Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Makalah TOK

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS INDONESIA

MAKALAH OBAT ANTIHIPERTENSI


Untuk memenuhi tugas mata kuliah “Teknologi Obat dan Kosmetik”

Disusun Oleh:

Nama : Mu’to Naimah


NPM : 1606834781
Program Studi : Teknik Kimia

DEPARTEMEN TEKNIK KIMA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK 2019
I. Pembahasan
1.1 Pengertian Obat Antihipertensi
Obat antihipertensi merupakan golongan obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan
tekanan darah tinggi atau biasa disebut hipertensi. Hipertensi ditandai dengan tekanan darah
yang melebihi batas normal yaitu lebih tinggi dari 130/80 milimeter merkuri (mmHg) yang
dapat menyebabkan penyakit yang lebih berbahaya seperti stroke, serangan jantung, gagal
jantung hingga penyakit ginjal. Gejala yang sering ditemukan pada penderita tekanan darah
tinggi atau hipertensi ialah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat di
tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang, dan pusing (Tyashapsari dan Zulkarnain., 2012).
Berdasarkan Riset kesehatan Dasar (Rikesdas) pada 2007 prevalensi hipertensi pada
penduduk umur 18 tahun keatas di Indonesia ialah sebesar 31,7%, dimana prevalensi tertinggi
berada di provinsi Kalimantan Selatan dan terendah di Papua Barat sebesar 20,1% (Nn. 2013).
Pada beberapa kasus dimungkinkan bagi penderita hipertensi untuk selalu mengonsumsi
obat seumur hidup, namun dokter dapat menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan
apabila tekanan darah penderita sedah terkendali.

1.2 Jenis Obat Antihipertensi


Obat antihipertensi dibagi menjadi beberapa golongan seperti dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Golongan Obat Antihipertensi dan Jenisnya
Golongan Obat Antihipertensi Jenis Obat
Diuretika tiazid Hidroklorotiazid
Diuretika Kuat Furosemide
Aldosteron Antagonis Spironolakton
Penghambat Reseptor Adrenergik ꞵ Bisoprolol
Propanolol
Penghambat Reseptor Adrenergik α Terazosin
Adrenolitik Sentral Klonidin
α – Metildopa
Captopril
Penghambat ACE
Lisinopril
Diltiazem
Penghambat kanal kalsium/ Calcium
Amlodipine
Channel Blocker (CCB)
Nifedipin
(sumber: Tyashapsari dan Zulkarnain., 2012)

 Hidroklorotiazid (HCT): Merupakan obat jenis diuretik tiazid yang digunakan untuk
mengatasi tekann darah tinggi (hipertensi) serta untuk mengurangi penumpukan cairan dalam
tubuh (edema). Obat ini termasuk golongan obat keras yang penggunaanya harus dengan resep
dokter, sehingga harus hati-hati menggunakannya. Bentuk sediaan obat ini dalam bentuk tablet
salut selaput dengan dosis bervariasi mulai dari 2,5 mg, 25 mg hingga 300 mg.
 Furosemide: Obat ini digunakan terutama untuk membuang cairan atau garam berlebihan
dalam tubuh dan mengurangi pembengkakan pada tubuh dan juga sering dikombinasikan
dengan pengobatan tekanan darah tinggi. Obat ini merupakan obat jenis obat keras yang
pemberiannya tergantung pertimbangan dari dokter ahli. Furosemide tersedia di pasaran dalam
dua macam sediaan yaitu tablet oral dosis 20 mg, 40 mg, 80 mg, dan injeksi atau suntikan dosis
8 mg dan 20 mg.

2
 Spironolakton: Digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, pembengkakan (edema), dan
gagal jantung. Bentuk sediaan obat ini dalam bentuk tablet dengan dosis 25 mg dan 100 mg
yang penggunaannya harus dengan resep dokter.
 Bisoprolol: Bisoprolol diberikan pada pasien untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau
hipertensi. Obat berwarna kekuningan ini berbentuk tablet yang mengandung 5 mg bisoprolol
fumarat yang dalam penggunaannya harus dalam pengawasan dokter.
 Terazosin: Merupakan obat resep yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan
pembesaran prostat yang tersedia dalam bentuk kapsul dengan dosis 1 mg, 2 mg, 5 mg, hingga
10 mg.
 Klonidin: Merupakan obat resep yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi
(hipertensi) yang tersedia dalam bentuk tablet dosis 75 mcg, 100 mcg, dan 150 mcg, serta cairan
injeksi dosis 150 mcg/ml.
 Captopril: Merupakan obat keras yang berfungsi untuk menurunkan tekanan darah tinggi yang
dalam penggunaannya harus dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam kemasan dosis 12,5
mg, dan 25 mg. Captopril beredar dipasaran dalam bentuk sediaan tablet, tablet salut selaput,
tablet salut gula, kaplet, kaplet salut selaput, dan kapsul-tablet.
 Amlodipine: Obat ini digunakan sebagai antihipertensi dan untuk mengobati angina pectoris
(nyeri di dada akibat penyumbatan arteri yang mengarah ke jantung) yang penggunaannya harus
dengan resep dokter. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dosis 2,5 mg, 5 mg, hingga 10 mg.

1.3 Obat Antihipertensi Captopril


1.3.1 Kegunaan dan Cara Kerja
Obat captopril merupakan salah satu obat
penurun tekanan darah tinggi yang sering
digunakan pada beberapa penderita hipertensi,
dan banyak diresepkan oleh dokter karena
sangat cocok untuk menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi baru. Obat captopril
merupakan salah satu jenis obat antihipertensi
yang menghambat Angiotensin Converting Gambar 1. Angiotensin I dan II
Enzyme (ACE). Hormon tersebut Sumber:https://commons.wikimedia.org/
menyebabkan kontraksi otot di sekitar w/index.php?curid=1461056
pembuluh darah yang menimbulkan
penyempitan sehingga terjadi keterbatasan aliran darah yang menimbulkan peningkatan
tekanan dalam darah. Hormon Angiotensin terdiri dari Angiotensin I dan Angiotensin
II, ACE dapat mengubah Angiotensin I yang merupakan peptida menjadi Angiotensin
II. Kerja obat captopril ialah sebagai penghambat Angiotensin Converting Enzyme
(ACE) dengan menurunkan reaksi pada kadar plasma Angiotensin I untuk menjadi
Angiotensin II dan Aldosterone. Obat captopril juga bermanfaat pada organ jantung
untuk memperbaiki sirkulasi aliran darah dengan menurunkan ketegangan pada organ
jantung saat sebelum dan sesudah memompa darah (pre-load dan afterload), sehingga
dapat mencegah gagal jantung pada usia tua. Berikut merupakan beberapa kegunaan
obat captopril diantaranya ialah:
 Hipertensi

3
Hipertensi telah menjadi salah satu penyakit yang sering ditemukan pada laki-laki. Peningkatan
tekanan darah dpat meimbulkan gejala sakit kepala, mual, detak jantung tidak teratur, hingga
nyeri dada.
 Serangan Jantung
Serangan jantung disebabkan karena kelainan organ jantung yang dapat muncul tiba-tiba
maupun dapat timbul gejala awal seperti nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, dan rasa
cepat lelah saat beraktivitas.
 Gagal jantung Kongestif
Captopril dapat menjadi obat penolong utama pada kasus gagal jantung kongestif dimana terjadi
gangguan dalam memompa darah pada jantung menuju jaringan tubuh. Gejala ini melibatkan
kondisi yang berbeda seperti adanya gangguan sesak napas pada gagal jantung kiri atau
penumpukan cairan serta pembesaran daerah perut akibat jantung kanan.
 Stroke
Kerja obat captopril ialah dengan menurunkan tekanan darah dan memperlebar pembuluh darah
sehingga menurunkan pendarahan otak yang menimbulkan stroke.

1.3.2 Bahan Baku Utama dan Bahan Baku Tambahan


Captopril berkarakteristik serbuk kristal putih sampai
lepas putih dengan bau seperti sulfida, mempunyai nama kimia
1-(3-mercapto-2-D-methyl-1-oxoproppyl)-l-proline(S,S)
dengan rumus kimia 𝐶9 𝐻15 𝑁𝑂3 𝑆.Bahan baku captopril yang
digunakan untuk memperoduksi obat jadi seperti tablet
captopril merupakan enzim pengubah angiotensin (ACE)
diantaranya ialah BP (captoprilum), EP (captopri), dan USP
(capoten). Captopril terbuat dari bahan aktif captopril Gambar 2. Struktur Captopril
merupakan enzim pengubah angiotensin (ACE) dan bahan Sumber:
tidak aktif diantaranya: Selulosa [rumus kimia: (𝐶6 𝐻10 𝑂5 )𝑛 ], http://id.fengchengroup.org/pha
Microcrystalline [rumus kimia: 𝐶14 𝐻26 𝑂11 ] digunakan rmaceutical-api/functional-
sebagai pengisi kapsul dan tablet selain itu bisa sebagai api/china-captopril-suppliers-
disintegran, Pati [rumus kimia: (𝐶6 𝐻10 𝑂5 )𝑛 . 𝐻2 𝑂], Jagung, china-captopril.html
Lactose Anhydrous [rumus kimia: 𝐶12 𝐻22 𝑂11 ], Silikon
Dioksida [rumus kimia: 𝑆𝑖𝑂2 ], Talek [rumus kimia: 𝑀𝑔3 𝑆𝑖4 𝑂10 (𝑂𝐻)2 ], dan Asam Palmitik
[rumus kimia: 𝐶16 𝐻32 𝑂2 ].

1.3.3 Proses Pembuatan


Captopril merupakan inhibitor ACE yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi,
yang terbuat dari dua bahan kimia D-ꞵ -hidroxy-isobutyric acid dan L-piroline. Keduanya
diproduksi oleh fermentasi dengan ragi Candida rugosa dan bakteri Corynebacterium sp.
Kemudian kedua bahan baku tersebut bergabung dengan bahan kimia dalam reaktor yang secara
langsung menghasilkan Captopril. Captopril diperoleh dari isolasi langsung substrat formula
dimana R adalah alkil rendah atau alkoksi lebih rendah. Dalam proses ini, substrat pertama-
tama diperlakukan dengan hidroksida logam alkali berair yang mampu membentuk garam yang
larut dalam air substrat. Substrat kemudian dinetralkan, dengan proses ini, captopril dapat
langsung dikristalisasi dari larutan berair, menghindari penggunaan sebelumnya dari pelarut
organik dan perlakuan seng untuk mengurangi kadar pengotor sulfida dan disulfida. Dalam
membuat tablet, metde pembuatan yang paling mudah ialah dengan cetak langsung, dimana

4
setelah dilakukan pencampuran sampai homogen, komponen fomulasi dicetak dengan tekanan
tertentu menjadi sediaan tablet.

1.3.4 Pengemasan dan Perlindungan Dari Cuaca


Captopril yang beredar dipasaran dikemas dalam bentuk blister atau strip berisi 10 tablet
per strip, dan dalam kotak karton berisi 10 blister atau strip, serta dalam kemasan botol berisi
50 hingga 1000 tablet/botol. Captopril harus disimpan dalam kemasan kedap udara, pada tempat
yang kering dan sejuk berkisar 20-25 ◦C dan tidak boleh lebih dari 30 ◦C, serta jauhkan dari
lingkungan yang lembab, panas, atau terkena sinar matahari langsung.

(3a) Captopril kemasan karton, (3b) Captopril kemasan karton


Sumber: https://www.indiamart.com/proddetail/captopril-tablets-25mg-14196648512.html

1.3.5 Efek Samping


Captopril (penghambat ACE) dapat menyebabkan hipotensi dan batuk kering yang persisten
dan dapat memberikan efek pada ginjal. Captopril juga dapat menyebabkan efek samping lain seperti
angioedema, ruam, pankreatitis, , dan gejala saluran napas atas seperti sinusitis, rinitis, dan sakit
tenggorokan. Selain itu, captopril dapat menyebabkan efek pencernaan seperti mual, muntah,
dispepsia, diare, konstipasi, dan nyeri abdominal. Efek samping lain ialah perubahan tes fungsi hati,
cholestatic jaundice, hepatitis, hiperkalemia, hipoglisemia, kelainan darah sepert trombositopenia,
leukopenia, neutropenia, dan hemolitik anemia, sakit kepala, mialgia, artralgia, antinuclear antibody
positif, meningkatnya fotosensititas, proteinuria, serta peningkatan serum keratinin.
Umumnya captopril dapat ditoleransi tubuh dengan baik. Efek samping ini bersifat dosed
related dengan pemberian dosis captopril kurang dari 150 mg per hari dapat mengurangi efek
samping tanpa mengurangi khasiatnya.

1.3.6 Kontra Indikasi


Kontra indikasi merupakan faktor yang berfungsi sebagai alasan untuk mencegah tindakan
medis tertentu dikarenakan bahaya yang akan didapat oleh pasien. Sehingga kontra indikasi
pada penggunaan obat captopril perlu diperhatikan, beberapa diantaranya ialah:
 Obat captopril serta obat jenis penghambat Angiotensin Converting Enzyme tidak boleh
diberikan pada ibu hamil.
 Obat captopril tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang dalam masa menyusui karena dapat
memungkinkan untuk masuk ke dalam ASI.
 Jika dikonsumsi bersamaan dengan obat penahn nyeri atau NSAID dapat menurunkan reaksi
obat captopril dan beresiko merusak ginjal.
 Jika diberikan bersamaan dengan obat diabetes, dapat menimbulkan hipoglikemia kronis.
 Tidak diberikan pada pasien hipersensitif terhadap captopril serta penghambat ACE lainnya.

1.3.7 Dosis/Cara Pemakaian

5
Obat captopril tersedia dalam bentuk sediaan tablet. Hipertensi monoterapi, pada pasien
dengan fungsi ginjal normal dosis awal ialah 12,5 mg sebanyak 2 sampai 3 kali perhari. Bila
digunakan bersama diuretik atau untuk lansia, dosis awal 6,25 mg sebanyak 2 kali perhari (dosis
pertama sebelum tidur). Dosis pemeliharaan biasanya 25 mg sebanyak 2 sampai 3 kali perhari,
maksimum 50 mg sebanyak 2 sampai 3 kali perhari. Gagal jantung (bersama diuretik, digoksin,
penyekat beta), dosis awal 6,25 mg sampai 12, 5 mg sebanyak 2 sampai 3 kali perhari. Dosis
dapat dinaikkan perlahan-lahan sampai maksimum 150 mg/hari dalam dosis terbagi bila cocok.
Adapun dosis obat captopril yang diberikan untuk pasien hipertensi dan gangguan jantung ialah
sebanyak 6 hingga 12,5 miligram, dosis maksimal yang dapat diberikan perhari yaitu 25
miligram. Untuk penderita penyakit ginjal dan hipertensi, obat diberikan dengan dosis diatas 25
miligram yaitu sebanyak 50 miligram. Bila penurunan tekanan darah masih diperlukan, obat
antihipertensi lain dapat ditambahkan pada gangguan ginjal yang parah dengan dosis awal 12,5
mg sebanyak 2kali/hari (bila diuretik diperlukan gunakan diuretik loop). Obat captopril
sebaiknya diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan. Kombinasi obat captopril
dengan obat lain seperti hidrochlorothiazide bermanfaat untuk pengobatan hipertensi sedang
dan berat yang tidak dapat diatasi dengan pengobatan kombinasi lain.
Captopril diberikan dalam keadaan perut kosong dikarenakan absorbsi captopril akan
berkurang 30%-40% apabila diberikan bersamaan dengan makanan. Captopril digunakan
setelah penggunaan antihipertensi lain dihentikan selama 1 minggu kecuali pada pasien dengan
hipertensi yang sulit dikontrol. Untuk pasien yang tidak dapat menggunakan sediaan padat
secara oral, dapat dibuat larutan oral captopril dengan cara menyerbuk 25 mg captopril yang
dilarutkan dalam air 25 atau 100 ml dan diaduk hingga tercampur dan segera diminum tidak
lebih dari 10 menit karena captopril bersifat tidak stabil dalam bentuk larutan.

II. Referensi
Cunha, J. P. 2018. What is Terazosin and How Does It Work. [Online] Available at:
https://www.rxlist.com/lowering_blood_pressure_slideshow_exercise_tips/article.htm.
Accessed at 5 March 2019.
Doktersehat. 2018. Bisoprolol: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping. [Online] Available at:
https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/obat-bisoprolol/amp/. Accessed at 5
March 2019.
Doktersehat. 2018. Captopril-Dosis, Indikasi, dan Peringatan. [Online] Available at:
https://www.google.com/amp/s/doktersehat.com/captopril-1/amp/. Accessed at 5 March
2019.
European Patent Spesification. 1990. Process for Direct Isolation of Captopril-European Patent
Office. Publication Number: 0427. Application Number: 90311824.8

Fengchen Group Co., LTD. 2018. Captopril. [Online] Available at:


http://id.fengchengroup.org/pharmaceutical-api/functional-api/china-captopril-suppliers-
china-captopril.html. Accessed at 5 March 2019.
Honestdocs. 2019. Clonidine (Klonidin): Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping. [Online] Available
at: https://www.google.com/amp/s/www.honestdos.id/klonidin.amp. Accessed at 5 March
2019.
Honestdocs. 2019. Furosemide:Obat untuk Mengobati Garam Berlebihan didalam Tubuh.
[Online] Available at: https://www.google.com/amp/s/www.honestdos.id/furosemide.amp.
Accessed at 5 March 2019.

6
Honestdocs. 2019. Hidroklorotiazid (HCT):Kegunaan, Dosis, Efek Samping, dll. [Online]
Available at: https://www.google.com/amp/s/www.honestdos.id/hidroklorotiazid-hct.amp.
Accessed at 5 March 2019.
Honestdocs. 2019. Spironolakton: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping. [Online] Available at:
https://www.google.com/amp/s/www.honestdos.id/spironolakton.amp. Accessed at 5
March 2019.
Indiamart. 2019. Captopril. [Online] Available at:
https://www.indiamart.com/proddetail/captopril-tablets-25mg-14196648512.html.
Accessed at 5 March 2019.
Jahja, R. 2019. Captopril: Farmakologi, Indikasi, dan Dosis. [Online] Available at:
https://www.alomedika.com/obat-kardiovaskuler/antihipertensi/captopril/farmakologi.
Accessed at 5 March 2019.
Nn. 2013. Perkembangan penyakit Hipertensi di Indonesia. [Online] Available at:
https://dokumen.tips/documents/perkembangan-penyakit-hipertensi-di-indonesia.html.
Accessed at 5 March 2019.
Samiadi, L. A. 2017. Amlodipine. [Online] Available at:
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/obat/amlodipine/amp/. Accessed at 5
March 2019.
Sandoz, Inc. 2018. CAPTOPRIL- captopril tablet. [Online] Available at:
https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/fda/fdaDrugXsl.cfm?setid=7141ba54-660c-49f7-
ade2-e16d9aad11e9&type=display. Accessed at 5 March 2019.
Sheldon, R. A. 1993. Chirotechnology: Industrial Synthesis of Optically Active Compounds.
[Online] Available at: https://books.google.co.id/books?id=OJehL-
eNTCEC&pg=PA362&lpg=PA362&dq=captopril+process+step+manufacturing&source=
bl&ots=dU2GTwkMgM&sig=ACfU3U3uUi_U81kyP1JfBDUZKWxehGbe1A&hl=id&sa
=X&ved=2ahUKEwjr88Pal_HgAhWE6XMBHWSHBZ8Q6AEwAXoECAgQAQ#v=one
page&q=captopril%20process%20step%20manufacturing&f=false. Marcel Dekker Inc.
New York Basel. Accessed at 5 March 2019.
Tyashapsari dan Zulkarnain. 2012. Penggunaan Obat Pada Pasien Hipertensi Di Instalasi Rawat
Inap Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Majalah Farmaseutik, Vol. 8 No.2.
Pp 145-151.
Wikipedia. 2019. Angiotensin. [Online] Available at:
Https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=1461056. Accessed at 5 March 2019.

Anda mungkin juga menyukai