Konsep ketahanan nasional di Indonesia bermula pada tahun 1960-an dari pemikiran militer. Pada awalnya meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer, kemudian dimasukkan ke dalam GBHN 1973 sebagai pendekatan pembangunan nasional. GBHN 1998 mendefinisikan ketahanan nasional sebagai integrasi kondisi kehidupan bangsa yang mencakup ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pert
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
319 tayangan2 halaman
Konsep ketahanan nasional di Indonesia bermula pada tahun 1960-an dari pemikiran militer. Pada awalnya meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer, kemudian dimasukkan ke dalam GBHN 1973 sebagai pendekatan pembangunan nasional. GBHN 1998 mendefinisikan ketahanan nasional sebagai integrasi kondisi kehidupan bangsa yang mencakup ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pert
Deskripsi Asli:
Perkembangan Konsep Ketahanan Nasional Di Indonesia
Konsep ketahanan nasional di Indonesia bermula pada tahun 1960-an dari pemikiran militer. Pada awalnya meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer, kemudian dimasukkan ke dalam GBHN 1973 sebagai pendekatan pembangunan nasional. GBHN 1998 mendefinisikan ketahanan nasional sebagai integrasi kondisi kehidupan bangsa yang mencakup ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pert
Konsep ketahanan nasional di Indonesia bermula pada tahun 1960-an dari pemikiran militer. Pada awalnya meliputi aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer, kemudian dimasukkan ke dalam GBHN 1973 sebagai pendekatan pembangunan nasional. GBHN 1998 mendefinisikan ketahanan nasional sebagai integrasi kondisi kehidupan bangsa yang mencakup ketahanan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pert
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
PERKEMBANGAN KONSEP KETAHANAN NASIONAL DI INDONESIA
1. Sejarah Lahirnya Ketahanan Nasional
Gagasan tentang ketahanan nasional bermula pada awal tahun 1960-an pada kalangan militer angkatan darat di SSKAD yang sekarang bernama SESKOAD (Sunardi, 1997). Dalam pemikiran Lemhanas tahun 1968 tersebut telah ada kemajuan konseptual berupa ditemukannya unsur-unsur dari tata kehidupan nasional yang berupa ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan militer. Pada tahun 1969, lahirlah istilah ketahanan nasional. Konsepsi ketahanan nasional waktu itu dirumuskan sebagai keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman dan kekuatan yang membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia berawal dari konsepsi kekuatan nasional yang dikembangkan oleh kalangan militer. Pemikiran konseptual ketahanan nasional ini mulai menjadi doktrin dasar nasional setelah dimasukkan ke dalam GBHN. 2. Ketahanan Nasional dalam GBHN Konsepsi ketahanan nasional untuk pertama kali dimasukkan dalam GBHN 1973 yaitu ketetapan MPR No. IV / MPR / 1973. Rumusan mengenai ketahanan nasional dalam GBHN 1998 adalah sebagai berikut : 1) Untuk tetap memungkinkan berjalannya pembangunan nasional yang selalu harus menuju ke tujuan yang ingin dicapai agar dapat secara efektif dielakkan dari hambatan, tantangan, ancaman, dan gangguan yang timbul baik dari luar maupun dalam maka pembangunan nasional diselenggarakan melalui pendekatan ketahanan nasional yang mencerminkan keterpaduan antara segala aspek kehidupan nasional bangsa secara utuh dan menyeluruh. 2) Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara. 3) Ketahanan nasional meliputi, ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, dan ketahanan pertahanan keamanan. a. Ketahanan ideologi adalah kondisi mental bangsa Indonesia yang berlandaskan keyakinan akan kebenaran ideologi Pancasila yang mengandung kemampuan untuk menggalang dan memelihara persatuan dan kesatuan nasional dan kemampuan menangkal penetrasi ideologi asing serta nilai-nilai yang tidak sesuai dengan keperibadian bangsa. b. Ketahanan politik adalah kondisi kehidupan politik bangsa Indonesia yang berlandaskan demokrasi politik berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang mengandung kemampuan memelihara sistem politik yang sehat dan dinamis serta kemampuan menerapkan politik luar negeri yang bebas dan aktif. c. Ketahanan ekonomi adalah kondisi kehidupan perekonomian bangsa yang berlandaskan demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas ekonomi yang sehat dan dinamis. d. Ketahanan sosial budaya adalah kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional berdasarkan Pancasila yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, rukun, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan.