Makalah Desain Pembelajaran
Makalah Desain Pembelajaran
Makalah Desain Pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan mode desain pembelajaran?
2. Apa saja model-model desain pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sejalan dengan rumusan masalah di
atas, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian model desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui model-model desain pembelajaran.
1
Suprijono Agus, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, (Yogyakrta:
Pustaka Pelajar, 2012), h. 46
3
BAB II
PEMBAHASAN
2
Harjanto, Perecanaan pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cpta, 1997), h. 51
3
Kasmiati, Dessain tujuan Dan Materi Pembelajaran Bahasa Arab, (Pekanbaru: Kreasai
Edukasi, 2013), h. 30
4
4
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2005),
h. 136
5
Uno, Hamzah, Model Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 82
5
6
Wisnu Nugroho Aji, Model Pembelajaran Dick and Carey dalam Pembelajaran Bahasa
dan Sastra Indonesia, Kajian Linguistik dan Sastra, Vol. 1 No. 2, Desember 2016, 119-126
(Klaten: Universitas Widya Dharma Klaten, 2016), h. 120
6
7
Hamzah Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), h. 24
7
8
Rusman, Model Pembelajaran,
8
3. Model ASSURE
Model pembelajaran ASSURE merupakan salah satu model yang dapat
menuntun pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran
secara efektif. Model ini telah diperkenalkan oleh Heinich, Molanda, Russell pada
tahun 1989. Khususnya pada kegitan pembelajaran yang menggunakan media dan
teknologi. Desain pembelajaran ASSURE merupakan salah satu desain
pembelajaran sederhana, mudah dipelajari serta memanfaatkan media dan
teknologi. Model ini dikembangkan untuk menciptakan aktivitas pembelajaran
yang efektif dan efisien, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang
menggunakan media dan teknologi.9
Model desain pembelajaran ASSURE ini adalah suatu model desain
pembelajaran yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar
(KBM) yang berorientasi kelas. Model ASSURE merupakan jembatan antara
peserta didik, materi, dan media. Model ini bersifat praktis dan mudah
diimplimentasikan dalam mendesain aktivitas pembelajaran. Dalam menganalisis
karakteristik siswa sangat memudahkan untuk menentukan metode, media dan
bahan ajar yang akan digunakan, sehingga dapat menciptakan aktivitas
pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik10.
Setiap kegiatan belajar mengajar yang efektif perlu perencanaan yang
baik. Kegiatan pembelajaran akan maju setelah melalui beberapa tahapan. Gagne
mengartikan tahapan itu adalah saat proses pembelajaran terjadi. Hasil penelitian
Gagne mengungkapkan bahwa desain materi belajar di mulai dengan
membangkitkan rasa keingintahuan siswa pada materi-materi yang baru.
Mendorong serta melatih siswa dengan umpan balik, menilai pemahaman siswa,
dan mendorong siswa untuk melanjutkan aktivitas yang ingin diketahuinya.
Adapun komponen-komponen model desain Assure adalah:
1) Analyze Learners ( Menganalisis peserta didik)
9
Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009),
hlm. 110
10
Heri Achmadi, Suharno & Nunuk Suryani, Penerapan Model Assure dengan
Menggunakan Media Power Point dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sebagai Usaha Peningkatan
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas X Man Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal
Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran, 2014, hlm. 35-48
10
11
Benny A. Pribadi, Model Desain...hlm. 113
12
Ibid,...hlm. 121
11
Pada awal pembelajaran, guru lebih aktif karena banyak yang harus
dilakukan. Namun pada proses pembelajaran selanjutnya, guru menjadi
semakin pasif. Pada bagian tengah dan akhir pembelajaran, siswa lebih
aktif karena mereka yang lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
c) Gaya belajar siswa
Menurut S. Nasution, gaya belajar adalah cara yang konsisten yang
dilakukan oleh seorang murid dalam menangkap stimulus atau informasi,
cara mengingat, berpikir, dan memecahkan soal.13
Secara garis besar ada tiga gaya belajar siswa, yaitu:
1) Gaya belajar visual
2) Gaya belajar auditori
3) Gaya Belajar Kinestetik
2) State Objectives (Merumuskan tujuan pembelajaran)
Langkah selanjutnya dari model desain pembelajaran ASSURE adalah
menetapkan tujuan pembelajaran yang bersifat spesifik. Tujuan pembelajaran
dapat diperoleh dari silabus atau kurikulum, informasi yang tercatat dalam buku
teks atau dirumuskan sendiri perancang atau instrukutur. Tujuan pembelajaran
merupakan rumusan atau pernyataan yang mendiskripsikan tentang pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh siswa setelah menempuh proses
pembelajaran. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penuangan tujuan
pembelajaran adalah :
a. Waktu mengajar dapat dialokasikan dan dimanfaatkan secara tepat
b. Pokok bahasan dapat dibuat seimbang
c. Guru dapat menetapkan berapa banyak materi pelajaran yang dapat
disajikan
d. Guru dapat menetapkan urutan dan rangkaian materi
e. Guru dapat menetapkan dan mempersiapkan strategi belajar mengajar
yang cocok dan menarik
13
Nasution S, Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2011), hlm. 94
12
14
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 34
15
Benny A. Pribadi, Model Desain...hlm. 114
16
Ibid,...hlm. 115
13
17
Benny A. Pribadi, Model Desain...hlm. 128-132
14
d. Implementation (implementasi/eksekusi)
e. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)
Langkah-langkah pengembangan produk, model penelitian dan pengembangan ini
lebih rasional dan lebih lengkap daripada model 4D. Model ini memiliki
kesamaan dengan model pengembangan sistem basis data yang telah diuraikan
sebelumnya. Inti kegiatan pada setiap tahap pengembangan juga hampir sama.
Oleh sebab itu, model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk
pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, media dan bahan ajar.
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) untuk
merancang sistem pembelajaran. Berikut ini diberikan contoh kegiatan pada setiap
tahap pengembangan model atau metode pembelajaran, yaitu:
a. Analysis
b. Design
c. Development
d. Implementation
e. Evaluation
5. Model Hanafin And Peck
Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri
daripada tiga fase yaitu fase Analisis keperluan, fase desain, dan fase
pengembangan dan implementasi. Dalam model ini, penilaian dan pengulangan
perlu dijalankan dalam setiap fase. Model ini adalah model desain pembelajaran
berorientasi produk.18
Fase pertama dari model Hanafim dan Peck adalah analisis kebutuhan
(Need Assessment). Di model sebelumnya yakni model ADDIE juga menerangkan
bahwa tahap pertama dari model tersebut adalah analisa (Analysis) yang
didalamnya memuat Need Assessment. Pengertian analisis kebutuhan dalam
konteks pegembangan kurikulum menurut John Mc-Neil ialah : ‘the process by
which one defines educational needs and decides what their priorities are’.
18
Afandi, Muhammad dan Badarudin, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta,
2011), hlm. 22
15
19
Wina Sanjaya, Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008),
hlm. 91
20
Ibid,...hlm. 93
16
Fase terakhir dari model Hanafin dan Peck adalah pengembangan dan
implementasi. Hanafin dan Peck mengatakan aktivitas yang dilakukan pada fase
ini ialah penghasilan diagram alur, pengujian, serta penilain formatif dan sumatif.
Penilaian formatif ialah penialain yang dijalankan saat proses pengembangan
media berlangsung, sedangkan penilaian sumatif dijalankan pada akhir proses.
Pada fase ini media dikembangkan dan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan
tujuan yang telah dibuat berdasarkan analisis kebutuhan dan desain yang telah
dijalankan.
17
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Heri Achmadi, Suharno & Nunuk Suryani. 2014. Penerapan Model Assure
dengan Menggunakan Media Power Point dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris Sebagai Usaha Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas X Man Sukoharjo Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Teknologi
Pendidikan dan Pembelajaran
Wisnu Nugroho Aji. 2016. Model Pembelajaran Dick and Carey dalam
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Kajian Linguistik dan Sastra,
Vol. 1 No. 2, Desember 2016, 119-126. Klaten: Universitas Widya Dharma
Klaten.