Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
BAB I
PENDAHULUAN
Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan
sama dengan tekanan luar. Adanya penurunan tekanan uap jenuh
mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni,
untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didihnya dinyatakan dengan :
Tb = m . Tb
Keterangan :
Tb = kenaikan titik didih (C)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih
w = massa zat terlarut
Karena m =
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan
dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + )C
Keterangan :
C = konsentrasi larutan
BAB II
METODOLOGI
2.1. Alat
Alat alat yang digunakan adalah :
2.2. Bahan
Bahan bahan yang digunakan adalah :
a. Aquades
b. NaCl
c. Gula (Sukrosa)
BAB III
WT Wp Tdl Tdp
No. Larutan Mr i Kd
(g) (g)
1 94 87,5 6,5 28,72
1 Gula 24,5494 180 1
2 99 11,5 25,40
1 95 87,5 7,5 5,38
2 Garam 24,5494 58,5 2
2 102,5 15 5,38
3.3. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pengaruh penambahan zat terlarut
terhadap kenaikan titik didih dan menentukan Kd (tetapan kenaikan titik didih) dari
masing-masing larutan, serta menentukan pengaruh penambahan zat elektrolit dan zat
non elektrolit terhadap kenaikan titik didih. Untuk mengetahui Kd dari masing masing
larutan yang perlu dilakukan terlebih dahulu ialah mengetahui titik didih pelarut
dengan cara mengurangkan titik didih larutan dengan titik didih pelarut (aquadest).
Dari percobaan di dapat titik didih aquadest sebesar 87,5 . Dasar teori
menyebutkan bahwa air mendidih pada temperatur 100 , namun pada keadaan
tertentu air dapat mendidih pada suhu dibawah 100 , hal ini disebabkan karena
tekanan luar pada saat melakukan percobaan dibawah 760 mmHg. Semakin rendah
tekanan udara pada suatu tempat semakin rendah pula titik didih airnya.
Untuk menentukan Kd dari masing-masing larutan juga perlu diketahui
titikdidih dari masing-masing larutan. Dalam percobaan ini digunakan garam (NaCl)
dan gula. Pada percobaan didapat titik didih larutan NaCl 1g sebesar 95 dan larutan
NaCl 3g sebesar 102,5 . Larutan gula 1g sebesar 94 dan larutan gula 2g sebesar 99
. Sifat koligatif hanya bergantung pada banyaknya partikel yang terdapat dalam
larutan. Jadi titik didih akan semakin tinggi apabila jumlah zat terlarutnya bertambah.
Seperti pada hasil yang telah di dapat dalam percobaa. Larutan NaCl 2g memiliki titik
didih lebih tinggi dibanding larutan NaCl 1g. Begitupula larutan gula.
Pada larutan elektrolit dan non elektrolit sifat koligatifnya berbeda walau
memiliki jumlah zat yang sama. Dari data yang diperoleh berdasarkan percobaan
menunjukan bahwa larutan NaCl (elektrolit) kenaikan titik didihnya lebih besar dari zat
non elektrolit. Hal ini disebabkan karena zat terlarut dalam larutan elektrolit bertambah
jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion sedangkan zat terlarut dalam larutan non
elektrolit tetap karena tidak terurai menjadi ion-ion.
Dari hasil praktikum, diperoleh Kd untuk larutan 1g gula adalah 28,72 dan
larutan 2g gula adalah 25,40, Kd larutan 1g garam adalah 5,38 dan 2g garam juga 5,38.
Harga Kd dari masing-masing larutan tersebut dipengaruhi oleh Massa molekul (Mr),
berat dan kenaikan titik didih serta jumlah zat terlarut. Rumus yang digunakan untuk
menghitung Kd adalah :
Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa harga Kd berbanding lurus dengan
kenaikan titik didih, berat pelarut dan Mr. Semakin besar Mr nya semakin besar pula
harga Kd, oleh sebab itu gula memiliki harga Kd besar karena Mr gula lebih besar
dibanding dengan Mr garam, yaitu 180. Selain itu juga karena garam merupakan
larutan elektrolit maka garam memiliki faktir vant Hoff, nilai faktor vant hoff
garam adalah 2, sedangkan gula tidak memiliki derajat ionisasi sehingga faktor
pembagi pada larutan garam lebih besar dan hal ini menyebabkan harga Kd larutan
garam lebih kecil dibanding dengan harga Kd larutan gula.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa :
pengaruh penambahan zat terlarut terhadap kenaikan titik didih adalah
berbanding lurus, semakin besar jumlah zat terlarut semakin besar pula titik
didihnya.
Nilai Kd masing-masing larutan berbeda-beda tergantung dari kenaikan titik
didih, berat pelarut, Mr dan faktor vant hoff. Kd larutan gula lebih besar dari
Kd larutan garam
DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Kimia Dasar, 2010, Penuntun Praktikum Dasar Proses Kimia , Polnes :
Samarinda.
PERHITUNGAN
1. Aquadest
Diketahui : Td1 = 85
: Td2 = 90
: Volume aquadest = 25 ml
: air = 0,981965
Ditanya : Td rata-rata = . . . .?
:Berat Aquadest (Wp) = . . . . ?
Jawab :
= 0,981965 gram/ml x 25 ml
= 24,549 gram
2. Larutan Gula
Diketahui : WT = 1g Td1 = 93
Td2 = 95
: WT = 2g Td1 = 98
Td2 = 100
: Td Aquadest 25 ml =
Ditanya : Kd ( tetapan titik didih) = . . . . ?
Jawab :
Kd 1g gula dalam 25 ml aquadest
Td rata-rata =
= 94 - = 6,5
Td rata-rata =
= 99 - = 11,5
3. Larutan Garam
Diketahui : WT = 1g Td1 = 94
Td2 = 96
: WT = 2g Td1 = 103
Td2 = 102
: Td Aquadest 25 ml =
Ditanya : Kd ( tetapan titik didih) = . . . . ?
Jawab :
Kd 1g garam dalam 25 ml aquadest
Td rata-rata =
= 95 - = 7,5
Td rata-rata =
= 102,5 - = 15
Gambar Alat