Pertautan Penambat
Pertautan Penambat
Pertautan Penambat
Berdasarkan struktur dan fungsinya terdapat dua macam pertautan penambat, yaitu :
- Pertautan tambat: tempat pengikatan filamen aktin dari sel satu ke sel yang lain atau
dari satu tempat ke tempat lain di satu sel
- Desmosoma dan Hemidesmosom: merupakan tempat pengikatan filamen intermedia
Bentuk dan struktur pertautan tambat sangat beragam :
- Pada sel bukan epithelium: berupa bercak atau garis perlekatan yang menghubungkan
filamen aktin di korteks sitoplasma sel yang berdampingan.
- Sel epithelium: berupa pending pelekatan di sekeliling setiap sel yang berinteraksi
(desmosoma pending)
Di tiap sel di daerah desmosoma pending terdapat pita berkas filamen aktin
mengelilingi sel tepat dibawah pertautan sumbat. Berkas filamen aktin ini berkaitan dengan
jaring-jaring terminal. Dari jaring-jaring ini juga terjulur berkas filamen aktin ke arah
mikrovilli.
Berkas filamen juga berikatan dengan protein pengikat intrasel yang berikatan dengan
glikoprotein trans membran.
Desmosom bercak (spot desmosome) berbentuk seperti kancing baju yg merupakan
titik persentuhan antara 2 buah sel (tapi masih berjarak 30 nanometer)
Permukaan sitoplasmik di daerah desmosom dilapisi oleh materi padat elektron, dan
padanya terjulur filamen berukuran sekitar 10 nanometer (tonofilamen).
Ruang antar sel di daerah desmosom bercak berisi cairan yg berperan sebagai perekat
yang disebut substrak pusat. Timbunan materi padat elektron dari sel A dihubungkan dengan
yang dari sel B oleh glikoprotein transmembran penghubung lewat substrak pusat.
Hemidesmosom: setengah desmosom, pertautan ini tidak menambatkan selaput sel,
sel yang berdampingan tetapi merekatkan permukaan basal sel epithelium ke lamina basal
atau matriks ekstrasel.
Sumber : Sumadi, Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta : Graha Ilmu
Pertautan Penambat (Adhesive Junction)
Tipe utama junction adhesive yang ditemukan pada hewan vertebrata dan invertebrata adalah
desmosom (dari kata desmos yang artinya tali/ikatan). Di daerah desmosom benda membentuk
ketebalan, lapisan tengah disebut plaque, tepat di bawah membran plasma dikedua bentuk sel
junctions. Selain itu serat yang lebih ketengah terpancar dari plaque mengelilingi sitoplasma pada
kedua sisi junction. Serat tengah yang disebut tonofilamen seperti membuang jangkar desmosom di
dasar sitoplasma itu sebenarnya tijar dari tipe keratin. Keseluruhan yang kompleks memungkinkan
seperti kancing bentuk lingkaran menjadi kasa atau memungkinkan terjadinya perluasan seperti biasa
bisa berlanjut terputus seperti resleting ikat pinggang yang mengelilingi sel.
Demososom tengah terjadi karena sel membuat ikatan untuk benda ekstraseluler seperti
memperbanyak serat yang tersusun, desmosom tengah juga tampak mendekati membran plasma
dalam sel yang tumbuh di dalam kultur jaringan dimana desmosom tengah menjauhi sel yang telah
dikembangkan menuju lapisan dimana bawah plastic/garis tempat desmosom tumbuh.
Zat ekstraseluler dari desmosom telah diidentifikasi sebagai karbohidrat dari glikoprotein
membran pencernaan dan bersama dengan enzim-enzim menyerang protein lainnya atau karbohidrat
menyebabkan sel-sel yang terikat oleh desmosom menjadi ambruk. Ini menunjukkan bahwa membran
glikoprotein tanggap terhadap pertahanan struktur desmosom bersama-sama.
Desmosom diantara semua sel dalam jaringan hewan multiseluler, khususnya dalam jaringan
yang selalu terdapat tekanan fisik seperti jaringan epitelia yang menutup permukaan hewan atau
lapisan rongga tubuh.
Satu lagi junction adhesive yang tidak terorganisir yang disebut adherens junction juga
terdapat diantara sel-sel hewan disamping desmosom dalam beberapa adhesive junction, serat-serat
yang membawa junction ke dasar sitoplasma tampak lebih tipis daripada tonofilamen desmosom
diidentifikasi sebagai aktin mikrofilamen. Kehadiran mikrofilamen yang tergabung dengan junction
berpengaruh bahwa mikrofilamen dapat melayani motil sebagaimana fungsi adhesive.
Berkas filamen aktin berhubungan dengan jaring-jaring terminal (terminal web) yang juga
terdiri darn filamen aktin. Jaring-jaring juga terjulur berkas flamen akti ke arah mikrovili. Selain itu
berkas filamen aktin juga berikatan dengan protein pengikat intrasel yang berikatan dengan
glikoprotein transmembran dengan demikian sel-sel jaringan epitelium saling berkaitan dengan erat.
Berkas - berkas aktin ini diduga berperan dalam proses morfogenesis.
Desmosom dan Hemidemosom
Desmosom merupakan salah satu pertautan penambat. Bentuk dan struktur pertautan tambat
sangat beragam. Pada sel-sel bukan sel pertautan ini berupa bercak atau garis perlekatan yang
menghubungkan filament korteks sitoplasma dari sel-sel yang berdampingan pada set jaringan
epithelium berupa pending pelekatan disekeliling setiap sel yang berinteraksi. Letak per apiko-lateral,
tepat di bawah pertautan sumbat. Pending perlekatan ini di sebut dengan nama desmosoma pending.
Disamping itu juga di kenal Desmosoma yang merupakan salah satu pertautan penambat, berbeda
dengan desmosome pending, desmosom yang lebih dikenal dengan desmosom bercak/spot
desmosome ini berbentuk seperti kancing baju dan merupakan titik persentuhan antara dua buah sel
yang berdampingan. Di tempat selaput sel kedua buah sel saling bersinggungan, tetapi masih berjarak
sekitar 30 nanometer. Pengamatan dengan mikrograf electron menunjukan bahwa desmosom bercak
ini mempunyai struktur yang rumit. Permukaan sitoplasma selaput sel di daerah desmosom dilapisi
dengan materi padat electron, dan padanya teriulur filamen berukuran sekitar 10 nanometer. Filamen-
filamen ini disebut tonofilamen, yang berperan sebagai penyangga. Tonofilamen-tonofilamen ini
saling berhubungan satu dengan yang lain. Ruang antar sel di daerah desmosom berisi cairan yang
berperan sebagai perekat, yang disebut substrat pusat.
Hemidesmosom merupakan setengah desmosome ditinjau dari segi morfologi, pertautan ini
mirip dengan desmosome, namun berbeda dalam fungsi dan komposisi kimia. Pertautan ini tidak
menambatkan selaput sel-sel yang berdampingan.