama
Irama (ritme) merupakan pergantian panjang pendek, tinggi rendah, dan keras
lembut nada ataupun bunyi dalam suatu rangkaian musik. Secara simpel, irama
bisa didefiniskan menjadi penentu ketukan dalam musik. Adapun timbulnya unsur
seni musik yng satu ini umumnya penyebabnya yaitu oleh perulangan bunyi,
panjang pendek kata dalam lagu, ataupun lantaran pergantian tekanan-tekanan
kata. 

3. Birama
Birama merupakan unsur seni musik yang berupa ketukan ataupun ayunan
berulang-ulang yang datang yang dengannya teratur pada waktu yang persis.
Penulisan birama umumnya ditulis dalam angka pecahan semisal 2/4, 3/4, 2/3, dan
seterusnya. Angka di atas ciri “/” (pembilang) menunjukkan jumlah ketukan,
sedangkan angka di atas ciri “/” (penyebut) menunjukkan nilai nada dalam satu
ketukan. Birama yang nilai penyebutanya genap disebut birama bainar, sedangkan
birama yang penyebutanya ganjil disebut birama ternair.

4. Harmoni
Harmoni adalah sekumpulan nada yang bila dimainkan bersama-sama menjadi
bunyi yang enak di dengar. Harmoni pula mampu di artikan menjadi suatu
rangkaian akord-akord yang disusun selaras dan dimainkan menjdai iringan
musik. 

5. Tangga Nada
Tangga nada merupakan deret nada yang disusun berjenjang dan dimainkan
menjadi unsur penting dalam pertunjukan seni musik. Ada 2 jenis tangga nada,
yakni tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis. Tangga nada diantonis
merupakan tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada yang dengannya 2 jenis jarak
(seperdua dan 1), sedangkan tangga nada diatonis merupakan tangga nada yang
terdiri dari 5 buah nada yang dengannya jarak tertentu.

6. Tempo
Tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu. Makin cepat suatu lagu
dimainkan, maka makin besar pula nilai tempo dari lagu yang telah di sebutkan.
Unsur-unsur seni musik yang satu ini digolongkan menjadi 8, yakni Largo (Lambat
Sekali), Lento (Lebih Lambat), Adagio (Lambat), Andante (Sedang), Moderato
(Sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat), dan Presto (Cepat
Sekali).

7. Dinamik
Dinamika merupakan ciri bagi atau bisa juga dikatakan untuk memainkan nada
yang dengannya volume nyaring ataupun lembut. Di antara unsur-unsur seni musik
yang lain, dinamika menjadi unsur yng paling kuat menunjukkan perasaan yang
terkandung dalam suatu komposisi musik. Dinamika penting bagi atau bisa juga
dikatakan untuk menunjukkan apakah sebuah lagu mempunyai nuansa sedih, riang,
proaktif, dan datar. Dinamika dinyatakan dalam bahasa latin yakni piano yang
menyatakan lembut dan forte yang menyatakan nyaring. Dinamika dinotasikan
dalam singkatan menjadi berikut f (forte), ff (fotissimo), fff (forte fortissimo), mf
(mezzo forte), p (piano), pp (pianissimo), ppp (piano pianissimo), mp (mezzo
piano), > (crescendo), dan < (decrescendo).
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas ataupun warna bunyi. Unsur seni musik satu ini
keberadaannya Amat dipengaruhi sumber bunyi dan tatacara bergetarnya. Timbre
yang diperoleh alat musik tiup pasti akan berbeda yang dengannya timbre yang
diperoleh dari alat musik petik, walaupun keduanya dimainkan dalam nada yang
persis.

1. Fungsi musik :
Fungsi Musik merupakan suatu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan
manusia. Musik merupakan teman kita saat beraktivitas, di mana dengan musik
dapat memberikan kenyamanan serta mampu menambah semangat kita dalam
melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, meskipun aktifitas tersebut tergolong
berat dan cukup membosankan.

Setiap orang memiliki kesenangan tersendiri terhadap genre musik yang menjadi
pilihan mereka. Ada yang suka pada musik pop, rock, dangdut, klasik, atau genre
musik yang lainnya. 

2. Fungsi musik tradisional :


Sebagai Alat Komunikasi
Fungsi dan tujuan pertama dari musik tradisional adalah sebagai alat dan sarana
komunikasi. Sebenarnya, hampir seluruh musik baik musik tradisional maupun
musik modern merupakan salah satu media komunikasi antara penciptanya dengan
mereka yang bertindak sebagai pendengar. Namun dalam fungsi dan tujuan musik
traditional nusantara, alat komunikasi yang dimaksud adalah sebagai sarana untuk
mengkomunkasikan antara manusia dengan sang pencipta.
Sebagai Sarana Hiburan
Fungsi dan tujuan musik tradisional nusantara lainnya adalah sebagai sarana untuk
menghibur atau untuk bagi beberapa kondisi tertentu. Musik tradisional dapat
dimanfaatkan untuk mengalihkan fikiran dari rutinitas sehari-hari bagi para
penduduk nusantara tempat musik tradisional tersebut berasal. Pada beberapa
daerah musik tradisional sudah dikenal sebagai sarana penghibur masyarakat sejak
jaman kerajaan sampai dengan kesukuan sekarang ini. Namun fungsi musik
tradisional sebagai sarana hiburan mulai dilupakan oleh masyarakat karena sifatnya
yang tersegmen pada beberapa orang saja dan kalah saing dengan musik musik
modern yang lebih universal.

Sebagai Musik Pengiring Tarian


Musik dalam beberapa kebudayaan suku asmat dan suku suku lainnya di nusantara
ini sering kali bertindak sebagai pengiring dari tarian. Bahkan sejatinya, bukan
hanya sebagai pengiring namun musik juga bertindak dalam menghadirkan suasana
maupun kondisi tertentu yang selaras dengan tarian tarian yang dipertunjukkan.
Hampir semua daerah yang memiliki tarian tradisional indonesia selalu
dipertunjukkan dengan iringan musik melalui berbagai macam alat musik yang
berbeda dan khas dari daerah asalnya masing masing.

Sebagai sarana adat budaya (ritual)


Sama halnya dengan fungsi seni musik sebagai sarana pengiring tarian tradisional,
musik juga berfungsi sebagai pengiring ritual adat baik yang berkaitan dengan
kepercayaan maupun bukan. Di berbagai daerah terutama suku suku pedalaman
yang masih mempertahankan ritual adat budayanya dapat kita temui berbagai
macam musik mulai dari yang berupa ketukan ketukan sampai dengan
menggunakan alat musik sebagai suara untuk mengiringi beberapa ritual adat
budaya tertentu.
Sebagai sarana ekonomi
Dibeberapa daerah baik di Indonesia maupun di luar negeri, banyak orang/pemain
musik tradisional yang menjadikan permainan musik mereka sebagai usah
menyambung hidup atau mata pencaharian. Ada yang mengelolanya secara besar
sehingga banyak menampung/menyerap banyak tenaga kerja, adapula yang
melakukannya sendiri atau terbatas dengan sebuah kelompok kecil. Meraka akan
mendapatkan bayaran dari pihak yang meminta mereka membawakan pertunjukan
musik tradisional, biasanya dalam acara-cara kedaerahan atau acara pernikahan,
sunatan, dll.

Sarana pengembangan Diri


Yang terakhir adalah sebagai sarana pengembangan diri, rasanya tidak mungkin
jika semua orang terlibat dalam proses kreatif pembuatan atau pertunjukan musik
tradisional tidak medapatkan hal ini. Selain menambah keterampilan, orang-orang
yang bergelut dalam dunia ini biasanya memiliki karakter yang kental akan budaya
daerahnya sehingga karakter-karakter atau ciri khas orang di daerah tersebut tidak
akan hilang atau tergerus arus globalisasi.

1. Musik tradisional KALSEL :

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan - Kintung

Kintung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Provinsi Kalimantan
Selatan. Alat musik kintung dipergunakan untuk mengiringi pertunjungan musik
kintung. Adapun bentuk alat musik tradisional ini mirip dengan alat musik
angklung / calung dari Jawa Barat, yaitu dari bambu dan dibunyikan dengan cara
dipukul. Untuk mengatur bunyi tergantung pada rautan bagian atasnya hingga
melebihi dari seperdua lingkaran bambu. Rautan itu makin ke atas semakin
mengecil sebagai pegangannya. Sedang bagian bawahnya tetap seperti biasa.
Panjangnya biasanya dua ruas, dan buku yang ada di bagian tengahnya (dalam)
dibuang agar menghasilkan bunyi. Pengaturan bunyi biasanya tergantung pada
rautan bagian atasnya. Semakin dibuang atasnya itu akan menimbulkan nada yang
lebih tinggi.

Musik Kintung termasuk alat musik pentatonis, boleh dikatakan pula sejenis alat
musik perkusi. Karena cara membunyikannya dihentakkan pada sebuah potongan
kayu yang bundar. Alat musik Kintung ini berjumlah 7 buah dan masing-masing
mempunyai nama, yaitu : Hintalu randah, hintalu tinggi, tinti pajak, tinti
gorok, pindua randah, pindua tinggi dan gorok tuha.

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kalang Kupak

Kalang Kupak adalah alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan yang juga
dibuat dari bambu, biasanya dari jenis bambu tamiang. Sama halnya dengan
kintung, Kalang Kupak terdiri dari 8 ruas bambu yang masing-masing dipotong
setengahnya dan meruncing di bagian ujung. Ruas-ruas bambu tersebut kemudian
disatukan dengan serat rotan hingga bentuknya menyerupai calung dari Jawa Barat.
Kalang Kupak berperan sebagai pembawa melodi, dimainkan bersama alat musik
agung (gong), babun (gendang), lumba (gendang), dan kecapi untuk mengiringi
upacara adat Balian, yaitu upacara keselamatan bagi kehidupan masyarakat
setempat yang dilaksanakan setiap tahun dan untuk mengiringi tarian adat, seperti
tari Gintor.

Kalang Kumpak merupakan alat musik tradisional Suku Bukit. Masyarakat Dayak
Maanyan menyebut kalang kumpak dengan nama "salung" yang berfungsi untuk
menghibur petani di ladang dan untuk mengusir binatang buas.

Kalang kupak

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Panting

Panting merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab
tetapi ukurannya lebih kecil. Panting merupakan alat musik dari Kalimantan
Selatan, pada umumnya adalah orang / masyarakat Banjar. Tokoh yang paling
terkenal sebagai pemain Panting adalah A. Sarbaini. Dan ada juga grup-grup musik
Panting yang lain. Tetapi sekarang ini seiring dengan adanya perkembangan zaman
grup musik Panting menjadi semakin sedikit bahkan jarang ditemui. 
Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kurung Kurung

Kurung-kurung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Kabupaten


Balangan Provinsi Kalimantan Selatan. Alat musik Kurung - kurung ini terbuat
dari kayu panjang dan dibawahnya terbuat dari bambu dan peralatan lainnya.
Musik ini bisa mengeluarkan bunyi setelah dihentak-hentak dulu ke tanah dan
setiap alat musik mengeluarkan bunyi berbeda satu sama lain, sehingga bila
pemainnya ingin menciptakan irama, maka caranya menghentakan alat itu secara
bergantian sesuai irama yang dikehendaki

Alat musik peninggalan nenek moyang ini biasanya dimainkan saat upacara adat
atau acara perkimpoian dan kenduri. Belakangan digunakan untuk acara
perkimpoian, menyambut tamu atau pejabat ke kekampung atau acara kenduri
lainnya. Namun keberadaan alat musik kurung-kurung saat ini hampir punah.
Alat musik kurung-kurung

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Bumbung

Alat musik bumbung dibuat dari bambu, merupakan alat musik tradisional
Kalimantan Selatan. Bumbung sendiri berawal dari  bumbung “Bumbung lamang”
(Beras ketan yang dibakar dalam bumbu) yang dimodifikasi menjadi alat musik
diatonik, terdiri dari 7 nada dasar. Untuk membuat alat musik bumbung biasanya
terbuat dari 2 ruas bambu.

Alat musik bumbung ini dapat ditemukan di Desa Berikin Kabupaten Hulu Sungai
Tengah.
Pertunjukan musik bumbung

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kuridin / Guriding

Alat musik Kuridin adalah alat musik tradisional Kalimantan Selatan yang terbuat
dari Bambu. Nama Penamaan Kuridin diberikan oleh Penduduk Hulu Sungai
Tengah dan Desa Harakit Kabupaten Tapin. Lain lagi dengan penduduk Kelurahan
Ulu Banteng Kecamatan Bakupai Kabupaten Barito Kuala, alat musik ini disebut
Guriding.

Alat musik kuridin ini dibunyikan dengan cara ditiup, dan hampir mirip dengan
alat musik karinding dari Jawa Barat.

Alat musik Kuridin


Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Kalampat

Kalampat adalah alat musik tradisional dari Kalimantan Selatan, khususnya


masyarakat daerah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Kalampat adalah
sejenis gendang berkepala tunggal. Badan gendang terbuat dari batang batung atau
bambu tebal berdiamter besar. Kalampat dimainkan dengan cara dipukul
menggunakan pemukul dari rotan. Kalampat dimainkan bersama dengan agung
(gong) sebagai pengiring dalam upacara Bawanang (panen padi), Babalian
(bahiaga atau upacara pengobatan yang bersifat magis). 
Alat Musik Kalampat

Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Sarunai Banjar

Musik ini tergolong aerofon atau alat musik tiup, perkataan Sarunai atau Sarunai,
yang diambil dari kata Surnai bahasa Persia. Surna dari bahasa Arab dan Sahnai
dari bahasa india. Musik ini terbuat dari Bambu atau kayu seperti suling terompet
namun pendek, terdiri dari 4 bagian yaitu mulut, sekar bibir, badan (batang) dan
corong satu sama lainya bisa dilepas dan dipasang kembali. Serunai berfungsi
sebagai alat musik pertunjukan pancak silat. Disuku Bukit/Dayak berpungsi
sebagai pengiring musik upacara adat.
Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Terbang Mahidin

Mahidin adalah salah satu pertunjukan seni di Kalimantan Selatan yang


menggunakan alat musik tradisional terbang. Madihin sebagai suatu karya sastra
lisan yang dipentaskan mempunyai fungsi sebagai penyajian estitis (tontonan) yang
dinikmati penonton ( Syukrani,1994:6 ).

Alat musik terbang sendiri telah kita ketahui adalah sejenis alat musik pukul yang
terbuat dari kayu berbentuk bulat dengan lubang ditengahnya. Salah satu lubang
tersebut ditutup dengan kulit binatang yang apabila dipukul akan mengeluarkan
bunyi dengan nada yang sesuai dengan diameter kayu tersebut.

Alat musik terbang sendiri bisa kita temui di beberapa daerah di Indonesia seperti
di Provinsi Banten maupun di DKI Jakarta. Baca : Kesenian Terbang Buhun 
Alat Musik Tradisional Kalimantan Selatan  - Gamelan Banjar

Gamelan Banjar merupakan bentuk kesenian yang menggunakan beberapa alat


musik tradisional. Gamelan Banjar sendiri sudah ada sejak jaman Kerajaan Negara
Dipa pada abad ke-14 yang dibawa oleh Pangeran Suryanata ke Kalimantan
Selatan bersamaan dengan kesenian Wayang Kulit Banjar dan senjata keris sebagai
hadiah kerajaan Majapahit. Pada masa itu masyarakat Kalsel pada waktu itu
dianjurkan untuk meniru budaya Jawa.

Mengingat kesenian ini berasal dari Kerajaan Majapahit, maka tak heran jika alat
musik tradisional yang digunakan juga banyak memiliki kesamaan. Namun
demikian dalam perkembangannya ada dua versi gamelan Banjar. Yaitu gamelan
banjar versi keraton dan gamelan banjar kerakyatan.

Anda mungkin juga menyukai