Location via proxy:   [ UP ]  
[Report a bug]   [Manage cookies]                

Depo Provera

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KB SUNTIK 3 BULANAN

Depo provera merupakan suspensi caira yang mengandung Kristal-kristal mikro


depot medroksiprogesteron asetat (DMPA) DMPA merupakan keturunan
progesteron. Dosis yang diberikan 150 mg/ml, yang disuntikan secara intramuscular
(IM) setiap 12 minggu. Dosis DMPA tidak perlu disesuaikan dengan berat badan
klien.
KOMPOSISI
Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA)
dalam air:
Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
WAKTU PEMBERIAN DAN DOSIS
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama pada otot
bokong musculus gluceus agak dalam.
EFEKTIVITAS
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun asal
penyuntikan dilakukan secara teratur.
CARA PEMBERIAN

Waktu pasca persalinan (PP)


Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum pulang dari
RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan coitus.

Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari pasca abortus
asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari 1-5 haid.
KEUNTUNGAN

Resiko terhadap kesehatan kecil.

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

Jangka panjang

Efek samping sangat kecil

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik


KERUGIAN
Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak
atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang


Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina,
menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.
Kontraindikasi suntikan
WHO menganjurkan untuk tidak menggunakan kontrasepsi suntikan pada:
a.
Kehamilan
b.
Karsinoma payudara
c.
Karsinoma traktus genetalia
d.
Pendarahan abnormal uterus
Disamping itu WHO juga menganjurkan untuk:
a.
Mempertimbangkan kontraindikasi yang berlaku untuk POK.
b.
Pada wanita dengan atau diabetes atau riwayat diabetes selama kehamilan,
harus dilakukan follow-up dengan teliti, karena dari beberapa percobaan
laboratorium ditemukan bahwa DMPA mempengaruhi metabolism karbohidrat.
SUNTIK KB 3 BULANAN

Hanya berisi hormone progestin yang harus disuntikkan secara teratur setiap
12 minggu sekali

Sangat efektif mencegah kehamilan bila disuntik sesuai jadwal ( 3 kehamilan


dari 1000 pemakaian )

Aman bagi ibu menyusui

Bisa terhenti kapan saja dan kesuburan biasanya kembali setelah 4 bulan

Dapat terjadi gangguan haid, perdarahan bercak dan henti haid

Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan HIV


JANGAN SUNTIK KB BULANAN JIKA

Merokok lebih dari 15 batang per hari dan berumur diatas 35 tahun

Menderita darah tinggi

Masih menyusui bayi yang berusia kurang dari 6 bulan

Menderita kanker payudara, penyakit jantung, stroke, migraine, dan penyakit


jantung
Efek Non-Kontraseptif
Kontrasepsi suntikan juga mempunyai efek non-kontraseptif yang
menguntungkan, yaitu:

DMPA telah diakui sebagai terapi untuk karsinoma endrometrium

Pada wanita yang menyusui, DMPA dapat menambah jumlah ASI

Kadar Hb sering bertambah, sehingga dapat menolong mencegah anemia

Pada penderita penyakit Sickle cell (Penyakit genetic di afrika), MDPA


menurangi rasa skit dan terdapat lebih sedikit sel darah merah abnormal

DMPA juga memberi proteksi terhadap beberapa macam infeksi traktus


genitalis/PID

DMPA juga mencegah vulvo-vaginalis candidiasis


DMPA mengurangi resiko karsinoma ovarium dan karsinoma endometrium

DMPA diperbolehkan di amerika untuk dipakai pada karsinoma ginjal

DMPA kadang-kadang digunakan untuk mengobati pubertas praecox

DMPA dalam dosis sangat tinggi digunakan untuk mengurangi kadar


testosterone pada pria dengan kelakuan seksual yang abnormal
INFORMASI LAIN YANG PERLU DISAMPAIKAN

Pemberian kontrasepsi suntikan sering menimbulkan gangguan haid


(amenorea) gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan sedikit sekali
mengganggu kesehatan.

Dapat terjadi efek samping seperti peningkatan berat badan, sakit kepala,
dan nyeri payudara. Efek-efek samping ini jarang, tidak berbahaya , dan cepat
hilang.

Karena terlambat kembalinya kesuburan, penjelasan perlu diberikan pada ibu


usia muda yang ingin menunda kehamilan, atau bagi ibu yang merencanakan
kehamilan berikutnya dalam waktu dekat

Setelah suntikan dihentikan, haid tidak segera datang. Haid baru datang
kembali pada umumnya setelah 6 bulan. Selama tidak haid tersebut dapat saja
terjadi kehamilan. Bila setelah 3-6 bulan tidak juga haid, klien harus kembali ke
dokter atau tempat pelayanan kesehatan untuk dicari penyebab tidak haid tersebut

Bila klien tidak dapat kembali pada jadwal yang telah ditentukan, suntikan
dapat diberikan 2 minggu sebelum jadwal. Dapat juga suntikan diberikan 2 minggu
setelah jadwal yang ditetapkan, asal saja tidak terjadi kehamilan. Klien tidak
dibenarkan melakukan hubungan seksual selam 7hari atau menggunakan metode
kontrasepsi lainnya selama 7 hari . bila perlu dapat juga menggunakan kontrasepsi
darurat.

Bila klien, misalnya sedang menggunakan salah satu kontrasepsi suntikan


dan kemudian meminta untuk digantikan dengan kontrasepsi suntikan lain
sebaiknya jangna dilakukan

Bila klien lupa jadwal suntikan, suntikan dapat segera diberikan, asla saja
diyakini ibu tersebut hamil
PENANGANAN EFEK SAMPING YANG SERING DIJUMPAI
a.
Amenorea

Bila tidak hamil, pengobatan apa pun tidak perlu. Jelaskan bahwa darah haid
tidak terkumpul dalam rahim. Nasehati untuk kembali ke klinik.

Bila terjadi kehamilan, rujuk klien. Hentikan penyuntikan. Jelaskan bahwa


hormone progestin tidak akan menimbulkan kelainan pada janin

Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera

Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan perdarahan karena tidak


akan berhasil. Tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak terjadi perdarahan juga, rujuk
ke klinik.
b.

Perdarahan bercak


Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai tetapi hal ini bukanlah
masalah serius, dan biasanya tidak memerlukan masalah serius, dan biasanya tidak
memerlukan pengobatan. Bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut dan
ingin melanjutkan suntikan, Maka dapat disarankan 2 pilihan pengobatan:
a)
1 siklus pil kombinasi ( 30-35 g etinilestradional ), ibu profen ( sampai 800
mg, 3x/hari untuk 5 hari ), atau obat sejenis lain. Jelaskan bahwa selesai pemberian
pil kontrasepsi kombinasi dapat terjadi perdarahan. Bila terjadi perdarahan banyak
selama pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil kontrasepsi
kombinasi/hari selam 3-7 hari dilanjutkan dengan 1 siklus pil kontrasepsi hormonal,
atau diberi 50 g etinilestradional atau 1,25 mg estrogen eguin konjugata untuk 1421 hari.
Bila perdarahan hebat disebabkan oleh kontrasepsi suntikan, maka tindakan yang
harus diambil adalah:

Pemberian tablet estradiol 25mcg 3 kali sehari untuk 3 hari, atau tablet Pil
oral kombinasi perhari untuk 14 hari

Bila hal tersebut tidak menolong diberikan suntikan intramuscular estrogen


sintetis seperti 5 mg estradiolcypionate atau estradiol valerate dalam larutan
minyak, yang harus diulangi sekali lagi bila perdarahan tidak berhenti dalam waktu
24 jam

Bila perdarahan tetap saja berlangsung terus, pertimbangkan untuk


melakukan dilatasi dan kuretase
Sedangkan pabrik MDPA menganjurkan untuk kejadian perdarahan hebat atau lama,
pemberian per-oral ethinylestradiol 0,05-1,0 mg selama 7-21 hari. Bila perdarahan
tidak berkurang dalam 1 atau 2 siklus, asektor harus ganti ke metode kontrasepsi
lain.
c.

Mual/pusing/.muntah
informasikan bahwa kenaikan/penurunan berat badan sebanyak 1-2 kg dapat
terjadi. Perhatikan diet klien bila perubahan berat badan terlalu mencolok . bila
berat badan berlebihan, hentikan suntikan dan anjurkan metode kontrasepsi lain.
Efek Samping dan Penanganannya
1. Gangguan haid
Penanganannya : Beri pil KB hari I II masing-masing 3 tablet, selanjutnya hari ke IV
1 x 1 selama 4 5 hari (Amenorea).
Jika perdarahan berikan Lynolar 2 x 1 sehari sampai perdarahan berhenti.
2. Depresi
Penanganan : Berikan vitamin B6 50 mg 1 x 1 tablet.
3. Keputihan
Penanganan : Berikan anti cilioniergi seperti extract belladonna 100 mg, 2 x 1
tablet.
4. Jerawat

Penanganan : berikan vitamin A dan E dosis tinggi.


5. Perubahan berat badan
Penanganan : anjurkan diet dan olahraga teratur.
6. Pusing dan sakit kepala
Penanganan : Berikan paracetamol 3 x 1 sehari sehabis makan.
7. Hematoma
Penanganan ; Kompres dingin pada daerah yang membiru selama 2 hari selanjutnya
diganti kompres hangat sampai kembali normal.

1.
Hanafi Hartanto,2010,KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI,Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
2.
Abdul Bari Saifudin,2003,BUKU PANDUAN PRAKTIS PELAYANAN
KONTRASEPSI,Jakarta:Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo.
3.
Helen Varney,2006,BUKU AJAR ASUHAN KEBIDANAN,Jakarta:EGC
SUNTIK KB
1.
Pengertian
- Pengertian Secara Umum
KB adalah usaha mengatur banyaknya jumlah kelahiran sedemikian
rupa sehingga bagi ibu maupun bayinya, bagi ayah serta keluarga dan masyarakat
yang bersangkutan tidak akan menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari
kelahiran tersebut.
-

Pengertian Secara Khusus


KB adalah pencegahan konsepsi atau pencegahan terjadinya
pembuahan atau mencegah bertemunya sel mani dari laki-laki dan sel telur dari
perempuan sekitar persetubuhan.
- KB adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
kelahiran dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Prof. Dr. Rustam,
M.MPH, 1998:225).
2

Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntik
1. DMPA (Depo Medroxy Progesteron Acetat/Depo Provera)
Diberikan sekali dalam 3 bulan dengan dosis 150 mg dengan cara
disuntikkan ini.
2. DEPO NET-EN (Norethindorone Enanthate/Depo Noristerat)
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 2 bulan (8 minggu) dengan
cara disuntikkan IM.

Mekanisme Kerja

1. Primer : mencegah ovulasi


Kadar FSH dan LH menurun dan tidak terjadi LH surge respon kelenjar
hipofise terhadap gonadotropin releasing hormon eksogeneus tidak berubah,
sehingga memberi kesan proses terjadi di hipotalamus dari pada di kelenjar hipofise
(menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi ovulasi).
2. Sekunder
- Mengentalkan lendir servik dan menjadi sedikit sehingga menurunkan
kemampuan penetrasi sperma
- Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi
- Menghambat transportasi gamet dan tuba
- Mengubah endometrium menjadi tidak sempurna untuk implantasi
hasil konsepsi.
4

Indikasi KB Suntik
KB Suntik diberikan kepada wanita yang menginginkan kontrasepsi
jangka panjang/wanita yang telah mempunyai cukup anak tapi enggan/tidak bisa
melakukan sterilisasi. Ini juga diberikan kepada wanita yang mempunyai kontra
indikasi estrogen/menunjukkan efek samping dengan pemakaian estrogen/enggan
minum pil tiap hari. KB suntik yang diberikan kepada ibu menyusui dan pada wanita
yang mendekati menopause.
5

Kontra Indikasi
Ada 2 macam, yaitu:
1. Kontra indikasi secara mutlak
- Terdapatnya tromboflebitis/riwayat tromboflebitis
- Kelainan serebro vaskular
- Fungsi hati tidak / kurang baik
- Adanya keganasan pada kelenjar payudara dan alat reproduksi
- Varices berat
- Adanya kehamilan
2. Kontra Indikasi secara relatif
- Hipertensi
- Diabetes
- Perdarahan abnormal pervaginam
- Fibromioma uterus
- Penyakit jantung dan ginjal

Macam-macam Kontrasepsi Suntik


Ada 3 macam, yaitu:
a. Depo Provera
Adalah medroxyprogesterone yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi
parenteral/mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif.
1. Komposisi

Suspensi Steril Depo Medroxy Progesteron Acetat (DMPA) dalam air:


- Tiap vial berisi 3 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
- Tiap vial berisi 1 ml suspensi (150 mg Medroxy Progesteron Acetat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 150 mg/cc sekali 3 bulan. Suntikan harus lama
pada otot bokong musculus gluceus agak dalam.
3. Efektivitas
Efektivitas tinggi dengan 0,3 kehamilan per 100 perempuan tiap tahun
asal penyuntikan dilakukan secara teratur.
4. Keuntungan
- Lebih mudah digunakan, tidak perlu setiap hari menelan pil
- Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius
terhadap penyakit jantung dan gangguan pembekuan darah.
- Sangat efektif
- Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI
- Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai
pre menopause
- Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik
- Tidak mengganggu hubungan sexual, mengurangi rasa nyeri saat
haid.
- Tidak didapat pengaruh sampingan dari pemakaian estrogen.
5. Efek Samping
- Reaksi anafilaksis
- Penyakit tromboembolik, tromboplebitis
- Sistem saraf pusat gelisah, depresi, pusing, sakit, tidak bisa tidur
- Selaput kulit dan lendir bercak merah/jerawat
- Gastrointestinal, mual
- Payudara lembek dan galaktorea
- Perubahan warna kulit ditempat suntikan
6. Cara Pemberian
- Waktu pasca persalinan (PP)
Diberikan pada hari ke 3-5 PP/sesudah ASI diproduksi/ibu sebelum
pulang dari RS/6-8 minggu pasca bersalin asal ibu tidak hamil/belum melakukan
coitus.
- Pasca Keguguran
Segera setelah kuretage/sewaktu ibu hendak pulang dari RS, 30 hari
pasca abortus asal ibu belum hamil lagi, dalam masa interval diberikan pada hari
1-5 haid.
b. Noristat (Norigest)
Adalah obat kontrasepsi yang disuntikkan (secara depot).
Larutannya merupakan campuran benzyl benzoat dan castrol oil dalam
perbandingan 4:6. Efek kontrasepsinya terutama mencegah masuknya sperma
melalui lendir servik.

1. Komposisi
Dalam ampul norigest berisi 200 mg nerotinason enantat dalam
larutan minyak (depo norestirat)
2. Waktu Pemberian dan Dosis
Disuntikkan dalam dosis 200 mg/cc sekali setiap 2 bulan dengan cara
IM. Untuk 6 bulan pertama suntikan diberikan setiap 8 minggu dan setelah itu
setiap 12 minggu.
3. Efektivitas
Menyebabkan siklus haid lebih stabil, amenorhea lebih jarang dan
fertilitas lebih cepat kembali setelah berhenti menjadi akseptor. Efektivitas dan
angka kegagalan sama dengan pil kombinasi.
4. Keuntungan
- Sangat efektif sebagai metode kontrasepsi
- Tidak berefek buruk terhadap laktasi
- Kembalinya kesuburan lebih cepat
- Kadar Hb sering bertambah sehingga dapat mencegah anemia
- Siklus haid lebih stabil
5. Efek Samping
- Amenorhea
- Perdarahan berkepanjangan
- Badan terasa panas dan liang senggama kering
- Bertambahnya berat badan
- Rambut rontok
- Hiperpigmentasi sekitar pipi
6. Waktu mulai menggunakan kontrasepsi
- Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil
- Mulai hari pertama sampai ke-7 siklus haid
- Pada ibu yang tidak haid, infeksi diberikan setiap saat asal tidak
hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau jika
berhubungan menggunakan kondom.
- Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin
mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Suntikan pertama dapat segera diberikan
tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya datang asal tidak hamil.
- Ibu yang sedang menggunakan jenis kontrasepsi lain dan ingin
mengganti dengan jenis kontrasepsi suntikan lain, dimulai pada saat jadwal
kontrasepsi suntikan sebelumnya.
- Ibu ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan
pertama dapat diberikan pada hari pertama sampai ke-7 siklus haid asal tidak
hamil.
- Ibu tidak haid/dengan perdarahan tidak teratur
Pertama suntikan dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil dan
selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan
dengan menggunakan kondom.

c. Cyclofem
Adalah suntikan kombinasi 25 mg depomedroxy progesterone acetat dan
5 mg estradiol cyplonate.
1. Komposisi
Tiap ml suspensi dalam air mengandung:
- Medroxy progesteron acetat 50 mg
- Estradiol cypionate 10 mg
2. Waktu pemberian dan dosis
Disuntikkan dalam dosis 50 mg noretindrom enantat dan 5 mg
estradiol valerat yang diberikan melalui IM sebulan sekali.
3. Efektivitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan/1000 wanita) selama tahun pertama
penggunaan.
4. Keuntungan
- Resiko terhadap kesehatan kecil
- Tidak berpengaruh pada hubungan sex
- Tidak diperlukan pemeriksaan dalam
- Jangka panjang
- Efek samping sangat kecil
- Klien tidak perlu menyimpan obat suntik
5. Efek Samping
- Perubahan pada kulit: gatal-gatal, penggelapan kulit,
- Sakit kepala, sakit pada dada
- Peningkatan BB
- Perdarahan berkepanjangan
- Anoreksia, rasa lelah, depresi
- Payudara lembek dan galaktosa
- Penyakit tromboembolik, tromboflebitis
- Perdarahan tidak teratur
6. Waktu mulai menggunakan suntikan kombinasi
- Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu 7 hari siklus haid.
- Bila disuntikkan pertama diberikan setelah hari ke-7 siklus haid, klien
tidak boleh berhubungan sex atau berhubungan dengan menggunakan kondom.
- Pada klien pasca persalinan 6 bulan, menyusui serta belum haid
suntikan pertama dapat diberikan setiap saat asal tidak hamil.
- Jika pasca persalinan kurang dari 6 bulan dan menyusui, jangan
diberi suntikan kombinasi.
- Pasca keguguran
Suntikan kombinasi dapat segera diberikan/dalam waktu 7 hari.
- Bila sebelumnya memakai kontrasepsi hormonal dan ingin ganti,
suntikan dapat segera diberikan asal ibu tidak hamil dan pemberiannya tidak perlu
menunggu sampai datang haid. Bila diberikan pada hari ke 1-7 siklus haid, metode
kontrasepsi lain tidak diperlukan.

- Ibu sebelumnya menggunakan AKDR, suntikan pertama diberikan


hari ke 1-7 siklus haid, kemudian AKDR dicabut segera.

-DEPO PROVERAMARET 2009


Vincentia Octavianna (06-8114-115)
Paulina Berliani ( 06-8114-120)
DEFINISI
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan
melalui suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia
semakin banyak dipakai karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis,
harganya relatif murah dan aman.Sebelum disuntik, kesehatan ibu harus diperiksa
dulu untuk memastikan kecocokannya. Suntikan diberikan saat ibu dalam keadaan
tidak hamil. Umumnya pemakai suntikan KB mempunyai persyaratan sama dengan
pemakai pil, begitu pula bagi orang yang tidak boleh memakai suntikan KB,
termasuk penggunaan cara KB hormonal selama maksimal 5 tahun.
JENIS KB SUNTIK
Jenis-jenis alat KB suntik yang sering digunakan di Indonesia antara lain:
a. Suntikan / bulan ; contoh : cyclofem

b.Suntikan/3 bulan ; contoh : Depo provera, Depogeston (Harnawati, 2008).


CARA
a.
b.
c.
d.
e.

KERJA KB SUNTIK
Menghalangi ovulasi (masa subur)
Mengubah lendir serviks (vagina) menjadi kental
Menghambat sperma & menimbulkan perubahan pada rahim
Mencegah terjadinya pertemuan sel telur & sperma
Mengubah kecepatan transportasi sel telur.

CONTOH OBAT INJEKSI BESERTA DOSISNYA

Depo Provera ( 3 ml/150 mg atau 1 ml/150 mg) diberikan setiap 3 bulan (12
minggu )

Noristeran ( 200 mg ) diberikan setiap 2 bulan ( 8 minggu )

Cyclofem 25 mg Medroksi Progesteron Asetat dan 5 mg Estrogen Sipionat


diberikan setiap bulan.
DEPO PROVERA ??

Depo-provera ialah 6-alfa-metroksiprogesteron yang digunakan untuk tujuan


kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesterone yang kuat dan sangat efektif.
Obat ini termasuk obat depot. Noristerat termasuk dalam golongan kontrasepsi ini.
Mekanisme kerja kontrasepsi ini sama seperti kontrasepsi hormonal lainnya. Depoprovera sangat cocok untuk program postpartum oleh karena tidak mengganggu
laktasi.
MANAJEMEN TERAPI
HOW MUCH : 150 mg
HOW OFTEN: 3 bulan sekali (i.m.)
HOW LONG: bergantung pada keinginan pasien
TUJUAN TERAPI : mencegah kehamilan
REVERSIBILITAS : 3-18 bulan
T : 50 hari
CARA KERJA
Berdasarkan penghambatan pelepasan LH dan perintangan ovulasi serta
pengentalan lender servik.

INTERAKSI OBAT :
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi dari
medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
medroxyprogesterone dalam darah dan memungkinkan pengurangan efektivitas
medroxyprogesterone.
CARA PENYIMPANAN : disimpan dalam suhu 20-25C
CARA PEMBERIAN
a. Waktu Pemberian

Setelah melahirkan : 6 minggu pasca salin

Setelah keguguran : segera setelah dilakukan kuretase atau 30 hari setelah


keguguran (asal ibu belum hamil lagi)

Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan dengan i.m sampai daerah glutus

Daerah bokong/pantat

Daerah otot lengan atas


EFEKTIVITAS : Keberhasilannya praktis 99.7 %.
INDIKASI
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup anak
sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok untuk klien yang
menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi setiap hari atau saat melakukan
sanggama, atau klien dengan kontra indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang
sedang menyusui. Klien yang mendekati masa menopause, atau sedang menunggu
proses sterilisasi juga cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
KONTRAINDIKASI
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi pemakaian
suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB suntik jika ibu sedang
hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver), kelainan jantung, varises (urat kaki
keluar), mengidap tekanan darah tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi,
atau menderita kencing manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat,
sedang dalam persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina,
sakit kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini.
EFEK SAMPING
Menjadi kacaunya pola pendarahan, terutama pada bulan-bulan pertama dan sudah
3-12 bulan umumnya berhenti dengan tuntas. Seringkali berat badan bertambah
sampai 2-4 kg dalam waktu 2 bulan karena pengaruh hormonal, yaitu progesterone.

Progesterone dalam alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mengentalkan lendir


serviks dan mengurangi kemampuan rahim untuk menerima sel yang telah dibuahi.
Namun hormon ini juga mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak,
sehingga sering kali efek sampingnya adalah penumpukan lemak yang
menyebabkan berat badan bertambah dan menurunnya gairah seksual.
Salah satu sifat lemak adalah sulit bereaksi atau berikatan dengan air, sehingga
organ yang mengandung banyak lemak cenderung mempunyai mempunyai
kandungan air yang sedikit / kering. Kondisi ini juga terjadi pada vagina sebagai
akibat sampingan dari hormon progesteron. Vagina menjadi kering, sehingga
merasa sakit (dispareuni) saat melakukan hubungan seksual, dan jika kondisi ini
berlangsung lama akan menimbulkan penurunan gairah atau disfungsi seksual pada
wanita.
KEUNTUNGAN
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan angka
kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan KB tidak
mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem. Suntikan KB mungkin
dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah), memberi perlindungan terhadap
radang panggul dan untuk pengobatan kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak berpengaruh
pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak diperlukan pada pemakaian
awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga paramedis baik perawat maupun bidan.
Kontrasepsi suntik yang tidak mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara
serius pada penyakit jantung dan reaksi penggumpalan darah. Oleh karena
tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta tidak perlu menyimpan
obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari, kecuali hanya untuk kembali
melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi ini tidak menimbulkan ketergantungan,
hanya saja peserta harus rutin kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan
berlangsung sangat cepat (kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua
di atas 35 tahun, kecuali Cyclofem.
KERUGIAN
a.
Gangguan haid. Siklus haid memendek atau memanjang, perdarahan yang
banyak atau sedikit, spotting, tidak haid sama sekali.
b.
Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu
c.
Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering
d.
Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
e.
Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang
f.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menurunkan densitas tulang
g.
Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, dan jerawat.

Depo-Provera adalah kontrasepsi suntik yang paling banyak dipakai di Indonesia,


dengan tingkat penggunaan sekitar 46%. Depo Provera diberikan setiap 3 bulan
sekali dengan dosis 150 mg. Jenis kontrasepsi suntik lain yang ada di Indonesia
adalah Noristeran yang diberikan setiap 2 bulan dan Cyclofem yang diberikan setiap
bulan.
Apakah Depo-Provera?
Depo-Provera (medroksiprogesteron asetat) adalah obat yang sangat mirip dengan
progesteron, hormon yang normalnya diproduksi oleh ovarium setiap bulan sebagai
bagian dari siklus menstruasi.
Bagaimana cara kerjanya?
Depo-Provera mencegah kehamilan dengan mencegah ovulasi (pelepasan telur dari
ovarium). Jika telur tidak dilepaskan, kehamilan tidak mungkin terjadi. Depo-Provera
diberikan dengan suntikan di pantat atau lengan atas. Suntikan pertama harus
diberikan dalam waktu 5 hari setelah awal masa menstruasi normal, dan suntikan
berikutnya harus diberikan setiap 3 bulan.
Bagaimana efektivitasnya?
Depo-Provera sama efektif dengan ligasi tuba (tubektomi) dan lebih efektif untuk
mencegah kehamilan daripada metode lain, termasuk pil KB, kondom dan
diafragma. Namun, Depo-Provera tidak melindungi terhadap AIDS atau penyakit
menular seksual lainnya.
Apakah efeknya permanen?
Tidak. Depo-Provera hanya bekerja selama sekitar 3 bulan. Setelah seorang wanita
berhenti menggunakan Depo-Provera, fungsi ovarium akan kembali normal setelah
waktu yang singkat. Namun, dibutuhkan rata-rata 9 sampai 10 bulan untuk hamil
setelah mendapatkan suntikan terakhir.
Berapa lama saya boleh menggunakannya?
Anda tidak boleh menggunakan Depo-Provera selama lebih dari 2 tahun kecuali
tidak ada bentuk kontrasepsi lain yang tepat bagi Anda. Penggunaan Depo-Provera

dapat menyebabkan Anda kehilangan sebagian dari kalsium yang disimpan dalam
tulang. Semakin lama Anda menggunakan Depo-Provera, semakin banyak kalsium
Anda yang mungkin hilang. Kalsium ini tidak dapat kembali sepenuhnya setelah
Anda berhenti menggunakan Depo-Provera. Hal ini dapat mengakibatkan
osteoporosis.
Apakah ada efek samping?
Kebanyakan wanita akseptor Depo-Provera mengalami perubahan menstruasi,
termasuk perdarahan yang tidak teratur dan tak terduga, peningkatan atau
penurunan perdarahan menstruasi, atau tidak ada perdarahan sama sekali. Setelah
1 tahun penggunaan, sekitar 50% wanita tidak mengalami haid sama sekali.
Ketiadaan haid ini tidak berbahaya, dan biasanya akan kembali normal setelah
Depo-Provera dihentikan. Jika perdarahan berat atau terjadi terus-menerus, Anda
perlu menemui dokter Anda. Efek samping lain yang mungkin termasuk perubahan
berat badan, sakit kepala, gelisah, ketidaknyamanan perut, pusing dan kelemahan
atau kelelahan.
Dapatkah saya menggunakannya ketika sedang menyusui?
Depo-Provera aman digunakan oleh wanita yang sedang menyusui. Studi jangka
panjang pada bayi yang ibunya menggunakan Depo-Provera ketika menyusui tidak
menemukan efek buruk.
Siapa yang tidak boleh menggunakan Depo-Provera?
Wanita yang memiliki salah satu dari kondisi berikut tidak boleh menggunakan
Depo-Provera:
penyakit hati
riwayat penggumpalan darah (flebitis) atau stroke
perdarahan vagina tanpa alasan yang diketahui
kanker payudara atau organ reproduksi
diketahui atau diduga hamil
alergi terhadap Depo-Provera

Selain memproduksi obat generik, untuk memenuhi keterjangkauan pelayanan


kesehatan khususnya akses obat, pemerintah mengeluarkan kebijakan Obat Wajib
Apoteker (OWA). OWA merupakan obat keras yang dapat diberikan oleh Apoteker
Pengelola Apotek (APA) kepada pasien.

Disini terdapat daftar obat wajib apotek yang dikeluarkan berdasarkan keputusan
Menteri Kesehatan. Sampai saat ini sudah ada 3 daftar obat yang diperbolehkan
diserahkan tanpa resep dokter. Peraturan mengenai Daftar Obat Wajib Apotek
tercantum dalam :
1. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 347/MenKes/SK/VII/1990 tentang Obat Wajib
Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1
2. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924/Menkes/Per/X/1993 tentang Daftar Obat
Wajib Apotek No. 2
3. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1176/Menkes/SK/X/1999 tentang Daftar
Obat Wajib Apotek No. 3
Dalam peraturan ini disebutkanbahwa untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan,
dirasa perlu ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri
secara tepat, aman dan rasional. Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat,
aman dan rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan obat yang
dibutuhkan disertai dengan informasi yang tepat sehingga menjamin penggunaan
yang tepat dari obat tersebut.
Oleh karena itu, peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE (Komunikasi,
Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat kepada masyarakat perlu ditingkatkan
dalam rangka peningkatan pengobatan sendiri. Walaupun APA boleh memberikan
obat keras, namun ada persayaratan yang harus dilakukan dalam penyerahan OWA.
Apoteker wajib melakukan pencatatan yang benar mengenai data pasien (nama,
alamat, umur) serta penyakit yang diderita.
Apoteker wajib memenuhi ketentuan jenis dan jumlah yang boleh diberikan kepada
pasien. Contohnya hanya jenis oksitetrasiklin salep saja yang termasuk OWA, dan
hanya boleh diberikan 1 tube.
Apoteker wajib memberikan informasi obat secara benar mencakup: indikasi,
kontra-indikasi, cara pemakain, cara penyimpanan dan efek samping obat yang
mungkin timbul serta tindakan yang disarankan bila efek tidak dikehendaki tersebut
timbul.
Jenis OWA
Tujuan OWA adalah memperluas keterjangkauan obat untuk masayrakat, maka
obat-obat yang digolongkan dalam OWA adalah obat ang diperlukan bagi
kebanyakan penyakit yang diderita pasien. Antara lain: obat antiinflamasi (asam
mefenamat), obat alergi kulit (salep hidrokotison), infeksi kulit dan mata (salep
oksitetrasiklin), antialergi sistemik (CTM), obat KB hormonal.

Sesuai permenkes No.919/MENKES/PER/X/1993, kriteria obat yang dapat


diserahkan:
Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak di bawah usia
2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan risiko pada kelanjutan
penyakit.
Penggunaannya tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oleh
tenaga kesehatan.
Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia.
Obat dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggungjawabkan untuk pengobatan sendiri.
Tabel. Contoh OWA

Anda mungkin juga menyukai