Fasies Metamorfisme
Fasies Metamorfisme
Fasies Metamorfisme
3. Greenscist Fasies
Fasies ini tidak jauh beda disbanding dengan fasies greenstone. Perbedaannya
hanya terletak pada suhu dan tekanan yang semakin tinggi. Proses burial yang
terjadi semakin meningkat sehingga proses efektif burial mengalami
peningkatan pula. Pada fasies ini orientasi mineral lebih baik dan diiringi
dengan mineral-mineral yang lebih granular. Mineral-mineral yang dapat
terbentuk pada fasies ini juga tidak jauh beda dibandingkan dengan fasies
greenstone. Dicirikan dengan schist dan klorit.
Lokasi pembentukan fasies ini juga sama dengan fasies greenstone dikarenakan
proses yang mendukung proses pembentukan fasies ini adalah proses burial.
Yang membedakan hanyalah tingkat umur proses burial. Dimana proses burial
yang terjadi pada fasies ini terjadi pada kedalaman lebih dalam, tekanan lebih
tinggi dan suhu yang juga meningkat. Lokasinya berada pada sekitar vulkanik
arc dan back arc basin.
4. Amphibolite Fasies
Amphibolites fasies merupakan medium-grade fasies metamorfisme yang
berasosiasi dengan metamorfisme orogenik regional. Fasies amphibolites
terbentuk pada sekitar 500 hingga 750 derajat celcius dan dengan tekanan
berkisar antara 8 hingga 70 kbar. Perubahan mineralogy tergantung pada
protolith. Dan yang menjadi penciri utama adalah pembentukan hornblende
secara melimpah.
Batuan dari fasies amphibolites dapat mengalami partial melting pada suhu
sekitar 650 hingga 700 derajat celcius dengan kehadiran air hasil dari reaksi
dehidrasi. Batuan dari fasies amphibolites meliputi grain medium dan kasar
dari schist, gneiss dan amphibolites
Berdasarkan batuan yang dihasilkan menandakan bahwa pada fasies
amphibolites terbentuk dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi juga. Sehingga
menunjukkan bahwa daerah pembentukannya berada pada daerah bertekanan
tinggi dan temperature tinggi. Maka dari itu, dapat diketahui bahwa daerah
pembentukan fasies ini berada pada sekitar zona subduksi baik pada vulkanik
arc ataupun penujaman lempeng pada island arc.
Gambar. Lokasi Metamorfisme
5. Granulite Fasies
Fasies granulite merupakan fasies yang dicirikan dengan keterdapatan
factor air yang rendah karena proses dehidrasi yang tinggi. Keadaan ini
terbentuk karena tekanan air lebih rendah dibandingkan dengan tekanan
litostatik. Batuan pada fasies ini cenderung memiliki tekstur yang granular.
Mineral yang mungkin terdapat pada fasies ini adalah kuarsa, alkali feldspar,
garnet, plagioklas, silimanite dll.
Fasies ini merupakan high grade metamorphism sehingga pembentukannya
berasal dari tekanan dan temperature yang tinggi. Temperature dan tekanan
tersebut tentunya memilki derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan
amphibolites fasies.
Berdasarkan hal-hal diatas maka diketahui bahwa granulite fasies terbentuk
dengan derajat metamorfisme yang tinggi. Sehingga dibutuhkan suatu lokasi
pembentukan yang memilki tekanan dan temperature yang tinggi. Lokasi
tektonik yang cocok untuk fasies ini dapat terbentuk adalah zona subduksi
dengan kedalaman cukup dalam yang tentunya lebih dalam dibandingkan
lokasi pembentukan amphibolites fasies. Fasies ini terbentuk secara regional.
6. Eclogite fasies
Eclogite merupakan batuan metamorf yang memiliki komposisi domianan
piroksen dan garnet. Okligite diperkirakan merupakan fasies metamorfisme
dengan derajat paling tinggi. Terbentuk dengan temperature dan tekanan yang
sangat tinggi namun lebih dominan factor tekanan. eclogite memiliki
komposisi utama garnet merah dan mineral ompasit hijau. Garnet yang
terdapat dalam eclogite biasanya memiliki pyrope yang kaya akan besi
(mengandung Mg dan Fe). Ompasit merupakan grup dari mineral piroksen
dengan komposisi diantara jadeite dan diopside. Mineral lain yang mungkin
ada pada eclogite adalah kuarsa, kyanite, amphiboles, orthopiroksen, olivine,
mica, zoisite dan rutile.
Intinya eclogite merupakan fasies metamorfisme dengan derajat tertinggi yang
terbentuk dengan temperature dan tekanan yang sangat tinggi. Lokasi yang
memungkinkan untuk pembentukan fasies ini berada pada zona subduksi
paling dalam yang proses pembentukannya hampir mendekati proses partial
melting.