Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Gambar 1. Identifikasi Rantai Pasokan PT NIC Tahun 2011

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PT Nippon Indosari Corpindo (PT NIC) secara resmi didirikan pada tahun

1994. Perusahaan ini merupakan perusahaan Indonesia-Jepang, yaitu antara PT.


Sari Indoroti dengan Nissho Iwai Corporation dan Shikishima Banking Co. Ltd. PT
Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan industri roti berskala usaha besar
dan area distribusinya sekitar 100-150 km dari pabriknya. Roti yang diproduksi PT
NIC terkenal dengan nama “Sari Roti”. Salah satu produk yang diproduksi PT NIC
yang permintaannya terus meningkat adalah roti tawar spesial (RTS). PT NIC
memproduksi roti dengan karakteristik umur simpan yang sangat singkat yaitu
maksimum 5 (lima) hari.
Bangunan yang ada di perusahaan ini yaitu area produksi roti tawar, area
produksi roti manis, ruangan gudang dan silo, area teknik, serta gudang finish good.
Perusahaan ini mempunyai kapasitas awal produksi sebesar 3138 ton/tahun. PT
NIC saat ini mempunyai 4 (empat) pabrik dengan pabrik utama berlokasi di Jl.
Jababeka XIIA Blok W.

Gambar 1. Identifikasi rantai pasokan PT NIC tahun 2011

Gambar 2. Skema aliran barang, finansial, dan informasi pada rantai pasok PT
NIC tahun 2011
Tabel 1. Bahan baku dan pemasok untuk produksi RTS di PT NIC

Sumber : PT NIC (2011)

Pada penyediaan bahan baku perusahaan, PT NIC harus mampu


menyediakan kebutuhan dengan cepat agar proses produksi tidak terhambat.
Komunikasi antara PT NIC dengan pemasok harus berjalan dengan baik, agar
pemenuhan kebutuhan untuk proses produksi berjalan baik. Pemakaian bahan-
bahan untuk proses produksi roti berasal dari dalam maupun luar negeri. Bahan
pengemas seperti kwick lock, yaitu segel untuk mengunci kemasan roti PT NIC agar
roti yang diproduksi tidak terkontaminasi diimpor dari Malaysia dan Australia.
Pemesanan kwick lock dilakukan dengan waktu tunggu yang cukup lama yaitu 3
(tiga) bulan dengan jumlah besar. Waktu pengiriman bahan baku juga ditentukan
dan dipengaruhi oleh kapasitas gudang dan kebutuhan produksi. Bahan baku utama
seperti terigu dikirim setiap hari. Sedangkan bahan baku lainnya seperti garam rata-
rata 3 (tiga) kali dalam seminggu dan calcium provionat rata-rata 1 (satu) kali dalam
seminggu. Frekuensi kedatangan bahan baku ditentukan berdasarkan kontrak
kerjasama yang dilakukan oleh PT NIC dengan pemasok.
Pemasok yang bekerja sama dengan PT NIC pada tahun 2011 antara lain PT
Bogasari, PT Jaya Fermex, PT Adyaceda, PT Sumber Laut, dan lain-lain. Beberapa
pemasok yang menyediakan lebih dari satu bahan baku diantaranya adalah PT
Adyaceda dan PT Jaya Fermex. Hal tersebut bisa membuat pemasok yang terlibat
semakin sedikit, karena dengan sedikitnya pemasok yang terlibat dalam rantai
pasokan, maka kontrak kerjasama dapat lebih ditingkatkan dan loyalitas dari
pemasok dapat meningkat. Walaupun demikian, PT NIC sendiri memiliki beberapa
alternatif pemasok. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada satu
pemasok saja dan kebijakan tersebut dilakukan agar tidak ada permainan harga dari
pemasok.
Peluang terjadinya suatu permasalahan pada rantai pasokan sangat besar,
dari masalah pengiriman bahan baku oleh pemasok sampai pada pengiriman produk
ke konsumen. Berikut ini adalah identifikasi permasalahan rantai pasok pada PT
NIC:
1. Pengiriman bahan baku mengalami keterlambatan, disebabkan oleh:
a. Masalah transportasi, seperti transportasi pemasok tidak tersedia, dan
kemacetan lalu lintas.
b. Pihak PT NIC terlambat dalam pemberian Purchase Order (PO) kepada
pemasok.
2. Pengiriman bahan baku terlalu cepat dari yang dijadwalkan oleh pemasok,
disebabkan oleh keterbatasan sarana transportasi pemasok, sehingga pemasok
memaksakan untuk melakukan pengiriman sebelum waktu yang dijadwalkan.
3. Ketidaksesuaian jumlah dan jenis bahan baku yang dikirimkan pemasok,
disebabkan oleh beberapa bahan baku yang rusak selama perjalanan menuju PT
NIC, contohnya telur pecah, ragi rusak, dan lain-lain.
4. Keterlambatan pengiriman produk ke distributor dan konsumen, disebabkan
oleh:
a. Keterlambatan atau pengiriman bahan baku terlalu cepat oleh pemasok
sehingga terjadi perubahan jadwal produksi.
b. Proses produksi tidak berjalan dengan lancar yang diakibatkan oleh adanya
hal-hal yang tidak terduga seperti kerusakan mesin dan lain-lain.
Berdasarkan pembahasan di atas, terlihat bahwa permasalahan pada rantai
pasokan PT Nippon Indosari Corpindo terjadi pada proses penyaluran bahan baku
oleh pemasok, ketidaksesuaian bahan baku yang dikirimkan pemasok, dan
penyaluran produk dari PT NIC ke distributor dan konsumen. Masalah-masalah
tersebut akan menyebabkan terganggunya proses produksi dari rencana yang telah
ditetapkan.

Sumber :
Astriani, Eka. 2011. Analisis Kesesuaian Pemasok Bahan Baku Roti Tawar Spesial
(RTS) dengan Kriteria yang Ditetapkan oleh Perusahaan (Studi Kasus: PT
Nippon Indosari Corpindo). Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut
Pertanian Bogor. Bogor

Anda mungkin juga menyukai