PPT Steril Infus Na MG
PPT Steril Infus Na MG
PPT Steril Infus Na MG
mEq : 17,1
(Martindale 36 hal : 1686)
Nama zat Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat / dosis Ekivalen NaCl Sterilisasi
Magnesium Pemerian: Khasiat : E = 0,45 Autoklaf pada suhu
Klorida Tidak berwarna, tidak berbau, kristal higroskopis Sebagai sumber ion (FI V hal. 1803) 121⁰C selama 15 menit
dengan rasa pahit (Martindale 36 hal 1679) magnesium, untuk aktivitas (Martindale 28 hal 635)
neuromuskuler sebagai
Kelarutan: koenzim pada metabolisme
Sangat mudah larut dalam air dan mudah larut dalam karbohidrat dan protein. Telah
alkohol (Martindale 36 hal 1679) digunakan dalam pengobatan
hypomagnesiumia
Stabilitas : (Martindale 28 ; 626)
Jika dipanaskan 100 °C akan kehilangan 2 molekul dari
kristalnya dan pada suhu 110 °C mulai kehilangan Dosis : 25 mmol dalam 500 mL
hidrogen klorida membentuk garam. (Martindale 36 hal (Martindale 28 hal 626)
1679 Mg2+ dalam plasma = 2 mEq/L
(Steril Dossage Form halaman
pH: 251)
pH untuk larutan 5% antara 4,5 – 7
(Martindale 36 hal 1679)
MEq :
9,8 (Martindale 36 hal 1680)
Nama zat Sifat Fisika Kimia dan Stabilitas Khasiat / dosis Ekivalen NaCl Sterilisasi
Aqua proinjeksi Pemerian: cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau; Khasiat : 0,16 Autoklaf pada
Sebagai sumber kalori dan (FI V hal 1793) suhu 121⁰C
tidak mempunyai rasa. (FI III hal. 97)
air ketika dehidrasi selama 15 menit
(DI 88 hal 1427) (Handbook of
Stabilitas: uji yang tertera pada uji keamanan hayati. (FI III Pharmaceutical
Dosis : Excipent 6th :
hal. 97)
2,5-11,5% untuk intravena 224)
(DI 88 hal 1427)
pH : 6-7
(Farmakope Indonesia ed. V hal. 57, Handbook of
Pharmaceutical Excipients ed.6th hal 766-769)
Stabilitas :
Memiliki stabilitas yang baik dalam wadah
yang kering
(Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th :
224)
OTT :
Sianokobalamin, kanamisin sulfat, sodium
novobiosin dan sodium warfarin
(Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th :
224)
Perhitungan Isotonis
V = (W x E) x 111,1
Keterengan :
= jumlah
W = berat (gran)
E = equivalen NaCl
111,1 = volume yang diperlukan untuk melarutkan 1 NaCl sehingga diperoleh larutan isotonis 0,9%
V = {(W NaCl x E NaCl) + (WMgCl2 x EMgCl2)} x 111,1
= {(7,0175x 1) + (1,3265 x 0,45)} x 111,1
= (7,0175+0,5969) x 111,1
= 7,6144 x 111,1 = 845,9626 ml
845,9626
% Tonisitas = 𝑥 0,9 % = 0,76 % (HIPOTONIS)
1000
Penimbangan
Akan dibuat infus 500 ml sebanyak 2 botol (1000 ml)
Penimbangan untuk 2 botol infus masing-masing 500 ml
Penimbangan ditambah 5% untuk diserap karbo adsorben :
Volume = {(2 x 500 ml) + (10%(2 x 500 ml)} = 1100 ml
7,0175 𝑔 1100 𝑚𝐿
NaCl =( 𝑥 1100 𝑚𝐿 ) + (5% 𝑥 𝑥 7,0175 𝑔 )
1000 𝑚𝐿 1100 𝑚𝐿
= 8,0701g
1,3265 𝑚𝐿 1100 𝑚𝐿
MgCl2 = ( 𝑥 1100 𝑔 ) + (5% 𝑥 𝑥 1,3265 𝑔 )
1000 𝑚𝐿 1100 𝑚𝐿
= 1,5255 g
11𝑜𝑜 𝑚𝐿
Dekstrose = 𝑥 50 𝑔 = 55𝑔 + 5%𝑥55𝑔 = 57,5𝑔
1000 𝑚𝐿
0,1 𝑔
Karbo Adsorben = 𝑥 1100 𝑚𝑙 = 11 gram
100 𝑚𝑙
1𝑔
H2O2 = 𝑥 1100 𝑚𝑙 = 1,1 gram
100 𝑚𝑙
Aqua P.I tambahkan hingga 1100 mL
No Bahan Penimbangan Teoritis (g)
1 NaCl 8,0701
2 MgCl2 1,5255
3 Dekstrose 57,5
4 H2O2 11
Syarat: Tiap 100 mL mengandung tidak kurang dari 285,0 mg dan tidak
lebih dari 315,0 mg natrium (sebagai NaCl dan C3H5NaO3), tidak kurang
dari 14,1 mg
5. Uji keseragaman volume (FI IV hal 1044)
Pilih 1 atau lebih wadah, baik volume 10 mL atau lebih, 3 wadah atau lebih
bila volume lebih dari 3 mL dan kurang dari 10 mL, atau 5 wadah atau lebih
bila volume 3 mL atau kurang.
Ambil isi tiap wadah dengan alat suntik hipodemik kering berukuran tidak
lebih dari 3 kali volume, yang diukur dan dilengkapi dengan jarum suntik
no.21, panjang tidak kurang dari 2,5 cm.
Keluarkan gelembung udara dari dalam jarum suntik dan alat suntik,
pindahkan isi dalam alat suntik tanpa mengosongkan bagian jarum
kedalam gelas ukur kering volume tertentu yang telah dibakukan sehingga
volume yang diukur memenuhi sekurang-kurangnya 40% volume dari
kapasitas tertera/garis-garis petunjuk volume yang ditampung, bukan yang
dituang.
Syarat : seragam
1. Drug Information 88th. American Hospital Formulary Service
2. Martindale 28th. The Extra Pharmacopeia. The Pharmaceutical Press.
3. Trissel, Laurance A. Handbook on Injectable Drugs 14th Edition. American society of Health - System
Pharmacists. Bethesda, Maryland.
4. Raymond C Rowe, et al. Handbook of Pharmaceutical Excipients 6th Edition. The Pharmaceutical Press.
5. Departemen Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Farmakope Indonesia Edisi 5. 2014.
6. Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 461-466
7. Howard, C. Ansel. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi ke IV. Jakarta: UI Press. Hal 399-408
8. Jenkins. G.L. 1969. Scovilles’s : The Art of Compounding, Burgess Publishing Co,USA.Hal 202-203, 207
9. Sprowl, J.B. 1970. Presciption Pharmacy 2nd edition, J.B Lipicant Co, USA. Hal 103
10. Turco. S, et al. 1970. Steril Dosage Forms, Lea and Febiger, Philadelphia. Hal 300-303
11. Gennaro. A. R. 1998. Remington’s Pharmaceutical Sciences 18th Ed, Marck Publishing Co, Easton. Hal 1553
12. Winfield, A.J., 2000. Pharmaceutical Practise 3rd edition, Churchill Livingstone, Edinburgh, London. Hal
249
13. Lachman. L, et al. 1986. The Theory and Practise of Industrial Pharmacy Edisi III, Lea and and Febiger,
Philadelphia. Hal 1512