Pemeriksaan Widal Dalam Diagnosis Demam Tifoid
Pemeriksaan Widal Dalam Diagnosis Demam Tifoid
Pemeriksaan Widal Dalam Diagnosis Demam Tifoid
Makalah
Bakteriologi III
Disusun oleh:
Wina Hastuti
BANDUNG
2018
LEMBAR
PENILAIAN TUGAS
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
berjudul “PEMERIKSAAN WIDAL DALAM DIAGNOSTIK DEMAM
TIFOID”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar
kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an
dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas pada matakuliah Bakteriologi III di
program studi Analis Kesehatan pada Politeknik Piksi Ganesha Bandung.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Soraya S,Si., M.Sc selaku dosen pembimbing matakuliah Bakteriologi III yang
telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini
Penulis
ii
DAFTAR ISI
I Pendahuluan .......................................................................................................1
IV Penutup ............................................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Diagnosis dini demam tifoid sangat diperlukan agar pengobatan yang tepat
dapat segera diberikan sehingga komplikasi dapat dihindari. Untuk menunjang
terhadap diagnosis penyakit diperlukan pemeriksaan laboratorium yaitu
meliputi pemeriksaan bakteriologi, pemeriksaan hematologi,dan pemeriksaan
serologis. Namun yang akan dijelaskan pada makalah ini mengenai
pemeriksaan serologis yaitu Pemeriksaan widal.
Dari latar belakang masalah, Penulis tertarik untuk mengkaji rumusan masalah
sebagai berikut:
1
1.3.3 Mengetahui prosedur yang digunakan dalam pemeriksaan widal
1.3.4 Mengetahui interpretasi dari pemeriksaan widal
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Definisi
Demam tifoid yaitu penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh
salmonella typhi, ditandai dengan demam yang berkepanjangan (lebih dari
satu minggu), gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran.1
Demam tifoid secara umum menyerang penderita kelompok umur 5-60 tahun,
laki- laki mupun wanita . Jarang pada usia dibawah 2 tahun maupun diatas 60
tahun (Soewandoyo,2002).
Ciri utama demam tifoid adalah demam menetap yang persisten (4 sampai 8
minggu pada pasien yang tidak diobati). Perlu ditanyakan apakah penderita
3
berasal dari atau berpegian ke daerah endemis demam tifoud. Kebiasaan makan
minum ( kerang, ice cream dan air mentah). Perlu juga ditanya apakah pernah
menjalani vaksinasi demam tifoid.
Manifestasi klinik demam tifoid yaitu penderita nampak lesu, letih, wajah
kosong. Kadang-kadang penderita nampak gelisah dan koma. Gejala lain yang
dapat dijumpai yaitu demam bradikardi relatif, pendengaran menurun, tidak enak
perut, kembung, hepatomegali splenomegali
Ciri khas utama. Demam tifoid yang tidak dirawat adalah demam yang tidak
menetap, anoreksia berat, penurunan berat badan, dan perubahan pada sensorik,
tetapi dapat terjadi berbagai penyulit lain termasuk hepatitis, meningitis, nefritis,
miokarditis, bronchitis, pneumonia, artritis,oesteomielitis, parotitis dam orkitis.
(Ahmad H, 1999)3. Demam tifoid ada 4 fase yang dialami oleh penderita yaitu :
Pada fase ini masih belum ada tanda-tanda gejala penyakit, terjadi pada minggu
pertama ( dari mulai penderita terinfeksi kuman) sampai awal minggu kedua.
Pada fase inilah terjadi bakterimia, yaitu masuknya bakteri pada aliran darah.
Baru pada fase ini, terlihat gejala-gejala klinis dari penyakit demam tifoid,
tetapi pada fase ini mulai turun bakterimianya. Gejala-gejala klinik yang
mulainampak diantaranya : pusing, panas (dapat mencapai 40℃), denyut nadi
lemah antara 80-100 per menit, malaise, anoreksia, perut terasa tidak enak, diare
dan sembelit yang silih berganti, sehingga meski spesifik tetapi jarang ditemukan.
Fase komplikasi ini adalah fase yang paling membahayakan karena pada fase
ini terjadi komplikasi-komplikasi lain yang mungkin jauh lebih membahayakan
dan penyakit itu sendiri.komplikasi serius yang sering terjadi adalah pendarahan
4
dan perforasi usus halus, penyulit lain yang dapat berakbiat fatal termasuk sepsis,
kolesistitis nekrotik, nefritis, meningitis, pneumonia, dan miokarditis.
Fase ini adalah fase akhir dari demam tifoid, yaitu perjalanan menuju sembuh,
jadi pada fase ini adalah fase yang paling aman dari demam tifoid, fase ini terjadi
bila penderita diberi pengobatan dan tanpa terjadi komplikasi serta telah dapat
diatasi.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Titer O tinggi dan atau terjadi kenaikan titer 4 x lipat dengan jarak waktu 7
hari pemeriksaan pertama dan kedua ( O lebih spesifik dan H). Hasil diperoleh
setelah 2-3 hari.
2. Metode Slide
Metode ini lebih spesifik daripada metode tabung, hasilnya selesai dalam
waktu 1 hari, widal yang kurang spesifik karena menggunakan antigen impor.
3.2 Prinsip
Prinsip dari uji ini adalah antibodi dalam serum direaksikan dengan suspensi
bakteri ( antigen) maka akan menimbulkan reaksi aglutinasi.
6
3. Pipet 6. Sentrifugasi
H (flagellar)
Cara Kerja
A. Penentuan Kualitatif5
1. Memipet masing-masing 0,08 ml; 0,04 ml; 0.02 ml; 0,01 ml; dan 0,005 ml
serum yang tidak diencerkan pada kaca benda.
2. Menambahkan masing-masing serum dengan 1 tetes suspensi antigen, lalu
aduk selama 1 menit dan amati hasilnya.
3. Menentukan hasil akhir titernya.
7
3.4 Interpretasi Hasil
Hasil pemeriksaan test widal dianggap positif mempunyai arti klinis sebagai
berikut (Kosasih, 1984) :
3.5 Hasil
8
Dikutip dari hasil jurnal yang berjudul “ Pemeriksaan Widal Slide Untuk
Diagnosis Demam Tifoid” dari hasil pemeriksaan widal slide test
berdasarkan praktek kerja lapangan di RSUD Sukoharjo pada tanggal 8
Februari sampai 5 Maret 2010 didapatkan hasil sebagai berikut :
9
Dari hasil pemeriksaan uji widal slide test yang dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Sukoharjo pada tanggal 8 Februari sampai dengan 5 Maret 2010
terhadap pasien didapatkan hasil sebagai berikut :
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
5. Sri , Agnes & Saptoni. 2012. Pemeriksaan widal slide untuk diagnosa
12