Komposisi Warna Terbaik Dan Terburuk
Komposisi Warna Terbaik Dan Terburuk
Komposisi Warna Terbaik Dan Terburuk
Nim : 15110034
Intro:
Warna merupakan suatu aspek penting dalam pembangunan sebuah desain interface. Warna
diyakini memberikan banyak kontribusi bagi kenyamanan interaksi user dengan antar muka
yang dipergunakannya. Oleh karena itu pihak programmer sudah sewajibnya memperhatikan
aspek psikologi pemakaian warna dalam perancangan desain interface aplikasi yang
dibuatnya. Berikut ini merupakan tabel komposisi kombinasi warna pada desain interface,
mulai dari komposisi warna yang terbaik hingga komposisi warna terburuk dalam
warna tidak membuat mata merasa tidak nyaman dan cepat lelah karena mata harus
Aspek Psikologis
Hindari pemakaian warna yang tajam dan simultan. Warna merah, jingga, kuning dan
hijau dapat dilihat bersama-sama tetapi cyan, biru dan merah tidak dapat dilihat secara
serempak dengan mudah
Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis, dan bentuk yang sangat kecil.
Penglihatan tidak diset untuk memandang sesuatu yang terperinci, tajam serta bergelombang
pendek
Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru
Perlu pengaturan pencahayaan di dalam ruangan karena warna akan berubah ketika
cahaya berubah
Hindari penempatan warna merah dan hijau secara berseberangan pada tampilan skala
besar, gunakan warna biru dan kuning
Aspek Perseptual
Tidak semua warna bisa dibaca, secara umum warna latar belakang cenderung lebih
gelap.
Aspek Kognitif
Jangan menggunakan warna yang berlebihan
Warna yang sama membawa 'pesan' yang berbeda
Urutan warna sesuai dengan posisi spektralnya
Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian
Waspadalah terhadap manipulasi warna secara tak linear pada layar tampilan dan
bentuk cetakan
KOMBINASI WARNA TERBAIK
Hitam Putih (75%), Kuning (63%) Kuning (69%), Putih (59%), Hijau
(25%)
Merah Kuning (75%), Putih (56%), Hitam (44%) Hitam (50%), Kuning (44%), Putih
(44%), Cyan (31%)
Hijau Hitam (100%), Biru (56%), Merah (25%) Hitam (69%), Merah (63%), Biru (31%)
Biru Putih (81%), Kuning (50%), Cyan (25%) Kuning (38%), Magenta (31%), Hitam
(31%), Cyan (31%), Putih (25%)
Cyan Biru (69%), Hitam (56%), Merah (37%) Merah (56%), Biru (50%), Hitam
(44%), Magenta (25%)
Magenta Hitam (63%), Putih (56%), Biru (44%) Biru (50%), Hitam (44%), Kuning
(25%)
Kuning Merah (63%), Biru (63%), Hitam (56%) Merah (75%), Biru (63%), Hitam (50%)
TABEL KOMPOSISI WARNA TERBURUK
Background Garis dan Teks (Normal) Garis dan Teks (Tebal)
Putih Kuning (100%), Cyan (94%) Kuning (94%), Cyan (75%)
Hitam Biru (87%), Merah (44%), Magenta (25%) Biru (81%), Magenta (31%)
Merah Magenta (81%), Biru (44%), Hijau & Magenta (69%), Biru (50%), Hijau
Cyan (25%) (37%), Cyan (25%)
Hijau Cyan (81%), Magenta (50%), Kuning Cyan (81%), Magenta & Kuning (44%)
(37%)
Biru Hijau (62%), Merah & Hitam (37%) Hijau (44%), Merah & Hitam (31%)
Cyan Hitam (81%), Kuning (75%), Putih (31%) Kuning (69%), Hijau (62%), Putih
(56%)
Magenta Hijau (75%), Merah (56%), Cyan (44%) Cyan (81%), Hijau (69%), Merah (44%)
Kuning Putih & Cyan (81%) Putih (81%), Cyan (56%), Hijau (25%)
Hindarkan penggunaan kombinasi warna yang melelahkan mata, seperti cyan, magenta,
kuning secara bersama.
Untuk pemakaian user pada usia tua, sebaiknya mempergunakan warna yang tajam.
Menghindarkan penggunaan warna merah dan hijau dalam skala besar pada tempat
berseberangan. Dalam hal ini perpaduan yang terbaik adalah biru dengan kuning.
Kombinasi warna hijau dan biru secara psikologis menimbulkan citra yang jelek. Warna
berlawanan yang dapat dipergunakan bersama adalah biru–kuning dan hijau-merah.