Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Laporan Praktikum

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM : ANATOMI FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

‘’SISTEM INTEGUMEN’’

NAMA : WIDYA PINONDANG SIRAIT

NIM : 4163341057

JURUSAN : BIOLOGI

PROGRAM : PEND.BIOLOGI

KELOMPOK : TIGA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
I. JUDUL PERCOBAAN : SISTEM INTEGUMEN
II. TUJUAN PERCOBAAN :
1. Mengetahui arti sistem integumen
2. Mengetahui fungsi integumen
3. Mengetahui komponen integumen
4. Mengetahui derivat-derivat kulit
5. Mengetahui penyakit pada kulit
III. TINJAUAN PUSTAKA :

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai
sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar. Sistem ini terdiri atas
kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor
saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal). Integumen merupakan
kata yang berasal dari bahasa Latin “integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan
fungsinya, organ-organ pada sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam
manusia dari kontak luar.
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-repairing) &
mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam
tubuh).
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat tubuh
sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah terjadinya
kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen yang ada di lingkungan
seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan menahan bila terjadi kekuatan-
kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran (vibration) dan mendeteksi perubahan-
perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga memungkinkan seseorang untuk menghindari
stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit membangun sebuah barier yang memisahkan organ-
organ internal dengan lingkungan luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
Syaifuddin. 2009.

Fungsi Integumen
Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:

1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan,


dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga mengandung pigmen
melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit berfungsi untuk
mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di kulit
dengan bantuan sinar matahari.
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus yang dapat
mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga merupakan media ekspresi
wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi. Muhammad Amin. 2000

Kulit dapat dibedakan menjadi dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat
dibawah dermis terdapat lapisan hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan adiposa (jaringan
lemak).

1. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi memberi warna
pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis
tersusun atas 5 lapisan utama yaitu:

a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan langsung
dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini terjadi pembelahan sel yang
sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya.
Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap
harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini merupakan bagian
penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul bakal keratin
yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stratum ini merupakan prekursor
pembentukan keratin. Keratin adalah protein keras dan resilien, bersifat anti air dan
melindungi permukaan kulit yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis
merupakan keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin yang
ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi tubuh terhadap
lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena tersusun dari sel-sel berkeratin
yang merupakan sel mati. Keratin yang bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih
dalam terhadap kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu stratum
germinativum. Sobotta, Frithjof Hammersen. 1993.
2. Dermis

Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh darah, limfa,
saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam bentuk papillae. Lapisan ini
dipisahkan dari epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari
dua jaringan ikat.

a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang. Merupakan jaringan
ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila dermal adalah
proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar dan retikular
mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang menyebabkan kulit lebih elastis. Pada
orang usia lanjut serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
3. Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh darah dan ujung
saraf. Sherwood, Lauralee. 2001
IV. ALAT DAN BAHAN :
A. Alat

NO Nama Alat Jumlah


1 Torso Kulit 1 buah
2 Jarum Pentul 1 buah
3 Pensil Tumpul dan Pensil runcing 1 buah
4 Mikroskop 1 buah
B. Bahan

NO. Nama Bahan Jumlah


1 Korek Api 1 buah
2 Es batu Secukupnya
3 Tissue atau rambut tebal 1 buah
V. PROSEDUR KERJA
1. Amati torso kulit
2. Gambarkan struktur kulit dan berikan keterangan, gambar diberi warna
3. Berikan ulasan/analisis data pengamatan yang kamu peroleh
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Literatur dari internet


Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan bahwa kulit dapat dibedakan menjadi
dua lapisan yaitu lapisan Epidermis dan Dermis. Tepat dibawah dermis terdapat lapisan
hipodermis yang banyak disusun oleh jaringan adiposa (jaringan lemak).

 Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang mengandung sel pigmen berfungsi memberi warna
pada kulit. Epidermis berfungsi melindungi kulit dari kerusakan oleh sinar matahari. Epidermis
tersusun atas 5 lapisan utama yaitu:

a. Stratum Germinativum
Lapisan ini merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, berbatasan langsung
dengan dermis. Melekat pada jaringan ikat. Pada lapisan ini terjadi pembelahan sel yang
sangat cepat dimana sel yang baru dibentuk akan didorong masuk ke lapisan berikutnya.
Sel-sel yang dihasilkan dari pembelahan tersebut dapat mencapai berjuta-juta sel setiap
harinya.
b. Stratum Spinosum
Lapisan ini disatukan oleh tonjolan yang menyerupai spina. Spina ini merupakan bagian
penghubung intraseluler yang disebut desmosom.
c. Stratum Granulosum
Lapisan ini merupakan daerah sel-sel mulai mati karena akumulasi molekul bakal keratin
yang memisahkan sel-sel ini dari daerah dermal. Stratum ini merupakan prekursor
pembentukan keratin. Keratin adalah protein keras dan resilien, bersifat anti air dan
melindungi permukaan kulit yang terbuka. Namun keratin yang terdapat pada epidermis
merupakan keratin yang lunak yang berkadar sulfur rendah. Berbeda dengan keratin yang
ada pada kuku dan rambut.
d. Stratum Lusidum
Lapisan ini terdiri dari sel-sel berbentuk perisai yang jernih dan tembus cahaya.
e. Stratum Korneum
Lapisan ini merupakan lapisan terluar dari epidermis yang melindungi tubuh terhadap
lingkungan. Lapisan ini disebut lapisan bertanduk karena tersusun dari sel-sel berkeratin
yang merupakan sel mati. Keratin yang bersifat tahan air akan melindungi jaringan lebih
dalam terhadap kekurangan air. Lapisan ini terus-menerus mengalami gesekan dan
mengelupas, namun akan terus diganti oleh sel-sel yang lebih dalam yaitu stratum
germinativum.
 Dermis

Dermis merupakan lapisan kulit yang lebih sensitif. Mengandung pembuluh darah, limfa,
saraf, kelenjar, dan folikel rambut yang muncul ke permukaan dalam bentuk papillae. Lapisan ini
dipisahkan dari epidermis dengan adanya membran dasar atau lamina. Membran ini terdiri dari
dua jaringan ikat.

a. Lapisan papilar
Lapisan dermal ini terletak paling atas yang terlihat bergelombang. Merupakan jaringan
ikat areolar renggang dengan fibroblas, sel mast, dan makrofag. Papila dermal adalah
proyeksi seperti kerucut yang menjorok ke arah epidermis.
b. Lapisan retikular
Adalah lapisan kulit paling dalam yang mengandung banyak arteri, vena, kelenjar
keringat, kelenjar minyak, serta reseptor tekanan. Lapisan papilar dan retikular
mengandung banyak serat kolagen dan elastisyang menyebabkan kulit lebih elastis. Pada
orang usia lanjut serat ini menjadi sangat berkurang sehingga kulitnya mudah keriput.
 Lapisan subkutaneus (hipodermis)
Lapisan ini mengandung banyak sel lemak, juga beisi banyak pembuluh darah dan ujung
saraf.

Fungsi Integumen

Adapun fungsi dari sistem integumen adalah sebagai berikut:

1. Melindungi, kulit melindungi tubuh dari ancaman mikroorganisme, kehilangan cairan,


dan dari zat-zat kimia penyebab iritasi maupun mekanik. Kulit juga mengandung pigmen
melanin yang mampu melindungi dari radiasi sinar ultraviolet.
2. Mengatur suhu tubuh, pembuluh darah serta kelenjar keringat pada kulit berfungsi untuk
mempertahankan serta mengatur suhu tubuh.
3. Pengekskresi zat berlemak, air, serta ion-ion Na+.
4. Metabolisme, proses sintesis vitamin D yang penting untuk tulang dilakukan di kulit
dengan bantuan sinar matahari.
5. Komunikasi, kulit menerima stimulus dari lingkungan dengan reseptor khusus yang dapat
mendeteksi suhu, sentuhan, tekanan, dan nyeri. Kulit juga merupakan media ekspresi
wajah dan refleks vaskuler yang penting dalam komunikasi.
Mekanisme pengaturan suhu tubuh oleh pusat pengatur suhu dalam hipotalamus bila suhu
tubuh meningkat dapat dilihat pada skema berikut:

Suhu pusat tubuh


meningkat

Termoreseptor pusat (dalam hipotalamus, korda spinalis


organ abdominal)

Pusat Pengintegrasi Termuregulatori


Hipotalamik

Sistem Saraf
Simpatetik Sistem Saraf
Simpatetik

Pembuluh darah Kelenjar keringat


kulit
Bila suhu pusat tubuh meningkat, maka perubahan suhu ini akan diterima oleh
termoreseptor pusat. Sinyal ini di teruskan ke pusat integrasi termoregulatori hipotalamik yang
kemudian mengurangi pengiriman sinyalnya lewat saraf simpatetik ke pembuluh darah bawah
kulit. Akibatnya, darah panas mengalir ke bawah kulit. Disamping itu, sinyal juga di sampaikan
ke kelenjar keringat untuk mengekskresikan keringat ke permukaan kulit. Berikutnya adalah
menguapkan keringat dengan mengambil panas dari darah yang mengakibatkan suhu pusat tubuh
kembali normal.

Proses yang sama terjadi apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang panas, hanya
perubahan suhu inimula-mula diterima oleh termoreseptor periferal pada kulit. Selanjutnya
termoreseptor periferal akan menyampaikan sinyalnya ke pusat pengintegrasi termoregulatori
hipotalamik yang meneruskannya ke pembuluh darah bawah kulit dan kelenjar keringat. Proses
selanjutnya sama seperti bila suhu pusat tubuh meningkat.

Sebaliknya apabila tubuh menghadapi suhu lingkungan yang dingin, maka hipotalamus
akan mengatur penurunan kehilangan panas dan meningkatkan produksi panas. Penurunan
kehilangan panas dilakukan melalui perintah ke pembuluh darah dibawah kulit, dan kelenjar
keringat akan menghentikan ekskresi keringat.

Derivat-derivat Kulit
Kulit memiliki beberapa derivatif, yaitu:
 Rambut
Rambut berada hampir di seluruh tubuh. Sebagian berupa rambut vellus, yang kecil dan
tak berwarna. Rambut terminal biasanya kasar dan dapat dilihat, tertanam di kulit kepala, alis
dan bulu mata.
Rambut berasal dari folikel rambut yang sudah terbentuk sebelum lahir. Rambut terdiri
akar yakni bagian yang tertanam dalam folikel, batang rambut yang berada di atas permukaan
kulit. Akar dan batang rambut disusun atas:
a. Kutikula, lapisan terluar yang tersusun sel mati yang bersisik.
b. Korteks, merupakan lapisan yang terkeratinisasi, membentuk bagian utama batang
rambut. Pada bagian ini terdapat pigmen yang menetukan warna rambut.
c. Sebuah medula, terdiri dari dua sampai tiga lapis sel.
Rambut di kulit kepala tumbuh dalam masa 2 sampai 6 tahun dan memasuki fase selama
3 bulan sebelum rontok. Rambut tubuh tumbuh sepanjang 0,05 inci/minggu. Sedangkan
rambut kepala butuh waktu 7 minggu untuk tumbuh 1 inci.
 Kuku
Kuku adalah lempeng pelindung yang berasal dari perpanjangan epidermis ke dermis.
Kuku mengandung keratin keras yang berlekuk yang terletak di atas kuku. Kuku mendapat
nutrisi dari pembuluh darah. Kuku dapat tumbuh 0,5 mm perminggu dan lebih cepat di musim
panas.
Bagian-bagian kuku antara lain: akar kuku, badan kuku, kutikel, hiponikium, dan lunula.
Badan kuku tumbuh dari akar kuku yang tertanam di dalam kulit. Kutikel adalah lipatan
epidermis berlekuk yang menutup akar kuku. Hiponikium adalah stratum korneum tebal di
bawah ujung lepas kuku. Sedangkan lunula adalah area berwarna putih berbentuk melengkung
dekat kutikel.
 Kelenjar pada Kulit

1. Kelenjar Keringat (Sudorifera)

Terbagi atas dua jenis berdasarkan strukturnya:


a. Kelenjar keringat ekrin, kelenjar ini tersebar luas di seluruh tubuh. Tidak
berhubungan dengan folikel rambut. Sekresi kelenjar ini berguna mempertahankan
suhu tubuh.
b. Kelenjar keringat apokrin, kelenjar ini penyebarannya terbatas. Ditemukan di aksila,
areola payudara, dan regia anogenital. Kelenjar apokrin di ketiak dan anogenital pada
masa pubertas menghasilkan sekresi sebagai respon stres atau gembira. Biasanya
tidak berbau, namun akan berbau saat bereaksi dengan bakteri. Kelenjar apokrin
seruminosa, tertelatak di telinga sebagai getah telinga dan kelenjar siliaris Moll yang
terletak pada mata. Sementara kelenjar mamae adalah kelenjar apokrin yang
termodifikasi menghasilkan susu.
 Kelenjar Minyak (Sebasea)

Kelenjar ini mengeluarkan sebum yang dialirkan ke folikel rambut.

a. Kelenjar sebasea adalah kelenjar holokrin


b. Sebum adalah campuran lemak, zat lilin, minyak dan pecahan-pecahan sel.
c. Jerawat adalah gangguan pada kelenjar sebasea dimana kulit menjadi terinfeksi
karena reaksi kelenjar minyak dengan bakteri menyebabkan kulit menjadi meradang
dan bernanah.

Penyakit pada Kulit

1. Ecezema

Merupakan inflamasi superficial, tidak menular, kronis, ditandai erytema, melepuh,


kerak, rasa gatal. Merupakan jenis eksem berupa peradangan kulit di sekitar lekukan
kulit, menyebabkan rasa gatal yang disebabkan alergi.

2. Urticaria

Merupakan inflamasi akibat reaksi kulit terhadap suatu allergen, yang disebabkan
makanan, obat, logam dan vaksin. Reaksi yang ditimbulkan meningkatkan permeabilitas
sel, menimbuklkan edema, gatal, dan iritasi.

3. Jerawat
Merupakan inflamatoris pada kelenjar minyak yang aktif. Kelenjar sebasea meningkatkan
produksi sebum, yang bereaksi dengan mikroorganisme mengahsilkan jerawat.

4. Dermatitis
Peradangan kulit kepala, wajah, atau bagian lain yang disebabkan level hormon, nutrisi,
infeksi, dan stres.
5. Psoriasis
Inflamatori kronik yang memiliki ciri-ciri penebalan dan kemerahan.
6. Onikomikosis
Peradangan kuku yang disebabkan infeksi jamur.
7. Impertigo
Infeksi permukaan kulit oleh streptococci atau staphylococcihemolytic.
8. Folliculitis
Infeksi folikel rambut oleh staphylococci
Penyakit kulit yang disebabkan virus, antara lain:
1. Herpes simplex ; melepuh, memerah.
2. Herpes zoster ; ruam saraf, sinaganaga.
3. Veruca vulgaris ; kutil
VII. KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang kami lakukan, maka kesimpulan yang kami dapat antara lain

Sistem integumen adalah sistem organ paling luar yang dapat membedakan, memisahkan
,melindungi dan menginformasikan manusia atau hewan terhadap lingkungan dan sekitarnya.
Yang memiliki fungsi sebagai melindungi, mengatur suhu tubuh, pengekskresi zat
berlemak,metabolisme, dan komunikasi. Integumen terdiri dari beberapa komponen, komponen
tersebut adalah:

1. Kulit, merupakan organ terbesar tubuh. Pada laki-laki dengan berat badan 75 kg, kulit
dapat memiliki berat lebih kurang 4,5 kg yang menutupi area seluas 1,67 m2.
2. Kuku jari, yakni salah satu bentuk derivatif kulit yang ditemukan hanya pada ordo
primata.
3. Rambut, adalah spesialisasi kulit yang hanya terdapat pada kelas mamalia.
4. Kelenjar kulit, meliputi kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar susu.

Kulit memiliki beberapa derivatif, yaitu: Rambut,kuku, Kelenjar Keringat (Sudorifera),


Kelenjar Minyak (Sebasea). Adapun penyakit lain pada kulit antara lain : Ecezema,Urticaria,
Jerawat, Dermatitis, Psoriasis

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Syaifuddin.2009. Fisiologi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta : Salemba


Medika

Muhammad amin. 2000. Biologi. jakarta : Erlangga

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia (Dari Sel ke Sistem). Jakarta: EGC

Sobotta, Frithjof Hammersen. 1993. Histologi Atlas Bewarna Anatomi Mikroskopik Edisi III.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai