Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah Sejarah Seni Rupa Timur

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEJARAH SENI RUPA TIMUR

SEJARAH SENI RUPA CHINA

OLEH

KARMILA

15020109

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat karunia dan hidayah-
Nyalah sehingga makalah yang berjudul “ Menganalisis prinsip-prinsip dasar pengembangan
kurikulum ” dapat di selesaikan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami mengalami
berbagai kesulitan dan hambatan, tetapi dengan niat yang ikhlas serta tujuan untuk yang
membangun diri, maka makalah ini dapat kami selesaikan. Kami menyadari bahwa dalam
penyusuanan makalah ini, masih banyak terdapat kekurangan.

Oleh karena itu, kami mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya
membangundemi kesempurnaan makalah ini. Ucapan terima kasih Kami sampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu Kami dalam penyusan makalah ini, khususnnya dosen
Pembimbing Mata Kuliah. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Terima Kasih.

PADANG,Oktober 2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekitar 4300 tahun yang lalu, di Tengah daratan Asia Timur, tepatnya dekat dengan
Sungai Kuning. Terdapat aliasi suku yang dipimpin oleh dua pemimpin besar, yakni Yan-Di
dan Huang-Di. Mereka bekerja sama membentuk bangsa yang besar, bangsa tersebut
bernama "Hua" yang berarti bunga dan keindahan. Pada abad ke-21 SM, Qi, putra Yu,
seorang penguasa besar pada saat itu, membangun Kerajaan Xia. Sejak terbentuknya kerajaan
baru tersebut, bangsa Hua punya nama lain yaitu "Xia" yang berarti besar. Kemudian bangsa
yang besar tersebut berubah lagi namanya menjadi "Tianxia". Orang-orang dari bangsa
Tianxia bangga pada negara mereka, dan kemudian mereka memanggil bangsanya dengan
nama "Bangsa Tengah", yang disebut "Cina" oleh orang Barat sekarang. Kemudian pada
tahun 206 SM terbentuklah Dinasti Han Barat.
Seperti kata Max Weber, “Ketika kita mengingat kembali akan sejarah kuno. Kita
dapat menemukan begitu banyak kesamaan antara Cina dan Eropa, seperti kepercayaan,
revolusi, sistem politik, puisi klasik, dan pendidikan yang dimiliki oleh kaum feodal.”
Masyarakat suku Cina, yang bernama Han lebih dekat komunikasinya dengan masyarakat
Eropa dibandingkan Kerajaan Imperialisme Cina. Orang Han kuno sangat mengagumi kota
Roma, dan mereka berkata bahwa orang-orang Eropa memiliki perawakan yang tinggi,
elegan dalam tata karma, dan jujur dalam moralitas. Dengan demikan dapat terlihat bahwa
nilai-nilai universal pun berlaku tidak hanya untuk orang-orang barat, namun juga berlaku
bagi orang-orang timur.
B. Rumusan Masalah

1. Membahas masalah karya seni rupa china masa sam kok,latar


belakang,ciri,gaya,dan fungsinya.
2. Membahas masalah karya seni rupa china masa dinasti tang,latar belakang,ciri dan
fungsinya.
3. Membahas masalah karya seni rupa china masa dinasti sung,latar
belakang,ciri,gaya dan fungsinya.

C. Tujuan

1. Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan


karya seni rupa china masa sam kok,latar belakang,ciri,gaya serta fungsinya.
2. Setelah mengikuti perkuliahan ini,mahasiswa dapat menjelaskan karya seni rupa
china masa dinast tang,latar belakang,ciri,gaya serta fungsinya.
3. Setelah mengikuti perkuliahan ini,mahasiswa dapat menjelaskan karya seni rupa
china,masa dinastisung,latar belakang,ciri,gaya serta fungsinya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. LETAK

Terletak di Asia Timur di sepanjang garis pantai Samudra Pasifik, Cina adalah negara
terbesar ketiga di dunia, setelah Rusia dan Kanada. Dengan luas 9,6 juta kilometer persegi
dan garis pantai 18.000 kilometer, bentuknya pada peta seperti ayam jago. Mencapai Mohe di
Provinsi Heilongjiang sebagai ujung utaranya, Zengmu Ansha di selatan, Pamirs ke barat,
dan memperluas ke perbatasan timur pada gabungan dari Heilongjiang Sungai dan Wusuli
(Ussuri) Sungai, yang mencakup sekitar 50˚ lintang (18˚ LU-54˚ LU) dan 62˚ bujur (73˚ BT-
135˚ BT). Cina berbatasan dengan 14 negara: Korea, Vietnam, Laos, Burma, India, Bhutan,
Nepal, Pakistan, Afghanistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Kazakstan, Mongolia, dan Rusia.
Marine-sisi tetangga termasuk delapan Negara: Korea Utara, Korea, Jepang, Filipina, Brunei,
Indonesia, Malaysia dan Vietnam.

B. IKLIM

Utara: Pada musim gugur utara antara Desember dan Maret dan sangat dingin di atas 32
derajat Fahrenheit.
Tengah: Di daerah Lembah Sungai Yangtze termasuk Shanghai terdapat musim panas yang
panjang, panas dan lembab.
Selatan: Jauh di selatan (sekitar Guangzhou) panas, lembab periode terakhir dari sekitar bulan
April hingga September, dan suhu bisa meningkat sampai 100 derajat Fahrenheit.
Tengah Utara: Beberapa salju dan hujan selama musim dingin. Akhir musim dingin dan awal
musim semi membawa badai debu reguler dan kabut.

C. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING

Peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang
sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena
membawa lumpur kuning sepanjang alirannya Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-
Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran
rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur
inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan
masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan
es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah.

D. PERTANIAN

Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah Cina yang subur dan
merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina umumnya bercocok tanam
gandum, padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan pertanian Cina Kuno memang sudah
dikenal sejak zaman Neolitikum (± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam
adalah padi. Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian rakyat Cina adalah padi,
teh, kacang kedelai. Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan
Dinasti Qin (221-206 SM). Di masa itu, masyarakat Cina telah menerapkan sistem pertanian
yang intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan perluasan lahan gandum.

E. KEBUDAYAAN

Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit
penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu
lambang untuk satu pengertian. Pada masa pemerintahan Dinasti Han, seni sastra Cina kuno
berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan
Meng Zi banyak dibukukan baik oleh filsuf itu sendiri maupun para pengikutnya. Pada masa
pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua orang pujangga terkemuka yang banyak menulis puisi
kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain berupa sastra, kebudayaan Cina yang muncul dan
berkembang di lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana.
Perkembangan seni lukis terlihat dari banyaknya lukisan hasil karya tokoh ternama yang
menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang umumnya berupa lukisan alam semesta,
lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang pernah memerintah. Keramik Cina merupakan
hasil kebudayaan rakyat yang bernilai sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi
perdagangan saat itu. Rakyar Cina menganggap bahwa kaisar atau raja merupakan
penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja dibangun dengan indah dan megah. Hasil
kebudayaan Cina yang sangat terkenal hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang
dibangun pada masa Dinasti Qin untuk menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina.
Kaisar Qin Shi Huang menghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun
tersebut menjadi tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.

F. KEPERCAYAAN

Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada
dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan
tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang
digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po.
Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di
bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah
yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai
daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi).

G. ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu perbintangan) yang dapat
membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan. Berkembangan ilmu astronomi
merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem pertanian,
pelayaran, dan usaha lainnya memerlukan informasi tentang pergantian dan perputaran
musim. Perkembangan teknologi masyarakat Cina kuno terlihat dari pembuatan barang-
barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil olahannya berupa perabot rumah
tangga, senjata, perhiasan, dan alat pertanian. Cina kaya akan barang tambang seperti batu
bara, besi, timah, emas, dan tembaga.

I. SISTEM PEMERINTAHAN

Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut:
1. Dinasti Shang (1300-1027 SM)

Dinasti Shang merupakan dinasti yang kali pertama memerintah Cina. Dinasti Shang
beribu kota di Yin Chu (An-Yang). Kaisar Shang memerintah sebagai raja imam (Priest
King) dengan membagi-bagi kekuasaannya dalam 30 wilayah yang diperintah oleh raja-raja
bawahan.

2. Dinasti Chou (1027-221 SM)

Pemerintahan Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di


bawah kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembantu raj a yang
menguasai daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal. Pada zaman Dinasti Chou
muncul tokoh-tokoh filsatat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu Tse, dan Meng Tse.

3. Dinasti Chin (221-206 SM)

Pemerintahan Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin
Shih Huang Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di antaranya
penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja vazal, pembentukan
provinsi, dan pengangkatan gubernurnya. Untuk membendung serangan bangsa luar dari
utara (bangsa Shiung Nu), Dinasti Chin membangun "Tembok Besar”Cina.

4. Dinasti Han (206 SM-220 M)

Dinasti Han didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria
Selatan, Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra yaitu jalan yang
menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat bertemu
dengan jalur Romawi.

5. Zaman Enam Dinasti (220-589 M)


Pada zaman ini agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu Cina
yang pergi belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien menuliskan kisah perjalanannya
dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi. Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan kuil
Buddha yang bergaya Cina.

6. Dinasti T'ang (627-907 M)

Dinasti T'ang merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang
didirikan oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota
Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan pemerintahan
yang dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.Pada zaman Dinasti T'ang, seni
sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu.
Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia
Tengah. Kedua agama itu masuk ke Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi
mengingat jauh sebelum Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan
dengan bangsa-bangsa di Asia Barat.

7. Dinasti Sung (960-1279 M)

Pada abad ke-10 M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami
kekacauan dan silih berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M kekacauan ini
berhasil diatasi dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung. Pada zaman Dinasti Sung, filsafat,
sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat
ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh Taoisrne dan Buddhisme.

J. KALENDER

Sejak Dinasti Shang, di Cina sudah dikenal sistem kalender. Kalender Cina membagi
1 tahun menjadi 12 bulan. Satu bulan terdiri atas 29/30 hari. Perhitungannya mengikuti
peredaran bulan. Berkaitan dengan kaiender, dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan),
astrologi (ramalan perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.

Anda mungkin juga menyukai