Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Ebm Kedkel Akbar Rabani Mugayat 1102015014 X

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

EBM

CRITICAL APPRAISAL
BLOK KEDOKTERAN KELUARGA

“ Nifedipine versus Terbutaline, Tocolytic Effectiveness and


Maternal and Neonatal Adverse Effects: A Randomized,
Controlled Pilot Trial”

Disusun oleh :
Nama: Akbar Rabani Mugayat
NPM: 1102015014
Kelompok : A - 5

Dosen Pembimbing :

0
TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE
Skenario

Pasien 37 tahun, G2P1A0H1 datang ke RS. YARSI pada 10 Mei 2018 dengan keluhan
perut mules yang menjalar ke pinggang hilang timbul makin lama makin kuat dan sering.
HPHT 6 September 2017 Riwayat keluar darah lendir (+), riwayat keluar air-air (-), riwayat
keputihan (+) riwayat minum obat atau jamu (-), riwayat jatuh (-), riwayat diurut(-). Pasien
sebelumnya ke bidan dan dikatakan hamil kurang bulan dengan mau melahirkan. Riwayat
darah tinggi (-), riwayat kencing manis (-). Pasien mengaku gerakan anak masih dirasakan.
Pemerikasaan fisik letak memanjang, punggung kiri, presentasi kepala, penurunan kepala 3/5,
DJJ 134 x/menit, HIS 2x/10’/30”, TBJ 2170 gram.

Pertanyaan (foreground question)


Apakah Terbutaline lebih baik dari Nefidipine dalam penggunaan sebagai tokolitik?

PICO
• Population : wanita berusia 18-40 tahun, dengan kehamilan tunggal, empat
kontraksi uterus yang menyakitkan dan teratur dalam setiap 20 menit. interval, dilatasi
serviks 0-3 cm (untuk nulipara) atau 1-3 cm (untuk multipara), penipisan serviks ≥50%,
24-33 + 6 minggu kehamilan dan membran utuh yang didiagnosis sebagai persalinan
terancam prematur
• Intervention : Terbutaline.
• Comparison : Nefidipine.
• Outcomes : Respiratory distress syndrome

Pencarian bukti ilmiah

Alamat website : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22681960


Kata kunci : Nifedipine AND Maternal
Limitasi : 5 tahun
Hasil Pencarian :4
Pengarang : Tania Regina Padovani et all.

Dipilih artikel berjudul


Nifedipine versus Terbutaline, Tocolytic Effectiveness and
Maternal and Neonatal Adverse Effects: A Randomized, Controlled Pilot Trial

Review Jurnal :

1
CRITICAL APPRAISAL

VALIDITY

1. Apakah penempatan pasien ke dalam kelompok terapi dirandomisasi?


Ya, penempatan pasien dilakukan secara randomisasi (acak) yang penelitian ini
membagi menjadi 2 kelompok perlakuan (Nifedipine dan Terbutaline) dengan
menggunakan komputer.

Terdapat pada Methods:

2. Apakah semua pasien yang dimasukkan ke dalam penelitian dipertimbangkan dan


disertakan dalam pembuatan kesimpulan?

a. Apakah follow-up lengkap?


Ya, terdapat pada Figure 1:

2
b. Apakah pasien dianalisis pada kelompok randomisasi semula?
Ya, terdapat pada Figure 1 :

Terdapat pada Results :

3
3. Apakah pasien, klinisi dan staf peneliti dibutakan terhadap terapi?
Tidak, karena apabila staff serta pasien dibutakan, maka intervensi tidak dapat
dilanjutkan.

4. Apakah kedua kelompok sama pada awal penelitian?


Ya,kedua kelompok sama pada awal penelitian, karena untuk memulai penelitian ini
digunakan kriteria kriteria tertentu.

Terdapat pada Methods :

4
5. Selain perlakuan eksperimen, apakah kedua kelompok mendapat perlakuan yang sama?
Ya, Kedua kelompok mendapatkan perlakuan yang sama.

Terdapat pada intervention :

IMPORTANCE

6. Berapa besar efek terapi?


Data diperoleh dari hasil perhitungan pada Tabel 1.

Tabel 1. Outcome Respiratory Distress Syndrom danNo Respiratory Distress Syndrom


pada penggunaan tokolisis

Asthma exacerbation No Asthma JUMLAH (Ʃ)


exacerbation
Ʃ % Ʃ %
Ibuprofen 70 47 78 53 148
Acetaminophen 74 49 76 51 150
JUMLAH 144 48 154 52 298

a. EER (Experimental Event Rate)


Proporsi outcome pada kelompok eksperimental.

5
𝒂
Rumus :
𝒂+𝒃

𝟕𝟎
= = 0,472 =47.2%
𝟏𝟒𝟖

Artinya, Risiko terjadinya Respiratory Distress Syndrompada penggunaan


terbutaline adalah sebesar 47.2%.

b. CER (Control Event Rate)


Proporsi outcome pada kelompok kontrol.
𝒄
Rumus :
𝒄+𝒅

𝟕𝟒
= = 0,493 = 49%
𝟏𝟓𝟎

Artinya , Risiko terjadinya Risiko terjadinya Respiratory Distress Syndrom


pada penggunaan terbutaline adalah sebesar 49%..

c. RR (Relative Risk)
Perbandingan antara insiden penyakit yang muncul dalam kelompok terpapar
dengan insiden penyakit yang muncul dalam kelompok tidak terpapar.

𝑬𝑬𝑹
Rumus :
𝑪𝑬𝑹

𝟎.𝟒𝟕𝟐
= = 0,957
𝟎,𝟒𝟗𝟑

Artinya,Orang yang diberi terbutaline memiliki perbandingan 1:1.12 (hampir 1


kali/hampir sama) lebih tinggi sedikit dibandingkan dengan orang yang diberi
nifedipine

d. OR (Odds Ratio)
Ukuran asosiasi paparan (faktor risiko) dengan kejadian penyakit; dihitung dari
angka kejadian penyakit pada kelompok berisiko (terpapar faktor risiko)
dibanding angka kejadian penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak
terpapar faktor risiko).

𝒂𝒙𝒅
Rumus :
𝒃𝒙𝒄

𝟕𝟎 𝒙 𝟕𝟔 𝟓𝟑𝟐𝟎
= = = 0,92
𝟕𝟖 𝒙 𝟕𝟒 𝟓𝟕𝟕𝟐

Artinya, Kelompok yang dapat perlakuan secara Intravena memiliki resiko


terjadinya Re-Bleeding yang sama dengan pemberian oral.

6
Kelompok yang diberikan tokolisis terbutaline lebih beresiko
terjadi respiratory distress syndrom 1.2 kali lipat dari pada
kelompok yang diberikan tokolisis nifedipine.

e. ARR (Absolute Risk Reduction)


Besarnya perbedaan abnormalitas antara kelompok kontrol dengan kelompok
intervensi
Rumus : CER – EER
= 0.493 – 0.472 = 0,021

f. ARI (Absolute Risk Increase)


Besarnya perbedaan abnormalitas antara kelompok intervensi dengan kelompok
kontrol
Rumus : EER – CER
= 0.472 – 0.493 = -0,021

Artinya, NNT tidak dapat dinilai karena memiliki hasil 0.


g. NNT (Number Needed to Treat), merupakan nilai yang menunjukkan jumlah
intervensi yang diperlukan untuk menghasilkan satu keberhasilan (harapan
hasil) intervensi.
NNT = 1/ARR
= 1/0.021
= 47,61
7. Bagaimana presisi estimasi efek terapi?
𝒑𝟏𝒒𝟏 𝒑𝟐𝒒𝟐
CI = ARR ± 1,96 √( + )
𝒏𝟏 𝒏𝟐
Diket :
p1 = EER : 0,472 q1=1-EER = 0,528
p2 = CER : 0,493 q2=1-CER = 0,507

p+q=1

0,472𝑥0,528 0,493𝑥0,507
CI = 0,021 ± 1,96 √ +
148 150
0,25 0,25
= 0,021 ± 1,96 √ 148 + 150
= 0,021 ± 1,96 √0,00168 + 0,00166
= 0,021 ± 1,96 √0,00334
= 0,021 ± 1,96 x 0,0577
= 0,021 ± 0,113
= −0,092 & 0,134

8. Menentukan kemungkinan penerapan pada pasien (spektrum pasien dan seting)


Hasil eksperimen ini dapat diterapkan pada pasien saya, karena adanya kesamaan
karakterisitik, yaitu :
- Pasien mau melahirkan kurang bulan

7
- Jenis Kelamin

9. Menentukan potensi keuntungan dan kerugian bagi pasien.


Nifedipine
Keuntungan : memperpanjang waktu kehamilan, murah, menyiapkan pematangan
paru

Kerugian : lebih sering sakit kepala dan frekuensi buang air kecil lebih sering

Terdapat pada Discussions :

Trebutaline
Kerugian : lebih sering terjadi tremor, mual, pusing

Keuntungan : memperpanjang waktu kehamilan, menyiapkan pematangan paru

Anda mungkin juga menyukai