4 Permeabilitas 3 PDF
4 Permeabilitas 3 PDF
4 Permeabilitas 3 PDF
kx
x
ks
kz
s
z
Tanah Homogen Anisotropis
adalah tanah homogen yang memiliki nilai k
tidak sama pada semua arah (kx ? kz ? ks).
Biasanya arah mendatar (kx) mempunyai nilai
terbesar dan arah vertikal (kz) mempunyai nilai
terkecil (kx / kz = 2-30).
v kx
x
v kz v ks
s
z
Ellips akan berubah menjadi lingkaran,
bila skala pada sumbu x ditransformasikan
menjadi x', sehingga :
kz
x = x
kx
atau
x
x =
kx
kz
kx
Faktor pembagi / faktor transformasi :
kz
nilai kx ekivalen untuk n lapisan tanah : nilai kz ekivalen untuk n lapisan tanah :
n n
z j kx j z j
kx =
1 kz = 1
n z
n
j
zj 1 kz j
1
Lapisan yang ada di atas muka air
dianggap tidak berpengaruh terhadap
nilai faktor transformasi dan k efektif.
Rembesan di Dalam Bendungan Tanah
lebar puncak
garis rembesan
h1
1: m1 1: m2
F
2. Bendungan dengan drainasi horizontal.
garis rembesan
h1
= 180 o
F
drainasi
3. Bendungan dengan drainasi vertikal.
garis rembesan
h1
= 90 o
F
drainasi
4. Bendungan dengan drainasi bersudut tertentu.
garis rembesan
h1
= 135 o
drainasi
5. bendungan komposit
garis rembesan
filter 2
shell / kulit core / inti
filter 1
Kulit dan filter mempunyai nilai k yang
sangat besar dibanding nilai k dari inti
bendungan.
Jika rembesan lewat 2 bahan tanah
dengan nilai k yang berbeda (k2 > k1)
dengan nilai (k2/k1) > 10, maka pada
hitungan rembesan / arah garis rembesan
tanah dengan nilai k yang besar (k2)
dianggap udara / tidak ada.
Bentuk Garis Rembesan yang Pertama
Cassagrande :
garis rembesan yang pertama mempunyai
bentuk dasar suatu parabola, dengan
sedikit penyimpangan di ujung dekat
lereng hulu dan dekat lereng hilir.
Suatu parabola mempunyai:
1. Titik api F
2. Garis arah l pada sumbu X
3. Parameter p : jarak F terhadap l garis arah l
A r
B
r
p
V
+x F
p
p
Sifat parabola :
setiap titik pada parabola mempunyai jarak
yang sama terhadap titik api F dan terhadap
garis arah l (AF = AB = r).
Persamaan parabola :
1. Jika digunakan sumbu y melalui F dan sumbu
X positif ke kiri , maka persamaannya :
y2 = 2px + p2
2. Jika digunakan koordinat kutub dengan pusat
titik api F :
p
r=
1 cos
Syarat minimum agar parabola dapat
dilukis atau dapat dituliskan
persamaannya adalah :
1. diketahui letak titik F
2. diketahui besarnya p atau salah satu
titik yang ada pada garis parabola.
K M N
1 : m1 E
h1
A F D
d
Menurut Cassagrande :
Parabola dasar dari garis rembesan mempunyai :
1. Titik api F : perpotongan garis dasar bendungan
(AD) dengan garis keluarnya air di bagian hilir (FE).
2. Titik pada parabola : titik M pada garis muka air di
sebelah hulu dengan panjang KM = 0,7 KN.
Digunakan salib sumbu :
- Sumbu Y (ordinat) : garis vertikal lewat F (+ ke atas)
- Sumbu X (absis) : dasar bendungan (+ ke kiri)
Maka persamaan parabola yang digunakan :
y2 = 2px + p2
Jika kemiringan lereng hulu = 1 : m1 & tinggi air = h1, maka
koordinat titik M :
Ordinat YM = h1
Absis XM = d = FA 0,7 . m1 . h1
dimasukkan ke persamaan parabola :
h12 = 2pd + p2
p2 + 2pd h12 = 0
Jadi p = - d + d 2 + h 1 2
Dengan diperolehnya nilai p, nilai y untuk beberapa nilai x
dapat dicari, sehingga parabola dapat dilukis
Koreksi Parabola di Bagian Hulu.
M N koreksi
2. Jika = 90o (pd bendungan komposit)
M=N
koreksi
3. Jika > 90o (pd bendungan komposit)
Koreksi Parabola di Bagian Hilir.
Koreksi : letak titik potong garis rembesan
dengan garis keluarnya air di bagian hilir.
a
R1
parabola dasar r
R
garis koreksi
F V
p
FR1 = r =
1 - cos
R1R = ?a = c . r
0,4
0,3
c 0,2
0,1
0
30 60 90 120 150 180
o
( )
2. Untuk bendungan dengan a < 30o atau m2 > 1,73
R1
parabola dasar R a
garis koreksi
F V
2
d d2 h1
FR = a =
cos a cos a sin 2 a
2