Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Infuse Ringer Laktat USP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

I.

Nama Sediaan
Infus Ringer Laknat (USP)

II. Kekuatan Sediaan


Volume sediaan = 500 mL
Tiap 500 mL mengandung ;
Natrium Laktat 0,31 gram
KCl 0,03 gram
CaCl2 0,02 gram
NaCl 0,6 gram
Jumlah sediaan = 2 Botol

III. Data Preformulasi Zat Aktif


3.1. Natrium laktat
Rumus molekul : C3CHOHCOONa
Bobot molekul : 112,06 g/mol
Pemerian : Tidak berwarna, bening; tidak berbau; atau sedikit
berbau dengan bau garam yang khas; higroskopis.
Kelarutan : Larut dalam methanol 95% dan dalam air, kloroform
dan gliserol.praktis tidak larut dalam kloroform,eter dan
minyak
Stabilitas : Stabil dalam air
pH : 5-7
Titik lebur : 163 - 165
Inkompatibilitas : Novabison sodium, oksitetrasiklin HCl, sodium
karbonat,sodium kalsium edetal,sulfanidin sodium
Wadah penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup baik dan kering
Dosis :-
Khasiat : buffering agent, Isotonis agent
(Rowe, 2009)
3.2. Kalium Klorida
Rumus molekul : KCl
Bobot molekul : 74,55 g/mol
Pemerian : Hablur bentuk memanjang, prisma atau kubus,tidak
berwarna,atau serbuk granul putiih;tidak berbau;rasa
garam;stabil diudara;larutan bereaksi netral terhadap
lakmus
Kelarutan : Mudah larut dalam air;lebih mudah larut dalam air
mendidih;tidak larut dalam etanol
Stabilitas : stabil diudara; stabil dan harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat, ditempat sejuk dan kering
pH : Antara 4-8
Titik lebur :-
Inkompatibilitas : Larutan KCl IV inkompatibel dengan protein
hidrosilat,perak dan garam merkuri
Wadah penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis : konsentrasi kalium pada rute IV tidak lebih dari 40
mEq/L dengan kecepatan 20 mEq/jam (untuk
hipokalemia). Untuk mempertahankan konsentrasi
kalium pada plasma 4 mEq/L (DI,2003:1410). K+ dalam
plasma = 3,5-5 mEq/L (steril dosage from hal 251).
Khasiat : zat antimikroba
(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995:477)
3.3. Kalsium Klroida
Kalsium klorida dihidrat
Rumus molekul : CaCl2.2H2O
Bobot molekul : 147,02 g/mol
Pemerian : Granul atau serpihan ; putih, keras ; tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, dan dalam etanol
mendidih; sangat mudah larut dalam air panas
Stabilitas : Injeksi kalsium dilaporkan inkompatibel dengan
larutan IV yang mengandung banyak Zat aktif.
pH : Antara 4,5 dan 9,2
Titik lebur :-
Inkompatibilitas : Karbonat, Sulfat, Tartrat, Sefalotin sodium, CTM
dengan tetrasiklin membentuk kompleks
Wadah penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Dosis :-
Khasiat : Zat penyerap air dan antimikroba
(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995: 160)

3.4. Natrium Klorida


Rumus molekul : NaCl
Bobot molekul : 458,44
Pemerian : Hablur bentuk kubus, tidak berwarna atau serbuk
hablur putih; rasa asin
Kelarutan : Mudah larut dalam air; sedikit lebih mudah larut dalam
air mendidih; larut dalam gliserin;sukar larut dalam
etanol.
Stabilitas : Stabil dalam bentuk larutan. Larutan stabil dapat
menyebabkan pengguratan partikel dari tipe gelas
pH : Antara 5,0 dan 7,5
Titik lebur : 801oC (1047 K)
Inkompatibilitas : Logam Hg,Fe dan Ag
Wadah penyimpanan : Dalam wadah kaca atau plastik dosis tunggal,
sebaiknya dari kaca Tipe 1 atau Tipe II
Dosis : Lebih dari 0,9% (Excipient hal 440). Injeksi IV 3-5%
dalam 100ml selama 1 jam (DI 2003 hal 1415). Injeksi
NaCl mengandung 2,5-4 mEq/ml. Na+ dalam plasma =
135-145 mEq/L.
Khasiat : Pengganti Na+ dan Cl- dalam tubuh

(Farmakope Indonesia Edisi Keempat,1995:584-586)

IV. Pengembangan Formula


4.1 Pembawa yang digunakan adalah aquabidest yang bebas pirogen. Hal ini
karena semua zat aktif yang digunakan memiliki sifat kelarutan yang baik
dalam air. Selain itu air merupakan cairan yang memiliki kemiripan sifat
dengan cairan tubuh, jika cairan yang digunakan berupa pelarut non air seperti
minyak maka berpotensi menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah dan
dapat menempel didinding pembuluh darah.
V. Perhitungan Tonisitas/Osmolaritas
Perhitungan Tonisitas
1,05 𝑔
x 100% = 10,5% (E=0,12)
10 𝑚𝐿

Nama Zat Konsentrasi (C) Ekivalensi (E) C.E


Cefotaxim Natrium 10,5% 0,12 10,5% x 0,12
= 1,26%
Jumlah 1,26%
(hipertonis)

VI. Formula Akhir


R/ Cefotaxim Natrium 1,05 gram
Aqua Pro Injeksi ad 10 ml
VII. Data Preformulasi Zat Tambahan
A. Aqua Pro Injeksi
Pemerian : keasaman-kebasaan, ammonium, besi, tembaga, timbal, kalsium,
klorida, nitrat, sulfat, zat teroksidasi, memenuhi syarat yang tertera
pada aqua destilata

VIII. Sterilisasi Zat dan Alat


No. Nama zat/ alat Metode sterilisasi
1. Cefotaxim Sterilisasi panas (Oven)
2. Kaca arloji Sterilisasi panas
(Autoklaf)
3. Batang pengaduk Sterilisasi panas
(Autoklaf)
4. Gelas kimia Sterilisasi panas
(Autoklaf)
5. Gelas ukur Sterilisasi panas
(Autoklaf)
6. Erlenmeyer Sterilisasi panas
(Autoklaf)
7. Corong Sterilisasi panas
(Autoklaf)
8. Buret Sterilisasi panas
(Autoklaf)
IX. Perhitungan dan Penimbangan
A. Cefatoxim Natrium
Cefatoxim
Kekuatan sediaan 1 g/10 mL
Cefatoxim setara dengan cefatoxim natrium 1,05 g/10 mL
B. Aqua Pro Injeksi
Aqua pro injeksi ad 10 mL

X. Prosedur Pembuatan
1. Siapkan alat dan bahan
2. Timbang semua bahan menggunakan kaca arloji
3. Sterlisasi

XI. Evaluasi
1. Penetapan pH (Dirjen POM, 1995: 1039-1040)
Cek PH larutan menggunakan PH meter atau indikator dan kertas indikator
2. Bahan partikulat dalam injeksi
3. Keseragaman sediaan
4. Penetapan volume injeksi dalam wadah
5. Uji kejernihan larutan (Lachman,… : 1335)
Pemeriksaan kejernihan dilakukan oleh seorang di bawah cahaya penerangan
yang baik berlatarkan hitam putih, sehingga jika ada partikel lebih dari µm akan
terlihat.
6. Uji sterilitas
7. Uji pirogen (vol > 10 mL)
8. Uji kebocoran

XII. Wadah dan Kemasan


Vial @ 10 mL
XIII. Daftar Pustaka
Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Lund, W., 1994. The Pharmaceutical Codex Principles and Practice of
Pharmaceutics, 12th ed, London: The Pharmaceutical Press.
Martindale. 1982. The Extra Pharmacopoeia, 28th. London. The
Pharmaceutical Press.
Rowe, R. C. Sheskey, P.I. and Quinn M.E. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Exipients Ed. 6th. London, The Pharmaceutical Press.

Anda mungkin juga menyukai