Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Kultum Revandi Tahun Baru Hijriah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrohiim, Assalamu alaikum wr.wb.

Alhamdulillahi rabbil alamin.. wabihi nasta'inu 'alaa umuriddunyaa waddiin wa 'alaa aalihii
wasshohbihi ajma'iin.

Yang saya hormati bapak kepala sekolah SD Muhammadiyah 1 Krian, bapak Pristiandi T.C
S.Pd. yang saya hormati bapak wakil kepala sekolah, Bapak Nanang, yang saya hormati para
pimpinan SDM 1 Krian, Serta Bapak ibu guru dan karyawan SD Muhammadiyah 1 Krian yang
berbahagia.

Pertama tama marilah kita sampaikan rasa puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT,
Tuhan Semesta Alam yang tak henti hentinya telah memberikan hidayah dan nikmatnya
sehingga kita semua dapat berkumpul dalam kesempatan siang hari ini tanpa halangan sedikitpun
dan dalam keadaan sehat walafiat. Tak lupa marilah kita sanjungkan shalawat serta salam kepada
junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita ke luar dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita diberikan
syafaatnya pada yaumil akhir kelak amin.

Bapak dan ibu guru yang dirahmati Allah SWT.

Dalam kesempatan siang hari ini saya akan menyampaikan qultum singkat tentang tahun
baru Hijriah 1439 H. yang telah kita rayakan pada tanggal 21 September minggu kemarin. Tidak
terasa, usia kita semakin hari semakin bertambah, dan itu secara haqiqiyah semakin
bertambahnya usia artinya waktu hidup kita berkurang. Untuk menghadapi tahun baru Islam ini
kita harus pandai-pandai mengoreksi pada diri kita masing-masing. Bagaimana hasil amal
perbuatan yang telah kita lakukan, apakah sudah baik atau masih buruk. Apabila sudah baik kita
tingkatkan dan apabila masih banyak kekurangan atau masih ada kejelekan bisa kita perbaiki
lagi.

Khalifah Umar Bin Khatab R.A telah menetapkan perhitungan tahun Islam yang sangat
populer disebut tahun Hijriyah. Sebab tahun pertamanya ditetapkan mulai hijrahnya Rasulullah
SAW dari kota Makkah kekota Madinah yaitu pada tahun 622 Masehi. Adapun tujuan sahabat
Umar bin Khatab R.A memilih peristiwa hijrahnya Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah
sebagai momentum yang paling tepat untuk menentukan awal tahun Islam. Karena peristiwa
tersebut mengandung mana yang sangat penting bagi ummat Islam khususnya dan bagi ummat
manusia umumnya.

Bapak dan ibu guru yang dirahmati Allah SWT.

Kita juga diperintahkan berhijarah sebagaimana Rasulallah SAW diperintahkan hijrah.


Hanya saja hijrah yang harus kita lakukan sekarang ini adalah disebut hijrah qalbiyah, yaitu
berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas diri. Berusaha supaya masa depan kita lebih
baik dari masa yang lalu. Hendaklah hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus
lebih baik dari hari ini. Maka peristiwa hijrah Rasul tersebut marilah kita jadikan sebagai
promotor atau pendorong untuk melakukan hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari
kemusyrikan menuju ketauhidan, dari kebodohan menuju kemajuan dan dari kemiskinan menuju
kecukupan.
Sebagai makhluk, sudah menjadi kewajiban kita untuk bersyukur kepada Allah SWT.
Dengan sifat yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang-Nya, kita masih diberikan kesempatan
untuk ber-silaturahmi, melangkahkan kaki untuk tholabul ilmi, dan melakukan kegiatan lain
untuk mendapatkan ridho-Nya.
Sesuai ayat al Quran yang berbunyi: "wamaa kholaqtuljinna wal insa illa liya'buduun", artinya:
"dan tidak diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah".

Dari kutipan ayat tersebut, jelas sekali bahwa kita diciptakan ke bumi ini untuk
beribadah. Manusia hadir di bumi ini hanyalah sebagai persinggahan sementara. Dunia ini
hanyalah fana, sewaktu-waktu kita tidak tahu kapan kita meninggal, umur bukanlah tolak-ukur
lama atau sebentar lagi kita hidup. Tidak sedikit, bayi yang baru lahir sudah meninggal dunia,
dan banyak pula orang berumur 100 tahun masih hidup. Apa artinya usia kita apabila kita tidak
mempergunakannya dengan baik?

Oleh sebab itu, di tahun baru hijriyah yang bertepatan dengan 21 September 2017, mari kita buka
lembaran baru dengan mengubah kebiasaan-kebiasaan yang kurang bermanfaat menjadi amal
saleh demi menggapai ridho Allah SWT.

Hanya kita yang bisa mengubah kebiasaan kita sendiri.

Dalam Ayat Quran disebutkan: Innallaaha laa yughayyiru maa bi qoumin, hattaa
yughayyiru ma bi anfusihim, yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu
kaum, kecuali kaum itu yang mengubah dirinya sendiri".

Jelas sudah, ketika kita memiliki itikad atau niat baik untuk berubah menjadi lebih baik, maka
kita sendiri lah yang mampu untuk mengubah diri sendiri.

Semoga di tahun baru ini kita dapat lebih meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Demikianlah Qultum singkat yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan kita mendapat hidayah
dan ridha Allah SWT. Serta kita diberi panjang umur yang bisa kita pergunakan untuk beramal
baik. Amiiin

Akhirul kalam,
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an laa-ilaaha illaa Anta astaghfiruka wa-atuubu
ilaik. Wallahul muwaffiq ila aqwamithaaryq.

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai