Segitiga Manajemen Proyek Dan Tahapan Manajemen Proyek
Segitiga Manajemen Proyek Dan Tahapan Manajemen Proyek
Segitiga Manajemen Proyek Dan Tahapan Manajemen Proyek
Proyek atau Project Management Triangle adalah suatu model Manajemen Proyek yang
digunakan oleh para Manajer Proyek untuk menganalisis dan memahami kesulitan yang
mungkin akan terjadi pada saat penerapan dan pelaksanaan proyek. Boleh dikatakan bahwa
hampir semua proyek bakal akan mengalami kendala-kendala dalam pelaksanaannya, baik itu
kendala yang berskala besar maupun yang kecil. Namun kendala-kendala tersebut tidak boleh
dijadikan penghambat dalam menyukseskan pelaksanaan proyek. Semua kendala harus
diatasi dan dicari cara untuk menyelesaikannya.
Waktu (Time)
Waktu merupakan salah satu faktor terpenting dalam menangani suatu proyek. Setiap proyek
memiliki batas waktu dalam penyelesaiannya, ada yang memerlukan waktu panjang, ada juga
memerlukan waktu pendek. Waktu penyelesaian tugas dalam suatu proyek sangat tergantung
pada jumlah orang dan pengalaman serta keterampilan orang-orang tersebut dalam
mengerjakan tugas-tugasnya.
Kegagalan dalam memenuhi batas waktu penyelesaian proyek akan berakibat buruk terhadap
organisasi, misalnya terjadi teguran dari pelanggan, denda akibat keterlambatan, mengurangi
kepercayaan pelanggan terhadap organisasi dan biaya-biaya lainnya. Salah satu penyebab
ataupun alasan terjadinya kegagalan dalam memenuhi batas waktu penyelesaian proyek
dalam suatu organisasi adalah kurangnya sumber daya yang dimilikinya.
Menurut Buku “Project Management Body of Knowledge (PMBOK)”, proses penanganan
waktu dalam manajemen proyek terdiri dari :
1. Plan Schedule Management (Manajemen Perencanaan Jadwal)
2. Define Activities (Pendefinisian Kegiatan)
3. Sequence Activities (Urutan Kegiatan)
4. Estimate Activity Resources (Estimasi Sumber daya Kegiatan)
5. Estimate Activity Durations (Estimasi Durasi atau Jangka Waktu Kegiatan)
6. Develop Schedule (Pengembangan Jadwal)
7. Control Schedule (Pengendalian Jadwal)
Biaya (Cost)
Setiap proyek memerlukan Biaya dalam pelaksanaannya. Biaya-biaya tersebut diantaranya
seperti biaya tenaga kerja, biaya peralatan dan biaya-biaya sumber daya lainnya. Oleh karena
itu, penganggaran (Budgeting) atau perkiraan biaya merupakan suatu hal yang sangat penting
untuk memastikan proyek yang dijalankan tersebut di bawah biaya tertentu.
Kadang-kadang Manager Proyek harus mengalokasikan sumber daya tambahan untuk
mencapai batas waktu yang ditentukan sehingga memerlukan biaya tambahan dan juga
kemungkinan munculnya biaya penalti akibat keterlambatan dalam penyelesaian proyek.
Beberapa proses dalam penanganan Biaya dalam Manajemen Proyek diantaranya seperti :
1. Cost Estimating, Estimasi Biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
2. Cost Budgeting, Penganggaran biaya yang menggabungkan estimasi biaya sumber daya
yang dibutuhkan, paket pekerjaan dan biaya-biaya kegiatan lainnya sehingga membentuk
suatu rencana biaya yang sistematis.
3. Cost Control (Pengendalian Biaya). Faktor-faktor yang mengakibatkan fluktuasinya
biaya dapat dikendalikan dengan beberapa alat manajemen biaya.
Lingkup (Scope)
Lingkup atau Scope yang dimaksud di sini adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh
pelaksanaan proyek itu sendiri. Hasil akhir tersebut harus didefinisikan secara spesifik dan
dikomunikasi ke semua anggota tim yang melaksanakan tugas-tugas dalam proyek. Pada
umumnya, komponen utama dalam lingkup adalah kualitas produk akhir. Seorang Manajer
Proyek harus mengetahui cara untuk mengelola lingkup atau scope suatu proyek termasuk
perubahannya yang akan berdampak pada waktu dan biaya.
Sumber: https://ilmumanajemenindustri.com/segitiga-manajemen-proyek-dan-tahapan-manajemen-proyek/